Pola Konfigurasi Penggilingan Padi Kecil dan Implikasi terhadap Rendemen dan Mutu Beras Giling
No Thumbnail Available
Date
2015-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Konversi gabah menjadi beras berfl uktuasi dengan trend menurun antara 5-6%.
Penyebab utama adalah umur penggilingan padi, dimana 32% diantaranya
berumur lebih dari 15 tahun dan menerapkan system penyosohan satu phase.
Diperkirakan sebesar 65% sebaran penggilingan padi di Indonesia adalah
penggilingan padi kecil (PPK), sehingga konversi gabah menjadi beras didominasi
oleh peran penggilingan padi kecil, Status penggilingan padi kecil dengan kinerja
yang kurang maksimal, dengan rendemen yang kecil perlu dilakukan revitalisasi
dalam rangka mendukung keberhasilan program peningkatan swasembada
beras nasional. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pola konfi gurasi
penggilingan padi kecil (PPK) terhadap rendemen dan mutu beras giling. Metode
penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan uji coba dan pengamatan
kinerja PPK yang telah ditentukan respondennya. Uji coba dan pengamatan
kinerja PPK dilaksanakan pada 18 PPK, di 18 Kecamatan, pada 6 wilayah
kabupaten/kota di sentra produksi padi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pengambilan sampel 1 kg gabah kering giling dan ½ kg beras giling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konfi gurasi penggilingan padi yang diterapkan
akan berpengaruh terhadap besarnya rendemen dan mutu beras giling yang
dihasilkan. Kadar air gabah kering giling 13,17-13,55% untuk Jawa Tengah dan
kadar air gabah kering giling antara 13,47-13,62% untuk Jawa Timur. Potensi
peningkatan rendemen 3,21-3,42% untuk Jawa Barat, 2,67-3,61% untuk Jawa
Tengah dan antara 1,57-3,77% untuk Jawa Timur, dengan kandungan butir beras
pecah 18,27-26,04% untuk Jawa Barat, 14,19-25,64% untuk Jawa Tengah dan
antara 20,25-26,20% untuk Jawa Timur.
Description
12 hlm.; 4 tabel
Keywords
PENGGILINGAN, RENDEMEN, MUTU BERAS