Sumber Daya Lahan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 32
- ItemCara Identifikasi dan Karakterisasi Lahan Gambut untuk Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menekan emisi GRK nasional dari tingkat BAU (business as usual) sebesar 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan negara lain pada tahun 2020. Untuk itu, berbagai strategi telah disiapkan oleh masing-masing sektor terkait, terutama kehutanan, pertanian, energi, transportasi, dan industri
- ItemCara Pengukuran Stok Karbon di Lahan Gambut : Contoh Perhitungan dan Analisa Perdagangan Karbonnya(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPerubahan iklim akibat peningkatan emisi (pelepasan) gas rumah kaca (GRK) telah memperlihatkan dampak yang mengkhawatirkan yang antara lain terlihat dari perubahan pola hujan, peningkatan suhu udara, dan naiknya permukaan laut. Hal ini secara langsung mengancam sistem produksi sektor pertanian. Perubahan pola hujan, misalnya, telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan, sementara naiknya permukaan laut telah pula menyebabkan semakin luasnya lahan pertanian yang terkena pengaruh salinitas atau kandungan garam tinggi. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menekan emisi GRK nasional dari tingkat BAU (business as usual) sebesar 26% dengan upaya sendiri dan 41% dengan dukungan negara lain pada tahun 2020. Untuk itu, berbagai strategi telah disiapkan oleh masing-masing sektor terkait, terutama kehutanan, pertanian, energi, transportasi, dan industri.
- ItemPolicy Brief 2019 : Ragam Kebijakan Sumberdaya Lahan Pertanian(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2019) Penyunting: Sukarman; Mulyani, Anny; Las, Irsal; HS, MamatDalam perjalanan kariernya para peneliti akhli utama dan para peneliti senior tersebut telah menghasilkan teknologi dan inovasi melalui penelitian. Agar dapat diketahui oleh masyarakat, terutama oleh para pengambil kebijakan, teknologi dan inovasi tersebut perlu dipublikasikan dengan kalimat sederhana agar mudah dipahami. Buku ini berisi kumpulan materi kebijakan yang ditulis oleh para peneliti utama dan peneliti senior lainnya yang disusun pada tahun 2018- 2019
- ItemPanduan Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegradasi(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2014) Andy, Widhya; Kurnia, Iman; Setiabudi, sukanto; Hikmawati, Mega Yuni; Ratnawati, KartikaPosisi lahan gambut di sektor pertanian semakin penting dan strategis, mengingat lahan-lahan subur bertanah mineral yang selama ini diandalkan untuk usahatani semakin terbatas. Kondisi ini memaksa pembangunan pertanian menggunakan lahan suboptimal, termasuk lahan gambut terdegradasi. Di Indonesia sekitar 2,2-3,0 juta ha lahan gambut telah digunakan untuk pertanian. Di satu sisi, penggunaan lahan gambut berkontribusi terhadap pembangunan nasional, terutama di sektor pertanian. Di sisi lain, pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian berhadapan dengan isu pelestarian lingkungan, terutama dalam kaitannya dengan emisi gas rumah kaca. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerjasama dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) menjawab berbagai tantangan yang berkaitan dengan pengelolaan lahan gambut terdegradasi secara berkelanjutan.
- ItemPolicy Brief Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPerubahan iklim yang telah dan akan terus terjadi akan sangat mengancam pembangunan sekor pertanian, apalagi jika tidak dilakukan upaya mitigasi dan adaptasi. Dampak negatif perubahan iklim jauh lebih besar daripada dampak positifnya dan tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu, bagi sektor pertanian upaya adaptasi menjadi prioritas utama yang harus dilakukan, terutama dalam upaya menyelamatkan dan mengamankan ketahanan pangan nasional serta berbagai sasaran pembangunan pertanian lainnya, sebagaimana termaktub pada empat sukses pembangunan pertanian. Namun demikian, selain mendukung untuk komitmen internasional dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), upaya mitigasi pada sektor pertanian juga sangat diperlukan yang sekaligus juga untuk mendukung efektivitas upaya adaptasi. Pada sektor pertanian, lahan pertanian di lahan gambut merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca (GRK) yang sangat menonjol. Oleh sebab itu pengelolaan lahan gambut menjadi sangat strategis dan potensial dalam menurunan emisi GRK pada sektor pertanian