Pakan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pakan by Title
Now showing 1 - 20 of 70
Results Per Page
Sort Options
- ItemBAHAN AJAR STRATEGI PEMBERIAN PAKAN(2020-02) Rip Krishaditersanto, S.Pt; Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang
- ItemBercocok Tanam Murbei(Balai Informasi Pertanian Padang, 1984) Balai Informasi Pertanian PadangMurbei (Morus Sp) dan Ulat Sutera adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam setiap usaha pemeliharaan ulat sutera, perkebunan Murbei merupakan syarat mutlak. Murbei merupakan satu-satunya makanan bagi ulat sutera dan jumlah daun Murbei yang dibutuhkan cukup banyak. Untuk 1 box ulat ( 土 20.000 ekor), selama pemeliharaan akan membutuhkan 土 975 kg daun Murbei. Jika Murbei ditanam secara tumpang sari dengan jarak tanam 1 x 2 m (5.000 batang/Ha), akan menghasilkan 土 2.500 kg daun dan ini akan bisa memenuhi kebutuhan untuk 3 box ulat. Produksi Murbei akan dipengaruhi pula oleh jenis Murbei, cara pemeliharaan, pemangkasan, pemupukan dan kesuburan tanah.
- ItemEffect of Traditional Herbal Suplementation on Performance of PO BULL(Indonesian Center for animal Reserch and Development Indonesian agency for Agricultural Reserch and Development minstry of agriculture republic of Indonesia IAARD Press, 2012) Dian Ratnawati; M.Luthfi; L.Affandhy; Indonesian Center for animal Reserch and Development Indonesian agency for Agricultural Reserch and Development minstry of agriculture republic of IndonesiaEffect of Traditional Herbal Suplementation on Performance of PO BULL
- ItemFeed Block Supplement Sebagai Pakan Tumbuhan Sapi Perah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2005) Saenab, Andi; Bakrie, Bachtar; Side, Rachmawati La; Lotulung, Benny V.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
- ItemHijauan Pakan Ternak(Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, 1994) Budiman, Hadi; Djamal, Sjamsimar; Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi PenelitianDi Indonesia, produktivitas ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba, dan kambing) pada umumnya rendah. Hal ini terutama disebabkan jumlah dan mutu pakan yang diberikan di bawah kebutuhan ternak. Umumnya, ternak hanya diberi rumput alam yang berasal dari tegalan, pekarangan, tepi jalan, dan tanah bera dengan kadar protein dalam bahan kering rata-rata 5-6%. Rumput unggul yang mudah ditanam dan disukai ternak serta produksinya tinggi antara lain rumput raja, rumput gajah, dan setaria. Namun pemberian rumput unggul secara tunggal belum dapat memberikan produktivitas ternak yang optimal, karena itu masih diperlukan makanan tambahan yang bermutu tinggi seperti konsentrat. Tetapi karena harga konsentrat mahal, maka tidak dianjurkan diberikan pada ternak ruminansia, kecuali bila bahannya mudah didapat dan harganya murah. Sebagai alternatif, disarankan penggunaan leguminosa pohon sebagai sumber protein selain rumput sebagai pakan utama. Leguminosa pohon yang mudah ditanam dan mengandung protein tinggi adalah gamal, lamtoro, kaliandra, dan turi. Keempat jenis leguminosa pohon tersebut mempunyai beberapa keunggulan, yaitu produksi hijauan tinggi, tahan terhadap iklim, mudah ditanam, dan mempunyai kandungan zat makanan cukup tinggi.
- ItemINDIGOFERA SEBAGAI PAKAN TERNAK(IAARD PRESS, 2012) Ginting, Simon P; Prawiradiputra, Bambang R; Purwantari, Nurhayati D; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemIntegrasi tanaman kakao dan ternak kambing(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2012-07) Gunawan; Sukar; Widyayanti, Setyorini
- ItemKAJIAN TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUK DOMBA EKOR GEMUK MELALAUI PENGATURAN PERKAWINAN DAN PENYAPIHAN ANAK DALAM KONDISI SISTEM USAHATANI TERNAK DOMBA DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) YUSRON, Mohammad Ali; Mariono; Komarudin
- ItemKajian Teknologi Budidaya dan Pengaruhnya Terhadap Penampilan Ternak Babi(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2007-12-07) Tiro, Batseba MW; Fernandez, Paskalis Th.; Kementrian PertanianPemeliharaan temak babi di Kabupaten Jayawijaya masih dilakukan secara tradisional, dimana pakan yang diberikan hanya terdiri dari ubi dan daun ubi jalar. Disamping itu kandang babi umumnya sangat tertutup dan masih menyatu dengan tempat tinggal (honai). Kajian untuk melihat pengaruh po/a perkandangan terhadap penampilan ternak babi telah dilaksanakan di kampung Okoloma Pisugi Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya sejak bu/an September - Desember 2006. Menggunakan 18 ekor babi umur lepas sapih yang dibagi dalam 2 kelompok perlakuan. Perlakuan I : kandang perbaikan, dan perlakuan II : kandang introduksi. Pakan yang diberikan pada kedua po/a sama yaitu terdiri dari 75% ubi ja/ar + 25% daun ubi jalar + legume lokal dan limbah sayuran. Hasil kajian menunjukkan pertambahan bobot badan temak babi pada kandang introduksi lebih tinggi (0, 1 O kglekorlhari) dibanding pada kandang perbaikan (0, 06 kglekorlhari). Konsumsi pakan pada kandang introduksi juga lebih tinggi (854,59 glekorlhari) dibanding pada kandang perbaikan (827,26 glekorlhari). Hasil ana/isa ekonomi menunjukkan bahwa keuntungan terbesar dicapai pada po/a kandang introduksi sebesar Rp 10.674.392 atau Rp 3.558.130/bulan dengan nilai RIC 1,9. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penampilan ternak babi pada kandang introduksi lebih baik dan lebih menguntungkan dibanding pada kandang perbaikan.
- ItemKaliandra dan Pemanfaatannya(Balai Penelitian Ternak, 1992) Tangendjaja, Budi; Wina, Elizabeth; Ibrahim, Tatang; Palmer, BrianDi Indonesia masalah pakan bagi pengembangan ternak merupakan isu yang sangat dominan. Kualitas pakan yang sangat berfluktuasi dan rendah dapat dilihat dampaknya pada tingkat reproduktivitas dan kondisi badan ternak. Untuk ini sangat diperlukan suplementasi dengan tanaman hijauan yang dapat tumbuh di daerah. Salah satu tanaman hijauan ini adalah legum pohon kaliandra yang tumbuh hampir di setiap pelosok tanah air dengan fungsi ganda seperti sumber kayu bakar, sebagai pagar, sebagai tanaman penahan erosi, sebagai tanaman pelindung dan sebagai pakan ternak.
- ItemKeragaman Teknologi dalam Budidaya Ternak Babi di Dataran Tinggi Jayawijaya Provinsi Papua(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2017-01-01) Tiro, Batseba MW; Malik, Afrizal; Kementrian PertanianTemak babi sebagai ternak penghasil daging yang berpotensi untuk dikembangkan di Papua, baik itu ditinjau dari sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan juga aspek sosial budaya masyarakat. Disamping itu temak ini juga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi rumah tangga petani dalam waktu yang relatif singkat. Namun demikian produktivitas temak babi masih tergolong rendah disebabkan sistem pemeliharaannya yang masih bersifat tradisional dimana ternak babi dilepas mencari makan sendiri. Perbaikan manajemen pemberian pakan dan pola perkandangan mampu meningkatkan produktivitas ternak. Teknologi pakan melalui pengaturan komposisi pakan ubi dan daun ubi jalar (75% ubi jalar + 25% daun ubi jalar) dapat meningkatkan pertambahan bobot badan (PBB) ternak mencapai 220% dibanding pola petani. Pemberian pakan lain seperti sundaleka/ Puerasia chepaloides dan dedak juga dapat meningkatkan PBB temak, selain itu dengan pemberian kedua bahan pakan ini dapat mengurangi pemberian ubi dan daun ubi jalar yang adalah juga merupakan makanan pokok masyarakat di dataran tinggi Jayawijaya. Melalui Teknologi perkandangan dapat meningkatkan produktivitas temak babi dan keuntungan yang diperoleh mencapai 30%, kandang yang diintroduksi dapat meningkatkan PBB temak babi sekitar 66% dibanding pada kandang perbaikan. Hal ini tentunya juga berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh petani dalam memelihara temak babi, dimana melalui teknologi perkandangan keuntungan yang diperoleh lebih tinggi dalam memelihara temak babl yakni mencapai 30%.
- ItemKeunggulan Lamtoro sebagai Pakan Ternak(Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa, 2011) Hindrawati, Sri; Natalia, HestyMengupayakan suatu usaha peternakan perlu ditunjang oleh tiga faktor utama yaitu : pemuliabiakan ternak (Breeding), sistim pemberian makanan (Feeding) dan sistim tata-laksana (Management). Pertumbuhan badan hewan ternak akan sangat tergantung pada pakan dan proses pemberian makanannya. Contohnya adalah bahan baku apa saja yang digunakan serta kesesuaian dengan proporsi kebutuhan nutrisi ternaknya sendiri. pemanfaatan berbagai hijauan lamtoro/petai cina yang diketahui memiliki kandungan protein tumbuhan dan berakar dalam. Masalahnya, lamtoro memiliki kandungan zat racun yaitu perontok bulu (mimosine) Oleh karena itu, pemberiannya kepada ternak harus diusahakan sesuai dengan proporsi kebutuhan, serta diberikan sebagai campuran bahan makanan ternak.
- ItemKeunggulan Turi Sebagai Pakan Ternak(Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa, 2010) BPTU Sapi Dwiguna dan Ayam SembawaTanaman turi (Sesbania grandiflora) telah lama dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki nilai protein tinggi. Selain itu turi juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman penaung, tanaman obat dan bunganya untuk sayur. Buku saku ”Keunggulan Turi sebagai Pakan Ternak” ini memuat detil tentang pohon turi, sehingga dapat dijadikan referensi baik bagi peternak, petugas maupun pelajar dan mahasiswa.
- ItemLamtoro Gung(Balai Informasi Pertanian Banjarbaru, 1983) Balai Informasi Pertanian Banjarbaru; Balai Informasi Pertanian Banjarbaru
- ItemLaporan Akhir Penelitian Pemanfaatan Leguminosa Dan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Kambing(Loka Penelitian Kambing Potong, 2009) Simanihuruk, Kiston; Loka Penelitian Kambing PotongLeguminosa Mucuna bracteata dan Indigofera sp. memiliki potensi untuk digunakan sebagai pakan ternak kambing. Dua kegiatan penelitian telah dilakukan yang bertujuan untuk mempelajari karakteristik morfologi, produksi, nilai nutrisi dan kandungan anti nutrisi Mucuna bracteata dan Indigofera sp. serta menevaluasi palatabilitas dan nilai kecernaan kedua leguminosa tersebut pada ternak kambing. Kulit buah kopi dan kakao merupakan limbah industri pengolahan buah kopi dan kakao memiliki potensi untuk digunakan sebagai pakan basal ternak kambing.
- ItemLaporan Akhir Penelitian Dan Pengembangan Pakan Berbasis Limbah Pertanian(Loka Penelitian Kambing Potong, 2007) Simanihuruk, Kiston; Loka Penelitian Kambing PotongPelepah kelapa sawit dan kulit buah markisa merupakan limbah industri pengolahan kelapa sawit dan kakao memiliki potensi untuk digunakan sebagai pakan basal ternak kambing. Pelepah kelapa sawit kulit buah kakao merupakan limbah basah dengan kadar air (+80%) tinggi sehingga mudah rusak. Teknologi silase dapat digunakan untuk mengawetkan bahan limbah tersebut sehingga tahan disimpan selama 2-3 bulan.
- ItemLaporan Hasil Penelitian Uji Adaptasi Tanaman Pakan Ternak Toleran Naungan dan Manajemen Pastura(Loka Penelitian Kambing Potong, 2007) Sirait, Juniar; Loka Penelitian Kambing PotongKegiatan penelitian bertujuan mempelajari adaptasi dan produksi serta kecernaan dua spesies tanaman pakan ternak (TPT). Kegiatan ini berjudul "Uji Adaptasi dan kecernaan tanaman pakan ternak pada taraf naungan yang berbeda". Uji adaptasi dilakukan pada 2 agroekosistem berbeda yaitu dataran rendah beriklim basah (Sei Putih, Deliserdang) dan dataran tinggi beriklim kering (Gurgur,tobasa) dan tiga taraf naungan yaitu 0,55 dan 75%.
- ItemMengenal Indigofera di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari(Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, 2018) Hasan, Andi; Balai Besar Inseminasi Buatan SingosariTumbuhan indigofera sudah lama di kenal di Indonesia. Informasi yang dapat dipercaya mengatakan bahwa Indigofera dibawa ke Indonesia oleh bangsa Eropa sekitar tahun 1900, dan sekarang terus berkembang secara luas.
- ItemMengenal jenis hijauan pakan(BPTP Kalimantan Tengah, 2017) Munier, F.F; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan TengahHijauan pakan merupakan jenis pakan ternak yang terdiri dari jenis-jenis rumputan, kacang.kacangan (leguminosa) dan sisa-sisa hasil panenan komoditas pertanian
- ItemMengenal Jenis Hijauan Pakan Untuk Ternak Ruminasia di Kalteng(BPTP Kalteng, 2017-09-13) Munier, F.F; BPTP KaltengKetersediaan hijauan pakan untuk ternak ruminansia harus selalu cukup, mengingat kebutuhan ternak ruminansia terhadap hijauan dalam bentuk segar berkisar 10-15% dari bobot hidupnya. Peternak dapat memenuhi kebutuhan hijauan pakan untuk ternak ruminansianya melalui pengembangan budidaya. Budidaya hijauan pakan yang baik harus selalu memperhatikan kondisi lingkungan yang berkaitan dengan kondisi iklim, cukup ketersediaan air dan hara tanah, jika air dan hara terbatas maka pertumbuhan dan perkembangan hijauan pakan juga lambat. Dengan memperhatikan persyaratan hidup ideal hijauan pakan tersebut diharapkan produktivitas hijauan pakan (biomassa) dan kandungan nutriennya yang tinggi.