Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan by Title
Now showing 1 - 20 of 78
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisa Dampak Hasi Pengkajian Marning Gepeng Di Kabupaten Kediri(BPTP JATIM, 2008) P. SANTOSO; A. Suryadi
- ItemAneka Olahan Sukun(IAARD Press, 2012) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianSukun (Artocarpus communis) adalah nama sejenis pohon dan buahnya sekaligus. Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Orang-orang Eropa mengenalnya sebagai “buah roti” breadfruit, Inggris; atau broodvrucht, Belanda). Buah sukun merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu, untuk kemudian direbus, digoreng, disangrai, atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau di dalam tungku sehingga awet dan dapat disimpan lama. Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi, dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.
- ItemAneka Olahan Umbi Gadung(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB, 2011-12-31) Rustiana, Ria [et.all]; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTBBuku Ini mengajarkan cara pengolahan umbi
- ItemBranding Produk Olahan Tortila Di Wilayah Primatani Kabupaten Pacitan(BPTP JATIM, 2008) SUHARDJO; Z. Arifin
- ItemBUDIDAYA JAGUNG KETAN (Zea mays ceratina)(2025-08-20) CHRISTIANNO JOSHUAJagung ketan (Zea mays ceratina) merupakan jagung yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta merupakan jenis jagung yang semakin popular dan banyak dibutuhkan oleh konsumen. Jagung ketan memiliki kandungan protein (9,5 %), lebih tinggi dibandingkan beras (7,4 %) dan juga memiliki sejumlah vitamin atau zat yang berfungsi spesifik seperti betakaroten dan xantofil (Hanik dan Machfudz, 2021). Jagung ketan memiliki kadar amilopektin hampir 100% pada endosperma (Safrina et al., 2023).
- ItemBULAI Budidaya Tumpangsari Tebu dan Kedelai(BPTP Jatim, 2017) ARIFIN, Zaenal
- ItemDukungan Inovasi Pertanian Di Kabupaten Mahakam Ulu, Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur(BPTP KALTIM, 2017) Banu, wawan Prasetyo; BPTP KALTIM
- ItemDUKUNGAN KOPERASI/PPM DALAM PELAKSAAN KUT UNTUK PALAGUNG 2001 DI JATIM(BPTP Karangploso, 2000) Kanwil Ddekop. Pepinsi Jatim
- ItemDUKUNGAN TEKNOLOGI ORGANIK DALAM PENGEMBANGAN DAN HORTIKULTURA DI KAWASAN SELATAN JAWA TIMUR(PSE, 2002) HARDIANTO, Ruly
- ItemDUKUNGAN TERSEDIANYA PUPUK DALAM PELAKSANAAN GEMA PALAGUNG DI JATIM(BPTP Karangploso, 2000) PT. Pupuk Sriwijaya
- ItemEVALUASI PELAKSANAAN DAN UPAYA PELAYANAN PENYULUH DALAM GEMA PALAGUNG(BPTP Karangploso, 2000) Balai Informasi dan Penyuluh Pertanian
- ItemInovasi Teknologi Pengolahan Hasil dan Perbaikan Sistem Pemasaran Komoditas Pertanian Menghadapi Pasar Bebas(BPTP Karangploso, 1992) SUHARDJO; Puji Santoso
- ItemInovasi Teknologi Unggulan Tanaman Pangan Berbasis Agroekosistem Mendukung Prima Tani(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2006-12-16) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganPrima Tani adalah model atau konsep baru diseminasi teknologi yang dipandang dapat mempercepat penyampaian informasi dan inovasi baru yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian. Prima Tani juga merupakan inisiatif untuk mengatasi masalah kebuntuan atau kelambanan penerapan inovasi teknologi secara luas oleh masyarakat pertanian/pengguna untuk meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Tanaman Pangan telah menghasilkan inovasi teknologi dalam upaya mendukung pembangunan pertanian. Disadari bahwa penelitian dan pengembangan tanaman pangan dinilai berhasil apabila inovasi teknologi yang dihasilkan melalui penelitian dapat dimanfaatkan secara luas oleh petani/masyarakat agribisnis. Prima Tani juga dapat berfungsi sebagai jembatan penghubung antara lembaga penelitian dengan lembaga penyampaian (delivery system) teknologi. Dalam upaya mendukung program Prima Tani, Puslitbang Tanaman Pangan berinisiatif menyusun kumpulan inovasi teknologi unggulan tanaman pangan berdasarkan agroekosistem pertanian. Hal ini sesuai dengan sasaran pelaksanaan Prima Tani yang juga berbasis agroekosistem. Kumpulan inovasi teknologi unggulan ini berisikan berbagai teknologi dan pendekatan pengelolaan terpadu tanaman padi dan jagung di berbagai agroekosistem, termasuk komponen teknologi penunjangnya, paket teknologi produksi kedelai di lahan sawah semi intensif dan lahan kering masam, paket teknologi produksi kacang tanah di tanah Alfisol, paket teknologi produksi kacang hijau di lahan sawah semi intensif, paket teknologi produksi ubi kayu di lahan kering dataran rendah, dan paket teknologi produksi ubi jalar di lahan sawah semi intensif. Kumpulan inovasi teknologi unggulan tanaman pangan ini akan disempurnakan, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan Prima Tani pada tahap-tahap selanjutnya. Mudahmudahan, kumpulan inovasi teknologi unggulan ini dapat menjadi acuan dan bermanfaat dalam mendukung keberhasilan Prima Tani.
- ItemKajian agribisnis subsistem Hulu komoditas padi gogo di Kabupaten Balangan(BPTP KAlimantan Selatan, 2020-03) Sarif, Muhammad; Nugroho HAdi, Sholih; BPTP Kalimantan Selatan
- ItemKEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HUTAN RAWA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PESTISIDA NABATI(IAARD Press, 2014) Asikin, Syaiful; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaRINGKASAN Hutan mempunyai keanekaragaman flora yang sangat beragam. Di lahan rawa Kalimantan Selatan dan Tengah ditemukan berbagai jenis tumbuhan hutan dan berdasarkan hasil eksplorasi diketahui sebanyak 66 jenis yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Efektivitas tumbuhan hutan ini dalam mengendalikan hama serangga bervariasi antara 70-95%. Dengan melihat keanekaragaman hayati, keadaan sosial ekonomi petani, program intemasional yang sangat mendukung penggunaan pestisida nabati, hasil-hasil penelitian dan teknologi sederhana yang tersedia maka penggunaan pestisida nabati di Indonesia mempunyai prospek yang baik. Pestisida nabati diperlukan untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik dan memenuhi permintaan pasar akan produk pertanian yang sehat.
- ItemKERAGAAN DAN ANALISIS EKONOMI PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI (SUTPA) DI KABUPATEN BLITAR(BPTP Karangploso, 2000) WAHAB, Moh. Ismail; A. SupenoPengkajian sistem usahatani berbasis padi berwawasan agribisnis (SUTPA) dilakukan di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar pada musim tanam 1996/1997 seluas 500 ha. Paket teknologi yang diterapkan pada musim hujan (MH) dan musim kemarau I (MK-I) adalah : Teknik tanam benih langsung dan legowo, pengenalan varietas unggul baru Maros, pemupukan berimbang berdasarkan hasil analisis tanah dan pengendalian hama dan penyakit terpadu. Sedangkan pada musim kemarau II (MK-II), teknologi yang diterapkan adalah : Penggunaan varietas baru Manchuria, pengaturan jarak tanam dengan ukuran 40 cm x 10 cm, efisiensi penggunaan benih dan pemukupan, pengaturan drainase, teknik pemanenan dan penanganan hasil panen. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa teknik tanam benih langsung dan sistem tanam legowo memberikan rata-rata hasil gabah kering panen (GKP) lebih tinggi 3.8% dan 12.5% (pada MH) serta 10.1% dan 20.5% pada MK-I dibandingkan dengan cara tanam transplanting yang biasa dilakukan petani. Varietas Maros memberikan rendemen padi lebih tinggi dari pada varietas IR-64. Pada MK-II, varietas kedelai Manchuria memberikan hasil yang lebih tinggi 12.23% dibandingkan dengan varietas lokal. Nilai R/C ratio teknologi SUTPA lebih tinggi dari 2 yang menunjukkan bahwa teknologi SUTPA efisien.
- ItemKERAGAAN DAN ANALISIS PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI (SUTPA) BERWAWASAN AGRIBISNIS DI KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG(BPTP Karangploso, 2000) SISWANTO, Bambang; MardjukiPengkajian rakitan teknologi SUTPA (Sistem Usahatani Berbasis Padi) di Kabupaten Jombang dilakukan di wilayah Kecamatan Mojowarno pada musim tanam MH. 1996 seluas 500 Ha. Rakitan teknologi budi daya padi yang diterapkan terdiri dari: penggunaan varietas unggul Maros, dosis pupuk berdasarkan analisis tanah, penerapan PHT, penerapan cara tanam jajar legowo dan TABELA. Teknik TABELA dan jajar legowo memberikan hasil rata-rata lebih tinggi dibanding cara tanam pindah biasa, hasil tertinggi yang dicapai antara 6,5-7 t/ha. Sementara petani yang melaksanakan cara tanam tradisionil memperoleh hasil rata-rata antara 5-6 t/ha. Pendapatan tertinggi diperoleh oleh petani yang melaksanakan cara TABELA yakni Rp 1.384.875 dibandingkan cara tradisional yang hanya Rp 795.00,-.
- ItemKERAGAAN DAN ANALISIS PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI (SUTPA) DI KABUPATEN LAMONGAN(BPTP Karangploso, 2000) SULIYANTO; SatinoPengkajian rakitan teknologi Sistem Usahatani Berbasis Padi (SUTPA) di Kabupaten Lamongan dilakukan di wilayah Kecamatan Kedungpring pada musim hujan 1996/1997 seluas 500 ha. Rakitan teknologi budidaya padi terdiri dari varietas unggul baru Maros, dosis pupuk berimbang, penerapan PHT, teknik tanam benih langsung (TABELA) dan TAPIN LEGOWO masing-masing 25 ha. Pengkajian teknologi SUTPA dibimbing oleh peneliti/penyuluh dan teknisi dari BPTP Karangploso, bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tingkat II Lamongan, PPL PHP, Mantan, Kontak Tani dan petani. Sarana produksi (pupuk, bibit, obat-obatan) disediakan lewat KUT atau swadana petani. Teknik TABELA, Legowo dan Tapin dengan varietas Maros masing-masing hasilnya 6,43%, 5,40% dan 3,60% lebih tinggi dibanding IR-64. Pendapatan petani yang menerapkan teknologi SUTPA rata-rata meningkat 5,15% daripada diluar SUTPA, karena harga jual gabah varietas Maros lebih rendah daripada IR-64. R/C ratio SUTPA yang paling kecil 1,52 berarti teknologi tersebut secara ekonomis masih layak diterapkan
- ItemKERAGAAN DAN ANALISIS PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI (SUTPA) DI KECAMATAN PANDAAN, KABUPATEN PASURUAN PADA MK II 1997(BPTP Karangploso, 2000) G. Kustiono; SumardiPengkajian SUTPA di Kabupaten Pasuruan pada tahun 1997 dilakukan di Kecamatan Pandaan pada hamparan 500 ha, dengan melibatkan 679 keluarga tanai dari 18 kelompok tani dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani. Teknologi yang diterapkan tanam Jajar Legowo, Tabela, Tapin, pemupukan 187-200 kg Urea tablet, 300 kg Urea pril, 100 kg SP-36 dan 75 kg KCl/ha dan varietas Maros. Hasil menunjukkan bahwa teknik Tabela lebih baik dilakukan pada petakan luas, pengairan dapat diatur dan tidak pada musim hujan. Namun demikian alat Tabela perlu modifikasi karena keluarnya benih tidak merata dan terlalu berat. Tanam Jajar Legowo mudah diadopsi petani karena sudah terbiasa menanam teratur. Intensitas serangan hama dan penyakit sangat ringan dan tidak berarti. Produksi varietas Maros pada Tabela mencapai rata-rata 8,8 t/ha, meningkat 5% dibanding Tapin plus, terutama karena peningkatan populasi. Secara berturut-turut hasil yang diperoleh varietas Maros adalah Tabela (8,8 t/ha), Jajar Legowo (8,73 t/ha), Tapin plus (8,35 t/ha) dan cara petani dengan varietas IR 64 (7,64 t/ha). Dengan demikian SUTPA di Pandaan dapat meningkatkan produktivitas padi.