Budidaya Jeruk Teknologi Sitara

Loading...
Thumbnail Image
Date
2022
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Kementerian Pertanian
Abstract
Produksi jeruk nasional harus ditingkatkan secara nyata dan berkelanjutan dengan mutu buah yang lebih baik, dalam memenuhi kebutuhan pasardomestic dan menangkap peluang ekspor. Salah satu permasalahan penting dalam pengembangan jeruk di Indonesia adalah keterbatasan lahan dan pemahaman aplikatif teknologi budidaya. Hal ini menyebabkan produktifitas dan kontinuitasnya kurang mampu bersaing dengan jeruk impor. Populasi normal tanaman jeruk yang diterapkan di Indonesia antara 400 - 500 pohon/ha. Dengan populasi tersebut hasil panen diperkirakan 20 - 40 ton/ha tergantung penerapan teknologi di kebun. Produktivitas ini masih kurang dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh negara-negara eksportir jeruk dunia dengan rata-rata 40 60 ton/ha. Salah satu upaya dalam menjawab permasalahan di atas, Balijestro telah mengembangkan budidaya jeruk dengan teknologi jarak tanam rapat atau Sistem Tanam Rapat yang disingkat dengan SITARA. Metode SITARA bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, dengan populasi lebih padat per satuan luas, sehingga akan mendapatkan produktivitas lebih tinggi dengan mutu buah yang baik.
Description
Keywords
F Plant production/Produksi Tanaman::F01 Crop Husbandry/Pertanaman
Citation