Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Pertanian by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 37
Results Per Page
Sort Options
- ItemProsiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti Tahun 2020 Balitbangtan: peran strategis pejabat fungsional teknisi litkayasa mendukung pertanian maju, mandiri, modern (3M) : Bogor, 18-19 November 2020(IAARD Press, 2021-09-30) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Balitbangtan
- ItemKeragaan Pertumbuhan Empat Varietas Padi Sawah dengan Jarak Tanam yang Berbeda pada Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Damiri, Ahmad; Harta, Linda; Mikasari, WildaSalah satu upaya peningkatan produksi padi adalah dengan penggunaan varietas unggul baru (VUB) yang memiliki potensi hasil tinggi. Kajian bertujuan untuk mengetahui produktivitas VUB padi sawah yang dibudidayakan dengan pendekatan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT), dilaksanakan pada lahan sawah seluas 5,4 ha pada bulan Maret-Juni 2020 di Desa Padang Merbau, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Rancangan yang digunakan yaitu RAK dua faktor. Faktor pertama adalah jarak tanam pada sistem tanam jajar legowo 2:1 (J) yang terdiri dari (J1) jarak tanam rapat [(20 x 10) x 40 cm] dan (J2) jarak tanam renggang [(25 x 12,5) x 40 cm]; faktor yang kedua adalah varietas (V) yang terdiri dari (V1) Inpari 43, (V2) Cakrabuana Agritan, (V3) Padjadjaran Agritan, dan (V4) Siliwangi Agritan. Dari kombinasi perlakuan tersebut diulang sebanyak 12 kali. Pemupukan berdasarkan rekomendasi KATAM Terpadu Kecamatan Seluma Selatan yaitu: 100 kg/ha Urea dan 350 kg/ha NPK. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang malai, Jumlah malai per rumpun, Jumlah gabah bernas per rumpun, jumlah gabah hampa per rumpun, Bobot 1.000 butir, dan Hasil per hektar. Data dianalisis dengan sidik ragam (Anova) dan uji jarak berganda Duncan (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05) menggunakan program SAS 6.8. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa kombinasi antara jarak tanam dan varietas berpengaruh terhadap: a) panjang malai, b) jumlah malai per rumpun, c) jumlah gabah bernas per rumpun, d) jumlah gabah hampa per rumpun, dan e) hasil per hektar. Kombinasi antara jarak tanam rapat dengan varietas Inpari 43, menunjukkan hasil tertinggi (5,54), tidak berbeda dengan kombinasi antara jarak tanam renggang dengan varietas Inpari 43 (5,27), tidak berbeda nyata dengan kombinasi antara jarak tanam renggang dengan varietas Siliwangi Agritan (5,05). Kombinasi antara jarak tanam rapat dengan varietas Inpari 43 berbeda nyata dengan kombinasi lainnya.
- ItemPreferensi Petani dan Petugas Terhadap Beras dan Nasi VUB Padi Khusus di Kabupaten Purworejo(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Rahayu, Agustina Prihatin Mugi; Nurhadi, Dedi Untung; Kushartanti, EkaningtyasSalah satu inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas padi adalah adanya VUB padi khusus. VUB padi khusus menghasilkan beras khusus yang dikenal sebagai pangan fungsional, yaitu pangan yang secara alami atau melalui proses tertentu mengandung satu atau lebih senyawa yang dianggap mempunyai fungsi fisiologi yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu upaya untuk mendiseminasikan VUB padi khusus adalah melaksanakan kegiatan demfarm di Kabupaten Purworejo Beberapa VUB padi yang didiseminasikan meliputi varietas Pamelen, Jeliteng, Baroma, Arumba dan Tarabas. Penelitian bertujuan mengetahui keragaan preferensi petani dan petugas terhadap keragaan beras dan nasi VUB padi khusus. Responden adalah petani anggota Gapoktan Rukuning Sri Arum, Desa Sidarum, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo yang berjumlah 50 orang dan petugas Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo yang berjumlah 24 orang yang terdiri dari koordinator PPL se Kabupaten Purworejo, pejabat struktural Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo dan Kelompok Jabatan Fungsional (KJF). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada responden bersamaan dengan contoh beras dan nasi 5 (lima) jenis VUB padi khusus pada bulan Oktober 2021. Data dianalisis dengan menggunakan analisis non parametrik (test Friedman) untuk mengetahui perbedaan penilaian terhadap karakter yang sama antar varietasnya dan analisis deskripstif untuk menjabarkan komposisi responden. Berdasarkan hasil penelitian, petani dan petugas Kabupaten Purworejo paling suka terhadap beras dan nasi varietas Tarabas. Kesukaan tersebut terdapat pada indikator bentuk beras, warna beras, aroma nasi, warna nasi, kepulenan nasi dan rasa nasi.
- ItemKomparasi Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Bimbingan Teknis Teknologi Budidaya Jagung di Kabupaten Serang(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Malik, Rika J.; Yuli S., Eka; H., Ismatul; C.H., Maureen; G., YutiBimbingan teknis teknologi budidaya jagung merupakan metode penyuluhan yang memfasilitasi kelompok petani dan penyuluh untuk memperoleh informasi terkait komponen bibit, budidaya, pemupukan, hingga panen jagung. Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan temu teknologi didasarkan pada tingkat kepuasan pesertanya. Kajian tingkat kepuasan petani terhadap temu teknologi budidaya jagung di lakukan pada September hingga November 2021 di Kabupaten Serang. Responden kajian yaitu 66 orang petani (25 orang petani Kecamatan Jawilan dan 41 orang petani Kecamatan Anyar). Metode kajian secara kuantitatif dengan analisa data menggunakan statistik non parametrik. Komparasi tingkat kepuasan dari dua lokasi dianalisis mengguakan uji beda Kruskall Wallis, adapun analisa faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil kajian (1) petani Jawilan dan Anyar puas terhadap pelaksanaan temu teknologi budidaya jagung. Persentase kepuasan berturut-turut yaitu 95% dan 96,33%; (2) persentase kepuasan petani Jawilan dan petani Anyar berbeda namun perbedaan tersebut tidak nyata; dan (3) umur petani merupakan faktor yang signifikan (0,024 < 0,05) berhubungan negatif (-0,278) dengan tingkat kepuasan. Hasil yang mengindikan bahwa petani muda lebih puas terhadap pelaksanaan temu teknologi budidaya jagung.
- ItemKeragaan Produktivitas, Agronomis dan Kelayakan Finansial Tanam dengan Mesin Rice Transplanter di Kabupaten Karanganyar(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Laela F, Nurul; Lestari, Fitri; Kushartanti, EkaningtyasKementerian Pertanian menetapkan program swasembada komoditas padi secara berkelanjutan. Visi Kementerian Pertanian Tahun 2020-2024 adalah terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani serta Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Untuk mendukung target Pemerintah tersebut maka inovasi teknologi hasil Balitbangtan perlu didiseminasikan kepada pengguna teknologi. Dalam upaya diseminasi inovasi teknologi hasil Balitbangtan yang difokuskan pada sistem tanam dengan mesin Rice Transplanter dan penggunaan Varietas Unggul Baru dilaksanakan kegiatan Demfarm. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada MT-2 Tahun 2021 di Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan secara partisipatif dengan Gapoktan Manunggal Sejahtera. Data yang dikumpulkan berupa data teknis keragaan produktivitas dan agronomis pertanaman serta data finansial. Dari hasil demfarm dapat diketahui bahwa penggunaan teknologi Badan Litbang Pertanian yaitu berupa penggunaan mesin rice transplanter dan VUB Inpari 32 memberikan hasil lebih tinggi dari teknologi eksisting petani, dengan demikian penggunaan teknologi mesin transplanter padi dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar 60,06%.
