Buku
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buku by Subject "A Agriculture/Pertanian"
Now showing 1 - 20 of 180
Results Per Page
Sort Options
- ItemA DISCIPLINED APPROACH TO THE DEVELOPMENT OF THE PRODUCTIVITY OF COCONUT LANDS(Asian and Pacific Coconut Community, 1998-01) U.V.H PERERAThe knowledge to improve the productivity of coconut lands to reasonable economic levels has been available for more than half a century.
- ItemA GUIDE TO THE PREPARATION OF RESEARCH PROPOSALS(Asian and Pacific Coconut Community, 2013) Prof. H.P.M Gunasena ChairmanWriting a good research proposal is an important skill that should be acquired by researchers in order to win the much needed financial support for their proposed research projects.
- ItemAgribisnis Ayam Buras Menggunakan Pakan Murah dan Bermutu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2001-12) Simon P. GintingProgram intensifikasi ayamburas (INTAB) yang telah dilaksanakan pemerintah sejak tahun 1985/1986 di Sumatera Utara telah mampu meningkatkan populasi ayam buras baik sebagai sumber produksi daging maupun telur di pedesaan.
- ItemAplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (Land Application) di Perkebunan Kelapa Sawit(Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2013) vita dhlan lelyana; erwinsyah; Henny lydiasariland application merupakan salah satu teknik pengelolaan limbbah cair pabrik kelapa sawit dengan cara mengalirkan limbah cair melalui sistem parit ke kebun.
- ItemArahan Kebutuhan Pupuk Sp-36 Dan KCI Tanaman Padi Di Kabupaten Deli Serdang(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2002-10) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera UtaraRekomendasi pemupukan adalah suatu rancangan yang meliputi jenis pupuk, dosis pupuk, cara pemupukan dan waktu pemupukan untuk suatu tanaman pada suatu areal tertentu.
- ItemArahan Kebutuhan Pupuk Sp-36 Dan KCI Tanaman Padi Di Kabupaten Mandailing Natal(Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 2002-10) Departemen PertanianPenggunaan pupuk secara rasional dan berimbang adalah salah satu faktor kunci utuk dapat memperbaiki dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian, khususnya di daerah tropika dimana ketersediaan unsur hara yang cukup merupakan salah satu faktor pembatas.
- ItemBagian Proyek Ppsut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gedong Johor Sumatra Utara(Departemen Pertanian, 1998) Pusat Penelitian Sosial Ekonomi PertanianSumatera Utara merupakan salah satu Propinsi yang berperan penting dalam penyediaan buah jeruk di Indonesia. Letak geografis daerah ini yang strategis menyebabkan peluang untuk memasarkan jeruk ke luar negri cukup besar dan nilai ekspor jeruk dari Sumatera Utara pada tahun 1995 sebesar US $ 275.678.
- ItemBahan Pelatihan Pemanfaatan Bangkai Ikan Untuk Pupuk Organik Dengan Probion di Kawasan Danau Toba Sumatera Utara(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2004) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera UtaraKompos adalah pupuk organik yang bahan dasarnya berasal dari pelapukan bahan tanaman atau limbah organik
- ItemBeberapa Komponen Teknologi Usaha Tani Padi Sawah(departemen pertanian badan penelitian dan pengembangan pertanian, 2000) departemen pertanian badan penelitian dan pengembangan pertaniankita ketahui bersama bahwa tujuan pengembangan pertanian saat ini lebih diarahkan kepada peningkatan produktivitas usaha tani. sejalan dengan tujuan dan sasaran tersebut maka sistem pertanian harus berubah ke arah pertanian yang lebih modern, tanggu dan menggunakan teknologi maju sehingga dapat menjadi suatu usaha yang dikenal dengan sistem agribisnis
- ItemBeternak Kambing Di Pedesaan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2002-06-30) Wasito; Nova Primawati; RinaldiDalam program Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU) di Sumatera Utara, ternak kambing ditetapkan sebagai salah satu komoditas unggulan. Untuk mendukung SPAKU kambing di daerah ini diperlukan dukungan teknologi yang sesuai dengan kondisi lokal, guna meningkatkan produktifitas dan efisiensi usaha ternak kambing, yang akan berdampak kepada peningkatan pendapatan petani dan membuka lapangan kerja
- ItemBIOMASSA TANAMAN PERKEBUNAN Fisik dan Proksimat serta Konversi Bio dan Termal Biomassa untuk Bioenergi(IAARD Press, 2018) Andi Amran Sulaiman; Muhammad Syakir; Fadjry Djufry; Haris Syahbuddin; Sumanto; Bambang Purwantana; Nur Richana; Bambang PrastowoBiomassa tanaman adalah semua bagian tanaman dari akar sampai pucuk daun. Dinamika dan perkembangan kebutuhan manusia dan perubahan global kondisi dunia menyebabkan kebutuhan atas pangan dan energy menjadi semakin meningkat. Seiring dengan makin terbatasnya sumberdaya, manusia akhirnya kembali memanfaatkan salah satu kekayaan awal kehidupan yaitu biomassa terutama yang berasal dari pertanian dan khususnya tanaman perkebunan yang dinilai cukup melimpah dan sangat potenial. Kebutuhan atas pangan dan energy apabila tidak diperhitungkan secara seksama maka akan menimbulkan ketidak-imbangan lingkungan. Oleh karena itu biomassa pertanian khususnya biomassa perkebunan sudah harus dihitung dengan seksama ketersediaannya, jenis maupun kualitasnya, sehingga degan mudah diketahui cara pemanfaatan yang aman ke depannya.
- ItemBUDI DAYA DAN AGRIBISNIS KEMIRI SUNAN SUMBER BAHAN BAKAR NABATI(IAARD Press, 2014) Muhammad Syakir; Dibyo Pranowo; Maman Herman; Abdul Muis HasibuanKemiri sunan [Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw] adalah salah satu jenis tanaman penghasil minyak nabati yang sangat potensial untuk bahan baku biodiesel. Minyak nabati dari tanaman ini diharapkan menjadi salah satu sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar biodiesel. Untuk mendukung upaya tersebut, budi daya dan agribisnis tanaman ini perlu diketahui oleh masyarakat. Sebaran kemiri sunan masih terbatas di Jawa Barat sehingga pengembangan tanaman ini secara luas di seluruh wilayah Indonesia memerlukan strategi, perencanaan, dan koordinasi yang baik dari semua pihak terkait. Informasi dalam buku Budi daya dan Agribisis Kemiri Sunan Sumber Bahan Bakar Nabati ini merupakan hasil penelitian Badan Llitbang Pertanian selama lima tahun terakhir.
- ItemBudi daya dan Pascapanen Karet(IAARD PRESS, 2012) Sabarman Damanik, Muhammad Syakir, SiswantoTanaman karet (Hevea brasiliensis) merupa-kan salah satu komoditas ekspor yang menjadi sumber pemasukan untuk pendapat-an negara. Permintaan karet dunia meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia mempunyai peluang paling besar untuk memanfaatkan potensi pasar tersebut. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi nasional adalah mendukung pengembangan karet melalui buku petunjuk Budi daya dan Pascapanen yang dapat membantu masyarakat pekebun untuk berusaha tani secara tepat dan optimal serta menguntungkan.
- ItemBudi daya dan Pascapanen TEBU(IAARD PRESS, 2017) Chandra Indrawanto, Purwono, Muhammad Syakir, Siswanto, Deciyanto Soetopo, S. Joni Munarso, Joko Pitono, Widi RuminiSwasembada gula merupakan salah satu program Empat Sukses Kementerian Pertanian dalam pembangunan pertanian Kabinet Indonesia Bersatu II. Dari sisi on farm, pencapaian sasaran tersebut harus didukung oleh peningkatan luas areal tebu, produktivitas dan rendemen. Dalam implementasinya diperlukan panduan budi daya dan pasca panen tebu yang memadai, sesuai dengan kebutuhan kondisi masa kini. Selain itu, meningkatnya jumlah petani yang terlibat dalam usaha tani tebu menuntut perlunya penerbitan dan penyebaran luasan buku teknik budi daya yang dapat mendorong motivasi, penerapan teknologi budi daya dan pasca panen tebu yang baik.
- ItemBudi daya dan Pascapanen TEH(IAARD Press, 2017) Dedi Soleh Effendi; Muhammad Syakir; M. Yusron; Rr. Sri HartatiTanaman teh (Camellia sinensis) pertama sekali dikenal di Cina yaitu di daerah provinsi Yunnan bagian Barat Daya Cina yang memiliki iklim tropis dan sub tropis. Syarat tumbuh untuk tanaman teh adalah kesesuaian iklim, tanah dan elevasi. Iklim. Iklim yang baik untuk pertumbuhan tanaman teh meliputi suhu udara yang berkisar 13 - 15 C, kelembaban relatif pada siang hari > 70%, curah hujan tahunan 2.000 mm, yaitu pada bulan-bulan tanam,curah hujan < 60 mm. Intensitas cahaya tidak boleh terlalu tinggi agar suhu tidak meningkat drastis. karena bila suhu mencapai 30C pertumbuhan tanaman teh akan terhambat. Untuk mengurangi intensitas cahaya, pada ketinggian 400 – 800 m kebun-kebun teh memerlukan pohon pelindung tetap atau sementara. Suhu tinggi juga dapat merusak perakaran tanaman terutama akar di bagian atas. Pemberian mulsa 20 ton/ha diperlukan untuk menurunkan suhu tanah. Angin yang terus menerus dapat menyebabkan daun rontok, disamping itu juga merupakan media penyebaran hama dan penyakit.
- ItemBudidaya Bawang Putih(Balai Informasi Pertanian Sumatera Utara, 1986) Departemen PertanianBawang Putih, Allium sativum L. famili amaryllidaceae berasal dari bawang liar A. longicur pis Rgl yang tumbuh di Asia Tengah. Setelah dibudidayakan, tanaman ini tersebar kedaerah daerah laut tengah dan negara-negara lainnya yakni ; Spanyol, Italia Utara, Perancis, Rumania, Mesir, Bulgaria, Brazila. Kalifornia, Meksiko, Jepang dan Philipina.
- ItemBudidaya dan Pasca Panen KAKAO(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010) Karmawati, Elna; Mahmud, Zaenal; Syakir, Muhammad; Munarso, Joni; Ardana, I Ketut; RubiyoKakao merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki peranan yang cukup nyata dan dapat diandalkan dalam mewujudkan program pembangunan per-tanian, khususnya dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendorong pengembangan wilayah, peningkatan kesejahteraan petani dan peningkatan pendapatan/ devisa negara. Pengusahaan kakao di Indonesia sebagian besar merupakan perkebunan rakyat. Dalam dua dasawarsa terakhir ini areal kakao Nasional terus menjalani pertumbuhan yang nyata sehingga produksi kakao nasional juga menjalani pertumbuhan yang nyata sehingga produksi kakao nasional juga meningkat seiring dengan peningkatan luas arealnya, namun demikian produktivitasnya stabil bahkan menurun.
- ItemBudidaya dan Pasca Panen Tanaman Aren dan Sagu(Balai Penelitian Kelapa, 1994) Balai Penelitian KelapaSalah satu tujuan pembangunan pertanian Pelita V adalah menganeka ragamkan komoditas pertanian guna menunjang perluasan pašar dan kesempatan kerja. Tanaman palma yang diprogramkan dalam Pelita V adalah Aren, Lontar, Pinang dan Sagu (ANO- NIM, 1989).
- ItemBudidaya dan Pascapanen Kopi(IAARD PRESS, 2012) Bambang Prastowo, Elna Karmawati, Rubiyo, Siswanto, Chandra Indrawanto, S. Joni Munarso, Joko PitonoTanaman kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional. Sampai saat ini, Indonesia sangat berpeluang untuk menjadi produsen terbesar, karena Indonesia berada di urutan ketiga setelah Vietnam dan Brazil. Untuk mendukung pengembangan kopi, terutama untuk membantu masyarakat yang tertarik kepada tanaman kopi, maka buku ini disusun. Budidaya dan pascapanen kopi perlu diketahui masyarakat untuk menjadi pedoman umum terutama bagi praktisi di lapangan.
- ItemBudidaya dan Prospek Pengembangan Pala dan Panili(Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 1990) Balai Penelitian Tanaman Rempah dan ObatPembangunan nasional pada Pelita V masih diletakkan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian. Salah satu tujuan dari pembangunan pertanian sebagaimana yang tercantum dalam GBHN adalah meningkatkan ekspor komoditi pertanian, menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan petani, Komoditas-komoditas pertanian yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya adalah pala dan panili.