Perbenihan Perkebunan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perbenihan Perkebunan by Subject "Budidaya"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudi Daya dan Pascapanen Jambu Mente(Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, 1994) Lubis, Muhd. Yaqub; Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi PenelitianEkspor kacang mente yang terus meningkat ini menunjukkan adanya peluang untuk menunjang kegiatan agro-industri/agribisnis jambu mente di pedesaan. Dalam hal ini dituntut peningkatan produktivitas dan kualitas, baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi maupun diversifikasi. Agro-ekosistem kawasan timur Indonesia sangat sesuai untuk tanaman jambu mente. Untuk meningkatkan produktivitas perlu pemanfaatan dan penerapan teknologi budi daya meliputi penggunaan bahan tanaman unggul, penerapan kultur teknis yang tepat seperti keseimbangan kebutuhan air terutama untuk tanaman muda dan pemupukan berimbang, serta pengelolaan pasca panen yang tepat.
- ItemBudi Daya dan Pascapanen Wijen (Sesamum indicum Linn.)(Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2003) Soenardi; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan SeratWijen (Sesamum indicum L.) diperkirakan berasal dari benua Afrika, kemungkinan Ethiopia. Telah lama tumbuh berkembang di daerah savana sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan jenis liar banyak diketemukan di sana. Termasuk famili pedaliceae, genus Sesamum dan telah diidentifikasi sebanyak 24 spesies.
- ItemBudi Daya Kapas(Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, 1994) Sutijah; Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi PenelitianTanaman kapas (Gossypium hirsutum L.) adalah tumbuhan perdu yang dapat diusahakan di dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Sejarah tanaman kapas sudah ada sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Gossypium hirsutum berasal dari Meksiko, berkembang ke Amerika Tengah, Hindia Barat, Florida, dan diintroduksi ke Asia serta Afrika, tetapi baru abad ke 16 kapas diusahakan secara intensif, dan pada abad ke 18 menjadi komoditas yang penting di Amerika Serikat. Penelitian kapas di Indonesia sudah dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda. Hasil penelitiannya dapat ditelusuri melalui majalah atau publikasi lain yang terbit sejak tahun 1936, tetapi hasil penelitian serupa sulit ditemukan antara tahun 1940 - 1960-an. Sesudah itu baru ditemukan lagi hasil-hasil penelitian kapas di Indonesia. Pada tahun 1960-an banyak jenis kapas lokal di Indonesia yang diganti dengan kapas up land, atau G. hirsutum atau kapas Amerika. Tanaman kapas dimanfaatkan terutama untuk produksi seratnya, dan sebagai hasil samping adalah minyak makan dari biji kapas, serta bungkilnya untuk campuran makanan ternak. Di luar negeri, minyak biji kapas sudah dimanfaatkan sebagai minyak makan, sedangkan tepung biji kapas digunakan untuk bahan makanan campuran guna meningkatkan nilai proteinnya.
- ItemPenyediaan Benih Jambu Mete Unggul secara cepat melalui Mikro Grafting(Unit Penerbitan dan Publikasi Balittro, 2014-12-02) Ruhnayat, Agus; Syakir, Muhammad; Balittro
- ItemPetunjuk Praktis Budidaya Lada (Piper nigrum L.)(Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2003) Nuryani, Yang; Zaubin, Robber; Mustika, Ika; Kuswara, Edi; Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianLada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia yang mampu menyediakan 30% kebutuhan dunia. Dari waktu ke waktu persaingan dagang semakin ketat baik dari segi kuantitas, kontinuitas, dan kualitas produk yang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak agar peluang pasartidak direbut negara lain. Rendahnya kuantitas, kualitas serta tidak terjaminnya kontinuitas, sebagian besar sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya yang masih konvensional. Di lain pihak tantangan kondisi pasar semakin berat dan semakin kompleks. Melalui penerbitan PETUNJUK PRAKTIS BUDIDAYA LADA ini, Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP), berharap dapat memberikan dukungan terutama kepada para pelaku usahatani lada untuk memperbaiki teknologi budidayanya agar dapat mencapai kuantitas, kontinuitas dan kualitas produk lada di Indonesia dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan peluang pasar lada dunia.
- ItemStandar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)(Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, 2011) Rahardjo, Mono; Pribadi, Ekwasita Rini; Balai Penelitian Tanaman Obat dan AromatikTemulawak merupakan salah satu tanaman obat yang banyak manfaatnya dan termasuk tanaman yang dibutuhkan dalam jumlah besar dibanding tanaman obat lainnya. Ajakan untuk menjadikan temulawak sebagai bahan baku minuman juga telah dicanangkan beberapa waktu yang lalu. Secara nasional kebutuhan temulawak telah cukup terpenuhi oleh produksi dalam negeri dan sebagian kecil yang telah diekspor. Pengolahan produk hilir temulawak yang didasarkan pada temuan bahan-bahan aktif yang terkandung di dalam temulawak mendorong peningkatan permintaan pasar akan produk-produk temulawak. Buku SOP temulawak ini, dibuat berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh hingga saat ini, khususnya mengenai budidaya temulawak. SOP ini juga mengakomodasi budidaya yang dilakukan secara organik, selain menjabarkan SOP budidaya secara konvensional.
- ItemTeknik Budidaya Dan Pengolahan Hasil Tanaman Kakao(BPTP Sumatera Utara, 2007) BPTP Sumatera Utara; BPTP Sumatera UtaraKakao merupakan komoditas yang memberi keuntungan cukup besar karena harga pasaran yang relatif stabil dibanding dengan komoditas perkebunan yang lain. Tanaman kakao mempunyai harapan dimasa depan yang cukup cerah. Pengembangan kakao pada saat ini cukup pesat terutama di luar Pulau Jawa, khususnya Sumatera Utara. Dalam budidaya kakao dijumpai banyak masalah terutama masalah bibit dan pembibitan, pemupukan, pemangkasan, hama dan penyakit serta pengolahan hasil. Dalam tulisan ini akan memberi gambaran secara singkat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas. Teknologi yang disampaikan ini adalah hasil pengkajian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember (Badan Litbang Pertanian).
- ItemTeknik Budidaya Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2008) Mahmud, Zainal; Allorerung, David; Rivaie, A. Arivin; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanJarak pagar (Jatropha curcas L) sudah lama dikenal oleh masyarakat kita sebagai tanaman obat dan penghasil minyak lampu, bahkan sewaktu zaman penjajahan Jepang minyaknya diolah untuk bahan bakar pesawat terbang. Tanaman ini berasal dari daerah tropis di Amerika Tengah dan saat ini telah menyebar di berbagai tempat di Afrika dan Asia. Jarak pagar merupakan tanaman serbaguna, tahan kering dan tumbuh dengan cepat, dapat digunakan untuk kayu bakar, mereklamasi lahan-lahan tererosi atau sebagai pagar hidup di pekarangan dan kebun, karena tidak disukai oleh ternak. Manfaat lain dari minyak selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan untuk pembuatan sabun dan bahan industri kosmetika. Di tengah krisis energi akhir-akhir ini, perhatian kita semua tertuju untuk mencari sumber energi alternatif, terutama sumber energi terbarukan, salah satunya adalah jarak pagar.
- ItemTeknik Perbanyakan Pala Betina dan Jantan melalui Epicotyl Grafting(Unit Penerbitan dan Publikasi Balittro, 2013) Balittro