Teknologi Inovasi Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Teknologi Inovasi Pertanian by Title
Now showing 1 - 20 of 193
Results Per Page
Sort Options
- Item100 Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Daerah Istimewa Yogyakarta(IAARD Press, 2013) Sudarmadji; Kalyki, Rahima; Gunawan; Rustijarno, Sinung; Budhi Lestari, Sri
- Item1000 Teknologi Inovatif dan Penerapan Inovasi Kolaboratif Balitbangtan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2021) Editor, Ketut Gede Mudiarta, Nurjaman ... [et al]Sektor pertanian menjadi tumpuan pembangunan ekonomi nasional, dan juga dituntut mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional, bahkan menjadi sumber pangan bagi dunia, yang saat ini jumlah populasi penduduknya mendekati 10 miliar. Pada sisi lain, sektor pertanian menghadapi tantangan terkait lahan pertanian yang semakin berkurang dan juga fenomena perubahan iklim saat ini. Oleh karena itu, pembangunan pertanian harus berorientasi pada peningkatan efisiensi dan daya saing, sehingga diperlukan penguasaan dan penerapan teknologi inovatif untuk mendukung pembangunan pertanian. Balitbangtan sebagai bagian dari dinamika pembangunan pertanian, senantiasa melakukan penelitian dan pengembangan pertanian berkelanjutan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern. Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Balitbangtan meliputi berbagai bidang seperti pemuliaan yang menghasilkan varietas unggul baru ataupun galur serta bibit ternak unggul, penelitian dan pengembangan yang menghasilkan teknologi inovatif bidang budidaya, pascapanen, alat dan mesin pertanian, pestisida, vaksin dan obat-obatan, serta model penerapan teknologi inovatif kolaboratif.
- Item25 Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Provinsi Jambi(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, 2012-01) Yanti, Linda; Bobihoe, Julistia; Busyra; Asni, Nur; Zubir; Susilawati, Endang25 Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Provinsi Jambi merupakan hasil dari beberapa kegiatan BPTP Jambi yang telah berdampak baik bagi pengguna terutama petani. Untuk itu perlu didiseminasikan dan diharapkan dapat tersebar luas serta memberi manfaat bagi para pengguna khususnya di tingkat petani. 25 Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Provinsi Jambi tersebut dihimpun dari komoditas padi, kedelai, jagung, kentang, perkebunan, pengolahan hasil pertanian, hama penyakit dan peternakan
- Item313 Kreasi Inspiratif Masyarakat Karomah Pari (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di Jawa Tengah(BPTP Jateng / KAN, 2013) Hermawan, Agus; Pramono, Joko; hartoyo, Budi; Dyah Ariani, Forita; Prayudi, Bambang; Ambarsari, Indrie; Jauhari, Sodiq; Subiharta; Qanytah; Sarjana; Sularno; Muryanto; Bahri, Syamsul; Maharso Yuwono, Dian; Suhendra, Tota; Aryana, Citra; Kormalawati; Dewi Anomsari, Selvia; Prasetianti, Dwinta; Kumianto, Heri; Khosiyah, Parti; Fitriana, Nur; Ernawati; Iswanto; Susila, Arif; Anwar, Hairil; Oelviani, Reni; E, Herwinarni Mumpuni; BPTP JatengKaromah Pari merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian untuk mendorong terciptanya Rumah Pangan Lestari (RPL) dengan memanfaatkan halaman atau pekarangan secara intensif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga. RPL dapat diterapkan pada rumah dengan pekarangan sempit, sedang maupun luas. RPL diupayakan dapat diterapkan bersama-sama dalam satu kawasan, baik RT, RW, dusun, atau desa. Tujuan ideal dari Karomah Pari meliputi: 1)peningkatan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman, ternak dan ikan, serta melaksanakan diversifikasi pangan, pengolahan hasil dan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos, 2) pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. 3) pengembangan kegiatan ekonomi produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, 4) pengembangan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan, pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan, serta 5) penciptaan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.
- Item40 Inovasi Kelembagaan Diseminasi Teknologi Pertanian: Catatan Perjalanan 40 Tahun Balitbangtan(IAARD Press, 2014) Syahyuti; Sutater, Toto; Istriningsih; Wuryaningsih, SriTahun ini Balitbangtan memasuki usia ke-empat puluh tahun, dan dalam kiprahnya telah banyak Inovasi Teknologi yang dikenalkan serta dimanfaatkan masyarakat banyak. Selain inovasi teknologi, dalam upaya percepatan penyampaian invensi ke tengah masyarakat, berbagai inovasi kelembagaan juga telah dikembangkan Balitbangtan. Inovasi kelembagaan dalam bentuk model pengembangan, telah berperan nyata dalam proses diseminasi inovasi. Ada beragam inovasi kelembagaan yang telah dimasyarakatkan dan beberapa diantaranya masih dirasakan manfaatnya sampai saat ini. Penyusunan buku 40 inovasi kelembagaan ini dimaksudkan sebagai upaya pendokumentasian semua model pengembangan yang telah dihasilkan dan diterapkan selama ini. Melalui pendokumentasian ini diharapkan didapat pembelajaran berharga bagi kegiatan sejenis ke depan, dan dapat disampaikan apresiasi kepada para pihak yang telah berperan dalam pengembangan model.
- Item400 Teknologi Inovatif Pertanian(IAARD Press, 2013) Purmiyanti, Sri; Supriyadi; Inounou, Ismeth; Hermanto; Bermawie, Nurliana; Hermawanto, V. Rino; Sutater, Toto; Istriningsih; Tresnawati, Kania; Yuliana, Eva; Kailaku, Tigia ElokaSetiap tahun, ratusan invensi telah dihasilkan peneliti dan perekayasa Balitbangtan dan sebagian besar diantaranya telah diterapkan sebagai inovasi unggulan oleh berbagai kalangan. Kebijakan Kementerian Pertanian yang mensyaratkan penyusunan kebijakan berbasis hasil riset, telah menempatkan Balitbangtan dalam posisi strategis dalam pembangunan pertanian ke depan. Pengembangan sistem modeling merupakan salah satu bentuk dari aplikasi hasil riset dalam penyusunan kebijakan pertanian, selain berbagai output lainnya yang juga telah diacu para pihak di lingkup Kementerian Pertanian. Dalam upaya makin mendekatkan hasil penelitian Balitbangtan dengan pengguna, baik yang ada di lingkup Kementerian Pertanian maupun masyarakat luas, kami terus mengembangkan berbagai media diseminasi, sehingga memudahkan akses dan penggunaan invensi yang kami hasilkan. Penerbitan buku “400 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian”, merupakan salah satu bentuk dari upaya kami untuk mendiseminasikan hasil invensi Balitbangtan kepada pengguna.
- Item50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2012) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBuku 50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian ini merupakan teknologi inovatif bidang pascapanen pertanian yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian selama kurun waktu tahun 2005 – 2012. Inovasi teknologi yang merupakan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian ini, khususnya menekanan pada pengembangan teknologi yang berbasis pada sumber daya lokal dan mendukung program pembangunan pertanian berkelanjutan, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian. Badan Litbang Pertanian menerbitkan buku 50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian ini bertujuan agar menjadi alternatif teknologi yang dapat mempercepat perwujudan visi Badan Litbang Pertanian.
- Item500 Teknologi Inovatif Pertanian(IAARD Press, 2015) Editor: Erizal Jamal, Istriningsih; Toto Sutater; Riko Bintari P.; Nuning Nugrahani; Nurliani Bermawie; Heru Praptana; Sanuki Pratikno; Hasanatun Hasinah; Ume Humaedah; Ifan Muttaqien; Widhya Adhy; Kendri Wahyuni; Ida Orbani; Dody Dwi Handoko; Sri Utami; Yeni Suryani; SyahyutiBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan berbagai perubahan mendasar dalam paradigma penelitian dan pengembangan. Upaya membuat teknologi yang dihasilkan para peneliti tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna dan memenuhi 6 tepat (waktu, jumlah, jenis, mutu, harga dan tempat), menjadi target utama dalam setiap program yang dilakukan. Untuk itu ketersediaan informasi teknologi serta proses mendapatkannya mejadi penting dan perlu terus di perbaharui dari waktu ke waktu. Terkait dengan penyediaan informasi teknologi ini, Balitbangtan sejak empat tahun yang lalu telah menerbitkan buku seri Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian, mulai dari 100 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian sampai 400 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian. Informasi yang disediakan dikemas dalam bentuk ringkas tentang invensi yang telah dihasilkan selama ini, serta keunggulannya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi petani dan pelaku usaha pertanian.
- Item600 Teknologi Inovatif Pertanian(IAARD PRESS, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2018-09) Balitbangtan
- Item88 Inovasi Unggulan Pascapanen Pertanian: Inspirasi untuk Negeri(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2021) Tim Peneliti dan Tehnisi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen PertanianTeknologi pascapanen merupakan kunci untuk meningkatkan nilai tambah dan dasar pengembangan agroindustri atau UMKM pertanian yang berdaya saing. Kegiatan pascapanen meliputi tahap penanganan dan pengolahan hasil pertanian. Penanganan pascapanen mencakup pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan dan pengemasan komoditas pertanian. Sedangkan, pengolahan hasil pertanian bertujuan untuk memproses bahan baku menjadi bahan setengah jadi untuk industri pertanian atau produk untuk konsumsi manusia yang bermanfaat bagi kesehatan (pangan fungsional), dan memenuhi standar keamanan pangan. Hasil litbang pascapanen dimaksudkan untuk meningkatkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor. Selain itu, perhatian akan pemanfaatan limbah pertanian pun kini meningkat untuk memberikan nilai bagi produk samping sekaligus menghadirkan bahan baku industri yang bernilai tambah tinggi mendukung circular economy. Teknologi pascapanen berbasis IoT pun dikembangan untuk menjawab tantangan di zaman digital ini. Tak lupa pula berbagai teknologi untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) pertanian pun menjadi perhatian para peneliti BB-Pascapanen.
