Buku
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buku by Title
Now showing 1 - 20 of 938
Results Per Page
Sort Options
- Item120 Tahun Penelitian Tanaman Industri(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 1998) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman IndustriPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, yang berdiri pada tahun 1980 atas dasar SK No. 453/Kpts/Org/6/1980 tanggal 23 Juni 1980, telah melalui proses kelembagaan dalam upaya penyempurnaan baik organisasi maupun mandat, cikal bakalnya adalah yang disebut Cultuurtuin. Perkembangan demi perkembangan kegiatan penelitian tanaman industri, selama kurun waktu 120 tahun dicoba merekam dan menganalisisnya dalam Buku 120 Tahun Penelitian Tanaman Industri ini.
- Item5 Tahun 2001(2001-08) 5 TAHUN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA UTARADalam regonalisasi pembagunan pertanian,Badan litbang pertanian telah membentuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di semua propinsi di indonesia. instusi ini merupakan perpaduan antara unsur penelitian dan penyuluahan,yang akan memberikan perana yang lebih nyata dalam penyediaan dan penyebarluasan teknologi pertanian spesifik lokasi dalam waktu yang relatif singkat guna mempercepat laju pembagunan pertanian di wilayah setempat ,sekaligus mendukung era otonomi daerah.
- Item70 TEKNOLOGI INOVATIF BPTP JAKARTA(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2019-10-12) Aminah, Syarifah; Ammatillah, Cherry Soraya; Savitri, SheilaBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta merupakan salah satu institusi di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, yang memiliki visi dan misi menjadi pusat unggulan inovasi pertanian perkotaan. Guna tercapainya visi misi tersebut BPTP Jakarta telah melaksanakan berbagai kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan dan penerapan teknologi pertanian spesifi k lokasi untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan pertanian perkotaan yang berkembang. Melalui buku 70 Teknologi Inovatif BPTP Jakarta, diharapkan inovasi teknologi yang dihasilkan dapat dengan mudah diterima, dipahami, disebarluaskan dan dimanfaatkan oleh berbagai kalangan khususnya petani perkotaan dan pemangku kebijakan. Melalui buku ini juga diharapkan dapat membantu berbagai kalangan untuk mengoptimalkan berbagai potensi dan peluang sektor pertanian yang ada di DKI Jakarta. Informasi teknologi dalam buku ini dikemas dalam bahasa yang sederhana untuk mempermudah pembaca memahami informasi yang disampaikan. Bentuk ringkas terkait spesifi kasi dan keunggulan teknologi serta nama pengkaji, bertujuan ii memudahkan pengguna apabila bermaksud untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Akhir kata, saran dan masukan pembaca sangat kami harapkan guna penyempurnaan buku ini.
- Item700 Teknologi Inovatif + 10 Model Penerapan Inovasi Kolaboratif(Balitbangtan, 2021-11-02) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Balitbangtan
- ItemA DISCIPLINED APPROACH TO THE DEVELOPMENT OF THE PRODUCTIVITY OF COCONUT LANDS(Asian and Pacific Coconut Community, 1998-01) U.V.H PERERAThe knowledge to improve the productivity of coconut lands to reasonable economic levels has been available for more than half a century.
- ItemA GUIDE TO THE PREPARATION OF RESEARCH PROPOSALS(Asian and Pacific Coconut Community, 2013) Prof. H.P.M Gunasena ChairmanWriting a good research proposal is an important skill that should be acquired by researchers in order to win the much needed financial support for their proposed research projects.
- ItemA study of optimum croppping pattern and irrigation system on cotton+soybean cropping at lowland of rainfed area(1995) Pusat Penelitian Tanaman IndustriCotton (Gossypium hirsutum L.) is the main raw material for textile industry and textile products. According to WORSHAM (1989), 90% of world requirement is obtained from cotton fiber and the rest (10%) from synthetic fibers. In Indo-nesia cotton demand increases every year propor-tionally to the demand of textile and textile pro-ducts.
- ItemADAS(pusat penelitian dan pengembangan perkebunan, 2006) Tety Herawaty, SP; Ari Novianti, SPAdas merupakan satubahan yang banyak di gunakan dalam pembuatan jamu atau obat tradisional.
- ItemAdopsi teknologi dan indek pertanaman pola usahatani berbasis lada di Nangabulik Kalimantan Tengah(1999) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanAdopsi teknologi dan indek pertanaman pola usaha tani berbasis lada (Piper nigrum L) di UPT Nangabulik, Kalimantan Tengah bertujuan untuk melihat: (a) peran gelar teknologi sebagai salah satu bentuk penelitian pengembangan terhadap tanggap petani; (b) tingkat efisiensi penggunaan lahan melalui pendekatan indek pertanaman (IP) merupakan salah satu indi-kator tingkat pendapatan. Penelitian dilakukan dengan metode survei melalui analisis statistika non parametrik yaitu model uji jenjang bertanda Wilcoxon, sedangkan indek pertanaman diukur melalui model CII (Croping Intensity Index). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa gelar teknologi sebagai salah satu bentuk penelitian pengembangan sangat nyata peranannya. Pengembang-an pola tanam berbasis lada di UPT Nangabulik yang diproses secara bergulir lebih cepat, dalam waktu dua tahun akan tercapai areal pola tanam berbasis lada dalam skala ekonomi.
- ItemAgribisnis Ayam Buras Menggunakan Pakan Murah dan Bermutu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2001-12) Simon P. GintingProgram intensifikasi ayamburas (INTAB) yang telah dilaksanakan pemerintah sejak tahun 1985/1986 di Sumatera Utara telah mampu meningkatkan populasi ayam buras baik sebagai sumber produksi daging maupun telur di pedesaan.
- ItemAkar Wangi(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2013) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianAkar wangi (Vetiveria zizanioides Stapf) adalah salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang produknya berupa minyak akar wangi (vetiver oil). Minyak diperoleh melalui proses penyulingan bagian akarnya. Minyak akar wangi mempunyai aroma yang lembut dan halus yang dihasilkan oleh ester dari asam vetivenat serta senyawa vetiveron dan vetivenol yang saat ini belum dapat dibuat secara sintetis. Minyak akar wangi digunakan secara luas untuk pembuatan parfum, kosmetik, pewangi sabun dan obat-obatan, serta pembasmi dan pencegah serangga (Departemen Pertanian, 1977).
- ItemAMELIORASI DAN PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT(Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2014) Khairil Anwar; Muhammad AlwiPada lahan rawa pasang surut kedelai banyak ditanam pada lahan potensial. lahan sulfat masam potensial dan lahan gambut dengan tipe luapan B, C, dan D. Umumnya tanah pada tipologi lahan tersebut bersifat sangat masam dan kahat hara sehingga memerlukan pemberian bahan amelioran dan pupuk. Pada lahan sulfat masam potensial dengan pH < 4,0 perlu diberikan kapur sebesar 2-3 t/ha, tetapi apabila pH >4.0 maka cukup diberikan I tha. Pada lahan sulfat masam (pH > 4,0) dan belum pernah ditanami kedelai perlu diberikan rhizobium dan nitrogen sebanyak 22,5 kg N/ha. Pada lahan sulfat masam pH < 4,0 efektifitas rhizobium menurun sehingga diperlukan 45 kg N/ ha. Pada lahan tipe luapan C diperlukan 180 kg P,O/ha dan pada lahan tipe luapan B diperlukan 135 PO/ha. Efek residu P sampai pada musim tanam kelima. Pupuk P dapat diberikan dalam bentuk TSP SP36 atau fosfat alam, dengan cara larik, tugal atau sebar. Pada lahan dengan pH 24,0 diperlukan sebesar 30 kg K,O/ha, dan apabila pH < 4.0 diperlukan 60 kg K,O. Pada lahan gambut tanaman kedelai memerlukan kapur 1 ton CaO/ha, yang belum pernah ditanami kedelai perlu diberi rhizobium dan 11,25 kg N/ha, apabila tanpa rhizobium diperlukan 23 kg N/ha. Pupuk P diberikan 22,5-45.0 kg PO/ha dengan cara disebar, dan dalam bentuk SP26, SP36 atau fosfat alam Pemberian pupuk mikroba biofosfat dapat mengurangi kebutuhan pupuk P setara 45 kg P,O/ha. Pupuk K diperlukan 30 kg K,0/ha dengan cara sebar! tugal tetapi 60 kg K,O /ha apabila dengan cara larik.
- ItemAnalisa Perkembangan Harga Internasional Komoditas Tanaman Pangan(Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian/PPHP, 2005) Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian/PPHPAnalisa Perkembangan Harga Internasional Komoditas Tanaman Pangan ini berisi tentang: A. Perkembangan Harga Beras Dunia B. Perkembangan Harga Beras lmpor vs Beras Domestik C. Perkembangan Harga Beras Thailand, Vietnam, Pakistan dan India D. Perkembangan Harga Beras Domestik E. Perkembangan Harga Jagung Dunia F. Perkembangan Harga jagung Domestik G. Perkembangan Harga Kedelai Dunia H. Perkembangan Harga Kedelai Domestik
- ItemAnalisis ekonomi dan teknik konservasi pada usahatani akar wangi di kabupaten Garut(1998) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanPenelitian analisis ekonomi dan teknik konservasi pada usaha tani akar wangi (Vetiveria zizaniodes Stapt) dilakukan dari bulan Maret 1996 sampai dengan bulan Mei 1997 di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut. Data primer diambil dari petani dan penyuling akar wangi masing-masing sebanyak 100 dan 22 orang. Model analisis yang dilakukan adalah (1) analisis usaha tani (2) RRA untuk inventarisasi teknik konservasi, dan (3) fungsi keuntungan untuk menentukan skala usaha, efisiensi ekonomi, dan fungsi permintaan input dan penawaran output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha penyulingan minyak akar wangi di daerah penelitian belum memberikan tingkat keuntungan maksimum kepada penyuling, dimana alokasi penggu-naan input tidak tetap secara keseluruhan belum optimal.
- ItemAnalisis faktor produksi pada usahatani panili di jabung, Lampung tengah(1997) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanPanili merupakan salah satu komoditas eks-por non migas Indonesia yang mempunyai pe-ranan cukup penting dalam kehidupan sosial eko-nomi masyarakat. Di samping sebagai sumber penghasilan sebagian penduduk, komoditas ini juga sebagai sumber penerimaan devisa negara. Peranannya dari waktu ke waktu semakin menon-jol yang ditunjukkan dengan semakin meningkat-nya penerimaan ekspor. Pada tahun 1984 nilai ekspor panili Indonesia US $ 6.646 juta, me-ningkat menjadi US $ 20.976 juta pada tahun 1993 (ANON, 1994). Suatu peningkatan yang cukup ber-arti, selama 10 tahun nilai ekspornya meningkat 215%.
- ItemAnalisis Harga pala Di Pasar Internasional(1995) Pusat Penelitian Tanaman IndustriIndonesia adalah negara produsen pala terbe-sar di dunia, yang memiliki pangsa pasar sekitar 70%. Negara produsen lain adalah Grenada de-ngan pangsa pasar sekitar 25% dan sisanya dipa-sok oleh beberapa negara, antara lain India dan Madagaskar (ANON, 1992). Negara pengimpor adalah negara-negara di Eropa sebagai pengimpor utama dan negara-negara di Amerika Utara.
- ItemAnalisis kelayakan usahatni iles-iles pada lahan hutan produksi di kabupaten Madium(1996) Pusat Penelitian Tanaman IndustriIles-iles merupakan salah satu tanaman indus-tri yang menghasilkan umbi dan mempunyai nilai ekonomi. Peluang pengembangannya cukup cerah, ditunjukkan oleh pertumbuhan dan nilai ekspornya yang meningkat. Rata-rata peningkatan volume ekspor dari tahun 1985 sampai 1995 adalah 58.59 persen tiap tahun, sedang nilai ekspornya rata-rata meningkat 34.78 persen tiap tahun (ANON, 1985-1994) data diolah. Berarti permintaan iles-iles un-tuk ekspor dapat ditingkatkan dengan memperhati-kan mutu maupun kontinuitas penyediaannya. Penanamannya masih terbatas yaitu dikawasan hu-tan produksi, sebagai tanaman sela dengan teknik budidaya yang sangat sederhana
- ItemAnalisis keragaman fenotipik dan heritabilitas 3 kultivar kelapa dalam unggul(1996) Pusat Penelitian Tanaman IndustriKeberhasilan suatu program pemuliaan tanaman sangat bergantung pada variasi genetik yang diturunkan. Karena tanpa variasi genetik ti-dak akan terjadi perbaikan sifat tanaman (POEHLMAN, 1983). Apabila suatu sifat memiliki keragaman genetik rendah, maka setiap individu dalam populasi tersebut secara teoritis sama se-hingga tidak akan diperoleh perbaikan sifat melalui kegiatan pemuliaan, kecuali melalui tin-dakan kultur teknis, seperti pemupukan, dan lain-lain. Oleh karenanya informasi mengenai besarnya nilai pendugaan parameter (variasi genetik, variasi fenotipik, heritabilitas dan sebagainya) untuk ber-bagai sifat tanaman sangat diperlukan dalam pro-gram pemuliaan untuk memperoleh kultivar yang diharapkan (MURDININGSIH et al, 1990).
- ItemAnalisis keunggulan komparatif usaga tanilada hitam di lampung dan lada putih di Kalimantan Barat,(1999) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanPenelitian tentang keunggulan komparatif usaha tani lada telah dilakukan di dua tempat yaitu di Lampung sebagai sentra produksi lada hitam dengan pola usaha tani tidak intensif dan Kalimantan Barat sebagai sentra produksi lada putih dengan pola usaha tani semi intensif
- ItemAnalisis pemasaran jahe di Jawa tengah dan ekspor jahe Indonesia(1996) Pusat Penelitian Tanaman IndustriPermintaan jahe untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor terus meningkat dengan trend peningkatan konsumsi 18.71% tiap tahun selama periode 1984-1990 (KEMALA, et al., 1993). Sedangkan data dari BPEN memperlihatkan trend peningkatan ekspor jahe Indonesia 101.8% selama periode 1986-1990, Peningkatan ekspor jahe In-donesia ini meningkatkan pangsa pasar jahe Indo-nesia di pasar Internasional dari 2.4% tahun 1988 menjadi 12.9% tahun 1991 walaupun pada saat itu permintaan jahe di pasar internasional meningkat 9% tiap tahun.