Artikel Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Artikel Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian by Title
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemAgro-Socioeconomic Newsletter. Vol. 15 No. 1, April 2022(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2022-04-01) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
- ItemAncaman El Nino dan Produksi Padi(KOMPAS, 2023-08-11) Jamal, ErizalEl Nino merupakan fenomena alam yang kejadiannya akan terus berulang di Indonesia dengan jarak yang semakin dekat. Dukungan riset adalah hal utama yang diperlukan, termasuk dalam kegiatan produksi padi. Berdasarkan data BMKG, ancaman El Nino diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September (Kompas, 19/7/2023). Bersamaan dengan fenomena El Nino, di Samudra Hindia terdapat indikasi munculnya Indian Ocean Dipole yang menuju positif. Berdasarkan pengalaman pada tahun 2019, kedua fenomena alam ini menyebabkan penurunan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia dan kondisi yang lebih kering dari biasanya. Curah hujan pada Agustus sampai Oktober 2023 diprediksi akan berada di bawah normal dan sangat rendah, untuk wilayah Sumatera, Jawa-Bali-NTB-NTT, sebagian Kalimantan dan Sulawesi.
- ItemSituasi Harga Pangan Global: Saatnya Mewaspadai Efek Berantai Harga Pangan di Pasar Domestik(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2023-10) Mardianto, Sudi; Wahida; Yuliani, Fitria; Iffah, Sarah Izzatul; SumediKebijakan pengendalian atau pelarangan ekspor pangan (terutama beras) berpotensi meningkatkan harga pangan dunia. Kenaikan harga gabah dan beras domestik sudah terdeteksi sejak awal Agustus 2023, dan dalam perkembangannya terus meningkat hingga saat ini, pada sisi lain share pengeluaran untuk konsumsi beras cukup tinggi. Selain beras, harga bahan pangan lainnya juga kecenderungan naik. Hal ini berpotensi mengurangi asupan bahan pangan yang lain, seperti daging dan telur ayam. Untuk mengantisipasi tingginya harga beras dalam jangka waktu lama, pemerintah perlu mendorong peningkatan produksi padi di akhir tahun 2023 dan sepanjang tahun 2024 secara at all cost. Makna at all cost diterjemahkan dengan penyediaan yang memadai terkait beberapa hal sebagai berikut: (a) Benih unggul bersertifikat yang toleran terhadap ancaman kekeringan atau rendaman; (b) Pupuk bersubsidi tersedia untuk melakukan pemupukan sesuai rekomendasi; (c) Kredit modal usaha tani yang mudah dan cepat diakses oleh petani; (d) Penyediaan dan pengendalian air irigasi; (e) Pendampingan penyuluh pertanian lapangan secara intensif; dan (f) Kesiapan Perum Bulog untuk menyerap gabah/beras petani sebagai sumber utama cadangan beras pemerintah. Keberhasilan peningkatan produksi beras domestik pada akhir tahun 2023 dan sepanjang 2024, akan membantu terciptanya stabilitas supply-demand bahan pangan yang lain.
- ItemTambal Sulam Kebijakan Perberasan(KOMPAS, 2023-01-09) Jamal, ErizalPerlu kebijakan menyeluruh tentang perberasan, yang memaksa semua pihak bekerja sama baik di pusat maupun daerah. Kebijakan itu terkait keberadaan lahan, produktivitas, efisiensi, dan menjaga keseimbangan kepentingan. Perdebatan masih berkutat pada isu lama, yaitu persoalan akurasi data produksi dan stok, walaupun pemerintah melalui Peraturan Presiden No 32/2022 tentang Neraca Komoditas, sebagai peraturan pelaksana UU Cipta Kerja di bidang perdagangan, telah mewadahi adanya harmonisasi data komoditas beras, garam, gula, daging sapi, dan produk perikanan pada tahun 2022.