Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Nurhidayah"

Now showing 1 - 14 of 14
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Deteksi Eschericia Coli Patogen dari Usap kloaka AYam Layer dari Tujuh Provinsi Indonesia Dengan Menggunakan Metode Congo Red
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2022-12) Ariyani, Novida; Palupi, Maria Fatima; Nurhidayah; Indriyana; Nugraha, Eli; Widyarimbi, Dyah; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)
    Artikel ini berisikan tentang deteksi Escherichia coli patogen dari 327 isolat E.coli hasil isolasi dari 109 pool usap kloaka dengan menggunakan metode congo red. Pengambilan sampel dilkukan diprovinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Sebelumnya isolat tersebut telah diujii resistansi terhadap siproflokasin dan didapatkan 166 isolat resistan terhadap siprofloksasin (50,76%). Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa 59 (18,04%) isolat adalah E.coli patogen dan 268 (81,96%) isolat adalah E.coli nonpatogen. E.coli patogen yang resisten terhadap siproflokasin yaitu 42,37% (25/59) . Dari hasil tersebut hal yang dapat direkomendasikan kepada peternak agar mencegaj penularan patogen E.coli adalah dengan menerapkan biosekuriti kadang ayam petelur. Penggunaan antibiotik dalam menangani infeksi bakteri juga harus digunakan secara bijak dibawah pengawasan dokter hewan.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Estimasi Nilai Ketidakpastian Pengukuran pada Penentuan Potensi Oksitetrasiklin Sediaan Injeksi dengan Bioassay
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2016) Nurhidayah; Palupi, Maria Fatima; Ariany, Novida; Nugraha, Eli
    Unit farmasetik dan premiks dari Balai besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) melakukan estimasi ketidakpastian dari pengukuran potensi oksotetrasiklin pada obat hewan sediaan injeksi. Dengan menggunakan metode Bioassay dengan tujuan untuk mengetahui suatu rentang nilai pengukuran potensi oksitetrasiklin dimana antara rentang nilai tersebut terdapat nilai yang sebenarnya dari besaran yang diukur. Hasil pengujian menunjukan potensi oksitetrasiklin dalam sediaan obat hewan injeksi dengan metode Bioassay adalah 99.89%. Nilai ketidakpastian penentuan potensi oksitetrasiklin adalah ±0,24%.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Farmakokinetik Siprofloksasin Pada Ayam Layer
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2022-12) Palupi, Maria Fatima; Sari, Rosana Anita; Khomariyah, Siti; Ambarwati; Ariyani, Novida; Nurhidayah; Idrishanti, Nafisah; Carry, Luckyana; Indriyana; Nugraha, Eli; Widyarimbi, Dyah; Rusmiati, Emi; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)
    Penggunaan antibiotik pada hewan dan manusia jika tidak dikontrol sejak saat ini, maka berdasarkan kajian akan menimbulkan resistansi antimikroba. Adapun antibiotik yang dibahas dalam artikel ini adalah Siprofloksasin. Siprofloksasin adalah antibiotik golongan kuinolon-flurokuinolon yang banyak diregistrasikan sebagi salah satu obat hewan di Indonesia. Menurut Indeks Obat Hewan Indonesia edisi XII tahun 2019 terdapat 22 produk obat hewan siprofloksasin baik dalam bentuk tunggal ataupun kombinasi dengan antibiotik lain telah mendapat nomor resgistrasi untuk beredar di Indonesia. Farmakokinetik dan farmakodinamik adalah salah satu parameter yang sangat penting dalam melakukan penilaian risiko resistansi antimikroba. Dari data diperoleh hasil evaluasi AUC siproflokasin dengan dosis 40 mg/kg baik per oral ataupun intravena dan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) siprofloksasin terhadap kuman Escherichia coli didapatkan nilai AUC/KHM adalah kurang dari 125, sehingga pada dosis 40 mg/kg Berat Badan masih memungkinkan terjadinya resistansi single step mutant. Sehingga, disarankan agar siprofloksasin tidak sebagai pilihan pertama dalam mengobati infeksi bakteri pada ayam, karena memungkinkan terjadinya reistansi antibiotik.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Isolasi Escherichia coli dan Deteksi Gen mobilized colistin resistance (mcr)-1 pada Escherichia coli Resistan Kolistin dari Sampel Usap Kloaka Broiler di Tujuh Provinsi di Indonesia
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Andesfha, Ernes; Hayati, Meutia; Kartini, Dina; Palupi, Maria Fatima; Atikah, Neneng; Istiyaningsih; Firmanta, Joen; Rianti, Novy; Sarji; Amijaya, Deden; Nurhidayah; Komariah, Siti; Arofah, Sri
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Kajian Residu Antibiotik Golongan Tetrasiklin dan Penisilin dalam Daging
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2016) Yulianti, Nina Tri; Ariyani, Novida; Nurhidayah; Nugraha, Eli
    Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) melakukan kajian tentang residu antibiotik golongan tetrasiklin dan penisilin pada daging, hati, usus, dan paru-paru ayam broiler dari 13 provinsi di indonesia. sampel dianalisi secara kualitatif melalui skrining residu antibiotika dengan menggunakan metode uji hayati terhadap golongan tetrasiklin dan penisilin. Hasil kajian menunjukan tidak adanya residu terhadap antibiotik golongan tetrasiklin dan penisilin yang berasal dari peternakan ayam di 13 provinsi tersebut.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Kepekaan Isolat Escherichia Coli terhadap Siprofloksasin dari Usap Kloaka Ayam Layer
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2021) Nurhidayah; Palupi, Maria Fatima; Aryani, Novida; Indriyana; Nugraha, Eli; Widyarimbi, Dyah
    Resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat veteriner yang mendesak harus diwaspadai dan segera mendapatkan pencegahan. Pendekatan One Health yang berkelanjutan mencakup kesehatan manusia, hewan, tanaman dan lingkungan menjadi cara untuk mewaspadi infeksi resistansi antimikroba. Hewan dan lingkungan yang sehat diyakinin dapat menekan angka penularan resistansi antimikroba. Resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) adalah kondisi dimana bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan, sehingga kebal terhadap obat-obatan yang diberikan. Jika dibiarkan, risiko penularan penyakit dan angka kematian semakin tinggi. Artikel ini membahas kepekaan isolat Escherichia coli terhadap antibiotik siprofloksasin pada usap kloaka ayam layer. Siprofloksasin dipilih karena merupakan salah satu antibiotik dalam klasifikasi WHO (2019) yang masuk ke dalam kategori Higehst Priority Critically Important Antimicrobials for Human Medicine. Isolat yang diuji ada 327 isolat yang diisolasi dari pool usap kloaka yang berasal dari 109 flok ayam layer dari 6 provinsi di Indonesia ( Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara). Adapun uji kepekaan antibiotik dilakukan dengan menggunakan metode agar dilusi diperoleh nilai Konsentrasi hambat Minimum (KHM) dan interpretasinya mengacu pada Clinical and Laboratory Standar Institute (CLSI 2020). Mengingat siprofloksasin memiliki peran penting bagi pengobatan manusia dan hasil pengkajian dalam artikel ini memiliki prevalensi tinggi maka penggunaan siprofloksasin sebaikny pada hewan ternak hanya digunakan pada pilihan terakhir atau jika pada kasus tertentu yang memang hanya memerlukan siprofloksasin.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengkajian Mutu Antibiotik Golongan (Fluoro)kuinolon di Delapan Provinsi di Indonesia tahun 2022
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2022-12) Sari, Rosana Anita; Palupi, Maria Fatima; Ambarwati; Khomariyah, Siti; Rusmiati, Emi; Indrishanty, Nafisah; Fanani, Fika Asti; Ariyani, Novida; Nurhidayah; Indriyana; Jannah, Anna Miftahul; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)
    Antibiotik golongan (fluoro)kuinolon merupakan antibiotik spektrum luas yang banyak digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui mutu antibiotik golongan (fluoro)kuinolon yang beredar di delapan provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan di poultry shop dan distributor obat hewan. Adapun lokasi pengambilan sampel dilakukan di provinsi Sumatera Selatan, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil pengujian mutu ang dilakukan di unit uji Farmasetik dan Premiks diperoleh semua sampel memenuhi persyaratan mutu.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengkajian Mutu Sediaan Obat Hewan Eritromisin dan Profil Farmakokinetiknya dalam Plasma Ayam Broiler
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2018) Nurhidayah; Ariyani, Novida; Ambarwati; Sari, Rosana Anita
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengkajian Residu Antibiotik Bacitracin dalam Daging, Hati dan Usus Ayam Broiler di 14 Provinsi di Indonesia
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2017) Ariyani, Novida; Nurhidayah; Ambarwati; Sari, Rosana Anita; Yulianti, Nina Tri
    Antibiotik Bacitracin merupakan antibiotik golongan polipeptida yang diproduksi oleh Bacillus licheniformis,dan lebih stabil dalam bentuk zink dan digunakan sebagai pemacu pertumbuhan terutama untuk babi dan ayam. Namun, penggunaan antibiotik dilarang sebagai imbuhan pakan ternak. Pangan hewani yang beredar indonesia harus memenuhi persyaratan aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Untuk menjamin daging yang beredar di Indonesia aman dari antibiotik batricin, dilakukan pengujian dengan 168 sampel daging paha, 168 sampel daging hati, dan 168 sampel usus dari 56 peternakan ayam broiler di 14 provinsi indonesia. Menggunakan pengujian secara kualitatif dengan menggunakan metode bioassay, sampel daging yang berasal dari 56 peternakan ayam di 14 provinsi di Indonesia menunjukan hasil tidak mengandung residu antibiotik bacitracin.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengkajian Residu Beberapa Golongan Antibiotika pada Telur Ayam di Beberapa Provinsi di Indonesia
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Nurhidayah; Yulianti, Nina Tri; Palupi, Maria Fatima; Ariyani, Novilda; Patriana, Unang; Werdiningsih, Sri; Nugraha, Eli; Sari, Rosana Anita; Ambarwati; Widyarimbi, Dyah; Rusmiati, Emi
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Profil Distribusi Beberapa Sediaan Doksisiklin pada Organ/Jaringan Ayam Broiler
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2014) Werdiningsih, Sri; Yulianti, Nina Tri; Nurhidayah; Nugraha, Eli; Patriana, Unang; Sari, Rosana Anita; Widyarimbi, Dyah; Rusmiati, Emi; Isriyanthi, Ni Made Ria
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Profil Farmakokinetik Beberapa Sediaan Antibiotik Doksisiklin pada Ayam Broiler
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2014) Yulianti, Nina Tri; Werdiningsih, Sri; Isriyanthi, Ni Made Ria; Patriana, Unang; Nurhidayah; Nugraha, Eli; Sari, Rosana Anita; Rusmiati, Emi; Widiarimbi, Dyah; Palupi, Maria Fatima
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Resistensi Isolat Escherichia Coli dari Ayam Layer terhadap Kolistin Sulfat berdasarkan Minimum Inhibitory Concentration (MIC)
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2016) Palupi, Maria Fatima; Nurhidayah; Meutia, Hayati; Atikah, Neneng
    Artikel ini bertujuan untuk mendapatkan nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) kolistin sulfat terhadap Escherecia coli (E. Coli) khususnya isolat yang didapatkan dari feses dan telur ayam layer. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) adalah salah satu parameter yang dapat digunakan untuk menentukan resistensi suatu mikroba terhadap antimikroba tertentu. Dilakukan pengujian kepekaan kolistin sulfat terhadap 87 isolat E.coli yang diisolasi dari feses ayam layer yang berasal dari tujuh provinsi dan 7 isolat E.coli yang diisolasi dari telur ayam layer yang berasal dari lima provinsi di indonesia menggunakan metode agar dilution untuk mendapatkan nilai MIC. Hasil uji menunjukan kepekaan E.coli terhadap kolistin sulfat dengan menggunakan nilai MIC didapatkan 14,94% isolat yang berasal dari feses ayam layer resisten terhadap kolistin sulfat. Dan isolat yang berasal dari telur menunjukan kepekaan terhadap kolistin yang sangat baik.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Validasi Metode Uji Potensi Antibiotik Spektinomisin Serbuk dengan Kuman Uji Escherichia Coli NIHJ
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2023-12) Ariyani, N.; Palupi, M.F.; Nurhidayah; Indriyana; Jannah, A.M.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback