Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Pertanian by Title
Now showing 1 - 20 of 37
Results Per Page
Sort Options
- ItemAdaptasi Varietas Unggul Jagung Hibrida dan Dosis Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Sution; Kartinaty, TietykSalah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jagung ialah dengan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman dan penggunaan varietas unggu. Saat ini baru sekitar 60 % petani menggunakan varietas unggul jagung, sehingga masih banyak petani yang menggunakan varietas lokal. Umumnya lahan pengembangan jagung di Indonesia defisiensi hara nitrogen sehingga diperlukan tambahan melalui pemupukan. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan varietas jagung hibrida yang adaptif dan dosis pupuk nitrogen yang tepat terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor pertama varietas terdiri dari Bima 19, Nasa 29 dan JH 21. Faktor kedua dosis pupuk nitrogen yang terdiri dari 64 kg ha-1, 86,5 kg ha-1, 109 kg ha-1, dan 131,5 kg ha-1. Kombinasi keduannya sebanyak 12 perlakuan, yang diulang sebanyak 3 kali, secara keseluruhan terdapat 36 petak percobaan. Hasil penelitian menujukan terdapat interaksi produktivitas jagung antara penggunaan varietas unggul baru dan dosis pupuk nitrogen, yaitu tertinggi varietas Bima 19 dengan pemupukan nitrogen 109 kg ha-1 dan 131,5 kg ha-1 dan varietas Nasa 29 dengan dosis pupuk nitrogen 131,5 kg ha-1 yaitu masing-masing 8,45 t ha-1, 7,94 t ha-1 dan 8,04 t ha-1.
- ItemAnalisis Kelayakan Pengembangan Beberapa VUB Padi yang Mempunyai Kekhususan (di Lahan Sawah Irigasi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan)(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Susilawati; Mahdalena; SarniRendahnya produktivitas padi disebabkan karena sebagian besar masih mengunakan varietas lokal, pemupukan yang seadanya dan lahan yang kurang subur. Oleh karena itu introduksi teknologi Varietas Unggul Baru (VUB) diharapkan dapat diadopsi oleh petani dan meningkatkan produktivitas padi khususnya di Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini dilakukan dengan melihat kelayakan ekonomi dari introduksi VUB. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan petani pada agroekosistem lahan sawah irigasi, bertempat di Desa Ketuan Jaya Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas seluas 8 ha pada bulan Maret Juli 2022. Tujuan penulisan makalah ini adalah untu menganalisis Kelayakan Pengembagan Beberapa varietas Padi yang Memiliki Kekhususan (Di lahan Sawah Irigasi kabupaten Musi rawas Sumatera Selatan). Data dianalisis secara deskeritif kuantitatif dengan menghitung nilai rata-rata dari variable yang diamati. Kelayakan usaha tani dihitung dengan perbandingan antara penerimaan dengan biaya (R/C). Hasil kajian di Kabupaten Musi Rawas produktivitas Inpari 32 sistem tegel (7,6 ton gkp/ha), Sistem legowo 4:1 (8,8 ton gkp/ha) dan sistem legowo 2:1 (10 ton gkp/ha). Produktivitas Inpari 22 sistem tegel (6,4 ton gkp/ha), sistem legowo 4:1 (7,7 ton gkp/ha) dan Legowo 2:1 (8,5 ton gkp/ha). Produktivitas Inpari IR Nutri Zinc sistem tegel (5,44 ton gkp/ha), legowo 4:1 (6,26 ton gkp/ha) dan legowo 2:1 (7,46 ton gkp/ha). Dengan demikian penggunaan sistem legowo 2:1 dapat meningkatkan produktivitas padi karena ada efek terhadap peningkatan jumlah populasi per hektar.
- ItemAnalisis Kepuasan Pelayanan Perpustakaan Pustakawan Laki-Laki dan Perempuan di Perpustakaan Puslitbang Perkebunan Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Kristiyaningsih, ErrianiKepuasan pelayanan pada dasarnya tidak boleh dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Akan tetapi dalam praktek pelayanan, perbedaan peran masih menjadi perhatian dalam pelayanan. Berdasarkan hal tersebut, penting untuk dianalisis bagaimana perbedaan pelayanan pelanggan laki-laki dan pelanggan perempuan. Berdasarkan hal tersebut beberapa parameter kualitas pelayanan perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kementerian pertanian menganalisis komparasi kesesuaian persyaratan dan jenis layanan, ketepatan waktu pelayanan, kesesuaian sop produk pelayanan, kompetensi/ kemampuan petugas dalam pelayanan, kesopanan petugas, kualitas sarana dan prasarana dan penanganan pengaduan pengguna layanan antara pengunjung laki-laki dan perempuan. Penelitian dilakukan pada pengunjung perpustakaan pertanian Kementerian Pertanian. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sesuai dengan studi kasus yang dituju. Jumlah responden yang dipilih ialah sebanyak 196 orang yang dipilih berdasarkan metode accidental random sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengiterpertasi karakteristik dari responden sedangkan menggunakan uji beda untuk menguji kepuasan pelayanan berdasarkan jenis kelamin pengguna perpustakaan. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan jenis layanan yang diminati laki-laki dan perempuan sementara variable lainnya tidak terdapat perbedaan.
- ItemAnalisis Kontaminan 3-MCPD dalam Minyak Sawit dengan Metode AOCS CD-29A-13 Menggunakan Instrumen GC-MS(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Prastama, Apriandra; Rosmayanti, Dewi3-Mono-chloropropane-1,2-diol (3-MCPD) merupakan kontaminan yang terdapat dalam pangan, salah satunya pada minyak nabati yaitu minyak sawit. Di beberapa penelitian 3-MCPD tergolong kontaminan berbahaya yang memiliki dampak pada kesehatan manusia. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengidentifikasi kontaminan 3-MCPD pada sampel minyak goreng curah dan CPO menggunakan instrumen kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) dengan metode AOCS Cd-29a-13. Analisa ini dilakukan pada bulan September 2021. Validasi metode analisis yang dilakukan memberikan hasil persamaan regresi y = 1,10045x + 0,0387 dengan linieritas R2 = 0,9927 dengan presisi waktu retensi (% RSD) adalah 0,1372 %. Hasil validasi menunjukkan bahwa metode analisis ini telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh Association of Official Agricultural Chemists (AOAC). Prinsip kerja analisa sampel meliputi proses transesterifikasi menggunakan asam sulfat (H2SO4) kemudian proses derivatisasi menggunakan PBA (Asam Fenilboronat). Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil 100 % sampel minyak goreng curah terkontaminasi 3-MCPD dengan kadar 1,57-1,61 mg/kg-1. Kadar ini sudah melewati standar batas maksimal yang telah ditetapkan oleh European Union (EU). Perlu adanya peran nyata pemerintah dalam pengawasan dan penerapan standar keamanan pangan pada minyak goreng curah di pasar. Sementara itu, pada sampel CPO tidak ditemukan adanya kontaminan 3-MCPD.
- ItemAnalisis Residu Pestisida Klorpirifos pada Tomat dengan Gas Kromatografi(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Danuwarsa; Amalia, RatnaAnalisis residu pestisida pada produk pertanian sangat diperlukan sebagai tolak ukur untuk menentukan apakah produk hasil pertanian ada pada tingkat yang aman untuk dikonsumsi. Analisis dilakukan menggunakan Gas Kromatografi. Dari hasil analisis diperoleh kadar residu pestisida pada sampel tomat Pasar Anyar sebesar 0.0438 ppm, tomat Pasar kebun Jahe 0.0144 ppm, tomat Pasar Gunung Batu 0.0117 ppm dan tomat Swalayan Superindo Bogor 0.0089 ppm. Hasil tersebut masih dibawah nilai ambang batas maksimum BMR adalah 0.5000 ppm.
- ItemDiseminasi Inovasi Teknologi Hijauan Pakan Ternak Unggul pada Tingkat Kelompok Tani di Kabupaten Kampar(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Simanjuntak, Agussalim; Zurriyati, Yayu; Astarina, ReniPenyediaan hijauan pakan berkualitas untuk mencukupi kebutuhan ternak sapi dapat dilakukan dengan pemanfaatan areal diantara tanaman kelapa sawit dengan penanaman hijauan pakan ternak unggul. Jenis tanaman hijauan pakan yang ditanaman pada areal perkebunan harus mempunyai karakteristik toleran naungan, karena kanopi tanaman utama dapat mengurangi intensitas sinar matahari. Jenis hijauan pakan yang tahan naungan adalah rumput Steno (Stenotaphrum secundatum). Untuk itu telah dilakukan kegiatan diseminasi inovasi teknologi hijauan pakan ternak unggul pada kelompok tani di Kabupaten Kampar dari Januari s/d Desember 2021. Kelompok tani pelaksana terdiri atas kelompok Damen Bokmen Desa Batang Batindih Kecamatan Rumbio Jaya dan Kelompok Tani Karya Sejahtera Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah. Jenis inovasi hijauan pakan ternak unggul yang didesiminasikan yaitu rumput steno var Agrinak dan tanaman Indigofera Sp. Disela tanaman kelapa sawit dintroduksikan rumput steno sedangkan Indigofera Sp ditanam disekitar kandang, tegalan dan sisa lahan lainnnya yang tidak ditanami. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa hijauan pakan ternak unggul Stenotaphrum secundatum var. Agrinak dapat dibudidayakan di areal perkebunan kelapa sawit, hijauan pakan ternak unggul Indigofera Sp dapat dibudidayakan di luar areal perkebunan kelapa sawit pada kedua kelompok tani. Produksi segar hasil ubinan rumput steno pada kelompok tani Karya Sejahtera sebesar 732,2 gr/m2 lebih tinggi dibandingkan dari kelompok tani Damen Bokmen 128,4 gr/m2. Kelompok tani Damen Bokmen maupun Karya Sejahtera telah mampu membudidayakan hijauan pakan ternak unggul pada wilayahnya masing-masing.
- ItemEfektifitas Website dan Facebook dalam Diseminasi dan Promosi Teknologi Ayam Kub di Sumatera Barat(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Rahayu, Winda; HarmainiDi era 4.0 saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat, dimana akses informasi bisa dilakukan dengan sistem digital secara online. BPTP Sumatera Barat telah melakukan diseminasi teknologi melalui website dan media sosial semenjak tahun 2014 lewat instagram, twitter, youtube dan facebook. Media sosial ini dianggap cukup efektif karena sudah dikenal dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) adalah salah satu teknologi yang diseminasikan BPTP Sumatera Barat sejak 2016 dengan melakukan percontohan di beberapa kabupaten. Untuk diseminasi lebih luas BPTP Sumbar juga melakukan diseminasi melalui media sosial dan bimtek yang menjaring peserta secara online. Untuk melihat efektifitasnya dilakukan study secara survey dengan responden pengguna media sosial yang merupakan followers media sosial (website dan facebook) BPTP Sumatera Barat. Dari kegiatan ini disimpulkan bahwa website dan facebook yang digunakan oleh BPTP Sumatera Barat sebagai media diseminasi hanya efektif untuk menarik perhatian (attention) dan keingintahuan (interest) responden terhadap Ayam KUB. Namun tidak menarik keinginan (desire) dan tindakan (action) responden untuk langsung membeli ayam KUB yang ditawarkan. Efektivitas website sebagai media promosi di BPTP Sumatera Barat dipengaruhi oleh kelengkapan informasi, sedangkan pada facebook dipengaruhi oleh kelengkapan informasi, photo dan tata bahasa.
- ItemEfektivitas Temu Teknis Inovasi Teknologi Bawang Merah di Sumatera Barat(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Rahmi, Lailatul; Roswita, Rifda; Rustam; Gusrianto, HanifPermintaan bawang merah baik segar maupun olahan semakin meningkat di Sumatera Barat dan sekitarnya. Namun berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala dinas serta anggota kelompok tani masih banyak permasalahan utama pada usaha tani bawang merah yang dirasakan oleh petani adalah pada teknologi budidaya dan pengolahan hasil. Agar petani dapat menerapkan inovasi teknologi budidaya yang baik dan benar maka diperlukan diseminasi teknologi salah satu metodenya adalah temu teknis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas temu teknis inovasi bawang merah di Sumatera Barat. Sasaran penelitian adalah Penyuluh Pertanian Swadaya dari Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, dan Kota Bukittinggi dengan jumlah peserta 40 orang yang mengikuti temu teknis di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar pada tanggal 26 Oktober 2021. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner, data yang dikumpulkan berupa karakteristik responden, hasil tes sebelum dan sesudah penyampaian materi serta persepsi petani terhadap efektivitas penyelenggaraan temu teknis. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode temu teknis efektif untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh pertanian swadaya dengan adanya pengaruh positif terhadap inovasi teknologi bawang merah.
- ItemHilirisasi Sorgum Sebagai Komoditi Substitusi Gandum di Kepulauan Riau (Studi Kasus di Kabupaten Bintan)(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Humaidi, Lutfi; Sariri, Firsta Anugerah; Hernita, Helen; Mustaha, Muhammad AlwiKabupaten Bintan merupakan salah satu daerah di Kepulauan Riau yang potensial untuk pengembangan sorgum. Tercatat luas lahan pertanian di Bintan Tahun 2022 adalah 11.983,34 ha, dimana penggunaan lahan untuk pengembangan sorgum hanya mencapai 18,5 ha. Selama ini petani telah memanfaatkan sorgum untuk pangan, khususnya aneka produk primer dan olahan. Beberapa produk telah dihilirisasikan dan dipasarkan di pasar lokal dan domestik. Tujuan makalah ini adalah untuk mengentahui sejauhmana produk hilirisasi sorgum dapat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan gandum atau bahkan sebagai produk substitusi gandum. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif kualitatif. Lokasi pengambilan data adalah Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa produk olahan sorgum yang dihasilkan petani seperti beras, mie, dan aneka kue yang selama ini menggunakan bahan baku tepung terigu yang berasal dari gandum. Selain itu, produk hilirisasi lainnya seperti teh, gula cair, kecap telah dipasarkan dengan tingkat penerimaan yang tinggi di masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut, terdapat peluang besar dan potensial untuk mengembangkan sorgum menjadi komoditi yang dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.
- ItemHubungan Karakteristik dan Proses Penyuluhan dengan Efektivitas Komunikasi Penyuluh pada Petani Padi Sawah(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Pasadja, Sulviani; Managanta, Andri Amaliel; Ridwan; Purwatiningsih, Nanik AnggoroPenyuluh pertanian berperan menyebarluaskan informasi kepada petani sebagai pelaku utama supaya mau dan mampu menolong mengorganisasikan dirinya, agar produktivitas petani mengalami peningkatan, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta menaikkan kesadaran pada pelestarian fungsi lingkungan. Adapun tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi penyuluh. Penelitian dilaksanakan di Desa Korobono sebagai wilayah kerja penyuluh dan merupakan sentra pengembangan komoditas padi di Kecamatan Pamona Tenggara Kabupaten Poso. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu desa yang memiliki lahan padi sawah terluas. Responden sebanyak 70 petani dan terbagi dalam pada 11 kelompok tani padi. Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Hasil penelitian menujukkan proses komunikasi yang dilakukan penyuluh kepada petani berada pada kategori efektif. Faktor–faktor yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi terdiri dari metode dan materi penyuluhan. Penyuluhan mampu meningkatkan ketetapan dan ketercapaian informasi yang disampaikan penyuluh kepada petani. Hal ini membuktikan bahwa penyuluh pertanian memiliki peran penting bagi petani padi. Komunikasi yang dilakukan secara efektif mampu meningkatan pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku petani. Hal ini perlu karena proses komunikasi yang dilakukan penyuluh dapat memengaruhi keberhasilan usahatani.
- ItemIdentifikasi Senyawa Flavonoid Total dan Antosianin Total pada Umbi Talas(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Pulungan, Sondang Enrika; Putri, Maritsya Dita KurniaTalas memiliki peran dalam mendukung ketahanan pangan dimana penganekaragaman pangan dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang. Selain mengandung karbohidrat, umbi talas juga mengandung sejumlah senyawa bioaktif yang memiliki efek fisiologis sebagai antioksidan. Tujuan percobaan ini adalah mengidentifikasi antioksidan kelompok flavonoid yaitu kadar flavonoid total dan antosianin total secara kuantitatif pada jenis talas mentega, talas ketan, talas kimpul dan talas beneng. Identifikasi flavonoid total dan antosianin total dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa keempat jenis talas yang diuji mengandung flavonoid dan antosianin. Talas ketan memiliki kadar flavonoid dan antosianin tertinggi dibandingkan ketiga jenis talas lainnya dengan kadar flavonoid total 24,75 mg/100g dan antosianin total 1,01 mg/100g.
- ItemKajian Pengembangan Standar Nasional Indonesia dalam Produksi Tepung Pragelatinisasi Singkong(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Haliza, WindaPengolahan singkong dalam bentuk tepung merupakan langkah strategis untuk peningkatan nilai singkong sebagai bahan baku industri pangan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan SNI 2997:1996 tepung singkong yang mengakomodasi kebutuhan parameter mutu tepung pragelatinisasi (Pra-gel). Tepung pragelatinisasi telah dikaji oleh tim pakar BPOM berdasarkan surat Direktur Standardisasi Pangan Olahan dan sudah dibahas dalam rapat komisi teknis 67-04. Pembahasan dilakukan pada konsep RSNI0, RSNI1 dan RSNI2. Parameter mutu tepung singkong pragelatinisasi yang menjadi pembeda dari tepung singkong adalah parameter derajat gelatinisasi.
- ItemKajian Perbaikan Proses Produksi Gula Lontar Mendukung Mutu dan Kesesuaian Standar(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Sukasih, Ermi; Sasmitaloka, Kirana SanggramiPengolahan nira menjadi gula di Indonesia masih tradisional sehingga menghasilkan mutu gula masih rendah dan beragam. Mutu gula tergantung dari kualitas nira sebagai bahan baku. Nira sangat sensitif terhadap kerusakan, umur simpannya hanya sekitar empat jam setelah penyadapan. Keterbatasan umur simpan nira dan faktor ketidaktahuan, mendorong para petani lontar menambahkan pengawet yang berlebih sehingga dihasilkan gula dengan residu sulfit melebihi batas standar. Hal ini sangat disayangkan mengingat saat ini Indonesia masih defisit gula. Perlu dilakukan perbaikan proses untuk peningkatan mutu gula mengingat lontar merupakan salah satu sumber gula yang potensial. Kajian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbaikan proses produksi gula lontar (gula cetak dan kristal) melalui pengawasan terhadap peningkatan mutu gula dan kesesuaian dengan standar. Pengawasan dilakukan terhadap penambahan pengawet sintetis (Na Bisulfit 200 ppm) dan pengawet alami “tangkis” sebesar 2%. Hasilnya adalah proses produksi gula lontar dengan penambahan pengawet sintetis (Na Bisulfit) mampu menghasilkan gula cetak sesuai dengan mutu I dan penambahan pengawet alami menghasilkan gula cetak dengan mutu II pada SNI 01-6237-2000. Pada gula kristal, penambahan pengawet sintetis menghasilkan gula kristal sesuai SII 2043 78, namun dengan penambahan pengawet alami, gula kristal yang dihasilkan belum memenuhi standar untuk parameter kadar air dan sukrosa.
- ItemKajian Standardisasi Cairan Fermentasi Air Kelapa Sebagai Pengawet Karkas Ayam(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Miskiyah; Wahyudi, MarmanCairan fermentasi air kelapa merupakan pengawet alami yang dibuat melalui proses fermentasi. Cairan fermentasi tersebut diproduksi melalui proses fermentasi 2 tahap. Tahap 1 fermentasi anaerob dengan starter Saccharomyces cereviceae atau ragi roti (fermipan), dan tahap 2 fermentasi aerob menggunakan Acetobacter aceti. Cairan fermentasi air kelapa dapat digunakan sebagai salah satu alternatif yang murah untuk pengawetan karkas ayam yang aman. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan kajian untuk pengajuan penetapan standar cairan fermentasi air kelapa sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) pengawet alami untuk karkas ayam. Kegiatan Kajian dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian pada Tahun 2020. Metode yang digunakan adalah inventarisasi dan pengumpulan data, verifikasi data di laboratorium, dan proses pengajuan draft standardisasi cairan fermentasi air kelapa. Hasil kajian menunjukkan bahwa cairan fermentasi air kelapa dapat digunakan sebagai salah satu alternatif yang murah untuk pengawetan karkas ayam yang aman. Cairan fermentasi air kelapa hasil kajian ini telah disetujui oleh BPOM sebagai BTP pengawet karkas ayam berdasarkan keputusan an. Kepala BPOM Direktur Standardisasi Pangan Olahan No: TSD.03.08.51513.1220.628 Tahun 2020.
- ItemKeragaan Pertumbuhan Empat Varietas Padi Sawah dengan Jarak Tanam yang Berbeda pada Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Damiri, Ahmad; Harta, Linda; Mikasari, WildaSalah satu upaya peningkatan produksi padi adalah dengan penggunaan varietas unggul baru (VUB) yang memiliki potensi hasil tinggi. Kajian bertujuan untuk mengetahui produktivitas VUB padi sawah yang dibudidayakan dengan pendekatan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT), dilaksanakan pada lahan sawah seluas 5,4 ha pada bulan Maret-Juni 2020 di Desa Padang Merbau, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Rancangan yang digunakan yaitu RAK dua faktor. Faktor pertama adalah jarak tanam pada sistem tanam jajar legowo 2:1 (J) yang terdiri dari (J1) jarak tanam rapat [(20 x 10) x 40 cm] dan (J2) jarak tanam renggang [(25 x 12,5) x 40 cm]; faktor yang kedua adalah varietas (V) yang terdiri dari (V1) Inpari 43, (V2) Cakrabuana Agritan, (V3) Padjadjaran Agritan, dan (V4) Siliwangi Agritan. Dari kombinasi perlakuan tersebut diulang sebanyak 12 kali. Pemupukan berdasarkan rekomendasi KATAM Terpadu Kecamatan Seluma Selatan yaitu: 100 kg/ha Urea dan 350 kg/ha NPK. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang malai, Jumlah malai per rumpun, Jumlah gabah bernas per rumpun, jumlah gabah hampa per rumpun, Bobot 1.000 butir, dan Hasil per hektar. Data dianalisis dengan sidik ragam (Anova) dan uji jarak berganda Duncan (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05) menggunakan program SAS 6.8. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa kombinasi antara jarak tanam dan varietas berpengaruh terhadap: a) panjang malai, b) jumlah malai per rumpun, c) jumlah gabah bernas per rumpun, d) jumlah gabah hampa per rumpun, dan e) hasil per hektar. Kombinasi antara jarak tanam rapat dengan varietas Inpari 43, menunjukkan hasil tertinggi (5,54), tidak berbeda dengan kombinasi antara jarak tanam renggang dengan varietas Inpari 43 (5,27), tidak berbeda nyata dengan kombinasi antara jarak tanam renggang dengan varietas Siliwangi Agritan (5,05). Kombinasi antara jarak tanam rapat dengan varietas Inpari 43 berbeda nyata dengan kombinasi lainnya.
- ItemKeragaan Produktivitas, Agronomis dan Kelayakan Finansial Tanam dengan Mesin Rice Transplanter di Kabupaten Karanganyar(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Laela F, Nurul; Lestari, Fitri; Kushartanti, EkaningtyasKementerian Pertanian menetapkan program swasembada komoditas padi secara berkelanjutan. Visi Kementerian Pertanian Tahun 2020-2024 adalah terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani serta Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Untuk mendukung target Pemerintah tersebut maka inovasi teknologi hasil Balitbangtan perlu didiseminasikan kepada pengguna teknologi. Dalam upaya diseminasi inovasi teknologi hasil Balitbangtan yang difokuskan pada sistem tanam dengan mesin Rice Transplanter dan penggunaan Varietas Unggul Baru dilaksanakan kegiatan Demfarm. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada MT-2 Tahun 2021 di Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan secara partisipatif dengan Gapoktan Manunggal Sejahtera. Data yang dikumpulkan berupa data teknis keragaan produktivitas dan agronomis pertanaman serta data finansial. Dari hasil demfarm dapat diketahui bahwa penggunaan teknologi Badan Litbang Pertanian yaitu berupa penggunaan mesin rice transplanter dan VUB Inpari 32 memberikan hasil lebih tinggi dari teknologi eksisting petani, dengan demikian penggunaan teknologi mesin transplanter padi dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar 60,06%.
- ItemKomparasi Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Bimbingan Teknis Teknologi Budidaya Jagung di Kabupaten Serang(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Malik, Rika J.; Yuli S., Eka; H., Ismatul; C.H., Maureen; G., YutiBimbingan teknis teknologi budidaya jagung merupakan metode penyuluhan yang memfasilitasi kelompok petani dan penyuluh untuk memperoleh informasi terkait komponen bibit, budidaya, pemupukan, hingga panen jagung. Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan temu teknologi didasarkan pada tingkat kepuasan pesertanya. Kajian tingkat kepuasan petani terhadap temu teknologi budidaya jagung di lakukan pada September hingga November 2021 di Kabupaten Serang. Responden kajian yaitu 66 orang petani (25 orang petani Kecamatan Jawilan dan 41 orang petani Kecamatan Anyar). Metode kajian secara kuantitatif dengan analisa data menggunakan statistik non parametrik. Komparasi tingkat kepuasan dari dua lokasi dianalisis mengguakan uji beda Kruskall Wallis, adapun analisa faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil kajian (1) petani Jawilan dan Anyar puas terhadap pelaksanaan temu teknologi budidaya jagung. Persentase kepuasan berturut-turut yaitu 95% dan 96,33%; (2) persentase kepuasan petani Jawilan dan petani Anyar berbeda namun perbedaan tersebut tidak nyata; dan (3) umur petani merupakan faktor yang signifikan (0,024 < 0,05) berhubungan negatif (-0,278) dengan tingkat kepuasan. Hasil yang mengindikan bahwa petani muda lebih puas terhadap pelaksanaan temu teknologi budidaya jagung.
- ItemOptimasi Suhu, Lama Inkubasi dan Kondisi Daun pada Metodeekstraksi DNA Sorgum(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Damanik, FristySorgum merupakan tanaman serealia serbaguna yang potensial untuk dikembangkan. Oleh karenanya perlu kajian salah satunya yaitu dengan teknik molekuler berbasis DNA. Ekstraksi DNA merupakan proses penghancuran sel untuk memisahkan DNA dari protein dan polisakarida. Proses ekstraksi DNA yaitu pengaturan suhu dan lama inkubasi sangat menentukan kualitas dan kuantitas DNA yang dihasilkan sehingga perlu dilakukan kajian dan optimasi. Kegiatan bertujuan untuk mengkaji suhu dan lama inkubasi yang optimal dalam mengekstraksi DNA dari daun sorgum dengan kondisi berbeda. Metode yang digunakan meliputi persiapan sampel daun sorgum, ekstraksi DNA dan uji kuantitatif DNA. Hasil kajian menunjukkkan ekstraksi DNA sampel daun sorgum yang segar menghasilkan konsentrasi DNA yang tinggi dan kemurnian yang lebih baik dibanding dengan DNA sampel daun sorgum yang didinginkan terlebih dahulu selama semalaman pada suhu -20°C. Konsentrasi DNA tertinggi diperoleh dari perlakuan inkubasi 65°C selama 30 menit yaitu konsentasi DNA 998 ng/µl dengan kemurnian 1,795 dan perlakuan inkubasi 60°C selama 45 menit yaitu dengan konsentrasi 958 ng/µl dan kemurnian 1,809.
- ItemPenerapan Standar Pelayanan Publik dalam Meningkatkan Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Putri, Febliza ZuldiStandar Pelayanan Publik (SPP) berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Salah satu Sasaran Reformasi Birokrasi tahun 2020-2024 adalah pelayanan publik yang prima dan memiliki karakter adaptif, inovatif, responsif, dan komprehensif. Standar pelayanan ini merupakan pedoman dalam melaksanakan pelayanan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan). Dalam meningkatkan pelayanan publik Puslitbangtan menyusun dan menerapkan Standar Pelayanan Publik dalam memberikan pelayanan kepada publik sesuai amanat Undang Undang Pelayanan Publik. SPP merupakan tolak ukur penilaian pelayanan dalam rangka meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puslitbangtan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dimana penerapan SPP tercermin dari indikator pencapaian layanan. Hasil pengujian evaluasi kinerja penerapan SPP terlihat dari hasil kepuasan masyarakat pada Tahun 2021-2022 dengan nilai sangat baik (A). SPP dapat diterapkan dengan optimal dan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab, maka standar pelayanan disusun berdasarkan jenis pelayanan yang dapat diukur, dicapai, relevan, tepat waktu dan dapat diandalkan.
- ItemPengaruh Kepemimpinan, Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Suryana, Hendra; Arismiati, DiahKinerja pegawai Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi pada tahun 2020 menunjukkan hasil yang kurang optimal, hal ini ditunjukan dengan adanya beberapa penilaian yang tidak mencapai angka 100% pada Penilaian Prestasi Kerja (PPK). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain Kepemimpinan, Kompetensi dan Kompensasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kepemimpinan, Kompetensi dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat korelasi antar variabel bebas dan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara parsial maupun secara simultan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan sampel penelitian seluruh populasi PNS sebanyak 62 orang. Data yang diperoleh kemudian diuji keabsahannya melalui uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas yang kemudian dianalisis melalui metode analisis deskriptif dan analisis verifikatif. Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh secara simultan dari variabel kepemimpinan, kompetensi dan kompensasi dengan kontribusi pengaruh sebesar 95,8% terhadap kinerja pegawai.