- ItemPengetahuan dan Persepsi Peserta Temu Teknologi Terhadap Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Padi di Kabupaten Serang(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Setyowati, Iin; Rukmini, ST.; Widiyastuti, DewiHama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tidak tercapainya potensi hasil padi. Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan solusi dalam pengamanan produksi padi baik dalam kuantitas maupun kualitas. Penyuluhan mengenai PHT terus dilakukan BPTP Banten melalui berbagai kegiatan yang diantaranya adalah temu teknologi. Umpan balik kegiatan ini penting untuk diketahui sehingga dilakukan penelitian mengenai pengetahuan dan persepsi peserta temu teknologi terhadap teknologi PHT dengan tujuan 1) mendeskripsikan gambaran pengetahuan dan persepsi peserta temu teknologi terhadap teknologi PHT padi, 2) mengetahui korelasi antara pengetahuan dan persepsi temu teknologi terhadap teknologi PHT padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey menggunakan bantuan kuisioner. Sampel penelitian adalah seluruh populasi peserta temu teknologi yaitu 67 orang. Data dengan skala nominal, ordinal dan rasio selanjutnya dianalisis deskriptif dan analisis statistik non parametrik uji Rank Spearman. Hipotesis uji korelasi adalah Ha: terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi terhadap teknologi PHT padi, H0: tidak ada hubungan antara pemgetahuan dan persepsi terhadap teknologi PHT padi. Hasil analisis menunjukkan 43-65% peserta temu teknologi mengetahui tentang teknologi PHT padi dan terdapat hubungan cukup kuat dan searah antara pengetahuan dengan persepsi temu teknologi terhadap teknologi PHT padi.
- ItemAnalisis Kelayakan Pengembangan Beberapa VUB Padi yang Mempunyai Kekhususan (di Lahan Sawah Irigasi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan)(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Susilawati; Mahdalena; SarniRendahnya produktivitas padi disebabkan karena sebagian besar masih mengunakan varietas lokal, pemupukan yang seadanya dan lahan yang kurang subur. Oleh karena itu introduksi teknologi Varietas Unggul Baru (VUB) diharapkan dapat diadopsi oleh petani dan meningkatkan produktivitas padi khususnya di Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini dilakukan dengan melihat kelayakan ekonomi dari introduksi VUB. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan petani pada agroekosistem lahan sawah irigasi, bertempat di Desa Ketuan Jaya Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas seluas 8 ha pada bulan Maret Juli 2022. Tujuan penulisan makalah ini adalah untu menganalisis Kelayakan Pengembagan Beberapa varietas Padi yang Memiliki Kekhususan (Di lahan Sawah Irigasi kabupaten Musi rawas Sumatera Selatan). Data dianalisis secara deskeritif kuantitatif dengan menghitung nilai rata-rata dari variable yang diamati. Kelayakan usaha tani dihitung dengan perbandingan antara penerimaan dengan biaya (R/C). Hasil kajian di Kabupaten Musi Rawas produktivitas Inpari 32 sistem tegel (7,6 ton gkp/ha), Sistem legowo 4:1 (8,8 ton gkp/ha) dan sistem legowo 2:1 (10 ton gkp/ha). Produktivitas Inpari 22 sistem tegel (6,4 ton gkp/ha), sistem legowo 4:1 (7,7 ton gkp/ha) dan Legowo 2:1 (8,5 ton gkp/ha). Produktivitas Inpari IR Nutri Zinc sistem tegel (5,44 ton gkp/ha), legowo 4:1 (6,26 ton gkp/ha) dan legowo 2:1 (7,46 ton gkp/ha). Dengan demikian penggunaan sistem legowo 2:1 dapat meningkatkan produktivitas padi karena ada efek terhadap peningkatan jumlah populasi per hektar.
- ItemRespon Peternak Terhadap Teknologi Pemberian Susu Pengganti pada Anak Kambing PE Prasapih Case Study: Kelompok Peternak Ngudimakmur, Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Widyastuti, Ari; Wahyuningrum, Retno DwiPemberian susu pengganti pada anak kambing dilakukan sebagai upaya untuk mengefisienkan usaha ternak kambing penghasil susu. Kajian pemberian susu pengganti dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respon peternak terhadap teknologi pemberian susu pengganti pada anak kambing PE (Peranakan Ettawa) melalui pengetahuan, sikap, dan penerapan terhadap teknologi pemberian susu pengganti. Pengkajian dilakukan pada bulan Maret-April 2022, setahun setelah pelaksanaan pendampingan teknologi pemberian susu pengganti melalui kegiatan Hilirisasi Kakao-Kambing Yogyakarta. Pengambilan lokasi ditentukan secara purposive yaitu pada kelompok peternak kambing Ngudi Makmur Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, yang merupakan lokasi kegiatan pendampingan Hilirisasi Kakao-Kambing tahun 2021. Pengkajian dilakukan dengan metoda survey, dengan cara wawancara terhadap peternak responden, menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Wawancara melibatkan 17 orang peternak pelaksana kegiatan pendampingan. Variabel yang diamati meliputi: pengetahuan, sikap dan tingkat penerapan teknologi pemberian susu pengganti di tingkat peternak. Data dan informasi yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan peternak baik, sikap peternak positif, dan sebagian besar komponen teknologi pemberian susu pengganti diterapkan oleh peternak anggota kelompok peternak Ngudi Makmur.
- ItemPerubahan Prilaku Peserta Bimtek Online Terhadap Teknologi Pakan Murah pada Ayam KUB(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Pujiastuti, Evy; Astuti, Umi Pudji; Wahyuningrum, Retno DwiProduktivitas ayam kampung secara umum masih rendah yang disebabkan oleh mutu bibit dan sistem pemeliharaannya yang masih tradisional dan secara ekstensif. Saat ini beberapa ayam kampung sudah dipelihara dan berkembang dengan pola semi komersial dan intensif, seperti pemeliharaan ayam KUB di Kabupaten Sleman, DIY dan sebagian di Kulon Progo.Dalam berusaha ternak ayam, pakan merupakan faktor utama di dalamnya yaitu sekitar ±70 % biaya produksi merupakan biaya pakan, oleh sebab itu perlu dilakukan pemahamaan tentang inovasi pakan murah pada ayam kampung. Tujuan kajian ini adalah: 1)untuk mengetahui tingkat perubahan pengetahuan peserta terhadap materi Inovasi Teknologi Pakan Murah Pada Ayam KUB; 2) mengetahui perubahan sikap peserta ; dan 3) mengetahui tingkat penerapan peserta terhadap Inovasi yag disampaikan. Kajian dilaksanakan pada bulan Februari 2022 terhadap peserta BIMTEK Online sebanyak 57 responden yang terdiri dari penyuluh dan peternak di beberapa Provinsi. Data yang dikumpulkan berupa data primer dari peserta tentang karakteristik dan tingkat pengetahuan peserta. Analisis data dilakukan secara deskriptif analitis. Hasil kajian menunjukan bahwa: terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 17% namun tidak signifikan: sikap responden terhadap inovasi pakan murah menurun dari sangta setuju menjadi setuju; dan 71,19% responden belum pernah menerapkan inovasi pakan murah untuk ayam KUB sehingga materi ini sesuai untuk disampaikan.
- ItemPeningkatan Pengetahuan Peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Daring Mendiseminasikan Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi (Motesa)(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Rameda, Naufal Mahdi; Risna; Tumanan, Yakob Bunga; HerawatiTugas dan fungsi Badan Litbang Kementerian Pertanian (termasuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) tidak hanya pada proses penelitian hingga menghasilkan teknologi yang dapat dengan mudah diterapkan oleh pengguna, tetapi juga bagaimana penyampaian inovasi teknologi agar diterapkan oleh pengguna. Untuk mempercepat dan meningkatkan pemanfaatan teknologi oleh pengguna, maka dilaksanakan Bimtek Daring Motesa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket (kuisioner) pada peserta yang mengikuti Bimtek secara online (Daring) sebanyak 66 responden. Data yang dihimpun terdiri dari karakteristik dan data tes awal (pre test) yang dilakukan sebelum pemberian materi dan dilaksanakan tes akhir (post test) yang dilakukan setelah kegiatan.mengukur perubahan pengetahuan data dianalisis menggunakan uji paired sample t test. Hasil analisis terlihat bahwa dari 66 responden yang mengikuti bimtek, bahwa 47 orang atau sekitar 71% responden pengetahuannya telah meningkat. Pelaksanaan bimtek secara virtual ternyata memiliki pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan peserta bimtek. Jarak yang berjauhan tidak menjadi kendala bagi peserta bimtek untuk menyerap materi yang dibawakan, terlihat dari meningkatnya pengetahuan peserta.
- ItemEfektivitas Temu Teknis Inovasi Teknologi Bawang Merah di Sumatera Barat(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Rahmi, Lailatul; Roswita, Rifda; Rustam; Gusrianto, HanifPermintaan bawang merah baik segar maupun olahan semakin meningkat di Sumatera Barat dan sekitarnya. Namun berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala dinas serta anggota kelompok tani masih banyak permasalahan utama pada usaha tani bawang merah yang dirasakan oleh petani adalah pada teknologi budidaya dan pengolahan hasil. Agar petani dapat menerapkan inovasi teknologi budidaya yang baik dan benar maka diperlukan diseminasi teknologi salah satu metodenya adalah temu teknis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas temu teknis inovasi bawang merah di Sumatera Barat. Sasaran penelitian adalah Penyuluh Pertanian Swadaya dari Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, dan Kota Bukittinggi dengan jumlah peserta 40 orang yang mengikuti temu teknis di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar pada tanggal 26 Oktober 2021. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner, data yang dikumpulkan berupa karakteristik responden, hasil tes sebelum dan sesudah penyampaian materi serta persepsi petani terhadap efektivitas penyelenggaraan temu teknis. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode temu teknis efektif untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh pertanian swadaya dengan adanya pengaruh positif terhadap inovasi teknologi bawang merah.
- ItemPengaruh Tingkat Pemberian Jumlah Pakan Terhadap Produksi Telur Ayam Kub di Sukarami Solok Sumatera Barat(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Harmaini; Dewi, Ratna Andam; Asmairicen, Sharli; Yanuarita, TrisPenelitian bertujuan melihat pengaruh jumlah pakan terhadap produksi telur Penelitian ini menggunakan induk ayam KUB sebanyak 20 ekor dengan perbandingan 1 jantan dan 4 betina ditempatkan pada 4 kandang batrey. Bahan pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah jagung, dedak, konsentrat, bungkil inti sawit (BIS) dengan komposisi (jagung 40%, konsentrat 124 sebanyak 30%, dedak 20%, BIS 10%) dan pakan itik komersial. Perlakuan diberikan pada persentase pemberian pakan. (T1) Pakan komplit itik sebanyak 100 gr/ ekor/ hari , (T2) pakan buatan sebanyak 150 gr/ ekor/ hari, (T3) pakan buatan sebanyak 125 gr/ ekor/ hari, (T4) pakan buatan sebanyak 100 gr/ ekor/ hari. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk melihat produksi telur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis ragam (Analysis of Variance / ANOVA) dengan uji F pada taraf 5%.Hasil pengamatan menunjukkan jumlah pakan berpengaruh tidak nyata ( P>0,05) terhadap produksi telur didapat pada kelompok F hitung (0,949) lebih kecil dari table taraf 5% ( 3,26), dengan demikian kelompok tidak berpengaruh nyata. Sementara untuk perlakuan F hitung ( 0,68) lebih kecil dari f tabel taraf 5% ( 3.49) juga tidak berpengaruh nyata.
- ItemEfektifitas Website dan Facebook dalam Diseminasi dan Promosi Teknologi Ayam Kub di Sumatera Barat(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Rahayu, Winda; HarmainiDi era 4.0 saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat, dimana akses informasi bisa dilakukan dengan sistem digital secara online. BPTP Sumatera Barat telah melakukan diseminasi teknologi melalui website dan media sosial semenjak tahun 2014 lewat instagram, twitter, youtube dan facebook. Media sosial ini dianggap cukup efektif karena sudah dikenal dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) adalah salah satu teknologi yang diseminasikan BPTP Sumatera Barat sejak 2016 dengan melakukan percontohan di beberapa kabupaten. Untuk diseminasi lebih luas BPTP Sumbar juga melakukan diseminasi melalui media sosial dan bimtek yang menjaring peserta secara online. Untuk melihat efektifitasnya dilakukan study secara survey dengan responden pengguna media sosial yang merupakan followers media sosial (website dan facebook) BPTP Sumatera Barat. Dari kegiatan ini disimpulkan bahwa website dan facebook yang digunakan oleh BPTP Sumatera Barat sebagai media diseminasi hanya efektif untuk menarik perhatian (attention) dan keingintahuan (interest) responden terhadap Ayam KUB. Namun tidak menarik keinginan (desire) dan tindakan (action) responden untuk langsung membeli ayam KUB yang ditawarkan. Efektivitas website sebagai media promosi di BPTP Sumatera Barat dipengaruhi oleh kelengkapan informasi, sedangkan pada facebook dipengaruhi oleh kelengkapan informasi, photo dan tata bahasa.
- ItemPengaruh Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Terhadap Perilaku Petani dalam Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi di Kabupaten Buleleng(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Sugiarta, Putu; Sukraeni, Ni Ketut Kasih; Sudarmini, Ni KetutKinerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang sesuai standar akan mendukung tercapainya tujuan dan pelayanan yang optimal kepada petani. Kinerja yang baik akan berpengaruh terhadap perubahan perilaku petani terhadap suatu program khususnya program PTT padi. Faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja PPL adalah karakteristik, motivasi dan iklim organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik, motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja PPL di Kabupaten Buleleng. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis model persamaan struktural berbasis variance SEM (Structural Equation Modeling-SEM) yang disebut Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh karakteristik terhadap kinerja PPL adalah positif dan signifikan dengan nilai koefisien jalur sebesar 0.247 dengan nilai t-statistics 2.616 > 1,96. Pengaruh motivasi terhadap kinerja PPL juga menunjukkan hasil yang positif dan signifikan dengan nilai koefisien jalur sebesar 0.421 dengan nilai t statistics sebesar 4.955 > t tabel (1.960), serta pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja PPL juga dinyatakan positif dan signifikan dengan nilai koefisien jalur 0.258 dengan nilai t-statistics sebesar 2.728 > t tabel (1.960). 0.621 dengan nilai t statistics 4.502 > 1,96. Demikian juga pengaruh kinerja PPL terhadap pengetahuan dan sikap petani pada penerapan teknologi PTT padi dinyatakan berpengaruh positif dan sangat signifikan dengan nilai koefisien jalur positif sebesar 0.695 dengan t-statistik sebesar 19.544 atau t-statistik > t tabel (1.960) serta nilai koefisien jalur 0.761 dengan t-statistik sebesar 24.407 atau t-statistik > 1.96 (Tabel 4).
- ItemPeningkatan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Petani Melalui Demonstrasi Farming Varietas Unggul Baru Padi di Kabupaten Manggarai Barat(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Purmanto, Dwi; Sitorus, AlfonsoProduktivitas padi di Kabupaten Manggarai Barat masih dibawah rata-rata nasional. Upaya peningkatan produksi masih memungkinkan dengan tersedianya berbagai teknologi hasil penelitian yang belum secara optimal diimplementasikan di tingkat petani. Oleh karena itu, perlu dilakukan percontohan dalam penerapan teknologi dan penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) berdaya hasil tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melihat perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani setelah pelaksanaan Demfarm VUB padi di Kabupaten Manggarai Barat. Kegiatan dilaksanakan pada Mei sampai Agustus 2021 di lahan Kelompok Tani Handel (15 Ha) dengan menggunakan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu. Hasil Gabah Kering Giling (GKG) yang diperoleh, yaitu Inpari IR Nutri Zinc (6,9 ton/ha), Inpari 32 (6.4 ton/ha), Inpari 42 (6,9 ton/ha), dan Inpari 48 (7,3 ton/ha) atau berkisar antara 1,52 - 1,72 kali dibandingkan dengan produktivitas eksisting (Membramo 4,2 ton/GKG/ha). Hal ini menunjukkan keempat varietas ini layak dapat dikembangkan di Manggarai Barat. Varietas yang lebih disukai petani adalah Inpari 32, kemudian diikuti oleh Inpari 48 Blas, Inpari 42 GSR, dan yang terakhir adalah Inpari IR Nutri Zinc. Hasil analisis Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebelum dan setelah kegiatan (P<0.05). Setelah pelaksanaan kegiatan terjadi perubahan pengetahuan dari kurang tahu menjadi tahu, perubahan sikap dari ragu – ragu menjadi setuju, serta perubahan keterampilan dari jarang dilakukan menjadi sering dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa demfarm VUB padi dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani dalam menerapkan inovasi teknologi yang pada akhirnya juga meningkatkan produksi dan produktivitas padi di Manggarai Barat.
- ItemTingkat Perilaku Petani Padi dalam Menerapkan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) di Kawasan Food Estate Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Prasetiyo, Sandis Wahyu; AndriansyahRendahnya kualitas sumberdaya manusia pertanian dan tingginya serangan organisme pengganggu tumbuhan mempunyai andil menurunkan produksi pangan (padi) sehingga berpotensi mengancam tidak tercapainya swasembada pangan. Meskipun pemerintah Indonesia sejak tahun 1980 telah mencanangkan penerapan PHT (Pengelolaan Hama Terpadu) namun para petani masih memanfaatkan pestisida sebagai solusi yang utama dan pertama dalam pengendalian hama. Studi ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik petani padi di kawasan food estate Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah dalam menerapkan PHT, menganalisis perilakunya, serta hubungan antara keduanya. Metode survey digunakan dalam studi dengan mewawancarai 38 petani menggunakan kuesioner secara tertutup melalui penentuan responden secara intact sampling. Analisis data menggunakan deskriptif, serta analisis hubungan antar variabel memanfaatkan program SPSS versi 21. Hasil studi menunjukkan petani (responden) didominasi oleh non-milenial yang berusia lebih dari 50 tahun (44,74%), kaum laki-laki (86,84%), serta mengenyam pendidikan formal tamat SD (44,74%). Tingkat perilaku petani padi dalam menerapkan PHT menunjukkan kategori tinggi (pengetahuan), sedang (sikap), dan rendah (keterampilan). Hubungan antara karakteristik petani padi dengan tingkat perilakunya menunjukkan hubungan yang sangat nyata pada usia dengan pengetahuan, tingkat pendidikan dengan pengetahuan, usia dengan sikap, tingkat pendidikan dengan sikap, usia dengan keterampilan, dan tingkat pendidikan dengan keterampilan.
- ItemStrategi Penurunan Inflasi Melalui Proliga Cabai di Kota Batam Kepulauan Riau(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Sitompul, Jonri Suhendra; Sariffudin, Apriyani Nur; Khaerudin, Syaema Yulida; Mustaha, Muhammad AlwiKarya tulis ilmiah ini mengulas tentang strategi penurunan inflasi melalui proliga cabai merah. Hal ini didasari atas inflasi yang terjadi di Kota Batam beberapa tahun terakhir. Inflasi yang terjadi seringkali dipengaruhi oleh harga cabai merah yang melambung. Penyebab kenaikan harga cabai yang terlalu tinggi disebabkan oleh masih kurangnya produksi cabai di Kota Batam, sehingga kebutuhan cabai masyarakat harus dipenuhi melalui pasokan dari luar daerah. Langkah-langkah strategi penurunan inflasi ini didasarkan pada data kebutuhan dan produksi cabai merah untuk lokasi Kepulauan Riau khususnya Kota Batam. Penelitian dilakukan selama bulan Juli-Agustus 2022 di Kota Batam. Lokasi penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian merupakan kota tertinggi penyumbang inflasi serta lokasi yang memiliki luas panen serta produksi cabai merah terbesar di Kepulauan Riau. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan diskusi menghasilkan data sekunder dan data primer. Data dianalisis menggunakan statistik desktiftif kualitatif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Adapun hasil yang diperoleh yaitu salah satu cara untuk menurunkan tingkat inflasi akibat kenaikan harga cabai merah adalah penggunaan teknologi PROLIGA (produksi lipat ganda) cabai merah yang dapat meningkatkan produktivitas petani dalam menghasilkan cabai merah untuk memenuhi kebutuhan cabai daerah khususnya di Kota Batam.
- ItemHilirisasi Sorgum Sebagai Komoditi Substitusi Gandum di Kepulauan Riau (Studi Kasus di Kabupaten Bintan)(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Humaidi, Lutfi; Sariri, Firsta Anugerah; Hernita, Helen; Mustaha, Muhammad AlwiKabupaten Bintan merupakan salah satu daerah di Kepulauan Riau yang potensial untuk pengembangan sorgum. Tercatat luas lahan pertanian di Bintan Tahun 2022 adalah 11.983,34 ha, dimana penggunaan lahan untuk pengembangan sorgum hanya mencapai 18,5 ha. Selama ini petani telah memanfaatkan sorgum untuk pangan, khususnya aneka produk primer dan olahan. Beberapa produk telah dihilirisasikan dan dipasarkan di pasar lokal dan domestik. Tujuan makalah ini adalah untuk mengentahui sejauhmana produk hilirisasi sorgum dapat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan gandum atau bahkan sebagai produk substitusi gandum. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif kualitatif. Lokasi pengambilan data adalah Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa produk olahan sorgum yang dihasilkan petani seperti beras, mie, dan aneka kue yang selama ini menggunakan bahan baku tepung terigu yang berasal dari gandum. Selain itu, produk hilirisasi lainnya seperti teh, gula cair, kecap telah dipasarkan dengan tingkat penerimaan yang tinggi di masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut, terdapat peluang besar dan potensial untuk mengembangkan sorgum menjadi komoditi yang dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.
- ItemDiseminasi Inovasi Teknologi Hijauan Pakan Ternak Unggul pada Tingkat Kelompok Tani di Kabupaten Kampar(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Simanjuntak, Agussalim; Zurriyati, Yayu; Astarina, ReniPenyediaan hijauan pakan berkualitas untuk mencukupi kebutuhan ternak sapi dapat dilakukan dengan pemanfaatan areal diantara tanaman kelapa sawit dengan penanaman hijauan pakan ternak unggul. Jenis tanaman hijauan pakan yang ditanaman pada areal perkebunan harus mempunyai karakteristik toleran naungan, karena kanopi tanaman utama dapat mengurangi intensitas sinar matahari. Jenis hijauan pakan yang tahan naungan adalah rumput Steno (Stenotaphrum secundatum). Untuk itu telah dilakukan kegiatan diseminasi inovasi teknologi hijauan pakan ternak unggul pada kelompok tani di Kabupaten Kampar dari Januari s/d Desember 2021. Kelompok tani pelaksana terdiri atas kelompok Damen Bokmen Desa Batang Batindih Kecamatan Rumbio Jaya dan Kelompok Tani Karya Sejahtera Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah. Jenis inovasi hijauan pakan ternak unggul yang didesiminasikan yaitu rumput steno var Agrinak dan tanaman Indigofera Sp. Disela tanaman kelapa sawit dintroduksikan rumput steno sedangkan Indigofera Sp ditanam disekitar kandang, tegalan dan sisa lahan lainnnya yang tidak ditanami. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa hijauan pakan ternak unggul Stenotaphrum secundatum var. Agrinak dapat dibudidayakan di areal perkebunan kelapa sawit, hijauan pakan ternak unggul Indigofera Sp dapat dibudidayakan di luar areal perkebunan kelapa sawit pada kedua kelompok tani. Produksi segar hasil ubinan rumput steno pada kelompok tani Karya Sejahtera sebesar 732,2 gr/m2 lebih tinggi dibandingkan dari kelompok tani Damen Bokmen 128,4 gr/m2. Kelompok tani Damen Bokmen maupun Karya Sejahtera telah mampu membudidayakan hijauan pakan ternak unggul pada wilayahnya masing-masing.
- ItemHubungan Karakteristik dan Proses Penyuluhan dengan Efektivitas Komunikasi Penyuluh pada Petani Padi Sawah(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Pasadja, Sulviani; Managanta, Andri Amaliel; Ridwan; Purwatiningsih, Nanik AnggoroPenyuluh pertanian berperan menyebarluaskan informasi kepada petani sebagai pelaku utama supaya mau dan mampu menolong mengorganisasikan dirinya, agar produktivitas petani mengalami peningkatan, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta menaikkan kesadaran pada pelestarian fungsi lingkungan. Adapun tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi penyuluh. Penelitian dilaksanakan di Desa Korobono sebagai wilayah kerja penyuluh dan merupakan sentra pengembangan komoditas padi di Kecamatan Pamona Tenggara Kabupaten Poso. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu desa yang memiliki lahan padi sawah terluas. Responden sebanyak 70 petani dan terbagi dalam pada 11 kelompok tani padi. Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Hasil penelitian menujukkan proses komunikasi yang dilakukan penyuluh kepada petani berada pada kategori efektif. Faktor–faktor yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi terdiri dari metode dan materi penyuluhan. Penyuluhan mampu meningkatkan ketetapan dan ketercapaian informasi yang disampaikan penyuluh kepada petani. Hal ini membuktikan bahwa penyuluh pertanian memiliki peran penting bagi petani padi. Komunikasi yang dilakukan secara efektif mampu meningkatan pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku petani. Hal ini perlu karena proses komunikasi yang dilakukan penyuluh dapat memengaruhi keberhasilan usahatani.