Buku
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buku by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 682
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenuntun Karang Gizi(BALAI INFORMASI PERTANIAN GEDUNG JOHOR MEDAN, 1979-07-09) Departemen PertanianMasalah gizi kurang, makin lama makin disadari sebagai salah satu faktor penghambat proses pembangunan nasional. Angka kematian yang tinggi pada bayi dan anak, terganggunya pertumbuhan badan, perkembangan mental dan kecerdasan, menurunnya daya kerja, serta terdapatnya berbagai jenis penyakit tertentu, langsung adapun tidak langsung adalah akibar dari gizi kurang
- ItemPedoman Memelihara Ternak Babi(Balai Informasi Pertanian Gedong Johor, 1980) Balai Informasi Pertanian Gedong JohorTernak babi adalah merupakan salah satu ternak yang paling menguntungkan dari ternak piaraan kita
- ItemProsedur Pengukuhan Kelompok Tani Dan Tanda Pengenalnya(Balai Informasi Pertanian Gedong Johor, 1981) Balai Informasi Pertanian Gedong JohorMulai tahun pertama Repelita III, Pemerintah dalam hal ini Badan Koordinasi Bimas.
- ItemProyek Informasi Pertanian Sumatera Utara(1983) Laporan PelaksanaanPelaksanaan penyuluhan pertanian dilakukan dengan berbagai metode dan cara antara lain melalui kursus tani, demonstrasi, siaran radio dan televisi, pembinaan kelompok,temu karya, karya wisata dan lain lainya. untuk kegiatan penyuluhan pertanian dibutuhkan informasi dan tehnologi baru yang berasal dari hasil -hasil penelitian - lembaga penelitian maupun sumber - sumber pembaruan lainnya, yang bermanfaat untuk- di sebar luaskan kepada masyarakat luas terutama masyarakat tani dan nelayan.
- ItemUpaya Karantina Domestik Guna Mencegah Penyebaran Penyakit CVPD Pada Tanaman Jeruk(Balai karantina pertanian medan, 1983-06-09) Balai karantina pertanian medanKarantina pertanian, adalah usaha pemerintah untuk mencegah masuknya hama dan penyakit tumbuhan dari luarnegeri dan tersebarnya hama dan penyakit tumbuhan di dalamnegeri berdasarkan peraturan perundang-undangan.
- ItemCara Beternak Ayam Petelur(Balai Informasi Pertanian Gedong Johor, 1985) Departemen PertanianAyam merupakan penghasil daging nomor dua di Indonesia setelah ternak besar (sapi, kerbau), Penghasil daging lainnya yang tidak bisa di abaikan peranannya adalah ternak kecil (kambing, domba, babi, kelinci) dan unggas lainnya seperti itik, angsa, kalkun dan lain-lain,
- ItemMengenal Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Kelapa Serta Penanggulangannya(Departemen pertanian, 1985) Departemen pertanian
- ItemRencana Operasional Proyek Pembinaan Taruna Tani - Nelayan Di Sumatera Utara(Balai Informasi Pertanian Sumatera Utara, 1985-05-13) Departemen PertanianRencana Operasional Proyek Pembinaan Taruna Tanidisusun berpedoman pada petunjuk penyusunan Rencana Operasional Proyek dan Petunjuk Operasional (PO) Proyek Pembinaan Taruna Tani tahun 1985/1986.
- ItemBudidaya Bawang Putih(Balai Informasi Pertanian Sumatera Utara, 1986) Departemen PertanianBawang Putih, Allium sativum L. famili amaryllidaceae berasal dari bawang liar A. longicur pis Rgl yang tumbuh di Asia Tengah. Setelah dibudidayakan, tanaman ini tersebar kedaerah daerah laut tengah dan negara-negara lainnya yakni ; Spanyol, Italia Utara, Perancis, Rumania, Mesir, Bulgaria, Brazila. Kalifornia, Meksiko, Jepang dan Philipina.
- ItemLaporan Pelaksanaan Tahunan Bagian Proyek Pembinaan Latihan Pertanian(Balai Latihan Pegawai Pertanian, 1986-03-31) Departemen PertanianPada Pelita IV, pembangunan pertanian merupakan prioritas utama yaitu mengendalikan cukup pangan yang bergizi, meningktakan devisa dan memperluas lapangan kerja di pedesaan dengan program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi.
- ItemLaporan tahunan dinas perikanan sumatera utara 1986(Dinas Perikanan, 1986-08) Dinas PerikananPembangunan sub sektor perikanan di Sumatera Utara telak berkembang sejak lama, laju perkembangan tampak lebih pesat, terutama sejak digaris kan kannya program-program Pelita oleh pemerintah.
- ItemPetunjuk Pelaksanaan Pembesaran Ikan Konsumsi Disawah(Balai Informasi Pertanian Sumatera Utara, 1986-10-03) Departemen PertanianPeranan lain dari lahan persawahan dalam kegiatan pemeliharaan ikan di Sumatera Utara adalah sebagai tempat pembesaran ikan konsumsi.
- ItemProspek Pengembangan Rami di Lahan Gambut(Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat, 1988) Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman SeratMenurut SOEPRIJONO dkk. (1973), serat rami mempunyai sifat yang baik yaitu berwarna sangat putih, berkilau, tidak berubah warna oleh sinar matahari dan tidak mengkerut. Seperti pada serat linum (flax), serat rami bersifat higroskopis dan mudah kering. Karena kekuatan sangat tinggi, serat rami sangat baik untuk digunakan sebagai jala, kanvas dan tali-temali. Kain rami mudah dicuci dan setelah beberapa kali pencuci an kekuatannya sedikit berkurang, tetapi dibagian yang sering terlipat mudah sobek karena seratnya getas (rapuh).
- ItemPotensi Pengembangan Kakao dan Teknik Budidayanya(Pusat Penelitian Perkebunan Jember, 1988) Pusat Penelitian Perkebunan JemberProgram pengembangan kakao yang ditujukan antara lain untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada, meningkatkan ekspor, memenuhi kebutuhan industri dan konsumsi dalam negeri, penyediaan kesempatan kerja dan lain-lain telah dimulai sejak sepuluh tahun yang lalu.
- ItemPengembangan Kelapa di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak(Balai Penelitian Kelapa, 1988) Balai Penelitian KelapaSalah satu masalah yang dihadapi dalam upaya pengembangan kelapa di Indonesia ialah keterbatasan lahan yang dianggap optimal, baik dari segi persyaratan tumbuh kelapa maupun kemudahan sarana dan prasarana. Lahan yang tersedia sekarang terutama lahan-lahan yang dikategorikan bermasalah seperti podzolik serta rawa pasang surut dan lebak. Dibandingkan lahan pasang surut dan rawa lebak, pengembangan dan pe manfaatan lahan podzolik sudah jauh lebih maju.
- ItemStatus dan Perkembangan Penelitian Kina di Indonesia(Pusat Penelitian Perkebunan Gambung, 1988) Pusat Penelitian Perkebunan GambungKina (Cinchona spp) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Walaupun bukan tanaman asli Indonesia, tetapi karena didukung oleh tanah dan iklim yang sesuai disertai cara pengolahan yang memadai, maka kina dapat berkembang dengan pesat dan terciptalah satu usaha perkebunan kina terbesar di dunia.
- ItemPerkembangan Proyek Kelapa Sawit di Sumatera Barat(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 1988) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman IndustriTanaman kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor yang sudah lama dikembangkan di Sumatera Barat, Sebagaimana diketahui dari bekas-bekas erpacht yang pernah diusahakan oleh pengusaha perkebunan Belanda, bahwa tahun 1932 bekas per kebunan OPHIR di Pasaman Barat sudah mulai dibuka komoditi kelapa sawit, bahkan pada tahun 1936 sudah siap ditanam seluas 4, 669 ha.
- ItemKeragaan Perkelapaan di Sumatera Barat(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 1988) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman IndustriKelapa di Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, dengan luas areal lebih dari 3 juta ha. Hampir setiap rumah tangga di Indonesia mempunyai tanaman kelapa dan sebagian besar tanaman kelapa diusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat, yaitu sekitar 95% (KUSUMO, 1988), Jadi jelas bahwa kedudukannya menjadi sangat strategis, baik secara ekonomis maupun sebagai asset nasional.
- ItemPotensi dan Peningkatan Produksi Kelapa Sawit(Pusat Penelitian Perkebunan Medan, 1988) Pusat Penelitian Perkebunan MedanKelapa sawit termasuk keluarga palma seperti kelapa, aren dan pinang. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati yang tertinggi persatuan luas dan waktu dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Hasil utama yang diperoleh dari kelapa sawit ialah minyak dan minyak inti sawit, yang digunakan sebagai minyak makan, bahan baku untuk industri margarine, sabun, kosmetika, industri logam, farmasi dan "oleo chemical". Hasil samping berupa bungkil inti sawit dapat digunakan sebagai pakan, bahan baku pembuatan alkohol dan gula. Hasil samping lainnya seperti arang tempurung dan abu tandan kosong juga dapat dimanfaatkan un tuk menambah pendapatan.
- ItemPeluang Pengembangan Tanaman Kelapa Pemanfaatan Limbah serta Perbaikan Pasca Panennya(Balai Penelitian Kelapa, 1988) Balai Penelitian KelapaTanaman kelapa mempunyai arti penting terhadap sosial, budaya, ekonomi dan politik Indonesia, Luas pertanaman kelapa di Indonesia lebih dari 3 juta hektar, melibatkan tidak kurang dari 3 juta keluarga petani yang menguasai lebih dari 95% areal. Oleh karena itu, pembangunan perkelapaan nasional dititikberatkan pada perkebunan kelapa rakyat, dengan sasaran utama pada peningkatan produktivitas dan pendapatan petani.