Aneka Kacang dan Umbi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Aneka Kacang dan Umbi by Title
Now showing 1 - 20 of 54
Results Per Page
Sort Options
- ItemAneka Umbi Unggul: Ubi kayu-ubi jalar-talas(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2018) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemBeberapa Hama Penyakit Tanaman Kedelai dan Jagung(BPTP Kalteng, 2000-02-13) Surnardi; Susilawati; Rukayah; BPTP KaltengSalah satu kendala didalam meningkatkan produksi kedele dan jagung adalah adanya gangguan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerusakan tanaman, menurunkan hasil bahkan gagal panen apabila tidak ada tindakan pengendalian. Sehingga organisme pengganggu tanaman (OPT) atau yang dikenal dengan hama dan penyakit tidak boleh dianggap sepele.
- ItemBudidaya dan Manfaat Koro Benguk(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran, 1997) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian UngaranKoro benguk (Mucuna prurirens) di lahan kering sudah dikenal dan ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman sela, untuk diambil bijinya sebagai bahan pangan. Namun demikian ternyata koro benguk juga merupakan bahan pakan alternatif karena mengandung gizi (protein) yang sangat tinggi serta bermanfaat sebagai tanaman penyubur dan penutup tanah.
- ItemBudidaya Kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, 2013-01-01) Putra, Robinson; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku UtaraKedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke-17 sebagai tanaman sebagai makanan, minuman, pakan ternak dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang (Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika.
- ItemBudidaya Tanaman Aneka Kacang di Antara Tanaman Kakao(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2020) Taufiq, Abdullah; PurwonoTulisan tentang Budi Daya Tanaman Aneka Kacang di Antara Tanaman Kakao ini merupakan bagaian dari pengalaman yang kami lakukan saat memberi percontohan pada acara peringatan Hari Pangan Sedunia ke-39 tahun 2019 di areal perkebunan kakao rakyat di Desa Pudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Propinsi Sulawesi Tenggara). Tanaman aneka kacang yang dibahas dalam tulisan ini adalah kacang tanah, kedelai, kacang hijau, dan kacang tunggak.
- ItemBudidaya Tanaman Aneka Kacang pada Lorong di antara Tanaman Kakao(Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang, 2023) Taufiq, abdullahPerkebunan kakao mayoritas diusahakan oleh rakyat pada lahan kering yang relatif kurang subur dengan input minimal. Pada saat peremajaan, setidaknya 2-3 tahun petani tidak mendapatkan pendapatan dari kakao. Pada saat menunggu kakao berproduksi, di lorong di antara tanaman kako dapat diusahakan tanaman kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang tunggak. Selain dapat dijadikan sumber pendapatan tambahan bagi petani kakao, juga merupakan komoditas sumber protein dan sumber gizi yang sangat baik bagi kesehatan masyarakat.
- ItemThe content of phytoestrogen on legume plants(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2010-10-22) Tiro, Batseba M.W; Pramono, Suwijiyo; Hartadi, Hari; Soetrisno, Djoko; Baliarti, Endang; Kementerian PertanianThere are many plant-derived bioactive nonnutrients that can confer significant health benefits. Among these phytochemicals is the broad class of nonsteroidal estrogens called phytoestrogens. These phytoestrogens and their metabolites have many potential hormonal and nonhormonal activities that may explain some of the biological effects of diets rich in phytoestrogens. Phytoestrogens are plant (predominantly legumes) substances, that have structural and functional similiarity to 17β-estradiol, that influence a variety of biological processes. Phytoestrogens are widely used in the human reproductive system, but in livestock, it has not been used yet. Prior study on its role livestock, as a first step, it needs to be exploring the content of phytoestrogens on legumes plants. This study was aimed to determine the content of phytoestrogens of various legumes plans (soya bean straw, peanut straw and green bean straw) by using KLT Densitometry method with genistein standard. The research found that from several legume plants, the legume plants that contained soy phytoestrogens was only soya bean straw either dried using a drying oven or using a freeze dryer content with genistein of each was 0,498 g/100 g dry matter, and 1,748 g/100 g sry matter, uspectinely.
- ItemDongkrak Produksi Aneka Kacang(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2018) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebran Teknologi Pertanian
- ItemEffect of sucker weight and seedling site on the growth of sago seedlings (Metroxylon sago Rottb.) in Papua(IOP Publishing, 2021-01-01) Soplanit, Alberth; Rumbarar, Merlin K.; Beding, Petrus; IOPThis study aims to obtain sucker weight and appropriate seedling site as a source of sago seeds by using seedling techniques in polybags to improve seed quality on sago cultivation. The experiment used a factorial design arranged in a randomized block design with three replications. Factor A, namely sucker weight, consisted of <999 g, 1000-1499 g, 15001999 g and > 2000 g. Factor B is the seedling site, consisting of laying seeds in the field, greenhouse and paranet of 60%. The results of the study showed that there was no interaction between the sucker weight combined with the seedling site, but the sucker weight had a significant effect on the number of rachis and the number of primary roots per plant and the percentage of life seedlings. Higher rachis growth was 3.8 obtained from medium-sized sucker weights (1000-1499 g and 1500-1999 g) and the highest number of primary roots was 41.3. It is obtained at sucker weights of 1000-1499 g. Meanwhile, the higher percentage of seedling survival was obtained at medium to large sucker weights of 66.3-71.0%. Thus, multiplication of sago seeds using medium-sized sucker on polybag media is highly suggested
- ItemEkonomi Kacang Tanah(BPTP Jawa Tengah/IAARD Press, 2016) Malik, Afrizal; BPTP JatengBuku ini membahas ekonomi kacang tanah terutama ditinjau dari keunggulan komparatifnya. Dengan demikian akan diketahui perspektif perkembangannya ke depan. Dalam buku ini diungkap beberapa hal penting, yakni: Keberadaan aktual kacang tanah, Kerangka ekonomi pengembangan kacang tanah, Keragaan pemasaran dan perdagangan internasional, Indikasi keunggulan komparatif, Perspektif kebijakan , dan Strategi meningkatkan daya saing.
- ItemGrowth, yield and radiation energy conversion of sweet potato (Ipomoea batatas (L.) lam.) plant under different stake angles and various mulch type in the Papua highlands(IOP Publishing, 2021-01-01) Alberth, Soplanit; Rumbarar, Merlin K.; Suminarti, Nur E.; IOPThe aim of this study was to obtain the right type of reflector in sweet potato plant cultivation combined with a stake technique to increase the efficient use of solar radiation energy and plant productivity. The experiment was arranged in a Split Plot Design with three replications. The main plot consisted of Cangkuang variety with 90° stake and Cangkuang variety with 60° stake. The subplots consisted of without mulch, straw mulch, white sand mulch, clear plastic mulch and silver black plastic mulch. The results show that the total dry weight continues to increase but then slows down when the crop growth rate decreases especially at the tuber development phase. The total dry weight at the silver black plastic mulch treatment with a 60° stake angle increased by 70.13% at the age of 70 to 100 days after planting and only increased by 17.50 % at the age of 100 to 130 days after planting. The conversion efficiency of radiation energy increases for all mulch uses as a reflector, especially for 60° stake angles of 32.03% at the highest tuber yields 34.15 t/ha while for 90° stake angles of 27.35% at the highest tuber yields 29.72 t/ha. The highest energy conversion efficiency value was obtained in the combination of black and silver mulch with a 60° stake angle at 2.81%
- ItemIdentifikasi Masalah Keharaan Tanaman Kacang Tanah(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2014) Taufiq, AbdullahKacang tanah selain merupakan komoditas sumber protein penting di Indonesia, juga merupakan tanaman cash crop yang cukup penting. Sejalan dengan terus meningkatnya kebutuhan akan kacang tanah, maka produksi kacang tanah harus ditingkatkan. Di samping melalui perluasan lahan, peningkatan produksi kacang tanah dicapai melalui intensifikasi untuk meningkatkan produktivitasnya. Potensi produktivitas varietas unggul kacang tanah kita sesungguhnya cukup tinggi, bisa mencapai lebih dari 4,0 ton per hektar. Akan tetapi karena budi daya di tingkat petani belum optimal, produktivitas rata-rata kacang tanah nasional masih sekitar 1,21 ton per hektar. Pengetahuan dan kemampuan petani dalam mengindentifikasi masalah keharaan kacang tanah sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Buku ini disusun secara praktis, berdasarkan teori keharaan dan diperkaya dengan hasil peneli tian Balitkabi di beberapa agroekologi, baik di lahan sawah, lahan kering masam, lahan dengan pH rendah dan Al tinggi, serta penelitian di lahan alfisol dan vertisol. Penyertaan gambar dan foto diharapkan akan lebih mempermudah identifikasi gejala masalah hara pada kacang tanah di lapangan.
- ItemIdentifikasi Masalah Keharaan Tanaman Kedelai(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2014) Taufiq, AbdullahPemerintah telah mencanangkan pencapaian swasembada beras, jagung, dan kedelai pada tahun 2017. Di samping melalui perluasan areal tanam, peningkatan produksi nasional dicapai melalui intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas. Potensi produktivitas varietas unggul kedelai kita sesungguhnya cukup tinggi, bisa mencapai lebih dari 2,5 ton per hektar. Akan tetapi karena budi daya di tingkat petani belum optimal, produktivitas rata-rata kedelai di tingkat nasional masih sekitar 1,4 ton per hektar. Salah satu unsur budi daya kedelai yang sangat menentukan produktivitas adalah pengelolaan hara tanaman. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang keharaan untuk tanaman kedelai agar masalah yang muncul di lapangan dapat diidentifikasi dengan tepat dan segera diatasi. Buku Identifikasi Masalah Keharaan Tanaman Kedelai ini disusun secara praktis dan diperkaya dengan hasil penelitian Balitkabi di banyak lokasi. Penyertaan gambar dan foto diharapkan akan lebih meningkatkan pemahaman masalah hara pada kedelai di lapangan.
- ItemThe integration model of sweet potato-pigs in the Papua highlands(IOP Publishing, 2021-01-01) Soplanit, Alberth; Tirajoh, Siska; Tiro, Batseba MW; Dominanto, Ghalih P.; Rumbarar, Merlin K.; IOPSweet potato-pigs integration system (hipere-wam) is a model that farmer can apply to maintain production in highland area. The aim of this study is to produce a specific location model of sweet potato-pigs integration technology in the sweet potato center area. The results of the study show that sweet potato production during the four months of the assessment with the wet tuber weight for Musan cultivar was 0.90 kg/ plant or 21.67 t/ha and Cangkuang cultivar was 1.06 kg/plant or 25.47 t/ha, respectively. Biomass production was 0.84 kg/plant or 20.24 t/ha for Musan cultivar and 0.76 kg/plant or 18.31 t/ha for Cangkuang cultivar, respectively. The increase in the body weight of introduced pigs was 157 g/head/day, compared to the farmer's which was of 50 g/head/day. Based on the calculation of the level of consumption of pigs during the assessment, it shows that the average feed requirement from sweet potato was 1.5 kg /head/day or 180 kg /head /4 months or 2.880 kg/16 heads/4 months. The calculation of organic fertilizer from wet livestock manure for four months of maintenance was 480 kg or 30.0 kg/head or 0.30 kg/head/day. If it is assumed that 0.065-0.066 hectare land contains 1.733-1.760 plants, the contribution of organic fertilizer from pig manure to sweet potato plants is 130 - 140 g/plant/4 months.
- ItemKedelai Sumber Pertumbuhan Produksi dan Teknik Budi Daya(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 1998) Arsyad, Darman M.; Syam, Mahyuddin
- ItemKeragaan Olahan Pangan Lokal Berbasis Umbi dan Serealia : Hari Pangan Sedunia Ke-34 "Model Pengembangan Sumber Daya Pangan Lokal"(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2014) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianAncaman kelaparan akibat pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) menjadi semakin nyata. Antisipasi terhadap permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian melalui pencapaian target Millenium Development Goals (MDG's) yang mencakup pengurangan angka kelaparan, kemiskinan, pengangguran dan rawan pangan hingga tahun 2015, menjadi semakin sulit diwujudkan. Hal ini berkaitan dengan menurunnya produksi pangan, meningkatnya harga pangan, bencana alam, kemiskinan, dan tidak terjadinya jaringan institusi ekonomi yang mampu menjamin akses teratur pada kebutuhan nutrisi, terutama di saat krisis pangan. Merespon isu strategis terkait dengan ketahanan pangan dunia, Hari Pangan Sedunia atau World Food Day tahun 2014 mengangkat tema: "Feeding the world, Caring The Earth" yang di Indonesia selanjutnya deterjemahkan dengan tema "Pertanian Bio Industri Berbasis Pangan Lokal Potensial". Guna mendukung gelar teknologi Balitbangtan dengan tema "Model Pengembangan Sumber Daya Pangan Lokal", Balitbangtan menyajikan keragaan olahan pangan lokal berbasis umbi dan serealia yang disertai dengan resep tradisional yang dikemas dalam buku ini.
- ItemKETERSEDIAAN TEKNOLOGI DAN POTENSI PENGEMBANGAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DI PAPUA(Badan Litbang Pertanian, 2007-04-24) Limbongan, Jermia; Soplanit, Alberth; Kementrian PertanianPengembangan ubi jalar (Ipomoea batatas L.) di Papua didukung oleh ketersediaan sumber daya alam, baik tanah maupun iklim, serta sumber daya manusia yang memadai. Selain sebagai makanan pokok masyarakat setempat, ubi jalar juga dimanfaatkan sebagai pakan babi serta sebagian diperjualbelikan. Produksi ubi jalar di Papua pada tahun 2000–2005 berfluktuasi dengan pertumbuhan 12,26%/tahun. Pertumbuhan tersebut sebagai akibat peningkatan luas panen dan produktivitas. Pengembangan ubi jalar ke depan perlu didukung oleh inovasi teknologi, antara lain varietas unggul, teknologi budi daya, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pascapanen, serta sosial ekonomi dan pemasaran. Tersedianya teknologi usaha tani ubi jalar yang sesuai dengan karakteristik Papua, yang didukung oleh infrastruktur yang memadai, akan mempercepat upaya pengembangannya, baik melalui peningkatan areal tanam maupun produktivitas.
- ItemPanduan Produksi Benih Talas Varietas Beneng(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, 2021-11-05) Susilawati, Pepi Nur; Yursak, Zuraida; Kurniawati, Sri; Saryoko, Andy; BPTP BantenTalas Beneng (Xanthosoma undipes K.Kock) telah dilepas sebagai varietas unggul nasional dengan nama Varietas Beneng yang ditandai dengan terbitnya SK Kepmentan No.981/HK.540/C/10/2020 tanggal 13 Oktober 2020 Ketersdediaan benih sumber talas Varietas Beneng di Provinsi Banten sangat mendesak, terkait telah terbitnya SK Beneng sebagai varietas talas unggul nasional tersebut serta adanya permintaan terhadap benih Beneng yang sangat tingi. Untuk itu, panduan produksi benih talas Varietas Beneng tetap terjaga mutunya sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/PERMENTAN/TP.020/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Tanaman
- ItemPanduan Teknis Budidaya Kedelai di Berbagai Kawasan Agroekosistem(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2015) Mejaya, Made Jana; Harnowo, Didik; Marwoto; Subandi; Sudaryono; Adie, M. MuchlishSalah satu program Kementerian Pertanian pada periode tahun 2015-2019 adalah peningkatan produksi kedelai menuju Swasembada. Program peningkatan produksi kedelai di lakukan dengan peningkatan produktivitas dan perluasan areal melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) dan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB). Sasaran perluasan areal yang potensial adalah di agroekosistem lahan sawah, lahan kering/kering masam, lahan rawa lebak dan lahan pasang surut. Dalam kaitannya peningkatan produksi kedelai telah di susun dan dilaksanakan melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu.
- ItemPedoman Budi Daya Ubi Kayu di Indonesia(IAARD Press, 2016) Saleh, Nasir; Taufiq, Abdullah; Widodo, Yudi; Sundari, Titik; Gusyana, Dadang; Rajagukguk, Ricardo Parningotan; Suseno, Samsi AjiUbi kayu, semakin penting posisinya dalam pertanian di Indonesia, karena berperan sebagai sumber pangan kaya karbohidrat, bahan pakan, bahan baku berbagai industri, serta bahan baku energi (bioetanol). Meski sebelumnya dipandang kurang penting, saat ini ubi kayu sudah menjadi komoditas rebutan untuk berbagai keperluan di atas. Dengan perkembangan kebutuhan untuk pangan, pakan, dan industri yang terus meningkat maka produksi ubi kayu harus ditingkatkan. Saat ini berbagai daerah di Indonesia mengembangkan ubi kayu secara intensif. Agar produksinya optimal, pengembangan budidaya ubi kayu memerlukan teknologi yang sesuai dengan agroekologi daerah yang bersangkutan. Untuk itulah, buku ini, dengan data hasil penelitian di beberapa lokasi dengan agroekologinya beragam, diharapkan dapat memberikan sumbangan teknologi untuk mendukung percepatan peningkatan produksi ubi kayu.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »