Teknologi Inovasi Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Teknologi Inovasi Pertanian by Subject "A Agriculture/Pertanian"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- Item1000 Teknologi Inovatif dan Penerapan Inovasi Kolaboratif Balitbangtan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2021) Editor, Ketut Gede Mudiarta, Nurjaman ... [et al]Sektor pertanian menjadi tumpuan pembangunan ekonomi nasional, dan juga dituntut mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional, bahkan menjadi sumber pangan bagi dunia, yang saat ini jumlah populasi penduduknya mendekati 10 miliar. Pada sisi lain, sektor pertanian menghadapi tantangan terkait lahan pertanian yang semakin berkurang dan juga fenomena perubahan iklim saat ini. Oleh karena itu, pembangunan pertanian harus berorientasi pada peningkatan efisiensi dan daya saing, sehingga diperlukan penguasaan dan penerapan teknologi inovatif untuk mendukung pembangunan pertanian. Balitbangtan sebagai bagian dari dinamika pembangunan pertanian, senantiasa melakukan penelitian dan pengembangan pertanian berkelanjutan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern. Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Balitbangtan meliputi berbagai bidang seperti pemuliaan yang menghasilkan varietas unggul baru ataupun galur serta bibit ternak unggul, penelitian dan pengembangan yang menghasilkan teknologi inovatif bidang budidaya, pascapanen, alat dan mesin pertanian, pestisida, vaksin dan obat-obatan, serta model penerapan teknologi inovatif kolaboratif.
- Item50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2012) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBuku 50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian ini merupakan teknologi inovatif bidang pascapanen pertanian yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian selama kurun waktu tahun 2005 – 2012. Inovasi teknologi yang merupakan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian ini, khususnya menekanan pada pengembangan teknologi yang berbasis pada sumber daya lokal dan mendukung program pembangunan pertanian berkelanjutan, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian. Badan Litbang Pertanian menerbitkan buku 50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian ini bertujuan agar menjadi alternatif teknologi yang dapat mempercepat perwujudan visi Badan Litbang Pertanian.
- Item500 Teknologi Inovatif Pertanian(IAARD Press, 2015) Editor: Erizal Jamal, Istriningsih; Toto Sutater; Riko Bintari P.; Nuning Nugrahani; Nurliani Bermawie; Heru Praptana; Sanuki Pratikno; Hasanatun Hasinah; Ume Humaedah; Ifan Muttaqien; Widhya Adhy; Kendri Wahyuni; Ida Orbani; Dody Dwi Handoko; Sri Utami; Yeni Suryani; SyahyutiBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan berbagai perubahan mendasar dalam paradigma penelitian dan pengembangan. Upaya membuat teknologi yang dihasilkan para peneliti tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna dan memenuhi 6 tepat (waktu, jumlah, jenis, mutu, harga dan tempat), menjadi target utama dalam setiap program yang dilakukan. Untuk itu ketersediaan informasi teknologi serta proses mendapatkannya mejadi penting dan perlu terus di perbaharui dari waktu ke waktu. Terkait dengan penyediaan informasi teknologi ini, Balitbangtan sejak empat tahun yang lalu telah menerbitkan buku seri Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian, mulai dari 100 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian sampai 400 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian. Informasi yang disediakan dikemas dalam bentuk ringkas tentang invensi yang telah dihasilkan selama ini, serta keunggulannya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi petani dan pelaku usaha pertanian.
- ItemInovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat(IAARD Press, 2015) Editor: I Djatnika; M. Jawal Anwarudin Syah; Dyah Widiastoety; M. Prama Yufdy; Sulusi Prabawati; Sanuki Pratikno; Ofi LuthfiyahBuku Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat disusun oleh Puslitbang Hortikultura dengan merangkum tulisan para peneliti lingkup Puslitbang Hortikultura maupun peneliti BPTP tentang proses diseminasi teknologi inovatif hortikultura ke masyarakat terutama petani hortikultura di beberapa daerah sentra produksi. Dalam buku ini diuraikan tentang pengalaman para peneliti dan penyuluh dalam mendiseminasikan teknologi inovatif hortikultura dan respon para petani untuk mengadopsi teknologi tersebut. Teknologi inovatif yang didiseminasikan meliputi teknologi tanaman buah (pepaya, manggis, mangga, pisang, jeruk, alpukat, strawbery dan belimbing), tanaman sayuran (bawang merah, kentang dan sayuran daun), dan tanaman hias (krisan dan sedap malam).
- ItemInovasi Mendukung Sistem Pertanian Bioindustri Integrasi Padi - Sapi Spesifik Bengkulu : Teknologi dan Kelembagaan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2016) Wibawa, Wahyu; Kusnadi, Harwi; Yesmawati; Mikasari, Wilda; Darmadi, Agus; Suyanto, HendriDi Provinsi Bengkulu, sistem pertanian bioindustri belum diterapkan dan perlu diinisiasi penumbuhannya sesuai dengan kondisi wilayah (spesifik lokasi). Padi dan sapi merupakan komoditas unggulan dan diusahakan oleh sebagian besar masyarakat tani di Provinsi Bengkulu. Selama ini, kedua usaha pertanian tersebut belum diusahakan secara terintegrasi, sehingga masing-masing mempunyai permasalahan yang spesifik. Jika keduanya diusahakan secara terintegrasi, maka keduanya saling bersinergi dan dapat saling melengkapi satu dengan lainnya. Sistem pertanian bioindustri memandang lahan pertanian tidak semata-mata sebagai sumberdaya alam, namun juga dipandang sebagai industri yang memanfaatkan seluruh faktor produksi untuk menghasilkan pangan untuk ketahanan pangan maupun produk lain yang dikelola menjadi bioenergi serta bebas limbah dengan menerapkan prinsip mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang (reduce, reuse dan recycle). Berkelanjutan, meminimalkan limbah, ramah lingkungan, memaksimalkan pendapatan melalui peningkatan nilai tambah serta mempertimbangkan economic scale merupakan prinsip dasar dalam sistem pertanian bioindustri. Buku ini berisi kumpulan inovasi-inovasi yang dikelompokkan dalam 9 Bab atau kelompok untuk mempermudah pembaca dalam memahami informasi yang disajikan. Sembilan Bab tersebut adalah: (1) Pendahuluan (2). Budidaya Padi Aromatik (3). Pemeliharaan ternak sapi potong ramah lingkungan (4). Pemanfaatan limbah tanaman padi (5). Pemanfaatan limbah ternak sapi (6). Peningkatan nilai tambah produk integrasi padi-sapi (7). Peningkatan kapasistas dan kinerja kelembagaan (8). Sasaran dan harapan sistem pertanian bioindustri (9). Penutup
- ItemPertanian Indonesia di Era Kolonial Belanda(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2021) Kusmayadi, Eka
- ItemPetunjuk Teknis Kerja Sama Alih Teknologi(IAARD Press, 2018) Istriningsih; Sutater, Toto; Tresnawati, Kania; Nurjaman; FarukBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengemban amanat untuk mengusahakan alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian kepada badan usaha dan atau masyarakat, sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2005. Sebagai implementasi dari peraturan perundangan tersebut, maka Balitbangtan menerbitkan Petunjuk Teknis (Juknis) Kerja Sama Alih Teknologi sebagai penjabaran dari Peraturan Menteri Pertanian No. 07/Permentan/LB.200/2/2018 tentang Pedoman Alih Teknologi Pertanian. Juknis Kerja Sama Alih Teknologi ini merupakan revisi dari Juknis edisi ketiga, sehubungan dengan dicabutnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 99 tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Permentan Nomor 06 tahun 2012 tentang Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Penerbitan Juknis ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan alih teknologi secara komersial melalui mekanisme kerja sama lisensi dengan dunia usaha/industri, guna mengembangkan invensi hasil Balitbangtan menjadi inovasi yang massif dan mempunyai jangkauan distribusi yang luas, mampu memberikan nilai tambah serta menjawab permasalahan riil yang dihadapi petani atau pengguna akhir di lapangan.
- ItemPetunjuk Teknis Kerjasama Alih Teknologi(IAARD Press, 2015) Istriningsih; Sutater, Toto; Tresnawati, Kania; Triana, Miyeke; Theresia, Emy; Assagaf, Djakfar Ash Sadiq; NurjamanBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengemban amanat untuk mengusahakan alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian kepada badan usaha dan atau masyarakat, sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2005. Sebagai implementasi dari peraturan perundangan tersebut, maka Balitbangtan menerbitkan Petunjuk Teknis (Juknis) Kerja Sama Alih Teknologi sebagai penjabaran dari Peraturan Menteri Pertanian No.99/Permentan/OT.140/02/2013 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian serta implementasi Peraturan Menteri Pertanian No.05/Permentan/OT.140/1/2014 tentang Pedoman Penyusunan Naskah Perjanjian Lingkup Kementerian Pertanian. Juknis edisi kedua ini merupakan revisi dari Juknis edisi pertama, serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Petunjuk Teknis Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Penerbitan Juknis ini dimaksudkan sebagai pedoman tata cara penyelenggaraan alih teknologi secara komersial melalui mekanisme Kerja Sama lisensi, guna mengembangkan invensi hasil Balitbangtanmenjadi inovasi dengan jangkauan distribusi yang luas, mampu memberikan nilai tambah serta menjawab permasalahan riil yang dihadapi petani atau pengguna akhir di lapangan.