- ItemADAPTASI EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA PADA SISTEM OLAH TANAH MINIMUM (OTM) DI SUMATERA BARAT(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Atman; Yardha; BPTP JambiProduktivitas jagung di Propinsi Sumatera Barat menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia dan berada di atas rata-rata nasional. Kedepan, prioritas utama di daerah ini adalah peningkatan produktivitas sekaligus pendapatan petani jagung, diantaranya melalui pemakaian varietas unggul baru (VUB) jagung hibrida pada sistem olah tanah minimum (OTM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan adaptasi empat VUB jagung hibrida pada sistem OTM di Sumatera Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dari bulan Juni sampai Oktober 2013. Percobaan ditata menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Perlakuannya adalah empat VUB jagung hibrida yang dilepas oleh Balitbangtan, yaitu: Bima-5, Bima-6, Bima-14 Batara, dan Bima-19 URI. Tanah diolah hanya pada barisan tanaman (olah tanah minimum). Petakan berukuran 4x6 meter. Benih jagung sebanyak 2 biji/lubang ditanam pada jarak 75x40 cm. Pupuk diberikan sebanyak 300-50-150 kg/ha Phonska-SP36-Urea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh VUB yang diuji pada sistem OTM memberikan hasil pipilan kering lebih rendah dibanding rata-rata hasil pada deskripsinya, yaitu: hasil tertinggi pada Bima-6 (8,94 t/ha, deskripsinya 9,36 t/ha), diikuti Bima-5 (8,70 t/ha, deskripsinya 9,30 t/ha), Bima-14 Batara (8,41 t/ha, deskripsinya 10,10 t/ha), dan Bima-19 URI (8,39 t/ha, deskripsinya 10,60 t/ha). Namun demikian, keempat VUB jagung hibrida ini mampu berdaptasi baik dan sangat berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan dengan sistem OTM di kawasan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
- ItemAgribisnis aren, penyadapan air nira, dan pengolahan gula semut(BPTP Banten, 2014) Kartono; Siagian, Viktor; Haryani, Dewi
- ItemAgroteknologi Sebagai Dasar Pembangunan Sistem Usaha Pertanian Berkelanjutan(BPTP Karangploso, 1992) SUMARNO
- ItemAlternatif teknologi antisipasi dampak perubahan iklim(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbangtan Yogyakarta, 2011-10) Murwati; Fibrianty; Sarjiman; Sukar; Widyayanti, Setyorini
- ItemANALISA MUTU FISIK GABAH LAHAN PASANG SURUT MELALUI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Asni, Nur; Novalinda, Dewi; BPTP JambiPermintaan gabah dan beras berkualitas semakin meningkat seiring dengan tercapainya swasembada pangan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Konsumen menghendaki beras dengan mutu yang bagus dan rasa nasi yang enak, sementara itu produsen menginginkan rendemen beras giling yang tinggi. Hal ini membuat mutu gabah dan beras merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Penerapan prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) dapat menghasilkan mutu gabah yang tinggi melalui penerapan teknologi, sistem dan cara panen yang tepat, penggunaan mesin perontok, teknologi pengeringan (sinar matahari dan alat pengering), dan teknologi penyimpanan (cara dan lama penyimpanan), dengan tujuan utama meningkatkan kualitas dan menekan susut hasil. Tujuan kegiatan ini adalah : 1)untuk melihat dan mengetahui kualitas gabah yang dihasilkan oleh petani dilahan pasang surut dan 2)mendapatkan gabah yang berkualitas memenuhi standar mutu perdagangan, melalui penerapan teknologi penanganan panen dan pascapanen yang baik dan benar (GHP).Pengkajian dilaksanakan di salah satu daerah sentra produksi padi di lahan pasang surut yaitu Desa Marga Mulya Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi pada tahun anggaran 2015. Proses pengkajian dilakukan dengan pendekatan melalui penerapan inovasi penanganan pascapanen (teknologi penanganan panen, perontokan dan pengeringan) dengan prinsip-prinsip GHP ditingkat petani sehingga petani dapat menerapkan teknologi di lapangan dan padi yang dihasilkan berkualitas memenuhi standar mutu, mempunyai daya saing, dan susut hasil dapat ditekan. Analisa mutu gabah dihitung dengan menganalisa mutu fisik gabah yang sesuai dengan standar mutu SNI 01-6128-2008. Hasil kajian memperlihatkan bahwa analisa mutu gabah yang dihasilkan dengan cara penanganan GHP memperoleh mutu 1 dengan kadar air gabah 13.9%, gabah hampa 1.4%, butir rusak 0.6%, butir mengapur 1.9%, butir merah 0.6% dan benda asing/kotoran 0.2%. Dari hasil kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan inovasi pascapanen dengan prinsip-prinsip GHP dapat meningkatkan kualitas gabah dilahan pasang surut. Hasil kajian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani padi, terutama untuk mengatasi permasalahan di lapangan dan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
- ItemAnalisis Pembuatan Biogas Hasil Diversifikasi Bioenergi dan Renewable Energy Sebagai Salah Satu Solusi Alternatif Pencegahan Pencemaran Logam Berat pada Tanah(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Elizabeth, Roosganda; Rusdiana, S; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianKotoran ternak ruminansia sebagai salah satu energi alternatif memiliki prospek cukup cerah yang diperoleh melalui fermentasi kotoran ternak menjadi biogas. Biogas sebagai bioenergi ini mempunyai beberapa keuntungan potensial bila dibandingkan dengan energi nuklir maupun energi batu bara, karena disamping berpolusi rendah juga meningkatkan sanitasi dan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan teknologi biogas, kandungan zat-zat alami dalam kotoran ternak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi alternatif untuk memasak, lampu penerangan, dan lainnya yang membutuhkan energi, disamping untuk meningkatkan sanitasi lingkungan. Pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi sumber bahan baku biogas, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi alternatif pencegahan pencemaran logam berat pada tanah. Perlunya pengembangan beberapa aspek terkait, seperti: penanganan bahan dasar, manajemen proses, dan pemilihan jenis mikroorganisme yang ikut aktif dalam proses pembentukan biogas, pemahaman mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi proses pembentukan biogas, komposisi gas, dan cara penanganan gasnya secara aman, dan penyusunan strategi pemasyarakatan sistem biogas, khususnya di daerah pedesaan. Biogas dapat digunakan sebagai bahan pengganti energi dari fosil (bahan bakar minyak dan gas alam). Teknologi biogas merupakan pilihan yang tepat untuk mengubah limbah peternakan untuk menghasilkan energi dan pupuk sehingga diperoleh keuntungan ganda (multi margin) baik secara sosial ekonomi maupun dari segi kelestarian lingkungan. Kata Kunci : analisis, biogas, bioenergi, kotoran ternak, efisiensi biaya bahan bakar.
- ItemAnalisis Usaha Tani(BPTP Kalsel, 2021-10) Qomariah, Retna; Muhammad Amin; Muhammad SyarifUsaha Tani
- ItemAplikasi Statistika Pada Data Pendampingan Untuk Karya Ilmiah(BPTP Jateng/IAARD PRESS, 2015) Hermawan, Agus; BPTP JatengSinergi antara tugas pendampingan dengan tugas pokok utama para peneliti dan penyuluh BPTP akan menghasilkan karya tulis ilmiah sekaligus dapat mempercepat implementasi program strategis nasional. Data yang dikumpulkan selama melaksanakan pendampingan dapat disusun dan dianalisis sehingga dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas. Karya tulis ilmiah dari data pendampingan tersebut tidak hanya bermanfaat bagi para penulisnya, namun juga menjadi dokumen ilmiah yang sangat berharga bagi Kementerian Pertanian dan kalangan akademisi untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan pertanian pada masa-masa yang akan datang. Buku ini memuat secara riugkas aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam suatu pengkajian/penelitian ilmiah, teknik-teknik statistika nonparametrik dan statistika parametrik, serta aplikasinya pada data pendampingan program strategis serta kegiatan pengkajian/penelitian lainnya.
- ItemAPLIKASI STATISTIKA PADA DATA PENDAMPINGAN UNTUK KARYA TULIS ILMIAH(IAARD PRESS, 2015) Hermawan, Agus; BPTP Jawa TengahSelain melaksakan tugas pokok sebagai penghasil teknologi spesifik lokasi. Balai Pengkajian teknologi pertanian (BPTP) dan lokal pengkajian teknologi pertanian (LPTP) di seluruh indonesia juga ditugaskan untuk mendampingi pelaksanaan program strategis Kementrian Pertanian. Buku ini memberikan gambaran ringkas tentang teknik - teknik statistika non parameterik dan parametrik sederhana yang dapat diaplikasikan pada data pendampingan.
- Itemarahan kesesuaian lahan untuk pengembangan tanamn kedelai pada skala tinjau (skala 1: 250.000)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbangtan Yogyakarta, 2008-11) Badan Litbang Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta