Aneka Kacang dan Umbi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Aneka Kacang dan Umbi by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 54
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya dan Manfaat Koro Benguk(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran, 1997) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian UngaranKoro benguk (Mucuna prurirens) di lahan kering sudah dikenal dan ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman sela, untuk diambil bijinya sebagai bahan pangan. Namun demikian ternyata koro benguk juga merupakan bahan pakan alternatif karena mengandung gizi (protein) yang sangat tinggi serta bermanfaat sebagai tanaman penyubur dan penutup tanah.
- ItemKedelai Sumber Pertumbuhan Produksi dan Teknik Budi Daya(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 1998) Arsyad, Darman M.; Syam, Mahyuddin
- ItemPENGKAJIAN TEKNOLOGI SISTEM USAHATANI KEDELAI DI LAHAN TEGAL JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) N. PANGARSA; S. Roesmarkam; Roesmiyanto
- ItemPENGKAJIAN TEKNIK PRODUKSI BENIHVARIETAS UNGGUL KEDELAI(BPTP Karangploso, 1999) C. ISMAIL; G. Efeendy
- ItemPENGKAJIAN TEKNIK PRODUKSI BENIH VARIETAS UNGGUL KACANG HIJAU(BPTP Karangploso, 1999) GATOT KUSTIONO; Sahun; Sumarno
- ItemBeberapa Hama Penyakit Tanaman Kedelai dan Jagung(BPTP Kalteng, 2000-02-13) Surnardi; Susilawati; Rukayah; BPTP KaltengSalah satu kendala didalam meningkatkan produksi kedele dan jagung adalah adanya gangguan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerusakan tanaman, menurunkan hasil bahkan gagal panen apabila tidak ada tindakan pengendalian. Sehingga organisme pengganggu tanaman (OPT) atau yang dikenal dengan hama dan penyakit tidak boleh dianggap sepele.
- ItemPerkembangan dan Deskripsi Varietas Unggul Kedelai 1918-2002(Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, 2003) SuhartinaBuku ini membahas tentang perkembangan varietas unggul kedelai dan menghimpun deskripsi varietas unggul kedelai yang telah dilepas di Indonesia sejak tahun 1918 sampai 2002, yang sebagian besar dihasilkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Tanaman Pangan, termasuk lima varietas unggul baru yang dilepas Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) pada tahun 2001.
- ItemKETERSEDIAAN TEKNOLOGI DAN POTENSI PENGEMBANGAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DI PAPUA(Badan Litbang Pertanian, 2007-04-24) Limbongan, Jermia; Soplanit, Alberth; Kementrian PertanianPengembangan ubi jalar (Ipomoea batatas L.) di Papua didukung oleh ketersediaan sumber daya alam, baik tanah maupun iklim, serta sumber daya manusia yang memadai. Selain sebagai makanan pokok masyarakat setempat, ubi jalar juga dimanfaatkan sebagai pakan babi serta sebagian diperjualbelikan. Produksi ubi jalar di Papua pada tahun 2000–2005 berfluktuasi dengan pertumbuhan 12,26%/tahun. Pertumbuhan tersebut sebagai akibat peningkatan luas panen dan produktivitas. Pengembangan ubi jalar ke depan perlu didukung oleh inovasi teknologi, antara lain varietas unggul, teknologi budi daya, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pascapanen, serta sosial ekonomi dan pemasaran. Tersedianya teknologi usaha tani ubi jalar yang sesuai dengan karakteristik Papua, yang didukung oleh infrastruktur yang memadai, akan mempercepat upaya pengembangannya, baik melalui peningkatan areal tanam maupun produktivitas.
- ItemTeknologi Budidaya Ubi Kayu(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Asnawi, Robet; Arief, Ratna Wylis; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianDi Indonesia, ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan makanan pokok ke tiga setelah padi-padian dan jagung. Sedangkan untuk konsumsi penduduk dunia, khususnya penduduk negara-negara tropis, tiap tahun diproduksi sekitar 300 juta ton ubi kayu. Produksi ubikayu di Indonesia sebagian besar dihasilkan di Jawa (56,6%), Propinsi Lampung (20,5%) dan propinsi lain di Indonesia (22,9%). Permasalahan umum pada pertanaman ubikayu adalah produktivitas dan pendapatan yang rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh belum diterapkannya teknologi budidaya ubikayu dengan benar seperti belum dilakukan pemupukan baik pupuk an-organik maupun organik (pupuk kandang).
- ItemTeknologi Budidaya Kedelai(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Nazar, Amrizal; Mustikawati, Dewi Rumbaina; Yani, AlviKomoditas kedelai sudah umum dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan tahu, tempe, kecap dan susu kedelai serta pakan ternak. Namun dewasa ini kedelai tidak hanya digunakan sebagai sumber protein, tetapi juga sebagai pangan fungsional yang dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit degeneratif, seperti jantung koroner dan hipertensi. Zat isoflavon yang ada pada kedelai ternyata berfungsi sebagai antioksidan. Dengan beragamnya penggunaan kedelai menjadi pemicu peningkatan kebutuhankomoditas ini. Saat ini harga kedelai di pasar Internasional naik 100%. Kalau di awal 2007 harga kedelai masih 300 dollar AS per ton di akhir tahun 2007 meningkat menjadi 600 dollar per ton. Kenaikan harga kedelai di pasar dunia berdampak langsung terhadap kenaikan harga kedelai di dalam negeri.
- ItemPengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai(BPTP KAlimantan Selatan, 2009-12) Sumanto; BPTP Kalimantan SelatanPengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai, bukan suatu teknologi atau paket teknologi, tetapi merupakan pendekatan dalam pemecahan masalah produksi kedelai dengan menerapkan teknologi yang sesuai dengan agroekosistem. Teknologi peningkatan produksi kedelai, sebagai inovasi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian, diuraikan secara singkat pada brosur pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai ini. Brosur ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para penyuluh dan petani dengan menjelaskan tentang pengertian pengelolaan tanaman terpadu, konsep dan pendekatan, tahapan kegiatan PTT, komponen teknologi dan teknologi produksi kedelai spesifik agroekologi. Khusus pada bahasan mengenai komponen teknologi produksi, diinformasikan berbagai varietas unggul kedelai dan anjuran yang dapat ditanam di lahan sawah, lahan kering masam, maupun lahan pasang surut. Disamping itu juga tertuang informasi mengenai bagaimana memilih benih berkualitas, mempersiapkan drainase yang baik, pengendalian gulma, hama dan penyakit, serta teknologi panen dan pasca panen. Penyusunan brosur ini berdasarkan hasil penelitian, pengalaman pengembangan PTT kedelai di beberapa daerah dan diperuntukkan bagi penyuluh maupun petani sebagai panduan dalam pengembangan PTT kedelai di wilayah masing-masing.
- ItemTeknik Produksi Bibit Kentang Bermutu(BPTP Sumatera Utara, 2010) Nainggolan, Palmarum; BPTP Sumatera UtaraBuku berupa petunjuk teknis produksi bibit kentang ini memuat bagaimana sistem perbenihan kentang di Indonesia, langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan dipahami oleh calon petani penangkar atau penangkar benih yang sudah eksis, sehingga benih yang dihasilkan berkualias baik dan dipercaya oleh petani kentang. Dengan demikian, upaya peningkatan produksi kentang di sentra-sentra produksi di Dataran Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara dapat terwujud.
- ItemStandar operasional prosedur (SOP) budidaya ubijalar Derah Istimewa Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2010) kristamtini; Murwati; Budhi Lestari, Sri; sardjiman
- ItemPedoman Umum PTT Kacang Hijau(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2010) Marwoto; Anwari, M.; R., Budhi Santosa; Iswanto, Rudi; Saleh, Nasir; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganKacang hijau merupakan sumber nabati yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Namun produksi nasional relatif tidak meningkat dalam lima tahun terakhir, bahkan menurun pada tahun 2008. Di sisi lain, hasil kacang hijau per satuan luas terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan teknologi yang diterapkan petani. Dalam upaya peningkatan produksi kacang hijau, Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian telah menghasilkan berbagai teknologi dan inovasi. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan teknologi yang diharapkan dapat mempercepat upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani dari usahatani kacang hijau.
- ItemThe content of phytoestrogen on legume plants(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2010-10-22) Tiro, Batseba M.W; Pramono, Suwijiyo; Hartadi, Hari; Soetrisno, Djoko; Baliarti, Endang; Kementerian PertanianThere are many plant-derived bioactive nonnutrients that can confer significant health benefits. Among these phytochemicals is the broad class of nonsteroidal estrogens called phytoestrogens. These phytoestrogens and their metabolites have many potential hormonal and nonhormonal activities that may explain some of the biological effects of diets rich in phytoestrogens. Phytoestrogens are plant (predominantly legumes) substances, that have structural and functional similiarity to 17β-estradiol, that influence a variety of biological processes. Phytoestrogens are widely used in the human reproductive system, but in livestock, it has not been used yet. Prior study on its role livestock, as a first step, it needs to be exploring the content of phytoestrogens on legumes plants. This study was aimed to determine the content of phytoestrogens of various legumes plans (soya bean straw, peanut straw and green bean straw) by using KLT Densitometry method with genistein standard. The research found that from several legume plants, the legume plants that contained soy phytoestrogens was only soya bean straw either dried using a drying oven or using a freeze dryer content with genistein of each was 0,498 g/100 g dry matter, and 1,748 g/100 g sry matter, uspectinely.
- ItemPetunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) Kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2011) Supriyadi, HendiKedelai Glycine max (L.) Merril biasanya diusahakan di lahan sawah yang ditanam pada musim kamarau setelah pertanaman padi. Sedangkan di lahan kering (tegalan) kedelai umumnya ditanam pada musim hujan. Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) telah merakit teknologi produksi kedelai untuk lahan sawah dan lahan kering. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai keuntungan usahatani kedelai. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) Kedelai adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani. PTT Kedelai bertujuan selain untuk meningkatkan produktivitas kedelai secara berkelanjutan juga untuk meningkatkan efi siensi produksi. Pengembangan PTT kedelai di suatu lokasi harus memperhatikan kondisi sumber daya lokal, sehingga teknologi yang diterapkan tersebut dapat dirasakan manfaatnya sesuai tujuan.
- ItemPedoman Umum PTT Ubi Jalar(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2012) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung(BPTP Jawa Barat, 2012) Ramdhaniati, Susi; Y, Rina; BPTP Jawa BaratSasaran petunjuk teknis Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung adalah para penyuluh pertanian, para penyuluh swadaya, pelaku utama usahatani, dan peminat lainnya. Selain itu sebagai bahan informasi untuk penerapan teknologi Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung juga untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan kelompoktani dan anggotanya.
- ItemPengelolaan tanaman terpadu kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2012-12) Anshori, Arif; Srihartanto, Eko; Bimo bekti, Utomo; Prasetiyono, Catur; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
- ItemProspek Pengembangan Agribisnis Kacang Hijau(Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, 2013) Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan UmbiPermintaan kacang hijau dalam negeri makin meningkat dari tahun ke tahun dengan semakin beragamnya produk olahan yang berbahan baku kacang hijau yang dihasilkan oleh industri baik skala rumah tangga maupun industri besar. Ketersediaan sumber daya yang dimiliki baik lahan, teknologi, sarana dan prasarana pendukung, produksi kacang hijau nasional masih dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Buku prospek pengembangan agribisnis kacang hijau ini dibuat sebagai salah satu acuan bagi stakeholders dalam upaya untuk pengembangan kacang hijau terutama di daerah sentra. Buku ini berisi tentang kondisi kacang hijau saat ini, pengembangan kacang hijau, pola pembiayaan usaha kecil (PPUK), potensi dan peluang kacang hijau, kendala dan tantangan serta strategi, kebijakan dan program peningkatan produksi kacang hijau.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »