Buku
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buku by Subject "A Agriculture/Pertanian::A01 Agriculture - General aspects/Pertanian Aspek Umum"
Now showing 1 - 20 of 112
Results Per Page
Sort Options
- Item120 Tahun Penelitian Tanaman Industri(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 1998) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman IndustriPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, yang berdiri pada tahun 1980 atas dasar SK No. 453/Kpts/Org/6/1980 tanggal 23 Juni 1980, telah melalui proses kelembagaan dalam upaya penyempurnaan baik organisasi maupun mandat, cikal bakalnya adalah yang disebut Cultuurtuin. Perkembangan demi perkembangan kegiatan penelitian tanaman industri, selama kurun waktu 120 tahun dicoba merekam dan menganalisisnya dalam Buku 120 Tahun Penelitian Tanaman Industri ini.
- ItemAspects Of The Control Of Premature Nutfall Disease Of Coconut, Cocos Nucifera L., Caused By Phytophthora Palmivora (Butler) Butler(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 1989) C.P.A. Bennet; O. Roboth; G. SilepuThe coconut palm, Cocos nucifera L., sometimes sheds its fruits before they are mature. This phenomenon, often referred to as premature nutfall, can be due to a number of different causes. Normally, many fruit less than 2 months old are shed as a means overbearing (Menon and Pandalai, 1958; Sampson, 1923).
- ItemBIOMASSA TANAMAN PERKEBUNAN Fisik dan Proksimat serta Konversi Bio dan Termal Biomassa untuk Bioenergi(IAARD Press, 2018) Andi Amran Sulaiman; Muhammad Syakir; Fadjry Djufry; Haris Syahbuddin; Sumanto; Bambang Purwantana; Nur Richana; Bambang PrastowoBiomassa tanaman adalah semua bagian tanaman dari akar sampai pucuk daun. Dinamika dan perkembangan kebutuhan manusia dan perubahan global kondisi dunia menyebabkan kebutuhan atas pangan dan energy menjadi semakin meningkat. Seiring dengan makin terbatasnya sumberdaya, manusia akhirnya kembali memanfaatkan salah satu kekayaan awal kehidupan yaitu biomassa terutama yang berasal dari pertanian dan khususnya tanaman perkebunan yang dinilai cukup melimpah dan sangat potenial. Kebutuhan atas pangan dan energy apabila tidak diperhitungkan secara seksama maka akan menimbulkan ketidak-imbangan lingkungan. Oleh karena itu biomassa pertanian khususnya biomassa perkebunan sudah harus dihitung dengan seksama ketersediaannya, jenis maupun kualitasnya, sehingga degan mudah diketahui cara pemanfaatan yang aman ke depannya.
- ItemBUDI DAYA DAN AGRIBISNIS KEMIRI SUNAN SUMBER BAHAN BAKAR NABATI(IAARD Press, 2014) Muhammad Syakir; Dibyo Pranowo; Maman Herman; Abdul Muis HasibuanKemiri sunan [Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw] adalah salah satu jenis tanaman penghasil minyak nabati yang sangat potensial untuk bahan baku biodiesel. Minyak nabati dari tanaman ini diharapkan menjadi salah satu sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar biodiesel. Untuk mendukung upaya tersebut, budi daya dan agribisnis tanaman ini perlu diketahui oleh masyarakat. Sebaran kemiri sunan masih terbatas di Jawa Barat sehingga pengembangan tanaman ini secara luas di seluruh wilayah Indonesia memerlukan strategi, perencanaan, dan koordinasi yang baik dari semua pihak terkait. Informasi dalam buku Budi daya dan Agribisis Kemiri Sunan Sumber Bahan Bakar Nabati ini merupakan hasil penelitian Badan Llitbang Pertanian selama lima tahun terakhir.
- ItemBudidaya dan Pasca Panen KAKAO(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010) Karmawati, Elna; Mahmud, Zaenal; Syakir, Muhammad; Munarso, Joni; Ardana, I Ketut; RubiyoKakao merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki peranan yang cukup nyata dan dapat diandalkan dalam mewujudkan program pembangunan per-tanian, khususnya dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendorong pengembangan wilayah, peningkatan kesejahteraan petani dan peningkatan pendapatan/ devisa negara. Pengusahaan kakao di Indonesia sebagian besar merupakan perkebunan rakyat. Dalam dua dasawarsa terakhir ini areal kakao Nasional terus menjalani pertumbuhan yang nyata sehingga produksi kakao nasional juga menjalani pertumbuhan yang nyata sehingga produksi kakao nasional juga meningkat seiring dengan peningkatan luas arealnya, namun demikian produktivitasnya stabil bahkan menurun.
- ItemBudidaya dan Pasca Panen Tanaman Aren dan Sagu(Balai Penelitian Kelapa, 1994) Balai Penelitian KelapaSalah satu tujuan pembangunan pertanian Pelita V adalah menganeka ragamkan komoditas pertanian guna menunjang perluasan pašar dan kesempatan kerja. Tanaman palma yang diprogramkan dalam Pelita V adalah Aren, Lontar, Pinang dan Sagu (ANO- NIM, 1989).
- ItemBudidaya dan Pascapanen Teh(IAARD Press, 2017) Dedi Soleh Effendi; Muhammad Syakir; M. Yusron; Rr. Sri HartatiTanaman teh (Camellia sinensis) pertama sekali dikenal di Cina yaitu di daerah provinsi Yunnan bagian Barat Daya Cina yang memiliki iklim tropis dan sub tropis. Syarat tumbuh untuk tanaman teh adalah kesesuaian iklim, tanah dan elevasi. Iklim. Iklim yang baik untuk pertumbuhan tanaman teh meliputi suhu udara yang berkisar 13 - 15 C, kelembaban relatif pada siang hari > 70%, curah hujan tahunan 2.000 mm, yaitu pada bulan-bulan tanam,curah hujan < 60 mm. Intensitas cahaya tidak boleh terlalu tinggi agar suhu tidak meningkat drastis. karena bila suhu mencapai 30C pertumbuhan tanaman teh akan terhambat. Untuk mengurangi intensitas cahaya, pada ketinggian 400 – 800 m kebun-kebun teh memerlukan pohon pelindung tetap atau sementara. Suhu tinggi juga dapat merusak perakaran tanaman terutama akar di bagian atas. Pemberian mulsa 20 ton/ha diperlukan untuk menurunkan suhu tanah. Angin yang terus menerus dapat menyebabkan daun rontok, disamping itu juga merupakan media penyebaran hama dan penyakit.
- ItemBudidaya Tanaman Jahe(Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 1990) Balai Penelitian Tanaman Rempah dan ObatJahe merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dimanfaatkan dalam industri obat tradisional, disamping itu dapat pula menghasilkan produk-produk jahe segar, bubuk jahe, jahe kering, minyak jahe, jahe asinan dan minuman jahe. Jenis dan cara budidayanya harus disesuaikan dengan tujuan produksi tersebut.
- ItemBudidaya Tanaman Klausena dan Peluang Agribisnisnya Di Sumatera Barat(CV. Gaya Teknik, 1996) Balai Penelitian Tanaman Rempah dan ObatTanaman hasil grafting Clausena excavate Burm, f. (tanaman asli Indonesia) yang dikenal dengan nama "Sicerek" di Sumatera Barat dengan Clausena anisata Hook, f. (berasal dari Afrika tropis) pada saat ini sedang dikembangkan sebagai penghasil minyak atsiri baru Tanaman klausena hasil grafting ini mengandung minyak anethol yang cukup tinggi 91-93% dan mempunyai rasa dan aroma yang spesifik, adalah tanaman yang sangat potensial sebagai substitusi minyak star anis yang dihasilkan oleh tanaman Illicium verum Hook. F., yang berasal dari RRC (terutama ditemui di daerah Cina sebelah Tenggara dan Tonkin. Di Philipina minyak anis berasal dari tanaman Clausena anisum olens Merril, minyak ini banyak digunakan sebagai pencampur minuman penyegar dengan nama "anisados" Sedangkan di Eropa Barat minyak anis digunakan untuk pencampur minuman segar yang biasa digunakan untuk minuman sehari-hari.
- ItemBudidaya Tanaman Obat Introduksi di Indonesia(Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 1990) Balai Penelitian Tanaman Rempah dan ObatIndonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas obat-obatan yang potensial. Aneka ragam jenis tumbuhan dan tanaman obat telah diproduksi dan dipakai untuk bahan dasar atau bahan baku obat modern (kemoterapi) maupun obat tradisional meliputi jamu dan fitoterapi.
- ItemDaftar Alamat Kantor Lingkup Pertanian Pusat dan Daerah 2021(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2021) Gultom, Rumonang; Hasanah, Laelatul; Subehi, Mokhamad; Sulistiyowati, Hety; Uliyah; Abdurahman, Aulia Azhar; Handayani, Kartika Indah; Heruwaty; Martono, Heri DwiBuku ini menyajikan informasi tentang alamat kantor, nomor telepon, faksimile, email, website dan titik koordinat, baik instansi pusat maupun daerah lingkup pertanian provinsi dan kabupaten/kota.
- ItemDiversifikasi Hasil dan Usaha Perbaikan Mutu Teh Rakyat(Pusat Penelitian Perkebunan Gambung, 1988) Pusat Penelitian Perkebunan GambungProduk komoditas teh Indonesia dikenal berupa teh hitam (black tea) terutama untuk ekspor, dan teh hijau (green tea) yang merupakan hasil setengah jadi sebagai bahan untuk diproses lebih lanjut menjadi teh wangi (scented tea, jasmine tea). Perbedaan pokok antara kedua macam produk teh tersebut ialah dalam proses pengeolahannya. Proses pengolahan teh hitam memerlukan adanya fermentasi, sedangkan dalam proses pengolahan teh hijau harus dicegah terjadinya fermentasi.
- ItemEkobiologi dan Pengendalian Hama Sexava pada Tanaman Kelapa(IAARD Press, 2015) Hosang, Meldy L.A.Sejarah membuktikan bahwa hama ini sangat merusak tanaman kelapa sehingga pada tahun 1978 dilakukan pengendalian dengan insektisida melalui penyemprotan dari udara. Sesudah itu dilanjutkan dengan penggunaan insektisida melalui injeksi batang dengan insektisida sistemik. Pengendalian dapat menekan populasi hama dalam waktu cepat tetapi tidak berkelanjutan malahan terdapat dampak samping yang merugikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
- ItemEksplorasi, Konservasi dan Pengembangan Tanaman Obat : Suatu Pemikiran Memanfaatan Tanaman Nasional(Kantor Menteri Riset dan Pengembangan, 1990) Kantor Menteri Riset dan PengembanganKawasan tropis memiliki sumberdaya alam yang kaya dengan berbagai flora dan fauna, serta merupakan potensi yang dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan umat manusia. Sumberdaya alam hayati tropis tersebut, umumnya memiliki sifat yang spesifik, bahkan di beberapa kawasan menunjukkan sifat-sifat yang unik.
- ItemEvaluasi dan Peluang Pengembangan Lahan sekitar Danau Singkarak untuk Tanaman Industri dan Perkebunan(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 1990) Indra Kusuma; Daswir; Zulkifi Hasan dan ZamarelPengembangan tanaman industri dan perkebunan merupakan sarana bagi pencapaian tujuan pembangunan sub sektor perkebunan yaitu peningkatan produksi, peningkatan pendapatan petani, peningkatan ekspor non migas, pengembangan wilayah dan pelestarian lingkungan. Pada dasarnya pengembangan komoditas meliputi kegiatan mengembangkan dan mempertangguh sistim usaha tani yang sudah ada serta mengadakan pengembangan baru pada lahan yang tersedia baik berupa lahan kering maupun pasang surut.
- ItemImplementasi LISA Dalam Alley Cropping(CV Gaya Teknik, 1996) Instalasi Penelitian dan Penerapan Teknologi Pertanian, Laing, SolokEkosistim pertanian merupakan ekosistim alami yang telah mengalami perubahan dalam ciri dan sifat-sifat komponennya akibat campur tangan manusia untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Didalam upaya mendapatkan keuntungan tersebut, dibutuhkan masukan energi pertanian (agro-input) yang besar, yang juga dapat menimbulkan dampak kurang baik pada lingkungan.
- ItemKajian Manfaat Pengaadan Bahan Baku Jamu dan Obat Tradisional(Pusat Penelitian Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada, 1990) Pusat Penelitian Obat Tradisional Universitas Gadjah MadaYang menarik untuk diperhatikan adalah bukan hanya kenaikan kuantitas produk dengan indikasi konvensional seperti penguat, pelangsing tubuh atau penyegar badan, tetapi terjadi pula diversifikasi indikasi produk sesuai dengan pergeseran pola penyakit yang sedang terjadi di Indonesia yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular, metabolisme dan kejiwaan seperti hipertensis, diabetes, hiperkolesterolemia, kanker, kencing batu dan strees. Peningkatan ini memberikan konsekuensi pada kenaikan pengadaan bahan baku, bukan hanya kuantitasnya tetapi juga jenis bahan bakunya.
- ItemKarakteristik dan Biofisik Danau Singkarak Untuk Pengembangan Komoditas(CV Gaya Teknik, 1996) YunizarSkala prioritas untuk pengelolaan lahan kering harus ditingkatkan di masa yang akan datang. karena masih ada sumberdaya potensial yang belum dimanfaatkan. Makalah ini menyajikan studi kasus usahatani lahan kering sekitar danau Singkarak, Sumatera Barat. Bagian Timur dan Selatan daerah ini mempunyai agroklimat tipe E (kurang dari tiga bulan basah). Selain masalah iklim, beberapa bagian tanahnya miskin bahan organik dengan pH 4.2 sampai 6.5 Topografinya bergelombang.
- ItemKebijaksanaan Produksi Tanaman Obat(Direktorat Jenderal Perkebunan, 1990) Direktorat Jenderal PerkebunanIndonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas tanaman obat yang potensial, sebanyak 940 spesies dan sekitar 80 jenis tanaman obat sudah diproduksi dan dipergunakan dalam pembuatan obat modern dan obat tradisional/jamu.
- ItemKebijaksanaan Produksi Tanaman Obat(Direktorat Jenderal Perkebunan, 1990) Direktorat Jenderal Perkebunanndonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas tanaman obat yang potensial, sebanyak 940 spesies dan sekitar 80 jenis tanaman obat sudah dipergunakan dalam pembuatan obat modern dan obat tradisional/jamu diproduksi dan Prospek pengembangan produksi tanaman obat cukup cerah, mengingat beberapa faktor pendukung seperti keadaan tanah dan iklim, perkembangan industri obat modern dan tradisional/jamu, industri makanan dan minuman serta meningkatnya konsumen dalam dan luar negeri.