Browsing by Author "Suismono"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian Teknologi Penyosohan untuk Memperbaiki Mutu dan Rendemen Beras(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Suismono; Rahmat, Ridwan; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas beras dan rendemen beras melalui perbaikan teknologi penyosohan beras. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengembangan CFAMA, Ansirabe, Madagascar tahun 2014. Penelitian dilaksanakan untuk mengkaji secara empiris dengan trial and error terhadap tahap proses penyosohan beras, yaitu konfigurasi proses, sistem penyosohan dan bahan material penyosoh yang di gunakan. Perbaikan proses penyosohan beras dengan memodifikasi teknologi modifikasi yang meningkatkan konfigurasi penggilingan, penggantian komponen alat penyosoh besi baja biasa dengan bahan baja tahan karat dan penambahan sistem pengkabutan air pada polisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas beras yang dihasilkan dengan menggunakan sistem konfigurasi proses: pembersih - Husker Pemisah - Polisher 1 - Polisher 2 (CHSPP) sistem double pass dapat meningkatkan derajat pemolesan lebih dari 90%, penggantian komponen penyosoh dari material logam baja biasa ke baja tahan karat (stainless steel) dapat meningkatkan derajat sosoh (95%), lebih tinggi dari pada bahan logam baja biasa derajat sosoh 90%). Penambahan sistem pengkabutan air dapat meningkatkan penampilan nasi yang lebih bersih dan mengkilap.
- ItemMutu Beras dan Rendemen Giling di Penggilingan Padi Kecil Pada Beberapa Daerah Sentra Produksi Padi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Eka, Rahayu; Nugraha, Sigit; Suismono; Rachmat, Ridwan; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPenggilingan padi kecil (PPK) masih mendominasi proses penggilingan padi di Indonesia. Beragamnya kondisi bahan baku di PPK dapat menyebabkan beragamnya mutu beras giling yang dihasilkan. Tulisan ini membahas tentang gambaran mutu beras dan rendemen giling yang dihasilkan di PPK pada beberapa daerah sentra produksi padi. Penelitian dilakukan dengan metode survei lapang. Survei dilakukan di tiga PPK yang ditentukan secara acak di enam daerah sentra produksi padi yaitu Sleman, Garut, Klaten, Lamongan, Palembang, dan Makasar. Pada masing-masing PPK dilakukan pengamatan terhadap proses penggilingan padi untuk mengetahui persentase rendemen dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel dari setiap tahap penggilingan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa beragamnya mutu gabah yang ada di setiap penggilingan padi menghasilkan beragamnya rendemen giling dan mutu beras yang dihasilkan. Rata-rata rendemen giling pada PPK pengamatan berkisar antara 55,83 – 64,74%. Berdasarkan SNI 6128 : 2008, rata-rata mutu fi sik beras giling di PPK pengamatan di Palembang, Yogyakarta, Lamongan, Makasar, dan Klaten belum sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan SNI. Sedangkan rata-rata mutu fi sik beras giling hasil penggilingan PPK pengamatan di Garut termasuk dalam mutu V.
- ItemPerbaikan Teknologi Penyosohan Untuk Meningkatkan Mutu Dan Rendemen Beras(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Suismono; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu dan rendemen beras melalui perbaikan teknik penyosohan beras dengan biaya investasi terjangkau oleh penggilingan padi skala kecil (PPK). Penelitian ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu (1) perbaikan konfigurasi proses penggilingan padi, dan (2) perbaikan komponen penyosoh. Perbaikan konfigurasi proses penggilingan padi dengan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan konfigurasi (one pass, HP, HHP, HHPP, atau CHSPP) diulang 6 kali (C=cleaner, H=husker, S=separator, P=polisher). Perbaikan komponen penyosoh, dengan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) faktorial, diulang 6 kali dengan perlakuan bahan alat penyosoh (metal/ baja atau stainless steel), sistem penyosohan (dengan pengkabut atau tanpa pengkabut). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) konfigurasi proses penggilingan yang dapat meningkatkan mutu dan rendemen adalah CHSPP, atau minimum konfigurasinya HSPP, (2) penggantian komponen bahan penyosoh dari bahan metal (baja) menjadi stainless steel dapat memperbaiki mutu dan rendemen beras giling (dapat meningkatkan persentase beras kepala antara 2 –5% dan rendemen 5 -9%) dan (3) penambahan alat pengkabut air pada proses penyosohan beras yang ke 2 menghasilkan penampakan beras yang lebih bersih, transparan dan meningkatkan rendemen 1,8%.
- ItemPola Konfigurasi Penggilingan Padi Kecil dan Implikasi terhadap Rendemen dan Mutu Beras Giling(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Nugraha, Sigit; Suismono; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKonversi gabah menjadi beras berfl uktuasi dengan trend menurun antara 5-6%. Penyebab utama adalah umur penggilingan padi, dimana 32% diantaranya berumur lebih dari 15 tahun dan menerapkan system penyosohan satu phase. Diperkirakan sebesar 65% sebaran penggilingan padi di Indonesia adalah penggilingan padi kecil (PPK), sehingga konversi gabah menjadi beras didominasi oleh peran penggilingan padi kecil, Status penggilingan padi kecil dengan kinerja yang kurang maksimal, dengan rendemen yang kecil perlu dilakukan revitalisasi dalam rangka mendukung keberhasilan program peningkatan swasembada beras nasional. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pola konfi gurasi penggilingan padi kecil (PPK) terhadap rendemen dan mutu beras giling. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan uji coba dan pengamatan kinerja PPK yang telah ditentukan respondennya. Uji coba dan pengamatan kinerja PPK dilaksanakan pada 18 PPK, di 18 Kecamatan, pada 6 wilayah kabupaten/kota di sentra produksi padi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pengambilan sampel 1 kg gabah kering giling dan ½ kg beras giling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfi gurasi penggilingan padi yang diterapkan akan berpengaruh terhadap besarnya rendemen dan mutu beras giling yang dihasilkan. Kadar air gabah kering giling 13,17-13,55% untuk Jawa Tengah dan kadar air gabah kering giling antara 13,47-13,62% untuk Jawa Timur. Potensi peningkatan rendemen 3,21-3,42% untuk Jawa Barat, 2,67-3,61% untuk Jawa Tengah dan antara 1,57-3,77% untuk Jawa Timur, dengan kandungan butir beras pecah 18,27-26,04% untuk Jawa Barat, 14,19-25,64% untuk Jawa Tengah dan antara 20,25-26,20% untuk Jawa Timur.
- ItemTeknologi Pascapanen Kedelai(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2014) Suismono; Widowati, Sri; Nugraha, SigitKedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak termasuk salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, sehingga kedelai merupakan tanaman dengan protein tinggi. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910. Buku teknologi pascapanen kedelai ini merupakan serangkaian hasil penelitian dan pemanfaatan serta studi literature yang mengurai sekilas tanaman kedelai, penanganan pascapanen, pengolahan pascapanen serta produk-produk berbasis kedelai untuk pangan masyarakat dengan kandungan gizi yang terkandung dalam kedelai.
- ItemTeknologi Pengolahan Padi Terpadu dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2007) Rachmat, Ridwan; Suismono; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen PertanianTeknologi pengolahan padi adalah teknologi penanganan pascapanen dan pengolahan yang akan menghasilkan produk utama [main product) beras, produk samping [by product) berupa dedak, beras pecah atau menir, dan limbah (waste product) berupa sekam. Untuk mengimplementasikan teknologi tersebut secara terpadu agar diperoleh produk yang berdaya saing, maka diperlukan penguasaan teknologi, proses dan sistem manajemen mutu secara tepat terap sehingga menghasilkan produk bermutu yang memberikan nilai tambah dan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani. Buku teknologi pengolahan padi ini memaparkan teknologi, proses dan sistem manajemen mutu agar dapat disebarluaskan kepada para pengguna. Paparan tersebut memuat informasi secara singkat tentang konsep dan kelembagaan teknologi pengolahan padi yang dikemas dalam suatu model agroindustri padi terpadu. Konsep ini merupakan inovasi teknologi hasil penelitian Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian.