Lingkungan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Lingkungan Pertanian by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 33
Results Per Page
Sort Options
- ItemKeragaan Sipramin Sebagai Alternatif Sumber Pupuk N dan Bahan Organik Pada Berbagai Tanaman(BPTP Karangploso, 1999) A. Sofyan; A. Abdurachman
- ItemPENGKAJIAN RAKITAN TEKNOLOGI SISTEM USAHATANI KONSERVASI DI LAHAN MARGINAL PERBUKITAN KAPUR(BPTP Karangploso, 1999) PRATOMO, Al. Gamal
- ItemUJI MULTI LOKASI CALON VARIETAS UNGGUL KAPAS UNTUK TUMPANGSARI DI SENTRA PRODUKSI DENGAN AGROEKOLOGI SPESIFIK JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) ARIFIN, F; T. Sudaryono; M. Cholil Mahfud
- ItemPENGEMBANGAN SISTEM KEDIRAN EKONOMI PEDESAAN(BPTP Karangploso, 2000) NATAATMADJA, Hidayat
- ItemOPTIMASI POTENSI LESTARI SUDMBERDAYA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERIKANAN DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) WIADNYA, G.G.R.; Sutjipto, DD; Murachman Purwodaijanto
- ItemSTRATEGI PERAKITAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) HARDJO SUWIRYO, Suyamto
- ItemTeknik Pengukuran Emisi Gas N2O Dari Lahan Sawah Secara Manual(Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian, 2002) Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian; Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian
- ItemPANEN HUJAN DAN ALIRAN PERMUKAAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN BERKELANJUTAN USAHATANI LAHAN KERING(PSE, 2002) IRIANTO, Gatot; Nani Heryani; Nurwida Pujilestari
- ItemPEMBANGUNAN KAWASAN GUNUNG KIDUL DENGAN KONSERVASI LAHAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN(PSE, 2002) SOEDJOKO, Sri Astuti; Hatma Suryatmojo
- ItemSTRATEGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN MIKRO DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS KELOMPOKDI LAHAN KERING MARJINAL KAWASAN SELATAN(PSE, 2002) HARDIANTO, Ruly; Widianto Totok T. Irianto; Nindyowati
- ItemKONSERVASI TANAH DAN AIR DALAM BUDIDAYA KENTANG DI LAHAN BERLERENG DATARAN TINGGI(PSE, 2002) ARIFIN, Zaenal; Suyamto
- ItemTeknik Pengukuran Emisi Gas Metana dari Lahan Sawah secara Manual(Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian, 2003) Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian; Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian
- ItemProsedur Analisa Residu Pestisida Pada Tanah, Air dan Tanaman(Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian, 2004) Mariffatun, Titik; Harsanti, E. Srihayu; Jatmiko, S.Y.; Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan PertanianPembangunan pertanian khususnya tanaman pangan dan sayuran dihadapkan pada dua masalah yang sama pentingnya, yaitu peningkatan produksi dan menjaga kelestarian sumber daya lingkungan. Tuntutan ini mendorong upaya penelitian untuk menemukan inovasi teknologi selain berorientasi pada peningkatan nilai tambah ilmiah dan komersial juga mengarah kepada sistem produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian (Lolingtan) merupakan Unit Pelaksana Teknik yang mempunyai mandat melaksanakan penelitian pencemaran lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian. Untuk mendukung penelitiannya, Lolingtan dilengkapi antara lain dengan Laboratorium Residu Pestisida. Dalam sistem produksi pertanian khususnya tanaman pangan dan sayuran diduga banyak menyebabkan meningkatnya kandungan residu pestisida karena pestisida selalu diaplikasikan untuk meningkatkan hasil tanaman. Untuk mendapatkan data penetapan residu yang akurat diperlukan cara atau metode yang tepat dalam pengukurannya. Buku ini memberi informasi tentang prosedur analisa residu pestisida pada tanah, air dan tanaman.
- ItemSTUDI POTENSI PENGEMBANGAN MINYAK NABATI (BIOFUEL) DARI TANAMAN JARAK PAGAR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG(BPTP Jatim, 2007) HARDIANTO, Ruly; Agus Prijanto UtomoTanaman jarak sangat potensial dikembangkan di wilayah Kabupaten Tulungagung. Sasaran areal pengembangan tanaman jarak pagar (jatropha curcas L.) adalah pada daerah-daerah lahan marjinal yang tersebar di sebelas wilayah kecamatan dengan total areal mencapai 10.160 hektar. Perkiraan potensi uas tanaman jarak pada batas lahan milik masyarakat saat ini di wilayah Tulungagung baru sekitar 338 hektar. Rencana pengembangan tanaman jarak di beberapa wilayah kecamatan yang akan dimulai tahun 2007 diproyeksikan sekitar 1.300 hektar, diantaranya di Kecamatan Sendang, Pagerwojo, Gondang, Bandung, Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, Pucanglaban dan Rejotangan. Pengembangan tanaman jarak di tingkat petani secara kultur teknis tidak bermasalah, namun bila ditinjau dari aspek kelayakan ekonomis masih terdapat masalah yaitu harga yang murah dan belum ada jaminan kepastian pasarnya.
- ItemCara Pengukuran Emisi Gas Rumah Kaca pada Berbagai Lahan dan Jenis Tanaman Pertanian(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, 2011) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menekan emisi GRK nasional dari tingkat BAU (business as usual) sebesar 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan negara lain pada tahun 2020. Untuk itu, berbagai strategi telah disiapkan oleh masing-masing sektor terkait, terutama kehutanan, pertanian, energi, transportasi, dan industri. Salah satu kegiatan dalam upaya mitigasi dan adaptasi GRK di bidang pertanian adalah “Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan untuk Meningkatkan Penyerapan Karbon dan Penurunan Emisi GRK” yang diselenggarakan di empat lokasi lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan data yang akurat tentang berbagai aspek meliputi total emisi karbon dari lahan gambut, pengaruh berbagai kematangan gambut terhadap emisi GRK, serta sistem usahatani rendah emisi karbon
- ItemMembangun Petak Demonstrasi untuk Menekan Emisi GRK di Lahan Gambut(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, 2011) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Salah satu kegiatan dalam upaya mitigasi dan adaptasi GRK di bidang pertanian adalah “Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan untuk Meningkatkan Penyerapan Karbon dan Penurunan Emisi GRK” yang diselenggarakan di empat lokasi lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan data yang akurat tentang berbagai aspek meliputi total emisi karbon dari lahan gambut, pengaruh berbagai kematangan gambut terhadap emisi GRK, serta sistem usahatani rendah emisi karbon. Selain itu, kegiatan yang didukung oleh ICCTF-BAPPENAS ini juga diharapkan dapat dipakai sebagai rujukan dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional serta peningkatan devisa, lapangan kerja, dan pendapatan penduduk.
- ItemPengelompokan Pestisida Berdasarkan Cara Kerja (Mode of Action)(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2013) Hudayya, Abdi; Jayanti, Hadis; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemGerakan pemberdayaan petani terpadu materi ternak sapi potong(Media Nusa Creative, 2015) Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
- ItemPetunjuk Teknis Remediasi Lahan Sawah dan Hortikultura Dataran Rendah Tercemar Merkuri dan Arsen Melalui Pemanfaatan Bioremediator(Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, 2017) Dewi, Triyani; Hidayah, Anik; Purbalisa, Wahyu; Sarwoto; Balai Penelitian Lingkungan PertanianPembangunan industri dan pertambangan yang semakin meningkat di sekitar lahan pertanian berdampak negatif terhadap kerusakan lingkungan yaitu menghasilkan limbah dalam jumlah yang sangat besar, dan hal ini akan menjadi masalah yang serius bila tidak tangani dengan segera. Penangangan limbah pun masih belum di lakukan dengan serius dan bertanggung jawab sehingga sering dilaporkan adanya lahan yang tercemar akan limbah khususnya limbah logam berat. Keberadaan logam berat Hg dan As dalam tanah dapat direduksi dengan pendekatan secara bioremediasi melalui pemanfaatan mikroba yang dapat mentransformasi Hg dan As dalam bentuk tidak toksik dan tidak tersedia untuk tanaman. Diharapkan dengan memanfaatkan mikroba yang toleran terhadap kandungan logam berat (Hg dan As) yang tinggi pada lahan tercemar merkuri dan arsen menurunkan kadar logam berat pada tanah dan tentunya keamanan produk pertanian terjaga dengan kata lain bebas cemaran dan aman untuk dikonsumsi.
- ItemPetunjuk Teknis Pembuatan Pestisida Nabati sebagai Teknologi Ramah Lingkungan(Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, 2019) Ispatrika, Aji; Sarwoto; Apriyani, Siska; WP, Dolty Mellyga; Wahyuni,Sri; Balai Penelitian Lingkungan Pertanian