ADOPSI RAKITAN TEKNOLOGI USAHATANI PEPAYA DAMPIT
Loading...
Date
1999
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BPTP Karangploso
Abstract
Adopsi rakitan teknologi budidaya pepaya Dampit Penelitian pengkajian merupakan keøatZi tahun anggaran kedua. dilaksanakan bulan April 1997 sampai dengan Maret 1998 di Desa Pranggang- Kecamatan Plosoklaten, Kediri. Tujuan penelitian adalah pengkajian pertumbuhan dan produksi tanaman pepaya dalam rangka diperolehnya paket teknologi pepaya Darnpjt yang efisien dan mudah diadopsi oleh petani dengan sasaran untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani pepaya. Kegiatan yang dilakukan merupakan penelitian lapang di lahan petani dengan 2 perlakuan (l) budidaya cara petani, dan (2) budidaya cara rakiün teknologi. masing-masing diulang 5 kali. Luas setiap unit perlakuan 1.000 m , sehingga luas unit pengkajian seluruhnya I ha. Pemupukan pepaya pada cara rakitan teknolop sebamak 2.250 g ZAJpohon; 1.500 g TSP/pohon, dan KCI 1.500 g/poh011 Pupuk ZA diberüan 8 iali dengan interval I bulan I kali. Pengendalian hama tungau menggunakan akarisida anjuran serta pengendalian penyakit antraknose menggunakan pestisida anjuram Teknoloø budidaya nenas yang diperbaiki meliputi: pernilihan bibit. pemupukan organik (pupuk cair Siprmin) 12.000 Lilia dan pupuk ZA 600 kgma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya ara rakitan teknologi dapat memperbaiki budidaya cara petani. Sampai dengan tanarnan berumur 18 bulan setelah tanam, tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang danjumlah buah pada budidaya cara rakitan teknologi berturut-turut 274 cm, 25 helai, 51 cm, dan 15 buah Sedang pada budidaya cara petani bertumt-turut 192 cm, 13 helai, 32 cm dan 7 buah Produksi un pendapatan cara rakitan teknologi lebih tingi dibandingkan cara petani Rata-rata produksi dan pendapatan usahatani pepaya cara rakitan teknologi adalah 37.320 kg ån Rp 5165.250.- per hektar. Potensi produksi dan pendapatan yang seharusnya bisa drcapai oleh ara rakitan teknologi adalah 68.189 kg dan Rp 9.106.950,- per hektar. Pada cara petani produksl usahatani pepaya berkisar antara 1.790 kg—18.680 kg per hektar atau rata-ru 12.538 kg pa hektar. Sedangkan pendapatan berkisar antara Rp 918.860,- - Rp2.788250,- per hektar atau rata-rata Rp 2.269.030,- per hektar. Cara rakitan teknologi usahataru Dampit belum seluruhnya diadopsi dan dilaksanakan petani; disamping karena keterbatasan palgetahual tentang teknologi maju juga karena keterbatasan modal yang dimilikl. Kata hmci: Adopsi, pepaya Dampit, tanaman sela, keuntungan