Buah dan Florikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 193
- ItemRESPON PERTUMBUHAN SCION KAKTUS YANG BERBEDA TERHADAP GRAFTING PADA ROOTSTOCK YANG SAMA DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG(2025-09-30) Sulastri Putri ImaniProgram Magang Kerja Praktik Mandiri merupakan program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek untuk memberikan mahasiswa kesempatan mempelajari kompetensi baru melalui berbagai kegiatan pembelajaran. Program tersebut dirancang agar mahasiswa memiliki kesempatan magang di perusahaan atau institusi, meningkatkan keterampilan profesional, serta memberikan pengalaman nyata tentang dunia kerja. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pertanian yang berada di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). BBPP Lembang memiliki berbagai sarana praktik di inkubator usaha tani (IUT) yang terbagi ke dalam beberapa divisi, salah satunya Divisi Tanaman Hias. Divisi ini memiliki screen house tanaman hias yang berisi tanaman sukulen, kaktus, dan anggrek. Screen house tersebut dirancang khusus untuk kegiatan perbanyakan dan pemeliharaan berbagai tanaman hias. Berdasarkan hal tersebut, lingkup pekerjaan di Screen house Tanaman Hias BBPP Lembang meliputi kegiatan perbanyakan kaktus melalui teknik grafting serta budidaya tanaman hias yang meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), dan repotting. Salah satu fokus utama dalam proyek khusus yang dilakukan selama kegiatan magang adalah grafting kaktus. Kaktus dapat diperbanyak dengan cara grafting, stek, dan biji. Beberapa spesies kaktus tergolong langka dan memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga grafting merupakan cara yang tepat untuk memperbanyak tanaman kaktus lebih cepat. Keterbatasan pertumbuhan yang lambat tersebut menjadi alasan digunakannya perbanyakan vegetatif. Topik kegiatan dalam pelaksanaan magang ini adalah respon pertumbuhan scion kaktus yang berbeda terhadap grafting pada rootstock yang sama. Hasil menunjukkan bahwa seluruh jenis scion memiliki persentase hidup 100%, dengan pertambahan diameter terbesar terdapat pada jenis scion Copiapoa hypogaea. Namun, hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antarjenis scion.
- ItemPENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN (GA3) TERHADAP AKLIMATISASI TANAMAN ANGGREK Dendrobium DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG(2025-09-30) Risma KhoerunisaAnggrek merupakan tanaman hias yang banyak digemari masyarakat karena keindahan dan keunikan bunganya. Salah satu jenis anggrek yang paling populer adalah anggrek Dendrobium karena ragam warna dan bentuk bunganya. Anggrek genus tersebut juga dinilai memiliki ketahanan yang baik dalam menghadapi kondisi lingkungan seperti panas dan dingin, selain itu daunnya yang tidak mudah rontok juga disukai oleh pembudidaya anggrek karena memudahkan dalam proses pengemasan bunga yang akan dikirim pada konsumen (Tikasari et al., 2023).
- ItemPEMELIHARAAN TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) HIDROPONIK SISTEM IRIGASI TETES DI INKUBATOR AGRIBISNIS (IA) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG(2025-08-10) DEWI SAFITRIMelon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat, baik untuk konsumsi skala lokal maupun (Zhang et al., 2021). Melon diminati oleh berbagai kalangan masyarakat karena rasanya yang manis, teksturnya yang segar, serta kandungan nutrisinya yang baik untuk kesehatan (Desai et al., 2022). Namun demikian, proses budidaya melon secara konvensional seringkali menghadapi berbagai kendala, antara lain kualitas lahan yang semakin menurun, ketersediaan air yang terbatas, serta serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan produktivitas. Sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang pertanian, sistem budidaya secara hidroponik mulai banyak diterapkan sebagai solusi inovatif. Hidroponik merupakan metode penananaman tanpa menggunakan media tanah, di mana nutrisi diberikan melalui larutan yang disalurkan langsung ke akar tanaman. Salah satu teknik yang banyak dikembangkan saat ini adalah sistem irigasi tetes, di mana air dan nutrisi diberikan secara perlahan dan teratur langsung ke zona perakaran tanaman secara otomatis. Teknik ini terbukti meningkatkan efisiensi penggunaan air dan memperkecil risiko kekurangan atau kelebihan nutrisi, sehingga pertumbuhan dan hasil panen melon menjadi lebih optimal.
- ItemInovasi Teknologi Budidaya Melati Dataran Rendah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, 2009) Baswarsiati; Rahmawati, Diding; Saraswati, D.P.Tanaman melati merupakan salah satu bunga nasional dan dicanangkan sebagai ''Puspa Bangsa’’ sejak tahun 1990 dan menjadi puspa kebanggaan nasional. Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi dan sebagai pemasok bibit melati di Indonesia. Hingga saat ini sentra produksi melati di Jawa Timur terletak di Burneh - Kabupaten Bangkalan seluas 50 ha dan di Bangil - Kabupaten Pasuruan seluas 15 ha. Terdapat sekitar 200 spesies melati yang bergenus Jasminum yang tersebar di daerah tropik, subtropik dan daerah sedang. Dari semua jenis tersebut hanya 15 spesies yang dapat dibudidayakan di kebun atau taman. Di Indonesia, jenis melati yang paling umum dibudidayakan adalah melati putih (Jasminum sambac) yang digunakan untuk bunga tabur dan rangkaian bunga dan Jasminum officinale digunakan untuk penyedap teh, pewangi dan bahan baku industry.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Salak(Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, 1995) Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi PenelitianSalak (Salacca edulis Reinw.) merupakan tanaman asli Indonesia, sehingga tanaman ini tumbuh dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada umumnya buah salak dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sering pula diolah dalam bentuk manisan, dikeringkan dan dikemas dalam kalengan. Salak mempunyai masa depan yang cukup baik untuk diusahakan dan dikembangkan, baik untuk memenuhi pasaran dalam negeri maupun pasaran luar negeri. Peluang tersebut didasarkan atas kenyataan bahwa konsumsi salak untuk pasaran dalam negeri sangat tinggi juga peluang untuk ekspornya.