Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 1277
  • Item
    Pertumbuhan Kelapa Di Lahan Pasang Surut, Sulawesi Utara
    (Balai Penelitian Kelapa Manado, 1987) R.H. Akuba Dan J. Rowi
    Lahan pasang surut merupakan potensi besar untuk perluasan areal sudah diolah pertanian di Indonesia. Pada lahan pasang surut yang untuk usaha pertanian selama ini ternyata bahwa tanaman kelapa, merupakan tanaman terpenting yang ditanam oleh petani. Namun selagi masalah drainase belum dapat diatasi, lahan pasang surut kita golongkan pada lahan bermasalah untuk tanaman kelapa. Permasalahan kelapa rak- yat di lahan pasang surut dari pengamatan secara umum adalah pertumbuhan kerdil karena sering terendam air, pertumbuhan miring karena sistem perakaran yang tidak kuat, bentuk pertumbuhan yang tidak seragam karena tingkat pengaruh air berbeda dari pohon ke pohon dan berbagai jenis hama kelapa khusus pasang surut yang tidak dijumpai di lahan kering.
  • Item
    Keragaan pola usahatani kelapa : studi kasus di minahasa
    (1987) Husen H, Amrizal dan N. Mokondongan
    Kelapa merupakan komoditi utama di Sulawesi Utara, sekitar 20 persen kelapa di Indonesia berada di Propinsi ini. Ditinjau dari pendapatan daerah, komoditi ini memberikan kontribusi 38.36 persen dari total PRDB dan 103.118 kepala keluarga Sulawesi Utara menggantungkan hidupnya pada tanaman ini. Disamping itu komoditi kelapa mempunyai efek ganda terhadap sektor lain. Tidak hanya petani kelapa saja yang pendapatannya tergantung terhadap fluktuasi produksi tetapi juga sektor lainnya, seperti perindustrian, jasa pengangkutan dan buruh kasar.
  • Item
    Profil Usahatani Kelapa Pasang Surut: Studi Kasus Di Riau
    (1987) Amrizal Dan M. Djafar
    Riau memiliki areal kelapa terluas di indonesia. Sekitar 332 754 hektar dari luas areal kelapa nasional (10.6 persen) berada di daerah ini. Sebaliknya, ditinjau dari produksi secara nasional daerah ini hanya memberikan kontribusi sebesar 5.2 persen. Kesenjangan tersebut disebabkan oleh masih rendahnya tingkat produktivitas yang dicapai, yaitu 0.582 ton per hektar per tahun
  • Item
    Penggunaan leguminosa untuk konservasi tanah di areal pertanaman kelapa pada berbagai kemiringan lahan podsolik merah kuning
    (1987) H. Basalamah
    Perluasan areal tanaman kelapa sebagaimana halnya juga perluasan areal tanaman industri lainnya, diarahkan ke lahan-lahan yang kemampuannya marginal di luar pulau Jawa agar konsisten dengan program pemerintah di bidang kependudukan¹.
  • Item
    Fase bunga betina pada manggar diemaskulasi kelapa genjah kuning nias
    (1987) Musa Palilu dan Tine Rompas
    Fase bunga betina pada tandan bunga kelapa perlu diketahui terutama untuk efisiensi penyerbukan buatan pada proses hibridisasi. Fase tersebut berkaitan dengan frekuensi penyerbukan, penggunaan te- pungsari (polen), tenaga dan biaya penyerbukan.