Sumber Daya Lahan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sumber Daya Lahan Pertanian by Author "Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemCara Identifikasi dan Karakterisasi Lahan Gambut untuk Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menekan emisi GRK nasional dari tingkat BAU (business as usual) sebesar 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan negara lain pada tahun 2020. Untuk itu, berbagai strategi telah disiapkan oleh masing-masing sektor terkait, terutama kehutanan, pertanian, energi, transportasi, dan industri
- ItemCara Pengukuran Stok Karbon di Lahan Gambut : Contoh Perhitungan dan Analisa Perdagangan Karbonnya(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menekan emisi GRK nasional dari tingkat BAU (business as usual) sebesar 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan negara lain pada tahun 2020. Untuk itu, berbagai strategi telah disiapkan oleh masing-masing sektor terkait, terutama kehutanan, pertanian, energi, transportasi, dan industri.
- ItemPolicy Brief Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPerubahan iklim yang telah dan akan terus terjadi akan sangat mengancam pembangunan sekor pertanian, apalagi jika tidak dilakukan upaya mitigasi dan adaptasi. Dampak negatif perubahan iklim jauh lebih besar daripada dampak positifnya dan tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu, bagi sektor pertanian upaya adaptasi menjadi prioritas utama yang harus dilakukan, terutama dalam upaya menyelamatkan dan mengamankan ketahanan pangan nasional serta berbagai sasaran pembangunan pertanian lainnya, sebagaimana termaktub pada empat sukses pembangunan pertanian. Namun demikian, selain mendukung untuk komitmen internasional dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), upaya mitigasi pada sektor pertanian juga sangat diperlukan yang sekaligus juga untuk mendukung efektivitas upaya adaptasi. Pada sektor pertanian, lahan pertanian di lahan gambut merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca (GRK) yang sangat menonjol. Oleh sebab itu pengelolaan lahan gambut menjadi sangat strategis dan potensial dalam menurunan emisi GRK pada sektor pertanian