Repositori Kementerian Pertanian

Repositori Publikasi Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementerian Pertanian. Publikasi terdiri dari:

  • terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical)
  • berkala semi ilmiah (semi populer jurnal)
  • tidak berkala (leaflet, poster, infografis)

Repositori dikelola oleh Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi ilmiah sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik Kementerian Pertanian dalam penyediaan informasi pertanian.

Guna meningkatkan mutu layanan yang lebih baik, kami mengharap kesediaan Saudara berkenan mengisi Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkait layanan Repositori Publikasi Kementerian Pertanian pada link berikut ini https://pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id/surveypustakadigital/.

Image by nikitabuida on Freepik
 

Recent Submissions

Item
Cara Pembuatan kerupuk jagung
(BPTP Yogyakarta, 2012) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
Item
KAJIAN RESISTENSI Staphylococcus aureus PADA PETERNAK AYAM BROILER DI KECAMATAN BENTENG-BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
(Polbangtan Gowa, 2025-11-26) Rusman B,; ANDI SYARFIAH ZAINAl
Bakteri S. aureus merupakan salah satu penyebab penyakit menular yang paling sering ditemukan di dunia. Bakteri S. aureus merupakan bakteri yang memiliki sifat invasif yang termasuk dalam kelompok bakteri patogen gram positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi S. aureus yang berasal dari peternak ayam broiler serta mengkaji tingkat pengetahuan dan sikap peternak ayam broiler terhadap penggunaan antibiotik dengan bijak di Kecamatan Benteng-Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel, diikuti dengan isolasi dan identifikasi S. aureus dan Uji kepekaan antibiotik. Bakteri dikultur pada media BPA, media BA, dan media MSA. Selain itu, penyuluhan dilaksanakan sebanyak dua kali dengan menggunakan metode perorangan dan kelompok. Hasil menunjukkan bahwa dari 15 sampel swab tangan peternak, diketahui terdapat 5 sampel dengan hasil koagulase positif. Isolat positif S. aureus sebanyak 5 isolat, mengalami resistensi terhadap jenis antibiotik ampicilin dan tetrasiklin. Tingkat resistensi tertinggi terjadi pada ampisilin (60%) dan tetrasiklin (20%). Hasil dari evaluasi penyuluhan yang telah dilakukan menunjukkan tingkat pengetahuan responden berada pada kategori “Mengetahui” (50,2%) dan sikap pada kategori “Kurang Setuju” (50%). Setelah penyuluhan, tingkat pengetahuan meningkat menjadi “Sangat Mengetahui” (82%) dan sikap menjadi “Sangat Setuju” (81,6%). Peningkatan pengetahuan sebesar 31,8% dan sikap sebesar 31,6%. Efektivitas penyuluhan yang dihasilkan berada pada skor 63,52% yang termasuk dalam kategori cukup efektif. Penelitian ini menjelaskan bahwa sebagian besar isolat S. aureus yang ditemukan menunjukkan tingkat resistensi yang lebih tinggi terhadap ampisilin dibandingkan tetrasiklin, sehingga tetrasiklin lebih potensial digunakan dalam penanganan infeksi S. aureus dan penyuluhan terbukti cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran peternak tentang penggunaan antibiotik yang tepat
Item
TEKNIK PEMBUATAN KOKEDAMA SEBAGAI WADAH PENANAMAN ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis L.) DI CV. AGRONIAGA BIOTEKNOLOGI INDUSTRI MAKASSAR
(Polbangtan Gowa, 2025-11-26) Rusman B,; Firda Aprilia
Kokedama, secara etimologis, berasal dari gabungan dua kata, yaitu "koke" yang berarti lumut, dan "dama" yang berarti bola. Teknik pembuatan kokedama sebagai wadah penanaman anggrek bulan merupakan metode inovatif yang menggabungkan seni tradisional Jepang dengan pemanfaatan media tanam lokal seperti sabut kelapa dan lumut. Kokedama merupakan media tumbuh yang ideal untuk tanaman hias. Salah satu jenis tanaman hias yang paling digemari adalah Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis L.). Anggrek Bulan dikenal sebagai Ratu bunga tetapi tampilannya akan lebih menarik apabila ditanam dengan teknik Kokedama. Tujuan membuat kokedama untuk menciptakan tanaman hias yang unik dan menarik dengan media tanam yang berbeda dari pot biasa. Keunggulan teknik kokedama adalah kemampuannya untuk menghemat ruang dan memberikan nilai estetika tinggi sebagai dekorasi indoor maupun outdoor. Selain itu, penggunaan limbah sabut kelapa sebagai media utama juga mendukung upaya daur ulang dan ramah lingkungan. Magang Tugas Akhir ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret sampai 5 Juni 2025, di CV. Agroniaga Bioteknologi Industri Makassar. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah Praktik kerja dan wawancara. Praktik pembuatan kokedama menunjukkan bahwa media tanam yang tepat dan teknik pengikatan yang kuat sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan anggrek Bulan. Kokedama tidak hanya sebagai wadah tanam, tetapi juga sebagai karya seni yang menggabungkan fungsi dan estetika.
Item
METODE PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA OKULASI BENIH JERUK SIAM BANJAR (Citrus reticulata L.) DI INSTALASI KEBUN BENIH HORTIKULTURA (IKBH) SUDIANG, SULAWESI SELATAN
(Polbangtan Gowa, 2025-11-26) Rusman B,; Siti Mutiara Septianin Burhan
Laporan magang tugas akhir ini dilaksanakan di Instalasi Kebun Benih Hortikultura (IKBH) Sudiang, Sulawesi Selatan, dengan tujuan untuk mengetahui metode pengendalian hama dan penyakit pada okulasi benih jeruk Siam Banjar (Citrus reticulata L.), serta menilai kelayakan usaha taninya. Jeruk Siam Banjar merupakan varietas unggul yang bernilai ekonomis tinggi, namun rentan terhadap serangan hama seperti kutu putih dan siput, serta penyakit diplodia yang dapat menurunkan kualitas benih hasil okulasi. Dalam kegiatan ini, pengendalian dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yaitu secara kultur teknis (pemilihan batang bawah JC, penggunaan entress unggul, kunyit sebagai antimikroba alami, dan teknik okulasi yang tepat), mekanis dan fisik (pengambilan siput secara manual dan sanitasi lingkungan), serta kimiawi (penyemprotan fungisida Dithane untuk penyakit diplodia). Selain itu, dilakukan analisis kelayakan usaha tani yang menunjukkan nilai R/C sebesar 1,54 yang berarti usaha produksi benih jeruk Siam Banjar tergolong layak dan menguntungkan. Hasil kegiatan membuktikan bahwa penerapan metode pengendalian secara terpadu efektif dalam menjaga kesehatan benih serta meningkatkan peluang keberhasilan usaha tani jeruk secara berkelanjutan.
Item
BUDIDAYA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DENGAN SISTEM SMART FARMING BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE OF THINGS (Ai oT) DI SAMATA GREEN HOUSE, GOWA SULAWESI SELATAN
(Polbangtan Gowa, 2025-11-26) Rusman B,; PUTRI HUMAIRAH BASRI
Tulisan ini bertujuan mengeksplorasi budidaya cabai rawit (Capsicum frutescens L.) menggunakan sistem smart farming berbasis Artificial Intelligence of Things (Ai oT) di Samata Green House (SGH), Gowa, Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi Ai oT secara signifikan meningkatkan efisiensi pengelolaan tanaman, meminimalkan penggunaan air dan nutrisi, serta meningkatkan hasil panen. Meskipun terdapat kendala seperti etiolasi benih, dormansi tanaman, dan kerusakan sensor, solusi yang diterapkan berhasil mengatasinya. Analisis kelayakan usaha tani menunjukkan rasio R/C sebesar 1,1, mengindikasikan bahwa usaha ini layak dan menguntungkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa integrasi teknologi Ai oT dalam pertanian dapat membawa perubahan positif bagi produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia, sekaligus menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi petani untuk mengadopsi teknologi modern.