Buah dan Florikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buah dan Florikultura by Title
Now showing 1 - 20 of 174
Results Per Page
Sort Options
- ItemADOPSI RAKITAN TEKNOLOGI USAHATANI PEPAYA DAMPIT(BPTP Karangploso, 1999) SUMARSONO, RAdopsi rakitan teknologi budidaya pepaya Dampit Penelitian pengkajian merupakan keøatZi tahun anggaran kedua. dilaksanakan bulan April 1997 sampai dengan Maret 1998 di Desa Pranggang- Kecamatan Plosoklaten, Kediri. Tujuan penelitian adalah pengkajian pertumbuhan dan produksi tanaman pepaya dalam rangka diperolehnya paket teknologi pepaya Darnpjt yang efisien dan mudah diadopsi oleh petani dengan sasaran untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani pepaya. Kegiatan yang dilakukan merupakan penelitian lapang di lahan petani dengan 2 perlakuan (l) budidaya cara petani, dan (2) budidaya cara rakiün teknologi. masing-masing diulang 5 kali. Luas setiap unit perlakuan 1.000 m , sehingga luas unit pengkajian seluruhnya I ha. Pemupukan pepaya pada cara rakitan teknolop sebamak 2.250 g ZAJpohon; 1.500 g TSP/pohon, dan KCI 1.500 g/poh011 Pupuk ZA diberüan 8 iali dengan interval I bulan I kali. Pengendalian hama tungau menggunakan akarisida anjuran serta pengendalian penyakit antraknose menggunakan pestisida anjuram Teknoloø budidaya nenas yang diperbaiki meliputi: pernilihan bibit. pemupukan organik (pupuk cair Siprmin) 12.000 Lilia dan pupuk ZA 600 kgma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya ara rakitan teknologi dapat memperbaiki budidaya cara petani. Sampai dengan tanarnan berumur 18 bulan setelah tanam, tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang danjumlah buah pada budidaya cara rakitan teknologi berturut-turut 274 cm, 25 helai, 51 cm, dan 15 buah Sedang pada budidaya cara petani bertumt-turut 192 cm, 13 helai, 32 cm dan 7 buah Produksi un pendapatan cara rakitan teknologi lebih tingi dibandingkan cara petani Rata-rata produksi dan pendapatan usahatani pepaya cara rakitan teknologi adalah 37.320 kg ån Rp 5165.250.- per hektar. Potensi produksi dan pendapatan yang seharusnya bisa drcapai oleh ara rakitan teknologi adalah 68.189 kg dan Rp 9.106.950,- per hektar. Pada cara petani produksl usahatani pepaya berkisar antara 1.790 kg—18.680 kg per hektar atau rata-ru 12.538 kg pa hektar. Sedangkan pendapatan berkisar antara Rp 918.860,- - Rp2.788250,- per hektar atau rata-rata Rp 2.269.030,- per hektar. Cara rakitan teknologi usahataru Dampit belum seluruhnya diadopsi dan dilaksanakan petani; disamping karena keterbatasan palgetahual tentang teknologi maju juga karena keterbatasan modal yang dimilikl. Kata hmci: Adopsi, pepaya Dampit, tanaman sela, keuntungan
- ItemBertanam Melon(Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Kotabaru, 1997) Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian KotabaruMelon masuk kepasar Indonesia sebelum tahun 1980-an Pada waktu itu merupakan buah yang eksklusif Tanaman melon mulai dikembangkan di daerah Bogor dan sekitarnya. Tahun 1990-an mulai menyebar ke Jawa lengah dan Jawa Timur, bahkan sekarang mulai dibudidayakan di luar Jawa. Benih melon yang ada di pasaran sampai sekarang masih merupakan benih impor dan luar Benih ini merupakan jenis unggul Fl. Jika keturunan F1 mi ditanam maka tidak akan unggul lagi. Negara penghasil benih melon, antara lain Jepang, Taiwan,'Amerika, Selandia Baru, Thailand, RRC, dll. Pengusahaan melon cukup menguntungkan karena nilai ekonomisnya cukup tinggi dan mudah dipasarkan. Pemasaran melon dapat melalui pasar tradisional, pasar swalayan ataupun ekspor
- ItemBuah-Buahan Spesifik Kalimantan Selatan(BPTP Kalsel, 2006) Djufry, Fadjry; Sabran, M.; Lesmayati, Susi; Hikmah, Zachirotul; BPTP Kalsel
- ItemBudi Daya dan Pascapanen Mangga(Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, 1994) Broto, Wisnu; Primawati, Nova; Sule, Lenny Herliany; Krisnawati, Yusri; Kusmawardani, Oemi; Purwati; Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi PenelitianBuah mangga (Mangifera indica L.) merupakan salah satu buah-buahan yang populer di Indonesia. Dalam kurun waktu 1987 - 1991, luas panen mangga cenderung naik dengan produksi berkisar antara 400 - 600 ribu ton. Apabila dibandingkan dengan buah-buahan lain, maka produksi buah mangga per tahun menduduki peringkat ke dua setelah pisang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa potensi buah mangga termasuk cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
- ItemBudi Daya Jeruk(Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, 1993) Nia T., Shalimar Andaya; Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi PenelitianBuah jeruk mempunyai nilai ekonomis dan mengandung gizi cukup tinggi, yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan. Di Indonesia, jeruk merupakan tanaman rakyat yang sebagian besar diusahakan di lahan kering, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Di lahan pasang surut, jeruk ditanam pada sorjan-sorjan. Permintaan akan buah jeruk, di samping buah-buahan tropis lainnya semakin meningkat sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, pendapatan, dan kesadaran masyarakat akan nilai gizi, serta semakin lajunya perkembangan sektor pariwisata.
- ItemBudidaya Alpukat(Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, 2009) Sadwiyanti, Lukitariati; Sudarso, Djoko; Budiyanti, TriAlpukat telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Buah alpukat mempunyai banyak kegunaan dan manfaat bagi kesehatan sehingga banyak dicari konsumen. Buku petunjuk teknis ini membahas alpukat mulai dari proses penyiapan bibit, pemeliharaan bibit sampai siap tanam sampai budidaya tanaman di kebun. Buku ini juga dilengkapi dengan gambar dan foto-foto agar lebih mudah dimengerti oleh para pembaca sekaligus bisa diterapkan oleh para pengguna (penangkar, petani, petugas lapang dan lain-lain) yang ingin mengembangkan
- ItemBudidaya Anggur(Balai Penelitian Hortikultura Solok, 1991) Winarno, M.; Yudowati, Ulin H.; Kusumo, S.; Primawati, Nova; Sulihanti, Sri; Balai Penelitian Hortikultura SolokAnggur merupakan komoditi buah-buahan yang bernilai ekonomis dan bergizi tinggi serta mampu berperan untuk meningkatkan pendapatan petani, mendukung perkembangan industri dan ekspor. Buku Budidaya Anggur ini merupakan sumbangan pengetahuan mengenai budidaya sampai Pasca Panen Anggur bagi para pembaca yang berminat. Buku ini dimaksudkan sebagai salah satu sarana alih teknologi bagi para petani dan pengusaha dalam mengembangkan industri anggur dalam negeri serta ekspor anggur dalam bentuk buah segar maupun olahan.
- ItemBudidaya Belimbing Manis Secara Agribisnis di DKI Jakarta(Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian DKI Jakarta, 1998) Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian DKI JakartaBelimbing manis (Averrhoa Carambola, L) merupakan salah satu komoditas unggulan di DKI Jakarta. Bentuk pohonnya indah, habitusnya cocok sebagai tanaman pekarangan sempit. Kandungan gizinya cukup tinggi sebagai sumber vitamin A dan vitamin C. Berbagai perbaikan budidaya tanaman ini telah dilaksanakan oleh para petani, namun demikian masih perlu adanya upaya bimbingan dan penyuluhan yang lebih intensif agar produktivitas dan kualitasnya meningkat. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) DKI Jakarta telah mengadakan pengkajian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pada tanaman belimbing petani. Rakitan teknologi hasil pengkajian berupa teknologi budidaya belimbing yang ramah lingkungan dikemas dalam brosur ini. Diharapkan dapat menjadi alternatif upaya perbaikan budidaya belimbing manis secara agribisnis, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
- ItemBudidaya Jeruk Teknologi Bujangseta(Kementerian Pertanian, 2022) Nuraini, Farida; Rosita, Dina; Fajarsari, Intan M; Sutopo; Cahyani, Ermi Nur; Direktorat Buah dan FlorikulturaDi Indonesia, pola pembungaan tanaman jeruk secara alami sangat dipengaruhi oleh curah hujan (ketersediaan air). Karena itu, tempat tempat yang memiliki pola curah hujan yang sama/mirip mengalami musim panen bersamaan atau berdekatan. Selain bersamaan, panen raya jeruk di sebagian besar daerah sentra produksi terjadi dalam periode yang relatif singkat hanya sekitar 3 bulan (Juni-Agustus). Hal ini tentu saja tidak menguntungkan petani karena pada bulan bulan tersebut ketersediaan buah jeruk melimpah, sedangkan di bulan yang lain ketersediannya sangat terbatas. Limpahan buah jeruk saat panen raya belum termanfaatkan dengan baik karena sentra sentra produksi jeruk belum didukung oleh industri pengolahan buah yang memadai dan secara umum industri pengolahan buah di Indonesia belum maju. Akibatnya, petani sangat dirugikan karena harga buah pada musim panen raya merosot tajam. Sebaliknya di luar bulan Juni Agustus, harga buah jeruk melambung tinggi dan pasar jeruk dipenuhi oleh buah jeruk impor. Untuk mengalasi masalah kelangkaan buah jeruk lokal pada saat di luar musim panen raya dan meningkatkan daya saingnya dibutuhkan teknologi yang mampu menghasilkan panen beberapa kali setahun. Sistem Budi daya Buah Berjenjang Sepanjang Tahun atau disingkat BUJANGSETA adalah teknologi untuk menghasilkan pembungaan bertahap atau beberapa kali dalam satu tahun pada satu pohon sehingga bisa menghasilkan panen bertahap.
- ItemBudidaya Jeruk Teknologi Sitara(Kementerian Pertanian, 2022) Nuraini, Farida; Rosita, Dina; Fajarsari, Intan M; Sutopo; Cahyani, Ermi Nur; Direktorat Buah dan FlorikulturaProduksi jeruk nasional harus ditingkatkan secara nyata dan berkelanjutan dengan mutu buah yang lebih baik, dalam memenuhi kebutuhan pasardomestic dan menangkap peluang ekspor. Salah satu permasalahan penting dalam pengembangan jeruk di Indonesia adalah keterbatasan lahan dan pemahaman aplikatif teknologi budidaya. Hal ini menyebabkan produktifitas dan kontinuitasnya kurang mampu bersaing dengan jeruk impor. Populasi normal tanaman jeruk yang diterapkan di Indonesia antara 400 - 500 pohon/ha. Dengan populasi tersebut hasil panen diperkirakan 20 - 40 ton/ha tergantung penerapan teknologi di kebun. Produktivitas ini masih kurang dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh negara-negara eksportir jeruk dunia dengan rata-rata 40 60 ton/ha. Salah satu upaya dalam menjawab permasalahan di atas, Balijestro telah mengembangkan budidaya jeruk dengan teknologi jarak tanam rapat atau Sistem Tanam Rapat yang disingkat dengan SITARA. Metode SITARA bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, dengan populasi lebih padat per satuan luas, sehingga akan mendapatkan produktivitas lebih tinggi dengan mutu buah yang baik.
- ItemBudidaya lengkeng(Direktorat Budidaya Tanaman Buah, 2009) Wibawa, Wibawa; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemBUDIDAYA MAJU MARKISA(Direktorat Budidaya Tanaman Buah, 2008) Budidaya Tanaman Buah, Direktorat; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemBudidaya Nenas(Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, 2008) Hadiati, Sri; Indriyani, Ni Luh Putu
- ItemBuku Lapang Budidaya Alpukat(Direktorat Buah dan Florikultura, 2021-04) Indrajati, Siti Bibah; Rosita, Dina; Saputra, Lukman DaniAlpukat merupakan jenis tanaman buah yang diperkirakan berasal dari Amerika Tengah, khususnya Mexico, Peru dan Venezuela. Persebaran Alpukat telah meluas ke berbagai negara hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Alpukat yang saat ini berkembang di Indonesia merupakan persilangan dari ketiga kultivar, yaitu Mexico, Guatemala, dan India Barat. Persilangan tersebut terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangan persilangan kultivar alpukat yang begitu pesat telah mendorong munculnya kultivar-kultivar alpukat unggul baru di Indonesia. Agribisnis alpukat memiliki prospek yang sangat cerah untuk pasar dalam dalam negeri maupun luar negeri. Trend permintaan alpukat semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan masyarakat dan kesadaran mengkonsumsi alpukat sebagai buah bergizi (lampiran 1). Alpukat memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai sumber pendapatan masyarakat dan petani baik berskala kecil, menengah maupun besar. Alpukat dipandang memiliki berbagai keunggulan diantaranya nilai jual yang tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi, serta potensi serapan pasar dalam bentuk segar dan olahan di dalam negeri dan mancanegara.
- ItemBuku lapang budidaya durian(Direktorat Buah dan Florikultura, 2021) Indrajati; Saputra; Rosita., Siti; Lukman; Dina; Direktorat Buah dan Florikultura
- ItemBuku lapang budidaya lengkeng(Direktorat Buah dan Florikultura, 2021) Direktorat Buah dan Florikultura
- ItemBuku Lapang Budidaya Mangga(Direktorat Buah dan Florikultura, 2021) Indrajati; Saputra; Rosita, Siti; Lukman; Dina; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemBuku Lapang Budidaya Mangga Teknologi UHDP(Kementerian Pertanian, 2022) Nuraini, Farida; Fajarsari, Intan Mulia; Rosita, Dina; Cahyani, Ermi Nur; Direktorat Buah dan FlorikulturaMangga merupakan salah satu buah unggulan tropis yang bernilai ekonomi tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditi unggulan ekspor. Disamping itu, mangga juga banyak dijadikan sebagai produk olahan. Sehingga potensi pasar masih sangat terbuka. Untuk meraih peluang pasar tersebut, diperlukan pengembangan budidaya mangga skala komersial yang dikelola secara profesional. Pengembangan mangga skala komersial perlu didorong dengan memanfaatkan investasi baik dari perusahaan maupun lembaga pembiayaan lainnya dalam menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produk segar sesuai permintaan pasar, serta perlu didorong juga investasi untuk mengembangkan industri olahan mangga. Buku Lapang Budidaya Mangga teknologi jarak tanam rapat/ UHDP (Ultra Higt Density Planting) disusun sebagai acuan bagi pelaku agribisnis mangga untuk meningkatkan kuantitias dan kualitas buah dengan penerapan budidaya yang baik dan benar. Teknologi UHDP menjadi solusi untuk masalah keterbatasan lahan, dan merupakan upaya pemanfaatan lahan secara optimal untuk menghasilkan produk mangga yang memiliki daya saing baik di pasar domestik maupun pasar internasional.
- ItemBuku Lapang Budidaya Manggis(Direktorat Buah dan Florikultura, 2021-04) Indrajati, Siti Bibah; Rosita, Dina; Saputra, Lukman DaniTanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) berasal dari daerah tropis termasuk Indonesia. Buah manggis merupakan buah yang unik dilihat dari bentuk, warna kulit, warna daging buah, rasa, maupun khasiat kulitnya yang sedemikian banyak. Secara umum, tanaman manggis hanya dijumpai di wilayah tropika basah, namun perdagangan buahnya sudah mendunia, dan manggis mendapat julukan sebagai “Queen of Fruits” karena semua bagian buah manggis dapat dimanfaatkan. Indonesia merupakan tempat asal dan penyebaran berbagai kultivar manggis. Variasi genotipe telah tumbuh dan tersebar di berbagai agroklimat yang memunculkan berbagai varietas lokal unggulan. Sampai saat ini sudah 14 kultivar varietas manggis di daftar di Kementerian Pertanian dan memungkinkan adanya calon-calon kultivar baru yang belum terdaftar. Wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke sepanjang 5.000 km menyebabkan musim panen manggis tidak serentak dan cenderung berurutan hampir sepanjang tahun. Produksi manggis selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2020) menunjukkan kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2020 produksi manggis mencapai 322.414 ton, hal ini merupakan potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan berpeluang untuk di ekspor.
- ItemBuku Lapang Jambu Kristal(Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah, 2015-05) Direktorat Budidaya dan Pascapanen BuahBuku Lapang Jambu Kristal menginformasikan tata cara penanganan produksi (budidaya) untuk digunakan sebagai pedoman bagi petugas maupun petani di lapangan agar dapat meningkatkan produksi dan mutu serta mempunyai daya saing tinggi.