Perbenihan Hortikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perbenihan Hortikultura by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 70
Results Per Page
Sort Options
- ItemTeknik Perbanyakan Umbi Bibit Kentang Secara Cepat(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1996) Sahat, Sudjoko; Hidayat, Iteu M.; Balai Penelitian Tanaman SayuranKentang adalah salah satu komoditi sayuran yang sangat penting. Luas pertanamannya di Indonesia cukup besar yaitu sekitar 45.000 hektar. Kegunaan lain selain untuk sayur, kentang juga dipakai sebagai bahan industri makanan (kentang goreng, kripik kentang, tepung kentang atau pasta kentang). Hasil produksi kentang yang maksimal selain tergantung pada pemeliharaan tanaman dan varietas, juga sangat tergantung pada penyediaan bibit yang berkualitas. Bibit yang berkualitas tinggi dapat dihasilkan dengan cara kultur jaringan, eradikasi penyakit virus serta dilanjutkan dengan perbanyakan secara cepat. Teknik perbanyakan bibit kentang secara cepat yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran di rangkum dan disajikan dalam bentuk monograf yang berisi informasi ringkas. Data berasal dari hasil penelitian CIP (International Potato Center) dan penelitian di dalam negeri serta pustaka penunang.
- ItemPembentukan Hibrida Cabai(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1996) Kusandriani, Yenni; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Pisang Barangan(BPTP Sumatera Utara, 1997) BPTP Gedong Johor Sumatera Utara; BPTP Sumatera UtaraPisang barangan merupakan salah satu buah spesifik Sumatera Utara. Buahnya memiliki keunggulan dibanding dengan kultivar pisang lainnya. Usahatani pisang barangan pada umumnya masih merupakan usahatani sampingan, dimana pertanamannya terdapat disekitas pekarangan rumah, di pinggiran ladang dan di antara tanaman keras/pohonan lainnya. Permintaan buah pisang barangan akhir-akhir ini terus meningkat, terutama di kota-kota besar di Sumatera Utara dan Jakarta, sehingga beberapa petani telah mulai membudidayakan secara komersial.
- ItemBudidaya Bawang Putih di Dataran Tinggi(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1997) Hilman, Yusdar; Hidayat, Achmad; Suwandi; Balai Penelitian Tanaman SayuranBawang putih bukan merupakan komoditas prioritas Puslitbanghort Hortikultura Departemen Pertanian, namun informasi mengenai peluang budidaya tanaman tersebut sangat diperlukan. Hal ini mengingat krisis moneter yang berkepanjangan dan kebijakan pemerintah yang mengurangi impor bawang putih yang banyak menyedot devisa negara. Di Indonesia, bawang putih lokal merupakan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Usahatani bawang putih banyak menyerap tenaga kerja. Monograf ini sangat relevan untuk dapat digunakan oleh petani, mahasiswa dan pecinta agribisnis .
- ItemPENGKAJIAN RAKITAN TEKNOLOGI PENANAMAN CABAI, OKRA, PAPRIKA, TERONG DAN SAWI DAGING SECARA SEMI HIDROPONIK(BPTP Karangploso, 1999) RETNAINGTIYAS, E.; Soenarso; Wahyu nindindyawati
- ItemRAKITAN TEKNOLOGI PEMBENTUKAN CALON TETUA UNTUK PRODUKSI BENIH HIBRIDA MELON(BPTP Karangploso, 1999) SUGIYARTO, M; B. Tegopati; M.C. Machfud
- ItemKAJIAN TEKNIK PENGELOLAAN MANGGA KLON-KLON HARAPAN CUKUR GONDANG DALAM RANGKA PENYEDIAAN BIBIT(BPTP Karangploso, 1999) TITIK PURBIATI; A.R. Effendy; Yuniarti
- ItemPENGKAJIAN TEKNIK PRODUKSI BIBIT MANGGA(BPTP Karangploso, 1999) SRI YUNIASTUTI; Titik Purbiati; A.R. Effendy
- ItemPENGKAJIAN TEKNOLOGI PRODUKSI BIBIT JERUK(BPTP Karangploso, 1999) HARDIYANTO; Djuma'ijah; A. Supriyanto
- ItemUJI MULTILOKASI CALON VARIETAS UNGGUL BAWANG MERAH ADAPTIF LINGKUNGAN SPESIFIK DI SENTRA PRODUKSI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) BASWARSIATI; T. Purbiati; L. Munir
- ItemPENGKAJIAN PENGGUNAAN MIKROORGANISME EFEKTIF PADA SISTEM USAHATANI KONSERVASI BERBASIS HORTIKULTURA DI LAHAN KERING VULKANIK(BPTP Karangploso, 1999) HARDIANTO, Ruly; H. Sembiring; Hendry Suseno
- ItemPENGKAJIAN SISTEM USAHA PERTANIAN BERBASIS MANGGA DI LAHAN KERING DENGAN WAWASAN AGRIBISNIS DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) SUHARDJO; P. Santoso; M. Soleh
- ItemNorma Budidaya Hortikultura Yang Baik (Good Farming Practices)(Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2002) Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura; Direktorat Jenderal Bina Produksi HortikulturaBuku “Norma Budidaya Hortikultura Yang Baik” ini dimaksudkan sebagai acuan dan panduan umum dalam sub sistem produksi, untuk mendapatkan produktivitas tinggi, mutu produk bagus, aman konsumsi dan ramah lingkungan. Selain sebagai panduan, buku ini juga dapat digunakan sebagai sarana evaluasi, penilaian atau sistem sertifikasi, apakah suatu proses produksi hortikultura pada unit usaha agribisnis telah memenuhi kaidah norma budidaya yang baik.
- ItemBudidaya bawang merah dan cabai merah di lahan pasir pantai selatan D.I. Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2004) Budhi lestari, Sri; Marsyhudi, M.Fatchurochim; Hendrata, Reki; Martini, Tri; Sudihardjo; Arlina
- ItemBudidaya Bawang Merah(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2005) Sumarni, Nani; Hidayat, Achmad; Balai Penelitian Tanaman SayuranBawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi maupun dari kandungan gizinya. Dalam dekade terakhir ini permintaan akan bawang merah untuk konsumsi dan bibit dalam negeri mengalami peningkatan, sehingga Indonesia harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk mengurangi volume impor, peningkatan produksi dan mutu hasil bawang merah harus senantiasa ditingkatkan melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Balai penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) menerbitkan buku panduan teknis “Budidaya Bawang Merah” dengan tujuan untuk menambah informasi usahatani bawang merah. Buku panduan teknis ini merupakan salah satu kelengkapan dalam pengembangan inovasi teknologi bawang merah. Informasi dalam buku ini merupakan hasil penelitian, pengalaman di lapangan, dan informasi yang diperoleh dari keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah tentang komoditas bawang merah. Informasi yang disajikan pada buku panduan ini diharapkan akan bermanfaat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi yang membutuhkan, khususnya para petugas lapangan dan petani bawang merah.
- ItemProduksi Benih Cabai(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2005) Kusandriani, Yenni; Muharam, Agus; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya dan Produksi Benih Beberapa Sayuran Indigenous(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2006) Hidayat, Iteu M.; Kirana, Rinda; Gaswanto, Reddy; Kusmana; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemBudidaya tanaman krisan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2006-09) Badan Litbang Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
- ItemTeknik Pembibitan Kentang Berkualitas(BPTP Sumatera Utara, 2007) Winarto, Loso; Yufdy, M. Prama; Fadly, Muhammad; BPTP Sumatera UtaraDi Indonesia belum ada petani yang mengkhususkan diri memproduksi bibit kentang (penangkar bibit). Mereka bertanam kentang hasilnya sebagian untuk bibit dan sebagian untuk konsumen. Hal ini disebabkan karena menghasilkan bibit kentang yang berkualitas tinggi diperlukan biaya yang mahal dan penanganan yang sulit. Produksi kentang di indonesia pada umumnya dipakai sebagai (20,5%), sedangkan untuk konsumsi sekitas 74%, selebihnya untuk industri dan bahan buangan. Menurut survei pada 32 petani kecil di Pengalengan, Jawa Barat, rata-rata hanya 9% dari hasil panen digunakan untuk bibit. Dari seluruh biaya produksi kentang, 35% adalah untuk pembelian bibit impor. Luas tanam dan produksi kentang di Indonesia tiap tahun meningkat, begitu juga di Sumatera Utara. Pembibitan kentang adalah mengusahakan pertanaman yang hasilnya diarahkan untuk dipergunakan sebagai bahan ditanam kembali pada pertanaman yang akan datang. Oleh karena itu dasar-dasar bercocok tanam sama dengan pertanaman untuk konsumsi. Perbedaan didalam pertanaman pembibitan kentang adalah pada pemeliharaan, proteksi tanaman dan pembuangan tanaman-tanaman yang berbeda dengan varietas yang ditanam (Roguing) harus lebih intensif. Dengan kata lain seleksi merupakan syarat mutlak pada pertanaman pembibitan. Tanpa seleksi maka besarnya serangan virus dari generasi ke generasi akan meningkat dan akan terjadi degenerasi bibit dan akibatnya produksi akan menurun.
- ItemBudidaya Tanaman Cabai(BPTP Sumatera Utara, 2007) Harahap, Siti Maryam; Khaidir, John; BPTP Sumatera UtaraTanaman Cabai merupakan salah satu tanaman yang bernilai ekonomis tinggi karena dapat tumbuh baik pada dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun demikian berusaha tani tanaman cabai perlu diperhatikan tindakan agronomis mulai dari awal sampai dengan akhir pertumbuhannya. Karena tanpa melakukan tindakan tersebut produksi maksimal yang kita harapkan tidak akan tercapai.