Farmakokinetik Siprofloksasin Pada Ayam Layer

Abstract
Penggunaan antibiotik pada hewan dan manusia jika tidak dikontrol sejak saat ini, maka berdasarkan kajian akan menimbulkan resistansi antimikroba. Adapun antibiotik yang dibahas dalam artikel ini adalah Siprofloksasin. Siprofloksasin adalah antibiotik golongan kuinolon-flurokuinolon yang banyak diregistrasikan sebagi salah satu obat hewan di Indonesia. Menurut Indeks Obat Hewan Indonesia edisi XII tahun 2019 terdapat 22 produk obat hewan siprofloksasin baik dalam bentuk tunggal ataupun kombinasi dengan antibiotik lain telah mendapat nomor resgistrasi untuk beredar di Indonesia. Farmakokinetik dan farmakodinamik adalah salah satu parameter yang sangat penting dalam melakukan penilaian risiko resistansi antimikroba. Dari data diperoleh hasil evaluasi AUC siproflokasin dengan dosis 40 mg/kg baik per oral ataupun intravena dan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) siprofloksasin terhadap kuman Escherichia coli didapatkan nilai AUC/KHM adalah kurang dari 125, sehingga pada dosis 40 mg/kg Berat Badan masih memungkinkan terjadinya resistansi single step mutant. Sehingga, disarankan agar siprofloksasin tidak sebagai pilihan pertama dalam mengobati infeksi bakteri pada ayam, karena memungkinkan terjadinya reistansi antibiotik.
Description
Keywords
LAYER CHICKENS, ANTIBIOTICS, ANTIMICROBIAL RESISTANCE, PHARMACOKINETICS, ESCHERICHIA COLI, SALMONELLA, MUTANTS
Citation