Tugas Akhir
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Tugas Akhir by Title
Now showing 1 - 20 of 71
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) PADA PERANCANGAN MESIN PENGERING TIPE GANDA(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Waleed; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPerancangan mesin pengering tipe ganda dengan rak dan silinder merupakan rancangan dengan tujuan agar bisa mengeringkan komoditas jenis chips dan bijibijian dalam satu waktu pengeringan sehingga dapat menghemat energi dan waktu. Perancangan mesin pengering memerlukan adanya simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD) yang digunakan untuk menganalisis distribusi udara panas dan meminimalisir kegagalan dalam perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi aliran udara panas dan menentukan desain terbaik dalam perancangan mesin pengering. Parameter yang digunakan dalam input data CFD memiliki suhu 60 oC, kecepatan udara 1 m/s, dan tekanan 1,01 bar dengan waktu yang dianggap konstan. Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan yaitu dengan parameter posisi outlet (A) berukuran 60 mm x 60 mm dan jumlah lubang di sekat pembatas antara pengering tipe rak dan tipe silinder (L) dengan ukuran 540 mm x 70 mm dan jumlah perlakuan sebanyak 21 perlakuan. Proses penelitian dimulai dari proses pre-processing terdiri dari proses pembuatan geometri dan input boundary condition, selanjutnya adalah proses solver dengan jumlah iterasi rata-rata adalah 298 kali dengan interval 36 detik, dan diakhiri dengan post-processing untuk menghasilkan kontur udara panas mesin. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik berdasarkan pola sebaran udara panas adalah perlakuan A2L1L2 yaitu dengan lubang keluaran di A2 dan 2 lubang pembatas yaitu lubang 1 dan 2. Perlakuan ini memiliki nilai rata-rata sebaran suhu sebesar 56,69 oC, standar deviasi 3,55 oC kecepatan udara 1,57 m/s, dan turbulensi 0,021 m/s.
- ItemANALISIS EKONOMI DAN KELAYAKAN PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP KEMASAN BERAS ORGANIK(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Maulidah, Nada Ahsana; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaRespon konsumen terhadap beras bermutu sangat tinggi. Tahapan pascapanen yang mempengaruhi mutu beras diantaranya adalah pengemasan. Pengemasan merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga produk agar dapat disimpan lebih lama dan memiliki kualitas yang tetap terjaga. Kemasan vakum mampu mempertahankan kualitas beras selama penyimpanan Adapun produk beras kemasan yang di produksi Gapoktan Simpatik yaitu beras Sukapura, Sunria dan Galunggung. Tujuan dari pengkajian ini adalah mengetahui perbandingan minat konsumen dari ketiga kemasan beras organik dan analisis ekonomi. Penelitian ini menggunakan data analisis kuantitatif dan diolah menggunakan uji anova. Hasil dari pengkajian didapatkan data minat kemasan produk yang variatif, berdasarkan analisis ekonomi usaha penjualan produk berkategori layak dijalankan.
- ItemAnalisis Kapasitas Kerja Dan Kebutuhan Bahan Bakar Traktor Roda 4 Berdasarkan Variasi Pola pengelolahan Tanah(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Salsabilla, Elisa Putri; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaIndonesia merupakan negara agraris karena mayoritas masyarakatnya berkerja sebagai petani. Secara umum pertanian di Indonesia sudah banyak menggunakan alat pertanian untuk mengolah tanah, mulai dari alat tradisional seperti cangkul dan alat yang mekanis seperti traktor. Traktor mempunyai kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan hewan pada power, durability, dan precission. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menghitung besarnya kebutuhan bahan bakar dan kapasitas kerja traktor roda empat menggunakan alat pengolah tanah bajak rotari dengan variasi pola pengolahan tanah. Pola pengolahan yang digunakan adalah pola keliling tepi, pola keliling tengah dan pola spiral. Parameter yang diukur adalah kapasitas kerja dan konsumsi bahan bakar dari traktor roda empat untuk masing-masing variasi pola pengolahan tanah. Hasil dari kapasitas kerja pengolahan tanah pada pola keliling tepi menghasilkan sebesar 2.44 jam/ha dengan waktu total yang dihasilkan yaitu 0.20 jam, untuk pola keliling tengah menghasilkan kapasitas kerja sebesar 2.19 jam/ha dengan waktu total yang dihasilkan yaitu 0.18 dan untuk pola spiral menghasilkan kapasitas kerja sebesar 1.9 ha/jam dengan waktu total yang dihasi1kan yaitu 0.18 jam.
- ItemANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA MELON DENGAN SISTEM IRIGASI TETES DI INKUBATOR USAHA TANI (IUT) BBPP LEMBANG(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Taruna Dirghantara, Grahito; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaMelon merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi, dimana dapat menjadi sumber pemasukan ekonomi bagi masyarakat serta petani, baik petani berskala kecil,menengah dan skala besar. Salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan ialah tanaman melon. Tanaman ini mulai banyak diminati oleh konsumen dikarenakan permintaan pasar yang meningkat, dimana buahnya yang manis dan banyak mengandung air sehingga menyegarkan apabila dimakan. Tanaman melon juga dapat dibudidayakan di daerah tropis yang memiliki ketinggian di atas 300-1000 mdpl dari dasar permukaan. Buah melon berkhasiat untuk terapi kesehatan misalnya, sebagai anti kanker, menurunkan resiko stroke, jantung, mencegah penggumpalan darah dan membantu sistem pencernaan. Sudah banyak para pelaku usaha tani yang mengembangkan usaha budidaya buah melon dan tentunya usaha ini menguntungkan bagi para pelaku usaha tani tersebut, seperti halnya dengan usaha tani budidaya buah melon di Inkubator Usaha Tani (IUT) BBPP Lembang. Hasil tugas akhir di IUT BBPP Lembang, bahwa mengalami keuntungan dari usaha budidaya melon sebesar Rp.554,095,- untuk setiap satu kali musim tanam. Secara ekonomi usaha tani tersebut layak dikembangkan dengan nilai R/C ratio yang diperolah sebesar 1,06
- ItemANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) SISTEM HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT)(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Khofifah, Indri; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaBagi masyarakat Indonesia sayuran tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan budidaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyrakat akan sayuran yaitu budidaya sayuran sawi. Salah satu jenis sayuran sawi yang banyak dibudidayakan saat ini yaitu pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan sayuran dengan proses budidaya selama 45 hari untuk dikonsumsi daunnya. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam melakukan budidaya tanaman pakcoy adalah dengan teknik hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT). Tugas akhir ini bertujuan menganalisis kelayakan ekonomi dari usaha budidaya sistem hidroponik DFT yang dikelola oleh BBPP Lembang. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha untuk dilanjutkan, dapat ditentukan dengan cara menganalisis aspek ekonomi yang meliputi analisis Keuntungan, R/C ratio, dan Break Event Point (BEP). Hasil analisis yang didapatkan dari usahatani budidaya hidroponik sistem DFT tanaman pakcoy 1000 lubang tanam di BBPP Lembang mendapat keuntungan sebesar Rp 556.563, - setiap musim dengan nilai R/C ratio 1,35 dimana nilai R/C lebih dari 1 ini artinya usaha layak untuk dijalankan, serta mengalami titik impas apabila hasil panen yang diperoleh sebanyak 134 kg, pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 581.437, - , dan harga pakcoy Rp 8.908, -/kg
- ItemANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BENIH KENTANG G0 (Solanum tuberosum L.) SISTEM AEOROPONIK(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Ayu Safira, Mutiara; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaKentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dari kelompok tanaman sayuran umbi yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat yang merupakan famili Solanaceae, tanaman kentang ini memiliki nilai gizi yang sangat tinggi sehingga perlu ditingkatkan produksi dalam segi kulitas maupun kuantitasnya. Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di udara tanpa menggunakan tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara atau nutrisi disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Tugas Akhir ini dilakukan untuk mengetahui keuntungan dan kelayakan usahatani benih kentang G0 (Solanum tuberosum L.) dengan sistem aeroponic dan menganalisis aspek yang meliputi keuntungan, Break Event Point (BEP) dan R/C Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan Keuntungan usahatani benih kentang G0 sistem aeroponik di BBPP Lembang dengan modal produksi Rp 10,520,123 dan penerimaan Rp 15.000.000, maka pendapatan atau keuntungan yang di dapatkan Rp 4.479.877. Kelayakan usahatani benih kentang G0 sistem aeroponik di BBPP Lembang dengan BEP unit atau produksi benih kentang G0 penjualan basah sebanyak 3.507 knol dan BEP unit atau produksi benih kentang G0 dormansi sebanyak 2.630 knol dan BEP harga Rp 1.202 artinya mencapai titik impas atau tidak untung dan tidak rugi, serta R/C Ratio 1,4 dikatakan layak diusahakan di BBPP Lembang
- ItemANALISIS PENGEMBANGAN USAHA KERIPIK TEMPE DI RUMAH TEMPE INDONESIA (RTI)(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Lishandi, Renita; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaRumah Tempe Indonesia (RTI) merupakan salah satu UMKM produsen tempe di Bogor. RTI berencana untuk mengembangkan pasar keripik tempe dari business to business ke business to consumen dan penting untuk memahami seberapa layak pengembangan usaha dan strategi apa yang harus dipilih untuk pengembangan usaha tersebut. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis tiga faktor penentu pengembangan usaha yaitu aspek finansial, teknis dan teknologi, sumber daya manusia, dan bauran pemasaran. Kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan usaha yang dilakukan RTI layak untuk dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari R/C ratio yaitu sebesar 1.5 yang artinya bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan. Selanjutnya, RTI memiliki akses bahan baku dan didukung dengan fasilitas yang memadai. Peralatan produksi juga memenuhi standar keamanan pangan sehingga dapat menambah nilai lebih pada produk. Pengembangan usaha tersebut juga berpotensi untuk dicapai karena dapat dilakukan dengan tenaga kerja dari produksi tempe. Survei pada kajian ini menunjukkan bahwa karakteristik keripik tempe dapat diterima oleh responden dan hal ini memudahkan RTI untuk meningkatkan pasar mereka. Selain itu, pengembangan usaha ini perlu didukung dengan strategi yang tepat meliputi peramalan permintaan dan harga bahan baku; meningkatkan produk awareness, penetrasi pasar, kapasitas sumber daya manusia; dan meningkatkan jaringan pasar.
- ItemAnalisis Rancangan Jaringan Pada Implementasi Teknologi Irigasi Tetes Untuk Budidaya Tanaman Melon(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Hanifah Khoirunnisa, Nabilla; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaSistem irigasi tetes merupakan penggunaan air yang efektif dan efisien karena pemberian air dapat diatur secara tepat baik volume maupun arah sasaran. Pengujian kinerja jaringan sistem irigasi tetes perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui volume air, debit air, dan laju tetesan pada emitter. Merancang jaringan pada sistem irigasi tetes perlu dilakukan untuk mengetahui apakah rancangan jaringan sistem irigasi tersebut sudah sesuai dengan standar pada umumnya. Metode pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan pengukuran langsung di lapangan. Hasil pengamatan menunjukan bahwa perbedaan volume air yang keluar dari tiap emitter dipengaruhi oleh faktor teknis yaitu jarak tiap emitter dari sumber air sehingga memengaruhi tekanan air yang keluar dan faktor lain yaitu tersumbat dan rusaknya emitter sehingga menghambat keluarnya air. Volume air yang optimal berdasarkan kebutuhan tanaman melon yaitu antara 200 ml – 350 ml dengan waktu penyiraman selama 3 menit dalam selang waktu 2 jam dari pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB dengan laju tetesan emitter antara 26,6 mm/jam – 46,6 mm/jam. Laju tetesan emitter berbanding lurus dengan debit air yang keluar pada emitter, semakin besar debit air maka semakin cepat laju tetesan pada emitter.
- ItemDesain Alat Dan Mesin Pemipil Jagung(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Wahyudi, Tri Nur; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPada tahun 2015-2018 produksi jagung nasional mengalami kenaikan secara signifikan. Alat dan mesin pemipil jagung merupakan salah satu peralatan mekanis untuk penanganan pascapanen jagung. Petani membutuhkan alat pemipil jagung mekanis karena pada saat ini, alat pemipil jagung mekanis dapat meningkatkan kapasitas kerja dibandingkan dengan cara manual. Maka dari itu perlu dilakukan terobosan inovasi baru dalam pengembangan alat pemipil jagung sistem mekanis yang terjangkau untuk petani kecil. Perancangan alat dan mesin pemipil jagung ini untuk mengetahui desain dan prinsip kerja. Ukuran jagung sasaran dengan ukuran Ø 40 mm hingga Ø 60 mm. Panjang jagung 100-130 mm dengan kandungan air 13 14%. Desain ini dibuat dengan menggunakan perhitungan teknis dan dilakukan menggunakan aplikasi solidworks. Hasil perancangan yaitu berupa desain dengan panjang 600 mm, lebar 300 mm dan. tinggi 455 mm. mesin pemipil digerakan menggunakan motor listrik 0,5 HP, rpm 700, menggunakan sistem transmisi pulley dan v-belt rasio 1: 2 dengan kapasitas kerja 11 buah/menit.
- ItemDesain Roda Besi Bersirip Traktor Roda Dua Untuk Meningkatkan Transaksi Pada Proses Pengolahan Tanah Sawah(Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Sarah, Vania Almaisya; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaTraktor roda dua merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah Salah satu perangkat traksi pada traktor roda dua adalah roda. Sebuah traktor roda dua dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Untuk penggunaan di lahan sawah, sirip yang digunakan pada roda besi lebih lebar dibandingkan ukuran sirip pada roda besi lahan kering. Ini bertujuan agar roda dapat menahan beban traktor sehingga tidak tenggelam kedalam lumpur. Tujuan dari tugas akhir in adalah merancang roda besi bersirip untuk meningkatkan kinerja traksi pada proses pengolahan tanah sawah. Traksi roda sangat tergantung pada dimensi, bentuk dan bahan roda yang digunakan, perancangan roda besi bersirip ini terdapat beberapa parameter yaitu diameter roda, ukuran sirip, dan jumlah sirip. Material yang digunakan dalam perancangan roda besi bersirip adalah AISI 1020 karena dalam perancangan roda besi dibutuhkan bahan yang berkekuatan.
- ItemDesain Roda Besi Sirip Lengkung Traktor Roda Dua Untuk Pengolahan Tanah Pada Lahan Kering(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Setiawan, Fariq Aqil; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPenggunaan mesin traktor tangan untuk pengolahan tanah di lahan pertanian sangat populer. Namun, tanah yang padat sebagai akibat dari pengolahan menggunakan traktor ban karet di lahan merupakan hal yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kekurangan ini dapat diatasi dengan cara memperkecil dampak pemadatan tanah dengan menggunakan sirip roda besi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain roda TR2 bentuk sirip lengkung untuk lahan kering dengan menentukan massa dan material bahan menggunakan software Solidwork dan menentukan dimensi roda sirip lengkung menggunakan perhitungan yang sudah ditetapkan. Metode yang dilakukan meliputi pemilihan konsep roda, pembuatan roda secara manual, pembuatan roda menggunakan software Solidwork dan pembuatan simulasi roda. Diperoleh hasil desain roda dengan massa 22731,05 gram (22 kg) dan volume 2890,4 cm³ menggunakan material bahan AISI 1020 atau sama dengan CK22. Dimensi roda dengan diameter rim sebesar 680, jarak antar rim 160 mm, jumlah jari – jari 8 buah, jarak antar sirip 183 mm dengan ketebalan sirip sebesar 4 mm.
- ItemKarakteristik Mutu Pengeringan Nanas Menggunakan Food Dehydrator Dan Tray Dryer(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Kartika, Zuliyana; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaBuah nanas mempunyai daya simpan yang relatif pendek yaitu antara satu sampai tujuh hari. Salah satu alternatif untuk memperpanjang daya simpan buah nanas adalah dengan mengeringkan buah nanas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap tebal irisan dan metode pengeringan buah nanas terhadap karakteristik mutu nanas kering terbaik. Penelitian ini menggunakan dua faktorial, yaitu tebal irisan (T): 7 mm (T1) dan 10 mm (T2) serta menggunakan metode pengeringan (P): sinar matahari (P1), tray dryer (P2) dan food dehydrator (P3). Parameter yang dianalisis meliputi kadar air, nilai derajat keasaman (pH), nilai organoleptik warna dan aroma lalu dilakukan uji penentuan mutu terbaik menggunakan metode Bayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air semakin menurun dengan menggunakan alat pengering disetiap perbedaan ketebalan irisan dibanding dengan menggunakan sinar matahari. Nilai pH semakin meningkat dengan menggunakan alat pengering disetiap perbedaan ketebalan irisan dibanding dengan menggunakan sinar matahari. Tingkat kesukaan panelis terhadap warna dan aroma nanas kering semakin meningkat dengan menggunakan alat pengering disetiap perbedaan ketebalan irisan dibanding dengan menggunakan sinar matahari. Hasil buah nanas kering terbaik menurut metode Bayes adalah pada tebal irisan 7 mm dan metode pengeringan food dehydrator (T1P3) dimana hasil yang didapatkan nilai kadar air sebesar 18,39%. Nilai derajat keasaman (pH) sebesar 3,52. Nilai organoleptik warna berdasarkan uji hedonik sebesar 3,49 yang menyatakan suka dan nilai organoleptik sebesar 3,92 yang menyatakan suka
- ItemManufaktur Mesin Pencampur Benih Bayam Tipe Mobile(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Abdulloh, Nashirul Hakim; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaSayur bayam merupakan bahan pangan, tetapi bukan makanan pokok melainkan sebagai pelengkap atau penyeimbang. Meskipun demikian sayur bayam tidak dapat diabaikan begitu saja. Sudah banyak diketahui pentinnya sayur bayam untuk kesehatan masnusia, berbagai jenis maanfaat yang diperoleh jika kita mengkonsumsi sayur bayam organik khususnya. Mesin mixer merupakan mesin yang berfungsi untuk mengaduk atau mencampurkan 2 bahan atau lebih, yang berbeda sehingga menghasilkan percampuran yang sempuran dan merata. Prinsip kerjanya yaitu mesin yang mentransmisikan energi ke drum, sehingga drum beruputar dengan kemiringan antara 45°-50°. Cocopeat adalah media tanam yang terbuat dari sabut kelapa yang berfungsi untuk menggantikan media tanah dalam proses penanaman. Dengan kangdungan unsur hara yang dimiliki oleh media tanam cocopeat berupa fosfor, kalium, magnesium, natrium, dan kalsium yang sangat penting untuk mendukung pertumbuahan tanaman. Sehingga cocopeat layak untuk menggantikan tanah sebagai media tanam. (1). Dalam proses manufaktur terdapat beberapa alat yang digunakan antara lain: (a). Mesin gerinda yang dilengkapi dengan mata pisau cutting wheel. (b). Mesin las yang dilengkapi dengan kawat las RD 260 dengan tegangan arus listrik 70 A. (c). Mesin bor yang dilengka dengan mata bor 3 mm, 6 mm, 7 mm, 8 mm, 10 mm, dan 12 mm. (d). Mesin frais yang dilengkapi dengan mata bor 7 mm. (e). Mesin bubut yang dilengkapi dengan mata pisau bubut dalam, pisau bubut rata kanan dan mata bor 7 mm, 10 mm, 12 mm. (2). Pada proses manufaktur untuk menciptakan prototype memerlukan bahan-bahan yang mendukung antara lain: (a). Besi hollow galvanis dengan ukuran 40 mm x 40 mm x 1,7 mm (b). Besi pipa galvanis dengan ukuran 26 mm x 2 mm (c). Besi siku dengan ukuran 40 mm x 40 mm x 2mm (d). Plat sirip dengan ukuran 25 mm x 3 mm dan 25 mm x 5 mm (e). Besi behel 10 mm (f). Plat besi 2 mm.
- ItemMetode Manufaktur Dan Uji Kinerja Mesin Pengering Portable Bertenaga Surya(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Risjayanto, Muhammad Rizky; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaProses pengeringan sangat penting dalam proses pengolahan biji kopi , proses pengeringan tersebut di masyarakat masih banyak menggunakan proses konvesional dengan sinar matahari yang sangat bergantung pada cuaca, Pengeringan ini memiliki kelemahan seperti membutuhkan waktu lama dan kurang higienisnya produk yang dihasilkan. Oleh karena itu dilakukan inovasi untuk mengeringkan biji kopi melalui pengeringan mesin portable bertenaga surya (solar panel). Pengeringan dengan tenaga surya adalah suatu proses untuk mempercepat proses pengeringan, hemat tempat dan produk yang dihasilkan lebih higienis sehingga mempunyai nilai tambah ekonomi bahan yang dikeringkan. Kadar air berperan penting pada proses pengeringan terhadap kualitas biji kopi robusta. Oleh karena itu dilakukan metode penelitian dengan metode observasi dan pengujian terhadap proses manufaktur dan kadar air kopi robusta yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan dalam pembuatan mesin dan perbandingan kadar air biji kopi robusta (Coffea robusta) yang dikeringkan dengan mesin pengering portable bertenaga surya dan sinar matahari berdasarkan SNI 01-2907- 2008. Kopi robusta yang dikeringkan didalam mesin portable tenaga surya selama 4 hari mencapai kadar air akhir 13,1%.
- ItemMetode Manufaktur Traktor Roda Satu(Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Ramdhoni, Fikri; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPengolahan tanah sawah dengan traktor roda dua dan traktor roda empat untuk pengolahan tanah sawah terasering masih mengalami beberapa kendala, terutama sulitnya mobilisasi traktor untuk berpindah dari satu petakan sawah ke petakan sawah yang lain, karena antar lahan dibatasi oleh pematang yang cukup terjal dan tinggi. Maka dari itu konstruksi traktor dan desain harus disesuaikan kembali dengan kondisi di sawah terasering tersebut agar lebih mudah dioperasikan dan berpindah lahan satu ke lahan yang lain. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan suatu mesin pengolah tanah yang dapat beroprasi dilahan sempit dan terasering. Oleh karena itu tugas akhir ini berjudul “Metode Manufaktur Traktor Roda Satu”. Metodologi yang dilakukan antara lain identifikasi gambar kerja, persiapan alat dan bahan, proses pembentukan, pengecekan dimensi komponen, penggabungan komponen, pengecekan dimensi komponen, proses finishing pengerjaan manufaktur traktor roda satu terdiri dari berbagai macama pengerjaan sesuai dengan bagian – bagian yang di buat. Traktor roda satu terdiri dari bagian accessories, bagian balancer, bagian implement, bagian rangka traktor, sistem penggerak utama, sistem transmisi gear, sistem trasnmisi roda, dan sistem transmisi sabuk puli.Material yang dipakai dalam proses manufaktur traktor roda satu adalah material yang banyak tersedia dipasaran.
- ItemModifikasi Implemen Penggulud Pada Mesin Cultivator Yanmar Tipe TE550N(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Putri, Sinta Diana; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaSejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran manusia dari waktu ke waktu, cara pengolahan tanah pun ikut mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan. Petani sudah mulai mengganti cara mengolah tanah tradisional ke modern dengan menggunakan teknologi berupa alat mesin pertanian salah satunya cultivator. Pembuatan sebuah guludan secara manual dapat dibentuk dengan menggunakan cangkul sedangkan pembuatan guludan secara mekanis dapat dengan menggunakan bajak guludan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat implemen penggulud yang dapat diatur kelebarannya menjadi dua ukuran yang ingin dicapai. Guludan dengan lebar bawah 50 cm, lebar atas 30 cm, tinggi 20 cm untuk ukuran pertama dan lebar bawah 40 cm, lebar atas 20 cm, tinggi 20 cm untuk ukuran kedua. Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu identifikasi kebutuhan desain, membuat konsep desain implemen untuk jenis cultivator yanmar tipe TE550N, pembuatan prototipe dan pengambilan data uji fungsional. Identifikasi kebutuhan guludan dilakukan di Kabupaten Wonosobo dan pengambilan data hasil guludan berlokasi di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah dengan kondisi tanah berwarna merah bertekstur lempung yang telah digemburkan. Pengujian dilakukan dengan membuat sebanyak 6 lintasan/alur. 3 guludan untuk ukuran pertama dan 3 guludan untuk ukuran. Pembuatan 1 guludan dilakukan sebanyak 2 kali jalan berbolak-balik sepanjang 10 meter untuk memperoleh hasil yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil pada ukuran pertama memiliki rata-rata lebar guludan bawah 50,5 cm, lebar guludan atas 33 cm, tinggi 14,4 cm dan rata-rata lebar guludan bawah 39,6 cm, lebar guludan atas 23 cm, tinggi 14,1 cm untuk ukuran kedua. Maka dapat disimpulkan bahwa implemen penggulud tersebut mendekati ukuran yang ingin dicapai.
- ItemOptimasi Rumah Pengering Tenaga Surya Dengan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD)(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Putra, Muhammad Dimastria; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPengeringan kopi dengan sinar matahari memerlukan waktu yang sangat lama sehingga perancangan greenhouse pengering dengan bahan dasar polikarbonat dapat meningkatkan proses hingga dua kali lipat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rumah pengering tenaga surya dan mengetahui sebaran suhu dengan menggunakan analisis Computational Fluid Dynamic (CFD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah optimasi menggunakan Solidworks 2018 dan untuk analisis CFD menggunakan Solidworks flow simulation 2018. Perlakukan yang dilakukan sebanyak 5 (lima) skenario terhadap posisi dan jumlah kipas pembuang, serta 4 (empat) skenario tingkatan tray (lapis). Optimasi terdiri dari penentuan parameter pengeringan, pembuatan sketsa 2d, pemilihan material bahan, pembuatan gambar 3D, dam proses evaluasi desain menggunakan CFD. Berdasarkan hasil iterasi simulasi CFD menunjukan bahwa keseragaman sebaran udara panas yang optimal terdapat pada skenario 1 layer 4 dengan posisi kipas buang dibawah tepatnya dibagian depan dekat pintu masuk sebanyak 2 (buah), dan dibawah tepatnya dibagian samping belakang kanan dan kiri masing-masing sebanyak 1 (buah). Pada skenario 1 layer 4 memiliki rata-rata suhu dalam ruangan 63,48 C, ΔT adalah 40,9 C dan memiliki standar deviasi sebesar 3,20.
- ItemOtomasi Seeding Machine Penyemaian Benih Padi(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Handayani, Bhekti Pertiwi; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaSeeding machine merupakan salah satu jenis alsintan yang digunakan untuk persemaian benih padi. Pada proses persemaian benih padi menggunakan seeding machine ini dilakukan secara manual sehingga memerlukan effort lebih saat mengoperasikannya. Tujuan dibuat sistem otomasi pada seeding machine adalah untuk mempermudah petani dalam menyemai benih padi. Dari hasil pembuatan mesin ini petani tidak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu yang banyak dalam proses persemaian benih padi. Didapatkan selisih output waktu produktivitas persemaian benih padi dari alat lama sebesar 5 menit/20 tray dan alat baru 3 menit/20 tray.
- ItemPanduan Perawatan Traktor Roda Empat John Deere 6100B Studi Kasus Di Pt Multi Andalan Sejati(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Maulana, Futra; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPerawatan mesin merupakan kegiatan yang sangat diperlukan dalam kegiatan produksi. Hal yang biasanya dilakukan pada proses perawatan adalah melakukan pemeliharaan, perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi apabila terjadi kerusakan atau terdapat kendala dalam pengoprasian. Perawatan yang baik dapat meningkatkan performa dan juga umur pakai yang panjang, sehingga proses perawatan mesin menjadi sangatlah penting. Tugas akhir ini dikhususkan pada mesin traktor roda empat yang memiliki tingkat kerusakan yang tinggi, sehingga dapat menghemat biaya yang ditimbulkan akibat kerusakan.Hasil tugas akhir menunjukan bahwa perawatan yang dilakukan pada traktor roda empat John Deere 6100B. meliputi perawatan sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem hidrolik, sistem kelistrikan. Komponen yang harus dirawat pada traktor roda empat adalah fuel pump, filter solar, selang solar, klem pengunci, filter oli, filter hidrolik, filter udara, air radiator, wateer separator, kabel, aki.pompa pump, katup / valve. tangki hidrolik.
- ItemPemanfaatan Loofah Sponge dan Daun Bambu pada Filter untuk Menaikkan Kualitas Air Limbah Pupuk Kimia dengan Parameter pH dan TDS(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Noor Maytila, Vicy; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaKualitas air yang berkurang seiring dengan bertambahnya penggunaan bahan kimia dalam kegiatan manusia sehari – hari. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan penggunaan pestisida dalam kegiatan pertanian. Pengaruh ketebalan media filtrasi daun bambu dan loofah sponge terhadap kualitas air yang tercemar limbah pertanian. Bahan – bahan filter air berupa kerikil,sabut kelapa,pasir kuarsa, zeolite, daun bambu, dan loofah sponge.Alat filter berupa pipa ukuran 1 meter dengan diameter 4”. Aliran air intermitten (gaya gravitasi bumi). Perlakuan 1 dengan perbedaan ketebalan pada media daun bambu dan loofah sponge dapat menaikkan kadar pH dalam air dari 5,0 menjadi 6,5 dan pada perlakuan 2 dapat menaikkan kadar pH air dari 5,0 ke 7,8. Sedangkan dengan parameter TDS perlakuan 1 dapat menurunkan kadar ppm dari 2510 ppm menjadi 1393,3 ppm dan perlakuan 2 dapat menurunkan kadar ppm dari 2510 ppm menjadi 1080 ppm. Uji ANOVA menyatakan bahwa pada perlakuan 1 mempunyai signifikansi 0,001 dan perlakuan 2 mempunyai signifikansi 0,003 dapat dinyatakan terdapat perbedaan signifikan pada perbedaan ketebalan media filter air. Penggunaan limbah padat pertanian berupa daun bambu dan loofah sponge terbukti dapat menurunkan menaikkan kadar pH menjadi netral dan menurunkan nilai ppm yang signifikan terhadap limbah pupuk kimia majemuk.