Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura by Author "Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemCara Penanganan Pascapanen Yang Baik (Good Handling Practices) Komoditi Hortikultura(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2004) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaGood Handling Practices (GHP) merupakan Cara Penanganan Pascapanen yang baik yang berkaitan dengan penerapan teknologi serta cara pemanfaatan sarana dan prasarana yang digunakan. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaku usaha dalam menghasilkan produk segar hasil pertanian yang bermutu dan aman bagi konsumen. Penerapan "Cara Penanganan Pascapanen Yang Baik atau Good Handling Practices (GHP) ini merupakan pilihan sikap dan tanggung jawab pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan penanganan pascapanen secara benar agar dicapai mutu produk sesuai standar yang diinginkan. Buku "Cara Penanganan Pascapanen Yang Baik atau Good Handling Practices" (GHP) ini merupakan bahan pedoman umum dalam penanganan pascapanen yang baik guna menekan kehilangan hasil dan memperoleh mutu yang baik. Buku GHP ini dibuat untuk memedomani petugas, penyuluh dan pelaku usaha dalam melakukan kegiatan penanganan pasca panen yang baik sehingga diperoleh produk bermutu.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Jamur(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaJamur merupakan sumber riboflavin, niasin, protein, asam folik dan vitamin B 12. selain itu juga mengandung kalori sebesar 100 kj/100g. Kandungan protein jamur lebih tinggi daripada sayuran hijau pada umumnya atau umbi-umbian, sehingga memungkinkan jamur digunakan sebagai penambah protein bagi orang yang kekurangan protein.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Jamur Kuping(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaJamur kuping tergolong jamur yang dapat dimakan (edible) dan dikenal dengan nama jamur kuping hitam di Indonesia. Di daerah Jawa barat jamur ini dikenal dengan nama supa lember, di Madura disebut jamur kopeng tikus, sedangkan di Ujung Pandang dikenal dengan nama pipi tolibalawo. Dulunya, Jamur kuping tumbuh liar dan hidup menempel pada pokok kayu yang telah lapuk atau dipungut dari hutan. Kini, seiring dengan makin banyaknya permintaan jamur kuping, baik untuk makanan atau obat, budi daya jamur kuping sudah banyak dilakukan.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Mentimun(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaMentimun atau Ketimun atau Timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman mentimun berasal dari benua Asia. Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan.
- ItemHidup Sehat dengan Produk Hortikultura Nusantara : Nenas(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaNanas (Ananas comosus) berasal dari Brazil, yang kemudian berkembang menyebar ke seluruh daerah tropis di dunia, seperti ; Madagaskar, India Selatan, Filipina, Afrika Selatan, Taiwan, Birma, Malaysia, Singapura, Australia, Hawai dan Indonesia. Pesatnya perkembangan nanas ini disebabkan karena tanaman nanas mempunyai daya ketahanan yang tinggi selama dalam perjalanan serta mudahnya mendapatkan bahan tanaman untuk bibit. Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Susunan tubuh tanaman nanas terdiri dari bagian utama meliputi : akar, batang, daun, bunga dan tunas-tunas.
- ItemPanduan Sarana Pengolahan Hasil Hortikultura(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2003-08) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaBuku "Panduan Sarana Pengolahan Hasil Hortikultura" ini berisi informasi tentang berbagai sarana pengolahan hasil hortikultura yang dihimpun dari berbagai sumber yaitu : Perguruan Tinggi, Balai Penelitian, Perekayasa Alat, dan Distributor. Dengan buku ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membuka wawasan para pelaku usaha agribisnis untuk melakukan diversifikasi hasil olahan dengan memanfaatkan sarana pengolahan yang tepat guna secara optimal.
- ItemPedoman Penanganan Pascapanen Sayuran(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2019) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemTeknologi Pengolahan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
- ItemTeknologi Pengolahan Mangga (Mangifera indica L.)(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, 2002) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura; Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil HortikulturaPengolahan buah mangga menjadi bermacam-macam produk olahan perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan peningkatan pendapatan serta menumbuhkembangkan usaha rumah tangga khususnya bagi petani di daerah sentra produksi mangga. Buah mangga dapat diolah menjadi berbagai produk olahan baik yang berasal dan daging buah mentah, daging buah matang, biji atau pelok maupun kulit buah mangga.