Teknologi Inovasi Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 206
- ItemTeknologi Budi Daya Tanaman Sorgum Unggul Bebas Limbah2(CV. CAKRAWALA YOGYAKARTA, 2021-12-16) Muhammad Azrai; Marcia Bunga Pabendon; Muhammad AqilUpaya peningkatan produksi sorgum nasional masih terbuka lebar baik melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam, khususnya di wilayah beriklim kering dengan curah hujan eratik di luar Jawa. Walaupun kecenderungan produksi sorgum mengalami stagnasi namun dengan melalui penerapan teknologi budidaya yang baik akan dihasilkan berbagai macam produk bukan hanya pangan tetapi juga pemanfaatan batang sorgum manis untuk produksi bioethanol. Kegiatan litbang tanaman sorgum dari berbagai institusi baik Lembaga penelitian maupun universitas telah mampu menyediakan teknologi produksi sorgum dengan tingkat produktivitas > 5 ton/ha serta potensi nilai tambah dari produk bioetanol, tergantung pada potensi lahan dan teknologi produksinya
- ItemPerubahan Iklim dan Inovasi Teknologi Produksi Tanaman Pangan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2012-12-16) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPemanasan global yang disertai oleh perubahan iklim dapat mengancam berbagai aspek kehidupan. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah menyebabkan semakin luasnya lahan yang terpengaruh oleh salinitas atau kegaraman di wilayah pesisir. Beragam kegiatan manusia di berbagai sektor pembangunan telah memicu laju peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida (CO2 ), metan (CH4 ), dan dinitrogen-oksida (N2 O) di atmosfer. Dalam konsentrasi tinggi, gas itu menyebabkan naiknya suhu udara yang memicu pemanasan global yang disertai oleh perubahan iklim. Meskipun kontribusi sektor pertanian terhadap emisi GRK nasional relatif kecil, sektor ini ternyata mengalami dampak yang relatif besar dari perubahan iklim. Perubahan cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir dan kekeringan serta kenaikan muka air laut dikhawatirkan akan secara nyata menurunkan produksi pertanian, terutama tanaman pangan. Padahal konversi dan degradasi lahan masih terus berlangsung, sementara kebutuhan akan pangan dan energi terus pula meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pemerintah telah berkomitmen untuk memberikan prioritas tinggi terhadap upaya pencapaian swasembada pangan berkelanjutan yang tercermin dari diluncurkannya program peningkatan produksi dan surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui strategi yang mengintegrasikan upaya adaptasi (pengelolaan dampak perubahan iklim) serta penanganan konversi lahan dan pembukaan lahan baru. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, melalui berbagai institusi yang bernaung di bawahnya, senantiasa berupaya untuk menghasilkan inovasi teknologi yang dapat mendukung tercapainya swasembada pangan berkelanjutan. Publikasi ini memuat berbagai inovasi yang diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan menekan laju emisi GRK dari tiga komoditas utama tanaman pangan yaitu padi, jagung, dan kedelai. Saya berharap agar publikasi ini dapat diacu sebagai salah satu rujukan dalam menghadapi dampak perubahan iklim
- ItemTeknologi Unggul Tanaman Pangan(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2007-12-16) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPemerintah terus berupaya meningkatkan produksi tanaman pangan dalam upaya pemantapan ketahanan pangan nasional yang merupakan tujuan penting Revitalisasi Pertanian. Hal itu antara lain tercermin dari peluncuran berbagai program peningkatan produksi, termasuk Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Dalam hal ini, inovasi teknologi memegang peranan penting. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan bersama-sama dengan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, dan Balai Penelitian Tanaman Serealia senantiasa berupaya menghasilkan inovasi teknologi melalui penelitian. Dalam lima terakhir telah dihasilkan berbagai inovasi teknologi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih nyata bagi upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani. Publikasi ini berisikan informasi teknologi unggulan untuk mendukung ketahanan pangan, perbaikan gizi masyarakat, pengembangan bioenergi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat padaumumnya.
- ItemInovasi Teknologi(BALAI PENELITIAN TANAMAN PADI, 2004-12-16) Irsal LasTekad pem erintah untuk meningkatkan produktivitas padi terus dilakukan seiring dengan tingkat kebutuhan dan laju perkembangan penduduk. Peningkatan produktivitas tersebut didukung oleh berbagai program, seperti ekstensifikasi, intensifikasi, rekayasa kelembagaan dan inovasi teknologi. Badan Litbang Pertanian yang diim plem entasikan m elalui Balai Penelitian Tanaman Padi (BALITPA) terus berupaya m eneliti dan mengembangkan teknologi yang diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut. Bagi Indonesia, padi adalah kehidupan dan sumber kesejahteraan bangsa. Tahun ini merupakan tahun padi internasional (TPI 2004) dan sekaligus tahun padi nasional 2004. Dalam kesempatan ini BALITPA menginformasikan kiprah kinerja sebagai sumber IPTEK padi Indonesia. Hasil penelitian yang cukup handal dan m enonjol dalam mendukung peningkatan produktivitas padi diantaranya pemanfaatan sumberdaya genetik dalam perakitan varietas unggul baru (VUB), hibrida dan padi tip e baru (VUTB). Pelepasan varietas m em perhatikan kepada ekosistem yang berbeda dan bersifat lokal spesifik dengan meningkatan diversitas pilihan bagi petani. Didukung oleh teknik budidaya yang mampu meningkatan produktivitas, efisiensi input, kelestarian sumberdaya tersedia dan lingkungan,m odel/pendekatan PTT telah te ru ji mampu meningkatkan produksi. Sistem intergrasi padi dengan komuditas lain (ikan, ternak, dan HTI) meningkatkan hasil yang tinggi setara dengan padi dan produktivitas lahan yang meningkat. Pengelolahan hara spesifik lokasi (SSNM), perlindungan tanaman dan penanganan pra/pascapanen merupakan hasil penelitian yang terus-menerus dikembangkan. Inovasi teknologi m elalui diseminasi hasil penelitian sampai ke pengguna dilakukan ekspose, pameran, seminar, lokakarya dan tem u lapang. Untuk pengembangan VUB, VUTB dan Hibrida cepat ke penguna telah disalurkan benih sumber (BS) dan benih dasar (FS) m elalui UPBS. Tulisan ini disajikan secara singkat dan merupakan apresiasi kinerja BALITPA dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai sumber IPTEK padi. Tersusunnya tulisan in i, saya sampaikan penghargaan dan terim a kasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya. K ritik, saran dan umpan balik selalu kami harapkan untuk arah penelitian ke depan. Semoga berm anfaat.
- ItemInovasi Teknologi Berbasis Tanaman Pangan di Lahan Irigasi(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2003-12-16) Anischan Gani; A. Hasanuddin; HermantoProduksi padi dan beberapa komoditas pangan lainnya relatif tidak meningkat dalam dekade terakhir, bahkan cenderung turun terutama pada saat kondisi iklim tidak menguntungkan. Konversi sebagian lahan sawah untuk keperluan nonpertanian termasuk penyebab rendahnya laju peningkatan produksi karena berkurangnya areal tanam. Upaya peningkatan produksi padi melalui pencetakan sawah baru tampaknya tidak dimungkinkan dalam kondisi perekonomian nasional yang masih belum pulih dari krisis. Cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi tanaman pangan adalah melalui optimalisasi lahan irigasi. Hal ini dimungkinkan karena sebagian lahan irigasi masih memiliki potensi untuk dikembangkan. Hingga kini sebagian besar produksi padi nasional dihasilkan di lahan sawah. Lahan kering yang diharapkan dapat menunjang pengadaan produksi padi memiliki berbagai kendala dalam pemanfaatannya. Produktivitas padi di lahan sawah irigasi memang lebih tinggi dibandingkan dengan di lahan kering karena ketersediaan air di lahan sawah lebih terjamin. Dikaitkan dengan ketahanan pangan nasional maka inovasi teknologi usahatani berbasis padi di lahan irigasi perlu didorong dan mendapat prioritas yang lebih tinggi dalam pembangunan pertanian. Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan berbagai teknologi yang diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan produksi pangan di lahan irigasi. Agar teknologi tersebut dapat diketahui oleh banyak kalangan, Badan Litbang Pertanian menyelenggarakan gelar teknologi di Takalar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 6-7 Agustus 2003. Publikasi ini berisikan informasi tentang potensi lahan irigasi untuk pengembangan tanaman pangan dan sebagian dari teknologi yang dihasilkan melalui penelitian. Sebelum diimplementasikan di tingkat petani, teknologi tersebut perlu dikaji pengembangannya di daerah setempat dari berbagai aspek, baik teknis, sosial, budaya, maupun ekonomi. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara gelar teknologi pertanian lahan irigasi ini disampaikan penghargaan dan terima kasih.