Lingkungan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 14
- ItemUJI MULTI LOKASI CALON VARIETAS UNGGUL KAPAS UNTUK TUMPANGSARI DI SENTRA PRODUKSI DENGAN AGROEKOLOGI SPESIFIK JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) ARIFIN, F; T. Sudaryono; M. Cholil Mahfud
- ItemPENGKAJIAN RAKITAN TEKNOLOGI SISTEM USAHATANI KONSERVASI DI LAHAN MARGINAL PERBUKITAN KAPUR(BPTP Karangploso, 1999) PRATOMO, Al. Gamal
- ItemPengelolaan Lingkungan Pertanian : Menuju Pertanian Berkelanjutan(Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, 2022) Annisa Wahida; Susilawati Helena Lina; wihardjaka Anicetus; Noor Muhammad; Utami Sri Nuryani HidayahUpaya peningkatan produksi dihadapkan pada dampak dari pembangunan pertanian yang terkait dengan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Kekurang bijaksanaan dalam pengelolaan sumberdaya alam untuk peningkatan produksi menyebabkan kerusakan sebagian lahan pertanian, yang dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas dan mutu produk pertanian. Hal tersebut dapat diakibatkan dari dampak penggunaan input pertanian terhadap lahan, produk dan lingkungan; dampak sistem usaha tani terhadap emisi gas rumah kaca (GRK), dan dampak dari aktivitas diluar pertanian seperti limbah industri, pertambangan, pemukiman, dan perkotaan terhadap sumberdaya pertanian dan lingkungan.
- ItemMembangun Petak Demonstrasi untuk Menekan Emisi GRK di Lahan Gambut(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, 2011) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Salah satu kegiatan dalam upaya mitigasi dan adaptasi GRK di bidang pertanian adalah “Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan untuk Meningkatkan Penyerapan Karbon dan Penurunan Emisi GRK” yang diselenggarakan di empat lokasi lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan data yang akurat tentang berbagai aspek meliputi total emisi karbon dari lahan gambut, pengaruh berbagai kematangan gambut terhadap emisi GRK, serta sistem usahatani rendah emisi karbon. Selain itu, kegiatan yang didukung oleh ICCTF-BAPPENAS ini juga diharapkan dapat dipakai sebagai rujukan dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional serta peningkatan devisa, lapangan kerja, dan pendapatan penduduk.
- ItemCara Pengukuran Emisi Gas Rumah Kaca pada Berbagai Lahan dan Jenis Tanaman Pertanian(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, 2011) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menekan emisi GRK nasional dari tingkat BAU (business as usual) sebesar 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan negara lain pada tahun 2020. Untuk itu, berbagai strategi telah disiapkan oleh masing-masing sektor terkait, terutama kehutanan, pertanian, energi, transportasi, dan industri. Salah satu kegiatan dalam upaya mitigasi dan adaptasi GRK di bidang pertanian adalah “Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan untuk Meningkatkan Penyerapan Karbon dan Penurunan Emisi GRK” yang diselenggarakan di empat lokasi lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan data yang akurat tentang berbagai aspek meliputi total emisi karbon dari lahan gambut, pengaruh berbagai kematangan gambut terhadap emisi GRK, serta sistem usahatani rendah emisi karbon
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »