Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 48
Results Per Page
Sort Options
- ItemSejarah dan Dinamika Perkembangan Sistem Produksi Hortikultura di Jawa Timur(BPTP Karangploso, 1992) SUPRIYANTO, Ary; Yuniarti; Roesmiyanto
- ItemPemasaran Bawang Merah dan Cabai Merah(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Soetiarso, Thomas Agoes; Balai Penelitian Tanaman SayuranPemasaran termasuk salah satu kegiatan perekonomian yang membantu dalam penciptaan nilai ekonomi dari barang dan jasa. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam siklus yang bermula dan berkahir dengan kebutuhan konsumen. Oleh karen aitu, keberhasilan pemasaran dari suatu produk sangat menentukan keberhasilan suatu kegiatan usahatani. Seperti halnya sifat khas sayuran termasuk bawang merah dan cabai merah yang mudah rusak dan tidak tahan lama, maka proses distribusi harus dilakukan dengan cepat agar produk tersebut dapat diterima konsumen masih dalam keadaan segar. Keterlambatan proses distribusi dapat mengakibatkan barang menjadi busuk, cacat maupun susut sehingga merugikan baik bagi petani maupun para pedagang atau pelaku pasar. Pada Monograf ini dipaparkan beberapa aspek penting dari pemasaran bawang merah dan cabai merah, yaitu informasi, perkembangan dan fluktuasi harga, sistem penjualan, perlakuan selama proses pemasaran, jenis dan pelaku pasar, saluran dan marjin tataniaga.
- ItemAneka Makanan Indonesia dari Kentang(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Hartuti, Nur; Murtiningsih, Enung; Balai Penelitian Tanaman SayuranKentang adalah komoditas yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan di Indonesia, terutama untuk program diversifikasi pangan. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya produksi kentang sebagai akibat dari meningkatnya luas pertanaman dan hasil rata-rata kentang. Peningkatan produksi kentang sejalan dengan meningkatnya permintaan, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan pemanfaatannya untuk industri prosesing maupun peningkatan ekspor. Sebagai bahan pangan kentang sangat baik karena merupakan sumber karbohidrat, protein, zat besi, vitamin B1, B2 dan C yang luasan per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan terigu, padi dan jagung. Kandungan niaciannya sebanding dengan padi, tetapi kandungan lemaknya lebih rendah dari padi, jagung dan terigu. Balai Penelitian Tanaman Sayuran telah mencoba dan membuat aneka makanan Indonesia dari kentang. Pada Monograf ini ditampilan 32 macam resep kue dan 24 resep masakan yang berbahan baku utama dari kentang.
- ItemKripik Kentang : Salah Satu Diversifikasi Produk(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Hartuti, Nur; Sinaga, R.M.Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat yang menunjang diversifikasi pangan. Salah satu produk olahan dari kentang adalah kripik, yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dalam pembuatan kripik kentang, baik yang berskala industri rumah tangga maupun yang berskala industri besar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan umbi kentang, cara blansing atau cara pemberian kapur, agar diperoleh kripik yang baik. Pada Monograf ini diuraikan cara pembuatan kripik kentang, yang diharapkan dapat berguna bagi yang memerlukan.
- ItemPENGKAJIAN RAKITAN TEKNOLOGI SISTEM USAHATANI PISANG DI LAHAN KERING(BPTP Karangploso, 1999) KASIJADI, F; Q.D. Ernawanto; Wahyunindyawati
- ItemJalur Tata Niaga Dan Paket Teknologi Jeruk Siem Berastagi Sumatera Utara(BPTP Sumatera Utara, 2000) BPTP Gedong Johor Sumatera Utara; BPTP Sumatera UtaraPengkajian Paket Teknologi Sistem Usahatani Jeruk Siem Berastagi di Sumatera Utara merupakan tahun kedua dari rencana pengkajian selama empat tahun (1997/1998 - 2001/2002). Hasil yang diperoleh pada tahun sebelumnya menunjukkan bahwa penanaman cabai di antara tanaman jeruk belum menghasilkan ataupun tanaman jeruk telah menghasilkan dapat meningkatkan pendapatan petani tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman jeruk itu sendiri. Pemberian pupuk organik dan anorganik secara rutin setiap tiga atau empat bulan akan meningkatkan pertumbuhan jeruk yang ditandai dengan perkembangan kanopi tanaman, diameter batang serta pembentukan tunas-tunas baru yang relatif cepat. Sentra produksi jeruk di Sumatera Utara dijumpai di Kabupaten Karo dan jeruk yang dihasilkan lebih dikenal dengan nama jeruk Berastagi.
- ItemPENGARUH PUPUK NKP+ TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH(BPTP Karangploso, 2000) BUDIONO, Alyus; AbuDengan penambahan unsur hara melalui pemupukan, produksi tanaman diharapkan dapat diperoleh secara optimal baik kualitas maupun kuantitas. Pupuk yang digunakan harus bersifat efektif dan efisien. Untuk mengetahui pengaruh dan manfaat pupuk NPK+ terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah, telah dilaksanakan percobaan pemupukan di Karangploso Kabupaten Malang pada musim kemarau 1998. Percobaan dilaksanakan pada tanah jenis regosol (500 dpl) dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali. Perlakuan percobaan terdiri dari 6 tingkat dosis pupuk NPK+, 3 tingkat dosis gabungan pupuk NPK + Urea + ZA + KCl, 2 tingkat dosis tanpa NPK dan 1 tingkat dosis rekomendasi pemupukan tanaman bawang merah. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis pemupukan NPK+ berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Hasil bawang merah tertinggi yang diperoleh dengan menggunakan pupuk tunggal NPK+ adalah dosis tertinggi sebesar 900 kg/ha yang menghasilkan 9,43 t/ha umbi kering tetapi hasilnya masih dibawah pemupukan dosis rekomendasi (200 kg Urea + 500 kg ZA + 200 kg SP-36 + 175 kg KCl/ha). Dengan pemupukan 200 kg Urea + 200 kg ZA + 100 kg SP-36 + 50 kg KCl + 800 kg NPK+/ha, hasil bawang merah dapat ditingkatkan menjadi 10,98 t/ha umbi kering
- ItemTeknologi Pengolahan Mangga (Mangifera indica L.)(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaPengolahan buah mangga menjadi bermacam-macam produk olahan perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan peningkatan pendapatan serta menumbuhkembangkan usaha rumah tangga khususnya bagi petani di daerah sentra produksi mangga. Buah mangga dapat diolah menjadi berbagai produk olahan baik yang berasal dan daging buah mentah, daging buah matang, biji atau pelok maupun kulit buah mangga.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Jamur(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaJamur merupakan sumber riboflavin, niasin, protein, asam folik dan vitamin B 12. selain itu juga mengandung kalori sebesar 100 kj/100g. Kandungan protein jamur lebih tinggi daripada sayuran hijau pada umumnya atau umbi-umbian, sehingga memungkinkan jamur digunakan sebagai penambah protein bagi orang yang kekurangan protein.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Nenas(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaNanas (Ananas comosus) berasal dari Brazil, yang kemudian berkembang menyebar ke seluruh daerah tropis di dunia, seperti ; Madagaskar, India Selatan, Filipina, Afrika Selatan, Taiwan, Birma, Malaysia, Singapura, Australia, Hawai dan Indonesia. Pesatnya perkembangan nanas ini disebabkan karena tanaman nanas mempunyai daya ketahanan yang tinggi selama dalam perjalanan serta mudahnya mendapatkan bahan tanaman untuk bibit. Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Susunan tubuh tanaman nanas terdiri dari bagian utama meliputi : akar, batang, daun, bunga dan tunas-tunas.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Jamur Kuping(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaJamur kuping tergolong jamur yang dapat dimakan (edible) dan dikenal dengan nama jamur kuping hitam di Indonesia. Di daerah Jawa barat jamur ini dikenal dengan nama supa lember, di Madura disebut jamur kopeng tikus, sedangkan di Ujung Pandang dikenal dengan nama pipi tolibalawo. Dulunya, Jamur kuping tumbuh liar dan hidup menempel pada pokok kayu yang telah lapuk atau dipungut dari hutan. Kini, seiring dengan makin banyaknya permintaan jamur kuping, baik untuk makanan atau obat, budi daya jamur kuping sudah banyak dilakukan.
- ItemTeknologi Pengolahan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Mentimun(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaMentimun atau Ketimun atau Timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman mentimun berasal dari benua Asia. Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan.
- ItemPanduan Sarana Pengolahan Hasil Hortikultura(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2003-08) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaBuku "Panduan Sarana Pengolahan Hasil Hortikultura" ini berisi informasi tentang berbagai sarana pengolahan hasil hortikultura yang dihimpun dari berbagai sumber yaitu : Perguruan Tinggi, Balai Penelitian, Perekayasa Alat, dan Distributor. Dengan buku ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membuka wawasan para pelaku usaha agribisnis untuk melakukan diversifikasi hasil olahan dengan memanfaatkan sarana pengolahan yang tepat guna secara optimal.
- ItemCara Penanganan Pascapanen Yang Baik (Good Handling Practices) Komoditi Hortikultura(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2004) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaGood Handling Practices (GHP) merupakan Cara Penanganan Pascapanen yang baik yang berkaitan dengan penerapan teknologi serta cara pemanfaatan sarana dan prasarana yang digunakan. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaku usaha dalam menghasilkan produk segar hasil pertanian yang bermutu dan aman bagi konsumen. Penerapan "Cara Penanganan Pascapanen Yang Baik atau Good Handling Practices (GHP) ini merupakan pilihan sikap dan tanggung jawab pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan penanganan pascapanen secara benar agar dicapai mutu produk sesuai standar yang diinginkan. Buku "Cara Penanganan Pascapanen Yang Baik atau Good Handling Practices" (GHP) ini merupakan bahan pedoman umum dalam penanganan pascapanen yang baik guna menekan kehilangan hasil dan memperoleh mutu yang baik. Buku GHP ini dibuat untuk memedomani petugas, penyuluh dan pelaku usaha dalam melakukan kegiatan penanganan pasca panen yang baik sehingga diperoleh produk bermutu.
- ItemPedoman Pembuatan Serbuk Labu Kuning Instan(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2004) Purwani, Endang Y.; Yuliani, Sri; Usmiati, Sri; Thahir, Ridwan; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen PertanianBuku ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi teknologi tepat guna pembuatan serbuk labu kuning kepada masyarakat. Pengembangan teknologi diharapkan akan meningkatkan nilai tambah labu kuning yang saat ini pemanfaatannya masih terbatas pada skala rumah tangga yaitu untuk dikonsumsi dalam bentuk sayur dan campuran kolak.
- ItemHorticulture Products of Indonesia(Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian/PPHP, 2005) Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian/PPHP; Perpustakaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian"Indonesia's Horticulture in Promotion' a hand book which has content of the potential Indonesias Horticultural commodities — including its economic value of the last five years. We hope that this book could give general and clear information and guidance about Indonesia commodity of fruit, vegetable, ornamental plant, and medicine plant.
- ItemResep Masakan Sayuran Indigenous(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2006) Hartuti, Nur; Ameriana, Mieke; Adiyoga, Witono; Soetiarso, Thomas Agoes; Kirana, Rinda; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemPeran Zae (Zona Agroekologi) Dan LQ (Loqation Quotient ) Dalam Pengembangan Hortikultura Di Jawa Timur(BPTP Jatim, 2006) KARTONO, Gatot; Q. D. Ernawanto; D.P. Saraswati
- ItemTeknologi Pengolahan Sari Belimbing(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2007) La Side, Rachmawaty; Aminah, Syarifah; Ramdhan, Tezar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian JakartaBesarnya peluang pasar bagi produk olahan di DKI Jakarta mendorong tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok petani pengolah yang dimotori oleh Kelompok Wanita Tani yang telah banyak menghasilkan beraneka ragam produk olahan, diantaranya adalah sari belimbing. Produk tersebut cukup berpotensi untuk dikembangkan dan dijadikan salah satu produk unggulan DKI Jakarta. Oleh karena itu sangat dibutuhkan penanganan pengolahan yang optimal untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pasar produk sari belimbing. Brosur ini memberikan informasi tentang perbaikan teknologi yang biasa dilakukan oleh petani pengolah dan standar prosedur operasional yang memuat modifikasi proses yang mengarah pada perbaikan mutu serta keamanan produk sari belimbing. Diharapkan brosur ini dapat dijadikan pedoman bagi penyuluh pertanian di lapangan dan petani pengolah sari belimbing di Jakarta maupun masyarakat pengguna lainnya.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »