Repositori Kementerian Pertanian

Repositori Publikasi Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementerian Pertanian. Publikasi terdiri dari:

  • terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical)
  • berkala semi ilmiah (semi populer jurnal)
  • tidak berkala (leaflet, poster, infografis)

Repositori dikelola oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi ilmiah sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik Kementerian Pertanian dalam penyediaan informasi pertanian.

Guna meningkatkan mutu layanan yang lebih baik, kami mengharap kesediaan Saudara berkenan mengisi Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkait layanan Repositori Publikasi Kementerian Pertanian pada link berikut ini https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/surveypustakadigital/.

Image by nikitabuida on Freepik
 

Recent Submissions

Item
Deskripsi Konstruk Gen Dalam Vektor Transformasi Tanaman Hasil Penelitian BB Biogen Periode 2006-2013
(IAARD Press, 2015) Santoso, Tri Joko; Trijatmiko, Kurniawan Rudi; Apriana, Aniversari; Sisharmini, Atmitri; Enggarini, Wening; Polosoro, Aqwin; Sutrisno; Mulya, Karden
Penamaan konstruk gen yang telah berhasil dirakit oleh BB Biogen selama periode 2006–2013 menggunakan nama Biogen diikuti oleh nomor konstruk gen yang merupakan urutan waktu dalam perakitannya, yaitu pBIOGEN-001 sampai pBIOGEN-017. Berdasarkan deskripsi konstruk gen yang telah disusun diharapkan akan mempermudah di dalam pemanfaatan konstruk gen tersebut untuk penelitian rekayasa genetik dengan tujuan yang diinginkan. Rekayasa genetik untuk menghasilkan tanaman tomat transgenik untuk ketahanan terhadap virus keriting daun dapat menggunakan konstruk gen seperti pBIOGEN-004. Sementara untuk perakitan tanaman transgenik agar mempunyai toleransi terhadap cekaman abiotik seperti kekeringan dapat menggunakan konstruk gen pBIOGEN-002. Untuk perakitan tanaman transgenik dengan konstruk gen untuk tujuan yang lain dapat melihat secara lengkap informasi deskripsi konstruk gen yang dijelaskan dalam buku ini.
Item
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penelitian Kesuburan Tanah
(IAARD Press, 2014) Purwanto, Imam; Suryono, Jojon; Sumantri, Koko Kusuma; Somantri, Edi; Mulyadi; Suwandi; Jaenudin; Mindawati; Suhaeti, Eti; Hidayat, Endang; Hidayat, Rahmat
Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat penting di sektor pertanian. Tanah merupakan media tumbuh tanaman, sehingga tanpa tanah usaha pertanian lebih sulit dilakukan. Tanah merupakan bagian dari kulit bumi terluar yang memiliki ketebalan lapisan relatif tipis. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan-batuan di bawahnya. Pembentukantanah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, seperti bahan induk, iklim, topografi, vegetasi atau organisme, dan waktu. Pembentuk tanah bekerja secara dinamis melalui proses fisika, kimia, biologi, maupun secara simultan, ketiganya saling berinteraksi, berjalan terus menerus, dan saling mempengaruhi. Dominan maupun tidak dominan pengaruh masing-masing faktor tersebut sangat beragam tergantung lingkungan setempat. Mekanisme pembentukan tanah yang rumit tersebut terjadi secara alamiah menghasilkan jenis tanah yang beragam dan tingkat kesuburan tanah yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan vegetasi beragam. Sebagai contoh penggunaan lahan untuk sawah dilakukan pada wilayah dataran dan mempunyai sumber daya air yang besar.
Item
Pendekatan Dinamika Sistem Dalam Peningkatan Daya Saing Komoditas Hortikultura
(IAARD Press, 2015) Penyunting: Tjeppy D. Soedjana; Rita Nurmalina; Uning Budiharti; Dyah Widyastuti
Dengan disepakatinya ASEAN Economic Comunity (MEA) blueprint maka seluruh negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil. Hal ini berarti subsektor hortikultura Indonesia dituntut untuk lebih dinamis dan kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tantangan yang bersifat internal berhubungan dengan kesiapan litbang hortikultura Indonesia dalam menghasilkan inovasi produk dan teknologi untuk menghadapi MEA, sedangkan tantangan yang bersifat eksternal berhubungan dengan kemampuan produk produk hortikultura Indonesia untuk bersaing dengan produk-produk hortikultura dari negara sesama ASEAN dan negara lain di luar ASEAN. Rekomendasi kebijakan yang robust sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan pada komoditas unggulan hortikultura, yaitu cabai, bawang merah, bawang putih, mangga, jeruk dan krisan. Cabai merupakan komoditas hortikultura dengan harga yang sangat fluktuatif, akibat belum terwujudnya ragam, kuantitas, kualitas, dan kesinambungan pasokan yang sesuai dengan permintaan pasar dan preferensi konsumen. Saat ini permasalahan dalam penyediaan stok cabai sudah sedemikian rumitnya. Apabila permasalahan tersebut tidak dapat diatasi, dapat menyebabkan harga melambung tinggi dan menjadi salah satu penyebab inflasi.
Item
Analisis keberlanjutan untuk pengembangan kurikulum Pelatihan Manajemen Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) : Studi kasus di Kabupaten Cianjur
(PPMKP, BPPSDMP Kementerian Pertanian, 2023) HARDJONO, Widi
Kinerja Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) perlu ditingkatkan terkait aspek manajemen, selain aspek teknis operasional alat mesin pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis status keberlanjutan dan atribut yang dominan memengaruhi pengelolaan UPJA di Kabupaten Cianjur ditinjau dari dimensi pengetahuan optimalisasi pemanfaatan alsintan, sikap dan motivasi pengelola, jiwa kewirausahaan, kelembagaan, dan tingkat keberhasilan usaha ekonomi; (2) mengembangkan kurikulum pelatihan manajemen bagi pengelola UPJA berdasarkan hasil analisis status keberlanjutan dan atribut yang dominan dalam upaya peningkatan kompetensi dan pengembangan usaha. Metode analisis yang digunakan adalah multidimensional scaling (MDS) dengan perangkat Rapfish yang diberi label RAP-UPJA. Lokasi penelitian pada 19 kecamatan di Kabupaten Cianjur dengan responden terdiri dari pengelola UPJA serta penilaian pakar materi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberlanjutan pengelolaan UPJA tertinggi adalah pada dimensi sikap dan motivasi pengelola UPJA dengan rataan skor 86,47 (sangat berkelanjutan). Indikator leverage dominan dari lima dimensi terdiri dari: pengetahuan dan keterampilan modifikasi alsintan, pengetahuan perbengkelan, penjualan jasa, norma sosial, standar prosedur, penerapan aturan, peluang pasar, komitmen berwirausaha, manajemen pengelolaan, kemampuan merumuskan-memecahkan masalah, komunikasi internal dan eksternal dalam lembaga serta manajemen waktu. Hasil diagram radar menunjukkan terdapat tujuh kecamatan yang memiliki ketidakstabilan tingkat keberlanjutan dengan Kecamatan Sukanegara memiliki tingkat keberlanjutan paling rendah. Hasil pengembangan kurikulum adalah proporsi jam berlatih terdiri dari 33 persen teori dan 68 persen praktik. Dalam pengembangan kurikulum pelatihan manajemen bagi pengelola UPJA yang bersifat agile mengacu pada prinsip ekletik dengan menekankan pada prinsip akademik, rekonstruksi sosial, humanistik, dan teknologis.
Item
Pelatihan Administrasi berbasis Teknologi Informasi Digital bagi Pegawai PPMKP : Proposal Program Pelatihan 2022
(PPMKP, 2022) OKTARI, Y.Saptiani
Proposal Program Pelatihan ini merupakan rancangan Program Peningkatan Kompetensi Administrasi berbasis Teknologi Informasi Digital bagi Pegawai PPMKP Ciawi. Pelatihan Administrasi Berbasis Teknologi Informasi Digital bagi Pegawai PPMKP diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan keahlian untuk melaksanakan tugas pengelolaan administrasi perkantoran yang bersifat detail tidak terbatas pada fungsi administrasi sehari – hari yang tentunya mengacu pada standar dan prosedur administrasi di organisasi. Oleh karena itu, untuk jangka panjangnya, minimal tersedianya pegawai yang semakin mampu melaksanakan fungsi administrasi sesuai dengan instruksi kerja yang berlaku di organisasi.