Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 682
- ItemLaporan Kinerja Tahun 2020(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2021) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanPusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan merupakan salah satu unit kerja di bawah Badan Litbang Pertanian dengan mandat melakukan Penelitian dan Pengembangan komoditas perkebunan dan bio-industri. Visi dan misi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan selaras dengan visi dan misi Balitbangtan 2020-2024 yang mengacu pada misi dan misi Kementerian Pertanian, dengan memperhatikan dinamika lingkungan strategis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kondisi yang diharapkan pada tahun 2020. Visi Puslitbang Perkebunan adalah “Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Terkemuka Penghasil Teknologi dan Inovasi Perkebunan Mendukung Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern”. Sedangkan sasaran umum kebijakan Puslitbang Perkebunan mendukung visi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Penanganan Gangguan Reproduksi Sapi Bali Pada Program Pengembangan Ternak Terpadu Di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(2013-11-11) Lukman Affandhy S; Mariyono; Dicky M. DikmanPendampingan teknologi dilakukan dalam rangka identifikasi gangguan reproduksi Sapi Bali pada Program Pengembangan Ternak Sapi Potong; kerjasama antara BPTP Kep. Babel dan PEMDA Kab. Bangka Tengah dalam upaya mendukung PSDSK 2014. Tujuan utama kegiatan pendampingan adalah untuk membantu mengidentifikasi permasalahan reproduksi sapi Bali induk yang belum bunting; meskipun sudah cukup dewasa kelamin dan memberikan saran tindak lanjut
- ItemPETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN KOMPOS BERBAHAN KOTORAN SAPI(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2007, 2007-09-09) PENI WAHYU PRIHANDINI; TEGUH PURWANTOKompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Proses pembuatan dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara lebih efektif, menambah pendapatan peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan.
- ItemInovasi Varietas Hibrida Nasional Berdaya Saing Mewujudkan Swasembada Jagung Berkelanjutan(IAAR Press, 2022) Muhammad Azrai
- ItemInovasi Varietas Hibrida Nasional Berdaya Saing Mewujudkan Swasembada Jagung Berkelanjutan(IAAR Press, 2022) Muhammad Azrai