Buku Orasi Pengukuhan Profesor Riset

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 99
  • Item
    Akselerasi Inovasi Pedologi Dalam Optimalisasi Penggunaan Tanah Vulkanik Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
    (IAARD Press, 2019) Sukarman
    Selama ini pemanfaatan tanah vulkanik terutama di daerah pegunungan kurang memperhatikan rekomendasi penggunaannya berdasarkan pendekatan pedologi, sehingga sering terjadi penurunan kualitas lahan dan lingkungan dengan cepat. Akibatnya terjadi lahan terdegradasi, pendangkalan sungai serta terganggunya sistem hidrologi daerah aliran sungai (DAS). Untuk mengurangi laju penurunan kualitas lahan dan lingkungan tersebut diperlukan adanya percepatan atau akselerasi inovasi pedologi dalam optimalisasi penggunaan tanah vulkanik agar tetap lestari dan berkesinambungan. Orasi ini memaparkan akselerasi inovasi pedologi dalam optimalisasi penggunaan tanah vulkanik mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan yang meliputi: dinamika perkembangan inovasi pedologi tanah vulkanik, inovasi pedologi tanah vulkanik, potensi, tantangan dan peluang pengembangan inovasi pedologi tanah vulkanik. Dalam orasi ini juga dipaparkan tentang arah, sasaran, dan strategi pengembangan inovasi pedologi tanah vulkanik di Indonesia.
  • Item
    Kebangkitan Pertanian Nasional : Meretas Jebakan Globalisasi dan Liberalisasi Perdagangan : Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Sosial Ekonomi Pertanian
    (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009-01) Franchen, Hutabarat Budiman
    Globalisasi adalah proses interaksi dan integrasi antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah di berbagai negara, digerakkan oleh perdagangan dan investasi internasional, dan mobilitas tenaga kerja yang dibantu oleh teknologi dan jasa informasi dan komunikasi. Liberalisasi di bidang ekonomi diartikan sebagai pengurangan aturan, larangan atau pembatasan wewenang pemerintah di bidang ekonomi untuk mendorong kelancaran arus barang pertanian dari petani ke konsumen. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara umum diharapkan akan makin meningkat. Gerakan liberalisasi berjalan secara multilateral, regional, bilateral atau bahkan unilateral melalui perundingan.
  • Item
    Karakterisasi Sifat dan Standardisasi Mutu Beras Sebagai Landasan Pengembangan Agri-bisnis dan Agro-industri Padi di Indonesia : Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama
    (Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 1995-09-27) Damardjati, Djoko Said
    Selama dasa warsa swasembada beras, ketersediaan beras di pasar yang melimpah memberikan kesempatan konsumen lebih leluasa memilih jenis, sifat, dan mutu beras yang dikehendaki. Dengan demikian karakteristik beras makin memegang peranan penting dalam penentuan harga di pasar. Beras yang mempunyai sifat disukai konsumen akan mempunyai harga yang lebih tinggi dari pada jenis lainnya. Walaupun demikian belum ada standardisasi dan ''grading" beras sebagai kriteria mutu beras yang berlaku dan diterima dalam sistem perdagangan beras secara nasional. Kriteria mutu beras yang ditetapkan oleh BULOG, adalah hanya untuk tujuan pengadaan pangan yang didasarkan atas sifat fisik tanpa memperhatikan preferensi konsumen. Walaupun sebagian besar beras masih dikonsumsi langsung di rumah tangga untuk diolah menjadi nasi, tetapi pada sisi lain perkembangan industri pangan berbasis beras, seperti tepung beras, makanan bayi, bihun, dodol, dan sebagainya, juga meningkat. Produk olahan tersebut, pada umumnya memerlukan karakteristik tertentu dari beras yang digunakan sebagai bahan baku. Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka kemampuan penguasaan terhadap karakteristik bahan hasil panen merupakan komponen penting yang sangat diperlukan dalam pengembangan agri-bisnis dan agro-industri beras.
  • Item
    Pendekatan Pedologis Dalam Pemanfaatan Lahan Suboptimal Untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan
    (IAARD Press, 2015-06-26) Subardjasutaatmadja, Djadja
    Sebagian besar lahan yang dapat digunakan untuk pengembangan pertanian saat ini didominasi oleh lahan suboptimal, terutama lahan kering masam di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Lahan suboptimal secara alamiah berproduktivitas rendah dan ringkih (fragile) karena faktor inheren (tanah) dan faktor eksternal (iklim ekstrim). Lahan suboptimal lain adalah lahan kering beriklim kering, lahan rawa gambut, dan lahan rawa sulfat masam. Permasalahan yang lebih mendasar adalah bahwa karakteristik, potensi, kendala, dan sebaran lahan suboptimal belum diketahui segara rinci dan akurat. Akibatnya, sering terjadi salah pengelolaan yang berdampak terhadap kegagalan produksi, tumpang tindih kepentingan, dan kerusakan lingkungan. Karena itu, pemanfaatan lahan suboptimal memerlukan pendekatan pedologis.
  • Item
    Inovasi Teknologi Pangan Fungsional Berbasis Karbohidrat Untuk Perbaikan Gizi Masyarakat
    (IAARD Press, 2013-12-31) Widowati, Sri
    Sebenarnya Indonesia kaya dengan sumber daya hayati dengan tingkat keragaman yang tinggi, tertinggi kedua setelah Brazil. Namun, di sisi lain, kekayaan pangan lokal sumber karbohidrat seperti serealia (jagung, sorgum, hotong, jali, jawawut), aneka umbi (ubi kayu, ubi jalar, talas, ganyong, garut, gembili, gadung, suweg), buah (sukun, pisang, labu kuning), dan sagu belum dimanfaatkan secara optimal. Mengacu pada kenyataan tersebut, orasi ilmiah ini mengungkap arah dan strategi perbaikan gizi masyarakat melalui sentuhan teknologi pangan fungsional berbasis karbohidrat. Berkembangnya pangan fungsional sumber karbohidrat dari pangan lokal diharapkan menjadi titik ungkit pengembangan diversifikasi pangan.