Repositori Kementerian Pertanian

Repositori Publikasi Kementerian Pertanian merupakan kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementerian Pertanian. Publikasi terdiri dari:

  • terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical)
  • berkala semi ilmiah (semi populer jurnal)
  • tidak berkala (leaflet, poster, infografis)

Repositori dikelola oleh Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi ilmiah sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik Kementerian Pertanian dalam penyediaan informasi pertanian.

Guna meningkatkan mutu layanan yang lebih baik, kami mengharap kesediaan Saudara berkenan mengisi Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkait layanan Repositori Publikasi Kementerian Pertanian pada link berikut ini https://pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id/surveypustakadigital/.

Image by nikitabuida on Freepik
 

Recent Submissions

Item
Teknologi Budidaya & Pascapanen KAKAO
(Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat, 2012) Balai Penelitian Tembakau dan Serat
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas di dunia dan termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana, yang nilai produksinya mencapai 1360836 ton/thn. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, perkembangan luas areal perkebunan kakao meningkat secara pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 8%/tahun dan saat ini mencapai 1651500 ha. Hampir 90% dari luasan tersebut merupakan perkebunan rakyat.
Item
Analisis Kinerja Perdagangan Sarang Burung Walet
(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2024) Penyunting: Saefudin dan Sri Wahyuningsih
Sarang burung walet (SBW) merupakan salah satu komoditas peternakan yang menjadi sumber devisa nasional. Sarang burung walet merupakan hasil dari air liur burung walet yang saat ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki efek kesehatan yang baik. Permintaaan sarang burung walet di dalam negeri cenderung rendah namun permintaan sarang burung walet di luar negeri sangat tinggi, dan sejauh ini Indonesia telah mengekspor sarang burung walet ke 21 negara selama lima tahun terakhir. Di Indonesia, terdapat 18 provinsi penghasil sarang burung walet dengan potensi lebih dari 800 unit rumah walet per provinsinya, dan sebanyak 520 rumah walet yang telah diregistrasi di Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Ditjen PKH, 2020). Data produksi sarang burung walet nasional dan provinsi belum tersedia, namun dari berbagai sumber dapat dirangkum 4 provinsi yang dikenal sebagai penghasil sarang burung walet di Indonesia antara lain adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.
Item
EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR DAUN GAMAL DAN AB MIX DALAM SISTEM RAKIT APUNG UNTUK BUDIDAYA SAWI KERITING (Brassica juncea L.) VARIETAS SAMHONG KING
(Polbangtan Gowa, 2025-11-13) Rusman B,; NADYA SALSA JUNIAR
Efektivitas penggunaan pupuk organik cair (POC) daun gamal dan nutrisi AB Mix dalam sistem rakit apung terhadap pertumbuhan tanaman sawi keriting (Brassica juncea L.) varietas Samhong King. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemenuhan nutrisi terhadap penambahan pupuk organik cair daun gamal dan ab mix pada sawi keriting varietas samhong king dan untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani. Kajian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2024 di Kelurahan Tamalanrea, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan dan penyuluhan dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Dewi Sari, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kajian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan masing-masing perlakuan tiap ulangan terdapat 6 sampel tanaman. Perlakuan campuran AB Mi 120 ml dan pupuk organik cair daun gamal 310 ml memberikan hasil terbaik di antara semua perlakuan. Secara umum penyuluhan yang dilaksanakan terjadi peningkatan dalam aspek pengetahuan sebesar 88,8%, sikap 87,6% dan keterampilan 86% dengan efektivitas penyuluhan berada pada kategori efektif dengan persentase 80,04%
Item
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LIMBAH KANGKUNG (Ipomoea aquatica) MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR PADA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)
(Polbangtan Gowa, 2025-11-13) Rusman B,; Muh. Idris Anwar
Tanaman sawi hijau merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari masyarakat. Pupuk yang digunakan dalam budidaya sawi hijau adalah pupuk organik cair. Permasalahan yang terdapat pada wilayah yaitu kurangnya pemanfaatan limbah kangkung dan minimnya penggunaan pupuk organik. Tujuan utama dari kajiwidya ini untuk memanfaatkan limbah kangkung menjadi pupuk organik cair dan menganalisis respons petani terhadap pemanfaatan limbah kangkung menjadi pupuk organik cair pada tanaman sawi hijau. Kajiwidya ini dilakukan di lahan UPT Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kecamatan Bontomarannu (Balai Penyuluhan Pertanian Bonto-Bonto), Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan total populasi 72 sedangkan sampel 36. P2 (dosis 380 mL POC/1.140 mL air) menjadi perlakuan yang terbaik dengan rata-rata hasil uji tinggi tanaman 40,3 cm, jumlah daun 13,7 helai dan berat segar 200,3 gram. Metode penyuluhan yang digunakan meliputi anjangsana pada penyuluhan I sedangkan ceramah, diskusi dan demonstrasi cara pada penyuluhan II. Hasil uji laboratorium pupuk organik cair dari limbah kangkung memiliki kandungan N 0,08%, P 0,12%, K 0,04% dan C-organik 0,89%. Pada evaluasi penyuluhan, aspek pengetahuan petani meningkat dari 45,6% menjadi 88,4%, aspek sikap dari 42,4% menjadi 84% dan aspek keterampilan dari 43,2% menjadi 76,2%. Efektivitas penyuluhan secara keseluruhan berada pada kategori efektif dengan persentase skor 69,55%.