Aneka Kacang dan Umbi

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 59
  • Item
    Inovasi Teknologi Budi Daya Kacang Tanah pada Beragam Agroekologi di Indonesia
    (Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang, 2024) Rahmianna, Agustina Asri; Taufiq, Abdullah; Pratiwi, Herdina; Herawati, Nur ’Aini; Putri, Pratanti Haksiwi; Lestari, Sri Ayu Dwi; Koentjoro, Bambang Sri; Sulaiman, Andi Amran
    Komoditas kacang tanah menempati posisi penting di dalam rumah tangga petani, yaitu sebagai cash crop. Meskipun demikian, luas panen dan produksi secara nasional terus menurun dan peningkatan produktivitas masih sangat lambat lajunya. Untuk mencapai produktivitas mendekati potensi hasilnya, tanaman kacang tanah perlu tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang optimal yang antara lain diciptakan melalui pengelolaan lahan, air, tanah, dan organisme pengganggu tanaman (LATO) yang maksimal. Dari segi agronomi atau teknik bercocok tanam bahwa rendahnya produktivitas kemungkinan karena paket teknologi budi daya yang spesifik agroekologi belum diterapkan secara optimal atau mungkin belum dikembangkan. Oleh karena itu, kegiatan perakitan paket teknik budi daya yang adaptif untuk masing masing agroekologi sentra produksi perlu mulai dirintis.
  • Item
    Kacang Tanah : Inovasi Teknologi dan Pengembangan Produk
    (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2015) Penyunting: Astanto Kasno; Agustina Asri Rahmianna; I Made Jana Mejaya; Didik Harnowo
    Tanaman kacang tanah belum mendapat perhatian sebaggaimana pada tanaman padi, jagung atau kedelai. Padahal potensi tanaman ini dalam peningkatan pendapatan petani, sebagai cash crops, cukup besar. Dibandingkan dengan tanaman palawija lainnya, kacang tanah memberikan keuntungan yang lebih besar, dengan masukan yang relatif lebih kecil dan risiko kegagalan yang lebih kecil pula. Informasi lebih lengkap tentang kacang tanah dari berbagai aspeknya juga masih relatif sedikit dibanding komoditas lainnya. Publikasi tentang kacang tanah yang lengkap mesti nya diperlukan sebagai acuan dalam usaha dan upaya peningkatan produksi kacang tanah. Terdorong oleh keinginan untuk mendukung pengembangan produksi kacang tanah nasional maka Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), yang menenerima mandat penelitian aneka kacang secara nasional, menerbitkan buku Monograf Kacang Tanah ini. Monograf Kacang Tanah ini menguraikan beragam aspek kacang tanah secara men dalam dari berbagai disiplin ilmu. Pada bagian awal dibahas status kacang tanah berkait dengan keekonomiannya, kesejarahannya, dan bioindustrinya. Selanjutnya aspek penge lolaan sumberdaya genetik termasuk plasma nutfah dan perakitan varietas unggul baru (pemuliaan), budidaya, dan pengendalian organisme pengganggu, serta aflatoksin dipa parkan berdasarkan hasil-hasil penelitian terbaru yang relevan untuk mengatasi masalah di lapang serta untuk mengantisipasi tantangan ke depan. Pun, aspek pascapanen termasuk produk olahan, standar mutu, dan teknologi produksi benih, serta potensi bioindustri kacang tanah dipaparkan secara mendalam pada bagian akhir buku ini.
  • Item
    Budi Daya Tanaman Aneka Kacang di Antara Tanaman Kakao
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2020) Abdullah Taufiq; Purwono
  • Item
    Prinsip-Prinsip Produksi Benih Kedelai
    (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2015-04) Didik Harnowo; Marwoto; Muchlish Adie; Titik Sundari; Novita Nugrahaeni
    Salah satu program Kementerian Pertanian pada periode 2015–2019 adalah peningkatan produksi kedelai menuju Swasembadapada tahun 2017. Program peningkatan produksi kedelai dilakukan melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam melalui peningkatan indek pertanaman (IP) dan perluasan areal baru. Untuk mendukung upaya peningkatan produksi kedelai,pemerintah meluncurkan program bantuan benih kedelai bersubsidi. Bantuan benih bermutu tersebut diperuntukkan bagi petani, para penangkar, dan institusi perbenihan untuk diperbanyak dan dikembangkan lebih lanjut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah melepas sejumlah varietas unggul baru (VUB) kedelai,tetapi yang dimanfaatkan petani masih terbatas. Oleh karena itu, perlu upaya intensif untuk mensosialisasikan VUB tersebut. Keberhasilan penyebaran VUB kedelai tidak lepas dari upaya pengembangan sistem perbenihan. Kelancaran alur perbanyakan benih, mulai dari benih penjenis, benih dasar, benih pokok sampai benih sebar sangat menentukan pengembangan dan penggunaan varietas unggul kedelai oleh petani. Buku Prinsip-Prinsip Produksi Benih Kedelai ini dibuat sebagai acuan dalam penyediaan benih kedelai, baik benih sumber maupun benih untuk pengembangan secara luas (benih sebar) oleh BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian), Balai Benih Induk (BBI), Balai Benih Utama (BBU), atau penangkar dalam memproduksi benih bermutu guna mendukung upaya penyediaan benih yang memenuhi syarat enam tepat dalam rangka mewujudkan swasembada kedelai pada tahun 2017.
  • Item
    Petunjuk Teknis Budi Daya Porang
    (PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN, 2021-12) Dr. Ir. Priatna Sasmita, M.Si; Ir. Mastur, M.Si., Ph.D; Dr. Prayudi Syamsuri, SP., M.Si; Dr. Ir. Titik Sundari, MP; Dr. Agus Wahyana Anggara, S.Si., M.Si; Dr. Nuning Argo Subekti, SP, M.Sc; Ir. I Putu Wardana, M.Sc; Nia Romania Patriyawaty, SP, M.Phil; Rizky Prayogo Ramadhan, SE, M.Si; Haryo Radianto, S.IP, M.Si; Dr. Heny Herawaty, STP., MT; Dr. Ika Roostika Tabunan, SP., M.Si; Dr. Ir. Novita Nugrahaeni, MS; Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi, MP; Ir. Joko Susilo Utomo, MP., Ph.D; Dr. Febria Cahya Indriani, SP., MP; Ir. Trustinah, MP; Eriyanto Yusnawan, SP., Ph.D; Ratri Tri Hapsari, SP., M.Si; Siti Mutmaidah, SP; Sutrisno, SP; Drs. Deden Sukmaja, M.Si; Ir. Yati Supriati, MS; Dr. Ir. Ragapadmi Purmaningsih, M.Si; Elmi Kamsiati, STP., M.Si; Prof. Dr. Ir. Sri Widowati, M.App.Sc; Ir. Agus Supriatna Soemantri, M.Si; Dr. Sri Usmiati, SPT., M.Si; Winda Haliza, SP., M.Si; Ir. Sunarmani, MS; Esty Asriyana Suryana, SP
    Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan komoditas pangan yang potensial dikembangkan di Indonesia karena nilai ekonomi yang dimiliki. Komoditas ini mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga prospektif dijadikan sebagai bahan baku industri pangan dan obat-obatan. Peluang ekspor dan pasar produk porang masih terbuka lebar dikaitkan dengan semakin meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan pangan fungsional. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan porang diantaranya belum tersedianya benih dalam jumlah memadai dan sebagian besar petani belum mengetahui manfaat dan teknologi budi daya dan pascapanen komoditas porang. Oleh karena itu perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, untuk mengatasi permasalahan yang ada sekaligus sosialisasi pengembangan porang. Dari aspek teknis pengembangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan teknologi produksi benih, budi daya, panen, dan pascapanen porang melalui berbagai penelitian. Petunjuk teknis budidaya porang ini dapat dijadikan acuan oleh para pihak yang akan mengembangkan komoditas porang. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pemikiran dalam penyusunan petunjuk teknis budi daya porang disampaikan penghargaan dan terima kasih.