Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 938
- ItemStatistik Standardisasi Instrumen Pertanian(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2024-12-01) Rohmani, Sri Asih; Nurhayati, Hera; Anggraeni, Anita Trias-
- ItemLaporan Akhir(Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sumatera Utara, 2024) Balai Penerapan Standarisasi Instrumen PertanianBenih padi merupakan salah satu faktor utama dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi. Kualitas benih yang baik akan menentukan pertumbuhan awal tanaman, daya tahan terhadap hama dan penyakit, serta hasil panen yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu fisiologis dan fisik beberapa varietas benih padi unggul, serta mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil produksi. Metode yang digunakan meliputi pengujian daya kecambah, kadar air, kemurnian benih, dan vigor benih di laboratorium, serta uji tanam di lahan sawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih padi varietas Inpari 32 memiliki tingkat daya tumbuh dan vigor yang lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya, dengan rata-rata daya kecambah mencapai 90%. Penggunaan benih bermutu tinggi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil produksi padi. Oleh karena itu, pemilihan benih yang berkualitas menjadi langkah penting dalam upaya peningkatan hasil pertanian padi.
- ItemPenerapan Good Agriculture Practices Jagung di Sumatera Utara(Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian, 2024-01-17) Balai Penerapan Standar Instrumen PertanianPenerapan Good Agricultural Practices (GAP) pada budidaya tanaman jagung bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas hasil panen, dan menjaga keberlanjutan lingkungan pertanian. GAP mencakup berbagai aspek budidaya seperti pemilihan benih jagung unggul, pengolahan lahan yang tepat, penggunaan pupuk dan pestisida secara bijak, serta pengelolaan air yang efisien. Selain itu, penerapan GAP juga mengutamakan praktik pertanian yang ramah lingkungan untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Penanganan panen dan pascapanen yang baik turut menjadi bagian penting dalam rangka menjaga mutu dan keamanan produk jagung. Dengan menerapkan GAP, petani jagung tidak hanya mampu meningkatkan hasil produksi, tetapi juga memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yang dibutuhkan dalam pasar nasional maupun internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat pemahaman dan penerapan GAP oleh petani jagung, serta dampaknya terhadap kualitas hasil panen dan aspek lingkungan.
- ItemPenerapan Good Agriculture / Handling Practices Padi di Sumatera Utara(Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian, 2024-01-17) Balai Penerapan Standar Instrumen PertanianPenerapan Good Agricultural Practices (GAP) pada budidaya padi merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas, kualitas hasil panen, serta menjamin keamanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. GAP mencakup serangkaian praktik pertanian yang mencakup pemilihan benih unggul, pengolahan lahan yang baik, penggunaan pupuk dan pestisida secara bijak, pengelolaan air yang efisien, serta penanganan panen dan pascapanen yang higienis. Dengan menerapkan GAP, petani padi dapat meminimalkan risiko kontaminasi bahan kimia berbahaya, menjaga kesuburan tanah, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, GAP juga mendukung peningkatan daya saing produk padi di pasar nasional maupun internasional dengan memenuhi standar mutu dan keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat penerapan GAP oleh petani padi dan dampaknya terhadap hasil produksi serta kelestarian lingkungan.
- ItemPENERAPAN SNI:8694:2021 BUBUK KOPI DI SUMATERA UTARA(Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sumatera Utara, 2023-05-15) Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sumatera UtaraSNI 8694:2021 Bubuk Kopi menetapkan persyaratan mutu dan keamanan untuk bubuk kopi yang diproduksi dari biji kopi jenis Coffea arabica, Coffea canephora (robusta), atau campurannya. Standar ini mencakup ketentuan mengenai definisi, klasifikasi, persyaratan mutu fisik, kimia, mikrobiologi, serta ketentuan pengemasan, penandaan, dan metode pengujian. Tujuan dari standar ini adalah untuk menjamin mutu produk bubuk kopi yang beredar di pasar, melindungi konsumen, dan mendukung perdagangan produk kopi di dalam negeri maupun ekspor. Penerapan standar ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk kopi nasional dengan menjaga kualitas dan keamanan pangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.