Buku Orasi Pengukuhan Profesor Riset
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buku Orasi Pengukuhan Profesor Riset by Author "Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian"
Now showing 1 - 20 of 65
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Empiris Penggunaan Insektisida Menuju Pertanian Berkelanjutan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009) Laba, I Wayan; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemBioinsektida SlNPV untuk Mengendalikan Ulat Grayak Mendukung Swasembada Kedelai(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2010) Arifin, Muhammad; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianSpodoptera litura nuclear-polyhedrosis virus (SlNPV) merupakan salah satu virus patogen yang menginfeksi ulat grayak. SlNPV ditemukan oleh Arifin dari hasil pengamatan terhadap ulat grayak mati terinfeksi patogen di sentra produksi kedelai di Brebes dan Lampung Tengah pada tahun 1984. SlNPV efektif mengendalikan ulat grayak dan berpeluang untuk dikembangkan sebagai bioinsektisida dalam skala komersial. Orasi ilmiah ini menyajikan inovasi teknologi bioinsdctisida SlNPV untuk mengendalikan ulat grayak dalam rangka mendukung swasembada kedelai 2014.
- ItemDukungan Pemuliaan Molekuler dan Sumber Daya Genetik dalam Meningkatkan Produksi Padi(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2012) Moeljopawiro, Sugiono; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemDukungan Penelitian Virus dalam Pengembangan Perbenihan Kentang(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2006) Duriat, Ati Srie; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemInovasi Pemuliaan Tanaman Untuk Meningkatkan Produktivitas Tembakau Madura Berkadar Nikotin Rendah(IAARD Press, 2014) Suwarso; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianNikotin dalam asap rokok yang dihisap terbawa aliran darah dan dalam tujuh detik sampai ke otak. Dalam konsentrasi rendah, nikotin bersifat stimulan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat dan syaraf simpatik.Sebagai stimulan, nikotin dapat dimanfaatkan untuk beberapa kondisi klinis, antara lain meringankan penderita alzheimer dan parkinson.Dalam konsentrasi tinggi, nikotin dapat menimbulkan efek adiktif bagi penggunanya. Efek negatif lainnya, nikotin dapat menimbulkan penyakit paru obstruktif kronik (POK) Jantung koroner, kanker paru, kecacatan janin, dan impotensi. Dalam orasi ilmiah ini disampaikan alternatif untuk mengatasi permasalahan nikotin bagi konsumen rokok, melalui inovasi pemuliaan tanaman dalam memperoleh varietas tembakau madura berkadar nikotin rendah dan produktivitas tinggi.
- ItemInovasi Teknologi Budidaya Berbasis Pengelolaan Tanaman Terpadu Untuk Meningkatkan Produksi Kacang Tanah(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2012) Harsono, Arief; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPermintaan kacang tanah di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, dan beragamnya penggunaan kacang tanah untuk pangan maupun bahan baku industri. Pada tahun 2011 konsumsi kacang tanah di Indonesia 4,2 kg per kapita. Dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa pada tahun yang sama diperlukan kacang tanah sebanyak satu juta ton. Sementara itu produksi dalam negeri hanya 676 ribu ton, sehingga terdapat kekurangan 324 ribu ton yang dipenuhi melalui impor. Pada tahun 2020 mendatang, kebutuhan kacang tanah diperkirakan mencapai 1,2 juta ton jika dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun.
- ItemInovasi Teknologi Budidaya Tanaman Dalam Penerapan Praktek Pertanian Sehat (Good Agriculture Practice) Pada Lada(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Dhalimi, Azmi; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPPS bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, efisien dalam penggunaan sumber daya alam, dan bisa menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Komponen teknologinya terdiri atas penyiapan lahan, bahan tanaman/pembibitan, penanaman, kultur teknis, pemeliharaan/ pengendalian hama penyakit, dan pola tanam. Penerapan teknologi dalam sistem PPS, di antaranya penggunaan benih unggul, kultur teknis tanaman, perolehan sarana produksi, dan proses produksi yang mampu menjaga kelestarian sumber daya alam.
- ItemInovasi Teknologi Budidaya Vanili Berbasis Ekologi(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2010) Rosman, Rosihan; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianIndonesia saat ini termasuk negara kedua penghasil vanili di dunia, setelah Madagaskar. Kebutuhan vanili dunia sekitar 2000 ton per tahun dan volume ekspor Indonesia baru mencapai 539,7 ton, sehingga prospek pengembangannya masih cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut serta mencermati kondisi tanaman di lapang, mutu produk, dan daya saing yang masih rendah maka upaya pengembangan vanili harus didukung oleh inovasi teknologi yang tepat.
- ItemInovasi Teknologi Dalam Penyediaan Benih Jagung Komposit Melalui Sistem Produksi Berbasis Komunitas(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009) Saenong, Ribut Sania; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBenih varietas lokal yang ditanam petani diperoleh secara turun-temurun. Di Nusatenggara Timur, luas areal tanam varietas lokal Pukis masih mencapai 74% dari total areal pertanaman jagung pada tahun 2003, varietas lokal Putih dan lokal Pulut di Sulawesi Selatan sekitar 30%, dan bahkan varietas lokal Kodok dan lokal Guluk di Madura menempati 90% areal pertanaman jagung. Di Manado, varietas Manado Kuning yang telah dianggap petani sebagai varietas lokal masih berkembang. Varietas tersebut dipertahankan sebagai bahan pangan pokok karena memiliki cita rasa yang sesuai dengan selera masyarakat setempat (Saenong dan Hidayat, 2007). Di satu sisi, mempertahankan varietas lokal berarti turut membantu pemerintah dalam program diversifikasi pangan. Di sisi lain, produktivitas varietas lokal umumnya rendah, karena benihnya diperoleh dengan cara regenerasi secara turun-temurun. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi teknik penyediaan benih jagung komposit, termasuk varietas lokal agar heterozigositasnya dapat dipertahankan.
- ItemInovasi Teknologi Defatting: Peluang Peningkatan Diversifikasi Produk Kacang Tanah Dalam Industri Pangan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009) Santosa, Basilius Agnes Susila; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemInovasi Teknologi Konservasi Lahan Kering Berlereng dan Strategi Pengembangannya(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2010) Iswandi; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianLahan kering, biasa disebut sebagai hamparan lahan yang tidak pernah tergenang air sepanjang waktu, atau hanya tergenang pada waktu tertentu. Berdasarkan potensinya, lahan kering sangat penting artinya bagi pembangunan pertanian, baik untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Oleh karena itu, pengembangan lahan kering untuk pertanian tidak hanya penting bagi upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani, tetapi juga menyediakan lapangan kerja bagi 48 juta angkatan kerja, melestarikan lingkungan, menyangga perekonomian, dan memantapkan ketahanan pangan nasional.
- ItemInovasi Teknologi Pakan Ternak Dalam Sistem Integrasi Tanaman-Ternak Bebas Limbah (SITT-BL) Mendukung Upaya Peningkatan Produksi Daging(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009) Haryanto, Budi; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianDalam sistem integrasi tanaman-temak, pemanfaatan limbah tanaman sebagai pakan, dan limbah ternak menjadi pupuk, serta sumber energi alternatif merupakan potensi yang perlu dikembangkan. Inovasi teknologi pakan ternak dalam SITT-BL memberikan peluang yang menggembirakan menuju "Green and clean agricultural development”. Perkembangan usahatani tanaman dan usahatani ternak akan bersama-sama menambah pendapatan petani. Berikut ini adalah gagasan dalam upaya memberikan kontribusi ilmiah dalam pemanfaatan inovasi teknologi pakan ternak, serta arah pegembangannya ke depan yang diharapkan dapat ikut meningkatkan produksi daging secara nasional.
- ItemInovasi Teknologi Pakan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Mitigasi Metana Enterik Pada Ternak Ruminansia(IAARD Press, 2013) Thalib, Amlius; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianSelain menurunkan efisiensi penggunaan pakan dan produktivitas ternak ruminansia, konsumsi pakan berkualitas rendah ternyata meningkatkan emisi gas metana enterik. Kontribusi gas metana yang diemisi ternak ruminansia yang berkontribusi terhadap pemanasan global cukup tinggi, mencapai 18% tetapi secara nasional hanya 1,2%. Walaupun demikian, metanogenesis menyebabkan kehilangan energi yang dikonsumsi hingga 12% pada ternak sapi yang diberi ransum berserat tinggi dan 4% pada sapi yang diberi ransum konsentrat. Akibatnya, produktivitas ternak ruminansia sangat rendah jika pakan hijauan yang diberikan tidak disuplementasi dengan konsentrat. Masalah tersebut harus diatasi dengan memperbaiki efisiensi pencernaan ternak. Oleh karena itu, telah dilakukan serangkaian penelitian untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia dan menekan produksi gas metana di dalam rumen.
- ItemInovasi Teknologi Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal Mendukung Pengembangan Industri Ayam Kampung(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2010) Resnawati, Heti; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianMasalah yang dihadapi dalam penyediaan pakan ayam kampung adalah harga pakan yang mahal dan tidak stabil, karena beberapa bahan baku utamanya masih diimpor, seperti jagung, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung daging, dan tepung tulang. Pada tahun 2007, misalnya, impor jagung tercatat 0,48 juta ton, bungkil kedelai 2,23 juta ton, tepung ikan 0,01 juta ton, tepung daging dan tepung tulang 0,25 juta ton. Salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan pakan impor adalah memaksimalkan penggunaan bahan pakan lokal konvensional dan inkonvensional. Bertitik tolak dari potensi ayam kampung dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangannya, orasi ilmiah ini difokuskan kepada tdenologi formulasi pakan, optimalisasi penggunaan bahan pakan lokal, dan efisiensi aplikasi teknologi pada ayam kampung sebagai upaya peningkatan kontribusinya dalam penyediaan daging dan telur secara nasional.
- ItemInovasi Teknologi Pupuk Hayati Mendukung Pengembangan Pertanian Bioindustri(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2014) Saraswati, Rasti; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianSejak revolusi hijau dicanangkan, pupuk anorganik masih terus digunakan hingga saat ini. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa diimbangi oleh penggunaan pupuk hayati dan/atau pupuk organik memberikan kontribusi nyata terhadap penurunan kualitas tanah. Biota tanah rusak dan kesuburan tanah menurun. Kondisi ini telah berlangsung lebih dari empat dekade sehingga berdampak terhadap rendahnya efisiensi pemupukan dan mengurangi keuntungan usahatani. Oleh karena itu, pengembangan pupuk hayati sangat diperlukan sebagai komponen teknologi strategis dalam pembangunan pertanian bioindustri berkelanjutan.
- ItemInovasi Varietas Unggul Kenaf Untuk Pemberdayaan Lahan Sub Optimal di Indonesia(IAARD Press, 2012) Sudjindro; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPamanfaatan serat alam termasuk kenaf sangat terkait dengan isu hangat yang menjadi perhatian dunia saat ini yaitu keselamatan lingkungan. Sesuai dengan deklarasi FAO tanggal 20 Desember 2006 tentang International Year of Natural Fibre 2009 atau disingkat IYNF 2009, dianjurkan bahwa pemanfaatan serat alam termasuk kenaf harus ditekankan untuk bahan baku berbagai industri, karena serat alam dapa t memperbaiki lingkungan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
- ItemIntegrasi Pengendalian Gulma dan Teknologi Tanpa Olah Tanah Pada Usahatani Padi Sawah Menghadapi Perubahan Iklim(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2010) Lamid, Zainal; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianGulma merupakan salah satu kelompok organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tidak diingini tumbuh berasosiasi dengan tanaman budidaya, termasuk padi sawah. Pada umumnya gulma menjadi pesaing bagi tanaman padi dalam memperoleh hara, air, sinar matahari, C〇2 dan tempat. Tanpa pengendalian, gulma mampu menurunkan hasil padi sawah 32-42%,bergantung pada varietas padi yang ditanam dan agroekosistem. Teknologi pengolahan tanah sebagai salah satu komponen utama budidaya tanaman padi sawah mempunyai tujuan ganda, baik dalam penyiapan lahan dan pengelolaan air maupun pengendalian gulma Pada era pra-revolusi hijau, penyiapan lahan untuk budidaya padi sawah hanya diawali dengan pengolahan tanah sederhana, bahkan kadangkala tanpa olah tanah, hanya dengan menebas gulma dan kemudian membakarnya.
- ItemKearifan Lokal Penggunaan Pestisida Nabati Dalam Pengendalian Hama Tanaman Menuju Sistem Pertanian Organik(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009) Kardinan, Agus; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemKonservasi Tanah dan Karbon untuk Mitigasi Perubahan Iklim Mendukung Keberlanjutan Pembangunan Pertanian(IAARD Press, 2012) Agus, Fahmuddin; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemKontribusi Ilmu Tanah dalam Mendorong Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah di Indonesia(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005) Sudaryono; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKendala produksi pertanian tanaman kacang tanah secara garis besar dikelompokkan ke dalam lima macam, yaitu (1) biofisik, (2) teknis, (3) sosial, (4) ekonomi, dan (5) kebijakan. Kendala biofisik menyangkut masalah lahan atau jenis tanah, pola tanam, dan gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT). Ragam jenis tanah menunjukkan ragam karakteristik tanah yang sekaligus mencerminkan ragam kendala dan tingkat produktivitas kacang tanah. Ragam jenis lahan atau agroekologi mencerminkan ragam dinamika gangguan OPT, serta ragam pola tanam. Pola tanam lebih ditentukan oleh neraca air musiman atau secara umum ragam iklim suatu wilayah.