Repositori Kementerian Pertanian

Repositori Publikasi Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementerian Pertanian. Publikasi terdiri dari:

  • terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical)
  • berkala semi ilmiah (semi populer jurnal)
  • tidak berkala (leaflet, poster, infografis)

Repositori dikelola oleh Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi ilmiah sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik Kementerian Pertanian dalam penyediaan informasi pertanian.

Guna meningkatkan mutu layanan yang lebih baik, kami mengharap kesediaan Saudara berkenan mengisi Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkait layanan Repositori Publikasi Kementerian Pertanian pada link berikut ini https://pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id/surveypustakadigital/.

Image by nikitabuida on Freepik
 

Recent Submissions

Item
Buletin Fokus Hilir Vol. 4 No. 2 September 2025
(Direktorat Hilirisasi Hasil Peternakan, 2025-09) Direktorat Hilirisasi Hasil Peternakan
Item
MASALAH DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PANILI
(Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, 1994)
Panili (Vanilla planifolia Andrews), sebagai salah satu komoditas penghasil devisa negara dan sumber pendapatan petani, telah berkembang cukup baik di Indonesia. Luas arealnya pada tahun 1988 mencapai 11.100 ha dengan produksi 2.453 ton, dan tahun 1992 luasnya telah mencap. 14.143 ha dengan produksi 3.354 ton (Anon., 1993). Volume ekspor panili Indonesia pada tahun 1988 berjumlah 506.779 ton dengan nila US $ 9,6 juta, dan tahun 1992 telah meningkat menjadi 762.776 ton dengan nilai US $ 22,6 juta (Anon., 1994). Sentra produksi panili Indonesia adalah Bali (5.100 ha), Jawa Tengah (1.267 ha), Jawa Timur (896 ha), Jawa Barat (754 ha), Lampung (660 ha), Sulawesi Utara (2.590 ha) dan Sumatera Utara (603 ha) (Anon., 1993).
Item
PERWILAYAHAN KOMODITAS KAPAS DI SULAWESI SELATAN
(Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat Bajeng, 1994)
Tujuan pembangunan Sulawesi Selatan jangka [anjang adalah merubah struktur perekonomian daerah menjadi lebih seimbang antara sektor pertanian dan industri. Untuk mencapai struktur ekonomi yang seimbang tersebut maka sasaran pengembangan pertanian diharapkan dapat menciptakan pertanian maju, efisien dan tangguh, yang mampu mendukung industri yang maju
Item
USAHATANI KELAPA DI LAHAN PASANG SURUT
(Balai Penelitian Kelapa, 1994)
Pengembangan usahatani kelapa dilahan pasang surut dalam dekade terakhir, baik dalam bentuk perkebunan rakyat maupun perkebunan besar. Pesatnya perkembangan tersebut disebabkan semakin terbatasnya lahan kering untuk kelapa dan keunggulan relatif kelapa beradaptasi dilahan pasang surut.
Item
PERFORMA AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITBANGTAN (KUB) DENGAN PENAMBAHAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA MELALUI AIR MINUM
(Polbangtan Gowa, 2025-11-26) Rusman B,; Muh. Ilham
Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) adalah salah satu jenis unggas lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam menyediakan sumber protein hewani. Untuk memperbaiki kinerjanya, inovasi dalam aditif pakan yang efisien dan ramah lingkungan sangat diperlukan. Asap cair dari tempurung kelapa, yang kaya akan senyawa fenol dan asam organik dengan sifat antibakteri serta antioksidan, menjadi solusi alternatif yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan asap cair melalui air minum terhadap konsumsi pakan, peningkatan bobot badan, dan rasio konversi pakan (FCR) pada ayam KUB, serta menganalisis respons para peternak terhadap inovasi tersebut melalui kegiatan penyuluhan. Penelitian dilaksanakan di Desa Pabentengan dan Lassang Barat menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat variasi dosis (0%, 0,5%, 1%, 1,5%) dan diulang sebanyak empat kali, melibatkan total 80 ekor ayam berusia 3 minggu. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa dosis 1,5% (P3) memberikan hasil terbaik, di mana konsumsi pakan tercatat sebesar 4,66 g per ekor per hari, peningkatan bobot badan menjadi 2,41 g per ekor per hari, dan FCR mencapai 1,93. Selain itu, kegiatan penyuluhan berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan peternak dari 40% menjadi 89,2%, sikap dari 41,8% menjadi 86,6%, dan keterampilan dari 51% menjadi 90%, dengan efektivitas penyuluhan mencapai 79,54% yang masuk dalam kategori efektif. Ulasan menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam asap cair dapat menekan perkembangan bakteri patogen serta meningkatkan efisiensi pakan. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa asap cair dari tempurung kelapa bisa berfungsi sebagai aditif alami yang efektif dan dapat diimplementasikan melalui metode penyuluhan yang tepat bagi peternak.