Teknologi Inovasi Pertanian

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 153
  • Item
    500 Teknologi Inovatif Pertanian
    (IAARD Press, 2015) Editor: Erizal Jamal, Istriningsih; Toto Sutater; Riko Bintari P.; Nuning Nugrahani; Nurliani Bermawie; Heru Praptana; Sanuki Pratikno; Hasanatun Hasinah; Ume Humaedah; Ifan Muttaqien; Widhya Adhy; Kendri Wahyuni; Ida Orbani; Dody Dwi Handoko; Sri Utami; Yeni Suryani; Syahyuti
    Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan berbagai perubahan mendasar dalam paradigma penelitian dan pengembangan. Upaya membuat teknologi yang dihasilkan para peneliti tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna dan memenuhi 6 tepat (waktu, jumlah, jenis, mutu, harga dan tempat), menjadi target utama dalam setiap program yang dilakukan. Untuk itu ketersediaan informasi teknologi serta proses mendapatkannya mejadi penting dan perlu terus di perbaharui dari waktu ke waktu. Terkait dengan penyediaan informasi teknologi ini, Balitbangtan sejak empat tahun yang lalu telah menerbitkan buku seri Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian, mulai dari 100 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian sampai 400 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian. Informasi yang disediakan dikemas dalam bentuk ringkas tentang invensi yang telah dihasilkan selama ini, serta keunggulannya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi petani dan pelaku usaha pertanian.
  • Item
    Petunjuk Teknis Kerjasama Alih Teknologi
    (IAARD Press, 2015) Istriningsih; Sutater, Toto; Tresnawati, Kania; Triana, Miyeke; Theresia, Emy; Assagaf, Djakfar Ash Sadiq; Nurjaman
    Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengemban amanat untuk mengusahakan alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian kepada badan usaha dan atau masyarakat, sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2005. Sebagai implementasi dari peraturan perundangan tersebut, maka Balitbangtan menerbitkan Petunjuk Teknis (Juknis) Kerja Sama Alih Teknologi sebagai penjabaran dari Peraturan Menteri Pertanian No.99/Permentan/OT.140/02/2013 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian serta implementasi Peraturan Menteri Pertanian No.05/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Pedoman Penyusunan Naskah Perjanjian Lingkup Kementerian Pertanian. Juknis edisi kedua ini merupakan revisi dari Juknis edisi pertama, serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Petunjuk Teknis Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Penerbitan Juknis ini dimaksudkan sebagai pedoman tata cara penyelenggaraan alih teknologi secara komersial melalui mekanisme Kerja Sama lisensi, guna mengembangkan invensi hasil Balitbangtanmenjadi inovasi dengan jangkauan distribusi yang luas, mampu memberikan nilai tambah serta menjawab permasalahan riil yang dihadapi petani atau pengguna akhir di lapangan.
  • Item
    Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Peningkatan Produksi Padi Sawah di Sumatera Barat
    (IAARD Press, 2014) Hasan, Nusyirwan; Roswita, Rifda; Hardiyanto; Abdullah, Syahrial
    Buku “Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Peningkatan Produksi Padi Sawah di Provinsi Sumatera Barat” disusun berdasarkan hasil analisis tanah spesifik lokasi dengan menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan hasil displai varietas unggul baru (VUB) padi sawah yang dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat sejak tahun 2010 dalam upaya mendukung pelaksanaan pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (SL-PTT) padi sawah di Provinsi Sumatera Barat. Buku ini berisikan tentang rekomendasi pupuk spesifik lokasi per kecamatan pada 16 kabupaten/kota, VUB padi sawah preferensi bagi masyarakan Sumatera Barat, inovasi teknologi budi daya sistem tanam jajar legowo, benih bermutu, inovasi teknologi penggunaan bibit muda 1-3 batang per rumpun dan inovasi teknologi padi sawah spesifik lokasi lainnya.
  • Item
    Biofuel B100 Menuju Energi Masa Depan
    (IAARD Press, 2019) Sulaiman, Andi Amran; Subagyono, Kasdi; Jufri, Fadjry; Simatupang, Pantjar; Soetopo, Deciyanto; Syukur, Mat; Pranowo, Dibyo; Herman, Maman; Aunillah, Asif; Prastowo, Bambang
    Indonesia merupakan produsen dan pengekspor komoditi kelapa sawit serta turunannya termasuk CPO dengan nilai terbesar di dunia. Indonesia sudah unggul sebagai negara yang terbesar penggunaan B20 yang sudah digunakan dalam sektor industri maupun otomotif di dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor. Melalui program B20 kita terbesar di Dunia dalam memanfaatkan pemakaian biodiesel, sementara saat ini Malaysia baru menuju B10 dari B7. Kita optimis ke depannya dapat mewujudkan B100 sesuai arahan Bapak Joko Widodo, Presiden RI. Penggunaan biofuel tidak hanya mengurangi impor bahan bakar fosil yang menyebabkan devisa kita lari ke luar negeri, namun juga menjaga kedaulatan energi dan ekonomi nasional. Saat ini kita telah memproduksi 46 juta CPO, dan mampu mengekspor 34 juta ton produk CPO. Menghadapi tekanan dunia internasional terhadap sawit kita yang masih negatif, apabila kita dapat mengurangi ekspor dan dimanfaatkan untuk biofuel, akan mengurangi ketergantungan dengan pasar internasional. Buku ini bertujuan sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan biofuel dan menambah wawasan para pelaku usahauntuk berinvestasi di perkebunan kelapa sawit dan memproduksi biofuel.
  • Item
    40 Inovasi Kelembagaan Diseminasi Teknologi Pertanian: Catatan Perjalanan 40 Tahun Balitbangtan
    (IAARD Press, 2014) Syahyuti; Sutater, Toto; Istriningsih; Wuryaningsih, Sri
    Tahun ini Balitbangtan memasuki usia ke-empat puluh tahun, dan dalam kiprahnya telah banyak Inovasi Teknologi yang dikenalkan serta dimanfaatkan masyarakat banyak. Selain inovasi teknologi, dalam upaya percepatan penyampaian invensi ke tengah masyarakat, berbagai inovasi kelembagaan juga telah dikembangkan Balitbangtan. Inovasi kelembagaan dalam bentuk model pengembangan, telah berperan nyata dalam proses diseminasi inovasi. Ada beragam inovasi kelembagaan yang telah dimasyarakatkan dan beberapa diantaranya masih dirasakan manfaatnya sampai saat ini. Penyusunan buku 40 inovasi kelembagaan ini dimaksudkan sebagai upaya pendokumentasian semua model pengembangan yang telah dihasilkan dan diterapkan selama ini. Melalui pendokumentasian ini diharapkan didapat pembelajaran berharga bagi kegiatan sejenis ke depan, dan dapat disampaikan apresiasi kepada para pihak yang telah berperan dalam pengembangan model.