Tugas Akhir

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 71
  • Item
    Pengujian Prototipe Data Logger Radiasi Matahari Panel Surya Untuk Kendali Pintu Air pada Teknik Irigasi Basah Kering di Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia
    (POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA, 2022-11-24) Ahmad Kirom Alfain
    Panel Surya merupakan alat konversi energi matahari menjadi energi listrik secara langsung menggunakan bahan semikonduktor berdasarkan prinsip efek fotolistrik. Sel surya merupakan lapisan semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari rangkain dioda.Matahari merupakan energi yang dihasilkan atau dipancarkan dari sumber cahaya. Seperti diketahui matahari merupakan sumber dari energi penerangan yang paling besar di dunia terkadang energi ini juga disebut sebagai energi surya karena sebenarnya sumber dari penerangan berasal dari tenaga surya atau matahari. Teknologi ini sangat berpotensi diterapkan di Indonesia yang mempunyai iklim tropis, tetapi permasalahan utama dari sistem ini adalah ketidak setabilan tegangan arus dan daya yang di hasilkan sangat tergantung pada intensitas matahari yang di terima oleh panel surya . Intensitas radiasi matahari yang diterima oleh panel surya dapat di maksimalkan dengan cara memasang panel surya, dengan sudut kemiringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyerapan panel surya diwilayah kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Pertanian Indonesia dengan sudut kemiringan 40°sehingga dari sudut ini bisa diketahui tegangan, arus, dan daya yang optimal.Tugas akhir ini membahas mengenai hasil keluaran panel surya yang meliputi tegangan, arus dan daya yang dihasilkan dari pengujian panel surya di wilayah kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Pertanian Indonesia dengan sudut kemiringan 40˚. Pengujian ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut, Tegangan rata-rata tertinggi di hasilkan pada pengujian yaitu 18.79 Volt, sedangkan arus rata-rata tertinggi di hasilkan pada pengujian yaitu 0.17 Ampere, dan daya rata-rata tertinggi juga pada pengujian yaitu 33.73 Watt. Berdasarkan hasil dari penelitian efisiensi yang dihasilkan panel surya di wilayah Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia dengan ketinggian 60 MDPL yaitu 9%.
  • Item
    PENGARUH PERENDAMAN Ca(𝐎𝐇)𝟐 PADA PEMBUATAN KERIPIK APEL (MALUS DOMESTICA)
    (Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Yohana, Grace; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh perendaman Ca(OH)2 terhadap kualitas keripik apel dengan sistem penggorengan vakum. Pembuatan keripik apel dimulai dengan daging buah dipotong horizontal kemudian biji dibuang. Daging buah direndam dalam Ca(OH)2 pada konsentrasi 0, dan 10%,. Daging buah apel digoreng vacuum pada suhu 60℃ selama 70 menit. Untuk mengetahui kualitas keripik apel dilakukan analisis terhadap tekstur, warna, uji organoleptik rasa, warna, kerenyahan, kenampakan. Hasil penelitian menunjukkan buah apel dengan perlakuan perendaman dalam larutan Ca(OH)2 0% dan pembekuan 0 jam (A1) merupakan perlakuan tertinggi pada tekstur, warna, uji organoleptik (rasa, warna, kenampakan). Perlakuan perendaman dalam larutan Ca(OH)2 10% (A2) merupakan perlakuan tertinggi pada uji organoleptik pada kerenyahan.
  • Item
    PENGUJIAN KINERJA MESIN PERAJANG SAWUT SINGKONG
    (Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Chilmi, Anifuddin Sachawahul; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman dengan kandungan karbohidrat yang tinggi. Pemanfaatan singkong dapat dijadikan berbagai makanan, salah satunya jajanan sawut singkong. Perajang singkong merupakan alat mesin yang memiliki fungsi mengiris singkong menjadi ketebalan tertentu. Pengujian mesin ini berupa uji kapasitas, uji keseragaman, dan ketebalan keluaran atau hasil perajangan. Pengujian bersifat kuantitatif dan metode yang digunakan deskriptif eksplanatori. Berdasarkan pengujian ini diperoleh data kapasitas terbesar 25,8 kg/jam dengan waktu 11,28 yang terjadi pada pengaturan pisau B dengan jarak pisau 5 mm, didapatkan niai efisiensi paling tinggi sebesar 79,2%. Data ketebalan didapatkan nilai sebesar 0,848 mm untuk pengaturan pisau A dan 0,916 mm pengaturan pisau B. pisau jarak ± 3mm memiliki Std. Deviasi 0,188 dan Koef. Variasi 22,2%, dan pada jarak ± 5mm memiliki Std. Deviasi 0,149 dan Koef. Variasi 16,3%. presentase kerusakan produk tertinggi pada jarak ± 5mm sebesar 19, 9 %. Kapasitas efektifitas tertinggi diantara pengaturan A pada jarak ± 3mm 25,8 kg/jam sebesar pengaturan pengaturan B pada jarak ± 5mm kapasitasnya sebesar 22,1 kg/jam. Hasil perajangan paling baik selama pengujian ini pada pengaturan pisau A pada jarak ± 3mm sebesar 0,91 mm, rata-rata lebar 5,8 mm, dan rataan panjang 5,15 mm. menyebabkan kerusakan lebih tinggi sebesar 19% hampir mendekati batas standar kerusakan 20%
  • Item
    UJI KINERJA PENGERING PORTABLE DRYER HOUSE UNTUK PENGERINGAN LADA HITAM
    (Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Fahrur (TA), Rozi; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    ABSTRAK TA. FAHRUR ROZI. THP. Kebanyakan masyarakat dipedesaan melakukan pengeringan lada hitam menggunakan pengeringan konvensional atau penjemuran secara langsung yang dihamparkan dihalaman. Pengeringan dengan cara penjemuran secara langsung mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah mudah terkontaminasi, sukar dikontrol, sering kali kehujanan, sehingga memerlukan waktu pengeringan yang lama. Alat pengering portable dryer house yang digunakan untuk mengatasi kekurangan￾kekurangan pengeringan menggunakan penjemuran secara langsung dan menyempurnakan metode pengeringan yang mengunakan energi matahari langsung. Teknologi ini lebih cepat, efisien dan higenis. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui distribusi yang dicapai dan laju pengeringan pada penurunan susut bobot yang dicapai dengan waktu pengeringan yang telah di tentukan. Waktu yang digunakan selama 26 jam ± 8 jam perhari. Metode yang digunakan menggunakan metode penurunan susut bobot. Hasil distribusi suhu tertinggi selama pengeringan sebesar 57.490C. Laju pengeringan tertinggi selama proses pengeringan 26 jam yaitu sebesar 12,04%/Jam. Laju pengeringan dipengaruhi oleh suhu dan kadar air, semakin besar suhu semakin cepat laju pengeringan dan semakin sedikit kadar air maka semakin lambat laju pengeringan.
  • Item
    ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) PADA PERANCANGAN MESIN PENGERING TIPE GANDA
    (Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Waleed; Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
    Perancangan mesin pengering tipe ganda dengan rak dan silinder merupakan rancangan dengan tujuan agar bisa mengeringkan komoditas jenis chips dan biji￾bijian dalam satu waktu pengeringan sehingga dapat menghemat energi dan waktu. Perancangan mesin pengering memerlukan adanya simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD) yang digunakan untuk menganalisis distribusi udara panas dan meminimalisir kegagalan dalam perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi aliran udara panas dan menentukan desain terbaik dalam perancangan mesin pengering. Parameter yang digunakan dalam input data CFD memiliki suhu 60 oC, kecepatan udara 1 m/s, dan tekanan 1,01 bar dengan waktu yang dianggap konstan. Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan yaitu dengan parameter posisi outlet (A) berukuran 60 mm x 60 mm dan jumlah lubang di sekat pembatas antara pengering tipe rak dan tipe silinder (L) dengan ukuran 540 mm x 70 mm dan jumlah perlakuan sebanyak 21 perlakuan. Proses penelitian dimulai dari proses pre-processing terdiri dari proses pembuatan geometri dan input boundary condition, selanjutnya adalah proses solver dengan jumlah iterasi rata-rata adalah 298 kali dengan interval 36 detik, dan diakhiri dengan post-processing untuk menghasilkan kontur udara panas mesin. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik berdasarkan pola sebaran udara panas adalah perlakuan A2L1L2 yaitu dengan lubang keluaran di A2 dan 2 lubang pembatas yaitu lubang 1 dan 2. Perlakuan ini memiliki nilai rata-rata sebaran suhu sebesar 56,69 oC, standar deviasi 3,55 oC kecepatan udara 1,57 m/s, dan turbulensi 0,021 m/s.