Artikel Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Artikel Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian by Author "Suryana, Achmad"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemMencermati Nilai Tukar Petani Pada Masa Pandemi Covid-19 (2020-2021)(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2022-02) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian; Mardianto, Sudi; Sumedi; Suryana, AchmadSesuai dengan formula perhitungan NTP yang digunakan BPS, nilai NTP dipengaruhi oleh perubahan nilai Indeks yang diterima petani (It) dan indeks yang dibayarkan oleh petani (Ib). Faktor yang mempengaruhi It adalah adalah harga di tingkat petani; Sementara faktor yang mempengaruhi Ib adalah terkait dengan harga barang yang dibeli petani, baik untuk konsumsi maupun untuk usahatani, termasuk penambahan barang modal. Perkembangan produksi tidak mempengaruhi nilai NTP, kecuali pada saat dilakukan penyesuaian tahun dasar, karena volume produksi hanya menjadi pembobot pada perhitungan NTP di tahun dasar. NTP dan NTUP 2021 sejak bulan Januari hingga Desember senantiasa di atas 102,90. Periode panen raya padi (April-Juli) yang biasanya menekan NTP dan NTUP ternyata tidak terjadi; bahkan sejak Agustus-Desember terus meningkat sehingga NTP dan NTUPnya mencapai 108,34 dan 108,52. Tidak terjadinya pola sinusoidal pada 2021 diyakini berkaitan dengan peningkatan NTP dan NTUP subsektor Perkebunan yang secara berkelanjutan sejak September 2020 hingga saat ini. Berdasarkan rumus perhitungan NTP, peningkatan NTP dapat dilakukan dengan mengupayakan perubahan nilai indeks yang diterima petani lebih besar dibandingkan dengan perubahan indeks harga yang dibayar oleh petani. Upaya meningkatkan indeks harga yang diterima petani dapat dilakukan melalui, antara lain: (i) stabilisasi harga produk pertanian, (ii) peningkatan efisiensi pemasaran komoditas pertanian, (iii) peningkatan kualitas produk melalui penanganan panen dan pascapanen produk primer, (iv) peningkatan dan perluasan ekspor komoditas pertanian, (v) peningkatan efisiensi usahatani, akses pasar, bargaining position, dan (vi) peningkatan nilai tambah produk pertanian. Sementara untuk menjaga agar perubahan indeks harga yang dibayar petani relatif kecil dapat dilakukan dengan: (i) stabilisasi harga barang yang dikonsumsi petani, (ii) subsidi input pertanian, (iii) jaminan ketersediaan sarana produksi pertanian secara 6 tepat, dan (iv) program padat karya di sektor pertanian. Strategi dan rencana aksi peningkatan NTP tidak dapat dilakukan hanya oleh Kementerian Pertanian; namun perlu melibatkan kementerian/Lembaga lain, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kepolisian Republik Indonesia. Untuk itu, peran Kementerian Koordinator Perekonomian sangat strategis untuk mewujudkan target pencapaian NTP tahun 2024.
- ItemMencermati Perkembangan Harga Pangan Global dan Domestik Sebagai Antisipasi Menghadapi Ancaman Krisis Pangan(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2022-08-07) Mardianto, Sudi; Sumedi; Wahida; Suryana, AchmadMeskipun harga pangan di pasar global secara umum sudah menunjukkan tren yang menurun, namun tetap lebih tinggi dibandingkan awal tahun 2020. Durasi tingkat harga pangan yang tinggi yang relatif lama telah mulai berimbas ke dalam negeri. Data BPS menunjukkan inflasi di tingkat produsen secara tahunan (YoY) pada bulan Juli 2022 telah mencapai 11,77%, jauh lebih tinggi dibanding inflasi tingkat konsumen yang hanya 4,94%. Inflasi di tingkat produsen tertinggi terdapat di sektor makanan dan minuman, yaitu industri pengolahan dan pengawetan daging, ikan, buah-buahan, sayuran, serta minyak dan lemak; yakni sebesar 10,16% secara tahunan. Daya tahan Indonesia dalam pengendalian inflasi, saat ini sangat bergantung pada subsidi BBM. Tingginya Harga energi dan pupuk di pasar global yang masih relatif tinggi hingga saat ini, merupakan hal yang paling dikhawatirkan; karena akan menjadi pemicu tetap tingginya harga pangan di pasar global
- ItemPerkembangan Inflasi, Nilai Tukar Petani, dan Upah Buruh Tani(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2022-07-06) Mardianto, Sudi; Suryana, AchmadData inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), dan upah buruh tani bulan Juni 2022 mengindikasikan krisis ekonomi global sudah mulai berimbas ke Indonesia. Sektor pertanian sebagai penghasil bahan pangan berkontribusi besar terhadap peningkatan inflasi Juni 2022. Namun di sisi lain, peningkatan harga beberapa komoditas hortikultura strategis (cabai dan bawang merah) memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan NTP Juni 2022. Sementara itu, buruh tani menjadi pihak yang paling tidak beruntung dengan adanya inflasi, karena pendapatan riilnya mengalami penurunan.
- ItemProspek Pengembangan Industri Gula di Indonesia(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2022-01) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian; Mardianto, Sudi; Suryana, AchmadBerdasarkan pemberitaan Harian Umum Kompas (7 Desember 2021), kuota impor gula mentah Indonesia tahun 2022 naik menjadi 4,37 juta ton (tahun 2021 3,78 juta ton). Total stok gula kristal putih atau konsumsi saat ini sebanyak 1,3 juta ton. Dalam pemberitaan tersebut ada beberrapa hal yang perlu menjadi pencermatan untuk dijadikan dasar pengembangan industri gula tebu Indonesia. Policy Brief ini akan memaparkan apa saja pertimbangan tersebut.