Status Hama Kedelai dan Musuh Alami pada Agroekosistem Lahan Kering Masam Lampung
Loading...
Date
2007-12-16
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Usaha peningkatan produksi kedelai melalui perluasan areal tanam pada lahan kering masam dinilai cukup prospektif. Untuk menunjang pengembangan kedelai pada lahan kering masam, telah dilakukan survei hama kedelai dan musuh alaminya di beberapa daerah di Propinsi Lampung pada tahun 2003. Hasil survei menunjukkan bahwa semua jenis hama utama kedelai, kecuali kumbang daun, ditemukan di Lampung dengan status kelimpahan populasi dengan daerah penyebaran yang berbeda. Hama kedelai yang berstatus sangat penting adalah Riptortus linearis, Nezara viridula, dan Piezodorus hybneri. Hama kedelai yang berstatus penting adalah Etiella zinckenella, Helicoverpa armigera, Spodoptera litura, Bemisia tabaci, Aphis glycines, dan Ophiomyia phaseoli. Hama kedelai lainnya adalah Aphis craccivora, Chrysodeixis chalcites, Lamprosema indicata, Riptortus sp., dan Plautia affinis. Ditemukan dua jenis serangga vektor virus, yaitu A. glycines dan B. tabaci. Hama yang memiliki daerah penyebaran yang sangat luas adalah R. linearis, kemudian diikuti oleh S. litura, N. viridula, L. indicata, B. tabaci, dan E. zinckenella. Musuh alami yang ditemukan adalah predator, parasitoid, dan patogen. Predator ditemukan 24 jenis, parasitoid teridentifikasi 14 jenis, dan patogen dua jenis yaitu NPV dan cendawan entomopatogen. Untuk pengembangan kedelai di Propinsi Lampung perlu tindakan pengelolaan lingkungan secara ekologis, agar hama-hama kedelai tidak menjadi penghambat produktivitas tanaman. D i Indonesia, lahan kering masam cukup luas dan telah banyak yang dibuka untuk usaha pertanian tanaman pangan, termasuk kedelai. Beberapa varietas kedelai dilaporkan toleran lahan kering masam, antara lain varietas Tanggamus dan Nanti, namun ketahanannya terhadap hama penting di lahan kering masam belum diketahui. Secara umum diketahui bahwa serangga arthropoda yang berasosiasi dengan tanaman kedelai di Indonesia tercatat 266 jenis, 111 di antaranya sebagai hama, 53 serangga nontarget, 61 predator, dan 41 serangga parasitoid (Okada et al. 1988a). Hama utama kedelai dan vektor virus bervariasi daerah penyebarannya, dari luas sampai terbatas (Wagiman et al. 1987, Tengkano et al. 1988a, Tengkano et al. 1988b, Tengkano et al. 1991, Okada et al. 1988b)
Description
Buletin Iptek Tanaman Pangan telah memasuki tahun kedua. Di usianya yang muda ini, buletin Iptek Tanaman Pangan masih menuntut redaksi untuk proaktif melobi para peneliti dan kontributor artikel untuk menulis dan mengirimkan tulisannya ke redaksi