Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura by Title
Now showing 1 - 20 of 45
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Outcome Inovasi Hortikultura Menghadapi Persaingan Pasar ASEAN(IAARD Press, 2014) Penyunting: M. Prama Yufdy; I. Djatnika; Dyah Widyastuti; Jawal, ASSejak tahun 1984 kegiatan penelitian dan pengembangan telah banyak menghasilkan teknologi unggulan hortikultura, diantaranya yaitu: VUB Hortikultura, Budidaya Bawang Merah dengan Biji (True Shallot Seed), Pengendalian Penyakit Virus Kuning, Produksi Umbi In Vitro, Budidaya Bunga Krisan, Perbanyakan Mawar Secara Stenting, Benih Jeruk Bebas Penyakit, Indeksing Penyakit Sistemik Jeruk, Penyeragaman Varietas Apokat di Lapang (Top Working), Pengendalian Hama Tanaman Jeruk dengan Saputan Batang, Perbanyakan Jeruk Secara Cepat dengan Metode Stek Langsung Sambung (Stebung), Teknik Mengendalikan Timbulnya Getah Kuning Manggis, serta Teknologi Budidaya dan Pengendalian Hama Ramah Lingkungan pada Tanaman Mangga. Namun disadari bahwa inovasi teknologi unggulan yang telah dihasilkan belum banyak dievaluasi pengembangannya. Belum banyak data yang akurat atau informasi ataupun analisis yang dilakukan terhadap seberapa jauh teknologi yang telah dikomunikasikan ke pengguna tersebut bermanfaat (sudah dikenal atau diadopsi atau diaplikasikan) oleh pengguna dan bagaimana dampak teknologi unggulan hortikultura tersebar, diadopsi dan selanjutnya bermanfaat dalam peningkatan ketahanan pangan, pendapatan dan kesejahteraan petani. Berdasarkan hal tersebut Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) bersama para penelitinya yang dibantu oleh peneliti di Balai Penelitian lingkup Puslitbang Hortikultura telah melakukan kajian untuk mengevaluasi dan menganalisis beberapa teknologi inovatif hortikultura yang sudah diadopsi oleh para pengguna. Evaluasi dan analisa lebih ditujukan untuk mengetahui secara lebih akurat dampak dan manfaatnya terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para adopter, serta pengaruhnya terhadap pembangunan subsektor hortikultura dan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjawab sebagian dari permasalahan tersebut diatas. Selanjutnya hasil evaluasi dan analisa ini dikemas kedalam bentuk buku agar bisa diketahui oleh masyarakat secara luas.
- ItemAneka Hasil Olahan Pertanian(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB, 2009-12-31) Fitrotin, Ulyatu; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTBBuku Ini menerangkan Aneka Hasil Olahan Pertanian
- ItemAneka Makanan Indonesia dari Kentang(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Hartuti, Nur; Murtiningsih, Enung; Balai Penelitian Tanaman SayuranKentang adalah komoditas yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan di Indonesia, terutama untuk program diversifikasi pangan. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya produksi kentang sebagai akibat dari meningkatnya luas pertanaman dan hasil rata-rata kentang. Peningkatan produksi kentang sejalan dengan meningkatnya permintaan, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan pemanfaatannya untuk industri prosesing maupun peningkatan ekspor. Sebagai bahan pangan kentang sangat baik karena merupakan sumber karbohidrat, protein, zat besi, vitamin B1, B2 dan C yang luasan per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan terigu, padi dan jagung. Kandungan niaciannya sebanding dengan padi, tetapi kandungan lemaknya lebih rendah dari padi, jagung dan terigu. Balai Penelitian Tanaman Sayuran telah mencoba dan membuat aneka makanan Indonesia dari kentang. Pada Monograf ini ditampilan 32 macam resep kue dan 24 resep masakan yang berbahan baku utama dari kentang.
- ItemCara Penanganan Pascapanen Yang Baik (Good Handling Practices) Komoditi Hortikultura(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2004) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaGood Handling Practices (GHP) merupakan Cara Penanganan Pascapanen yang baik yang berkaitan dengan penerapan teknologi serta cara pemanfaatan sarana dan prasarana yang digunakan. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaku usaha dalam menghasilkan produk segar hasil pertanian yang bermutu dan aman bagi konsumen. Penerapan "Cara Penanganan Pascapanen Yang Baik atau Good Handling Practices (GHP) ini merupakan pilihan sikap dan tanggung jawab pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan penanganan pascapanen secara benar agar dicapai mutu produk sesuai standar yang diinginkan. Buku "Cara Penanganan Pascapanen Yang Baik atau Good Handling Practices" (GHP) ini merupakan bahan pedoman umum dalam penanganan pascapanen yang baik guna menekan kehilangan hasil dan memperoleh mutu yang baik. Buku GHP ini dibuat untuk memedomani petugas, penyuluh dan pelaku usaha dalam melakukan kegiatan penanganan pasca panen yang baik sehingga diperoleh produk bermutu.
- ItemFortifikasi Bayam Terhadap Biskuit(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2016) Aminah, SyarifahPemanfaatan sayuran masih terbatas pada konsumsi segar. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses olahan sayuran untuk mendukung ketersediaan sayuran dalam berbagai bentuk. Tentu saja hal ini untuk meningkatkan daya tarik konsumsi sayuran di masyarakat. Sayuran dijadikan bahan fortifikasi pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada olahannya. Teknologi fortifikasi berbahan baku sayuran perlu ditambahkan ke dalam olahan pangan agar sifat fisik, kimia, dan organoleptik produk olahan bernilai gizi baik. Brosur ini memberikan informasi tentang fortifi kasi berbahan baku sayuran bayam terhadap biskuit, mulai dari persiapan bahan baku sampai pada pembuatan biskuit. Di samping itu, disajikan juga SPO (Standar Prosedur Operasional) persiapan bahan baku sampai aplikasinya terhadap produk olahan.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Jamur(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaJamur merupakan sumber riboflavin, niasin, protein, asam folik dan vitamin B 12. selain itu juga mengandung kalori sebesar 100 kj/100g. Kandungan protein jamur lebih tinggi daripada sayuran hijau pada umumnya atau umbi-umbian, sehingga memungkinkan jamur digunakan sebagai penambah protein bagi orang yang kekurangan protein.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Jamur Kuping(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaJamur kuping tergolong jamur yang dapat dimakan (edible) dan dikenal dengan nama jamur kuping hitam di Indonesia. Di daerah Jawa barat jamur ini dikenal dengan nama supa lember, di Madura disebut jamur kopeng tikus, sedangkan di Ujung Pandang dikenal dengan nama pipi tolibalawo. Dulunya, Jamur kuping tumbuh liar dan hidup menempel pada pokok kayu yang telah lapuk atau dipungut dari hutan. Kini, seiring dengan makin banyaknya permintaan jamur kuping, baik untuk makanan atau obat, budi daya jamur kuping sudah banyak dilakukan.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Mentimun(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaMentimun atau Ketimun atau Timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman mentimun berasal dari benua Asia. Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Nenas(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaNanas (Ananas comosus) berasal dari Brazil, yang kemudian berkembang menyebar ke seluruh daerah tropis di dunia, seperti ; Madagaskar, India Selatan, Filipina, Afrika Selatan, Taiwan, Birma, Malaysia, Singapura, Australia, Hawai dan Indonesia. Pesatnya perkembangan nanas ini disebabkan karena tanaman nanas mempunyai daya ketahanan yang tinggi selama dalam perjalanan serta mudahnya mendapatkan bahan tanaman untuk bibit. Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Susunan tubuh tanaman nanas terdiri dari bagian utama meliputi : akar, batang, daun, bunga dan tunas-tunas.
- ItemHorticulture Products of Indonesia(Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian/PPHP, 2005) Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian/PPHP; Perpustakaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian"Indonesia's Horticulture in Promotion' a hand book which has content of the potential Indonesias Horticultural commodities — including its economic value of the last five years. We hope that this book could give general and clear information and guidance about Indonesia commodity of fruit, vegetable, ornamental plant, and medicine plant.
- ItemIdentifikasi faktor kunci dalam menejemen rantai pasok agribisnis jeruk di Kabupaten Tapin(Dinas Pertanian Kabupeten Tapin bekerja sama dengan BPTP Kalimantan Selatan, 2009-07) SADERI, Danu Ismadi; BPTP Kalimantan Selatan
- ItemInovasi Teknologi Olahan Berbasis Buah-Buahan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, 2009) Yuniarti; Suhardi; Pangarso, Nugroho; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
- ItemJalur Tata Niaga Dan Paket Teknologi Jeruk Siem Berastagi Sumatera Utara(BPTP Sumatera Utara, 2000) BPTP Gedong Johor Sumatera Utara; BPTP Sumatera UtaraPengkajian Paket Teknologi Sistem Usahatani Jeruk Siem Berastagi di Sumatera Utara merupakan tahun kedua dari rencana pengkajian selama empat tahun (1997/1998 - 2001/2002). Hasil yang diperoleh pada tahun sebelumnya menunjukkan bahwa penanaman cabai di antara tanaman jeruk belum menghasilkan ataupun tanaman jeruk telah menghasilkan dapat meningkatkan pendapatan petani tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman jeruk itu sendiri. Pemberian pupuk organik dan anorganik secara rutin setiap tiga atau empat bulan akan meningkatkan pertumbuhan jeruk yang ditandai dengan perkembangan kanopi tanaman, diameter batang serta pembentukan tunas-tunas baru yang relatif cepat. Sentra produksi jeruk di Sumatera Utara dijumpai di Kabupaten Karo dan jeruk yang dihasilkan lebih dikenal dengan nama jeruk Berastagi.
- ItemKripik Kentang : Salah Satu Diversifikasi Produk(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Hartuti, Nur; Sinaga, R.M.Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat yang menunjang diversifikasi pangan. Salah satu produk olahan dari kentang adalah kripik, yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dalam pembuatan kripik kentang, baik yang berskala industri rumah tangga maupun yang berskala industri besar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan umbi kentang, cara blansing atau cara pemberian kapur, agar diperoleh kripik yang baik. Pada Monograf ini diuraikan cara pembuatan kripik kentang, yang diharapkan dapat berguna bagi yang memerlukan.
- ItemMembangun Hortikultura Berdasarkan Enam Pilar Pengembangan(Direktorat Jenderal Hortikultura, 2008) Direktorat Jenderal HortikulturaBerbagai kendala dan permasalahan yang terkait dalam upaya meningkatkan produksi, mutu dan daya saing produk hortikultura tersebut perlu disikapi dengan pendekatan pengembangan hortikultura secara terpadu dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yang dikenal dengan 6 (enam) pilar pengembangan hortikultura, yang merupakan fokus kegiatan prioritas dalam mengembangkan hortikultura yang dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam memfasilitasi dan mempermudah akses swasta/pengusaha dalam mengembangkan hortikultura.
- ItemPanduan Pascapanen Nenas(Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah, 2014) Tarigan, Henni Kristina; Nggaro, Yulius Y. M.; Dewi, Efa Krisna; Apriyadi, Tri ErzaBuah nenas banyak dijumpai di pasar modern, supermarket maupun pasar tradisional. Namun sering dijumpai buah nenas secara visual tidak menarik seperti kulit buah coklat sampai hitam, daging buah melunak dan berair, memar, busuk atau mentah. Hal ini disebabkan buah nenas termasuk bahan pangan yang mudah rusak (perishable) akibat masih berlangsungnya proses respirasi walaupun buah tersebut sudah dipanen.
- ItemPanduan Sarana Pengolahan Hasil Hortikultura(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2003-08) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaBuku "Panduan Sarana Pengolahan Hasil Hortikultura" ini berisi informasi tentang berbagai sarana pengolahan hasil hortikultura yang dihimpun dari berbagai sumber yaitu : Perguruan Tinggi, Balai Penelitian, Perekayasa Alat, dan Distributor. Dengan buku ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membuka wawasan para pelaku usaha agribisnis untuk melakukan diversifikasi hasil olahan dengan memanfaatkan sarana pengolahan yang tepat guna secara optimal.
- ItemPEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) KOMODITAS HORTIKULTURA(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2022) Pudjiarti;Situmorang;Barlianto, Siti;Dina;Eryk; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemPEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN GOOD HANDLING PRACTICES (GHP) KOMODITAS HORTIKULTURA(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2022) Situmorang;Afriati;Hudha, Dina;Mira;Nurul; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemPedoman Pembuatan Serbuk Labu Kuning Instan(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2004) Purwani, Endang Y.; Yuliani, Sri; Usmiati, Sri; Thahir, Ridwan; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen PertanianBuku ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi teknologi tepat guna pembuatan serbuk labu kuning kepada masyarakat. Pengembangan teknologi diharapkan akan meningkatkan nilai tambah labu kuning yang saat ini pemanfaatannya masih terbatas pada skala rumah tangga yaitu untuk dikonsumsi dalam bentuk sayur dan campuran kolak.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »