Perlindungan Tanaman Pangan
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 47
- ItemPetunjuk Teknis Pengendalian Terpadu Penyakit Tungro(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2007) M. Yasin Said; I Nyoman Widiarta; M. MuhsinBagi Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan tersebar pada ribuan kepulauan, kemandirian pangan khususnya beras mutlak harus dicapai. Hal ini penting karena dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial. Dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan tersebut, pemerintah telah mentargetkan tahun 2007 meningkatkan produksi padi setara dengan 2 juta ton beras, dan tahun berikutnya meningkatkan produksi 5% per tahun sampai dengan tahun 2009. Untuk mencapai keberhasilan program tersebut, salah satu kendala yang perlu diantisipasi adalah serangan penyakit tungro yang merupakan penyakit endernis di beberapa sentra produksi padi di Indonesia. Tungro merupakan salah satu penyakit utama tanaman padi yang disebabkan oleh virus dan hanya bisa ditularkan oleh wereng hijau (Nephotettix sp.) yang dapat menyebabkan kegagalan panen atau puso. Komponen inovasi teknologi pengendalian tungro telah tersedia di Puslitbang Tanaman Pangan. Prinsip pengendalian tungro adalah pengendalian secara terpadu dengan beberapa komponen teknologi yang tersedia dengan memperhatikan ekologi, sosial, dan kebiasaan petani. Buku petunjuk teknis lapang ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang tungro dan sistem pengendaliannya secara terpadu sesuai dengan kondisi setempat. Saran perbaikan dari pembaca untuk penyempurnaan buku ini sangat dinantikan.
- ItemPedoman Teknis Pemahaman Pedesaan Secara Partisipatif Menunjang Usahatani Terpadu(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2003) Zulkifli Zaini; A. Karim Makarim; Irsal Las; Budi Haryanto; Suntorodentifikasi wilayah dan permasalahan dalam usahatani padi dan peluang mengatasinya menggunakan metode Pemahaman Pedesaan Secara Partisipatif (Participatory Rural Appraisal - PRA), terutama dalam pemilihan komponen teknologi PTT dan SIPT. PRA dilakukan terhadap: (1) karakteristik lokasi, mencakup validasi peta desa, peta topografi dan hidrologi, peta usaha industri rumah tangga, sejarah desa, penggunaan tenaga kerja berdasarkan gender, dan arus sumber daya; (2) identifikasi dan analisis permasalahan; (3) hal-hal yang menyebabkan turunnya produksi padi; (4) persepsi petani mengenai permasalahan dan akar permasalahan; dan (5) peluang mengatasi permasalahan.
- ItemHasil Penelitian Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu(Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, 1996-12-04) Marwoto; Nasir Saleh; HeriyantoPengendalian Hama Terpadu (PHT) telah menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam setiap program perlindungan tanaman di Indonesia. Dasar hukum PHT tertera dalam GBHN II dan GBHN IV serta Inpres No. 3 Tahun 1986 yang kemudian dimantapkan lagi oleh Undang Undang No. 12 Tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman. Pemasyarakatan PHT telah dirintis sejak tahun 1987 melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (Dilts, 1993). Hingga kini telah banyak kelompok-kelompok tani yang telah mengikuti SLPHT, namun beberapa kasus menunjukkan masih ada sosok petani SLPHT yang kembali pada pola pengendalian hama yang lama (Suyanto dkk, 1994). Oleh karena itu perlu ditinjau kembali dampak SLPHT dan peran kelembagaan dalam membantu pengembangan program PHT di tingkat petani. Di Jawa Timur, lebih dari 1.678 kelompok tani telah mengikuti SLPHT padi dari sasaran sebanyak 37.188 kelompok tani (Antarno, 1993), sedang untuk SLPHT kedelai baru mencapai 128 kelompok tani dari 1.178 kelompok tani yang telah mengikuti SLPHT padi Soewarji, 1993).
- ItemHasil Penelitian Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 1996-12-04) Marwoto; Nasir Saleh; HeriyantoPengendalian Hama Terpadu telah menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam program perlindungan tanaman di Indonesia
- ItemWereng Batang Coklat dan Upaya Pengendaliannya(Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 2011) Penyunting: Suparni; Gandi Purnama; Yadi Rusyadi Raksadinata; Etty Purwanti; IchsanWereng batang coklat (WBC) (Nilaparvata lugens Stall.) merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi yang sering menimbulkan kerugian besar. Mengingat pengetahuan dan pemahaman petugas di lapangan maupun para petani mengenai hama WBC masih terbatas, maka media informasi yang berkaitan dengan WBC baik dalam bentuk buku atau media informasi lainnya sangat diperlukan. Buku "Wereng Batang Coklat dan Upaya Pengendaliannya" disusun dengan tujuan untuk mem berikan bekal tambahan mengenai hama WBC dan strategi pengendaliannya kepada petugas lapang, petani dan semua stakeholders perlindungan tanaman pangan. Buku ini memuat informasi mengenai bioekologi WBC, gejala serangan dan kerusakan yang ditimbulkan serta strategi pengendalian yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Diharapkan buku ini dapat menjadi pegangan bagi para petani dan petugas perlindungan tanaman pangan di lapangan.