Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 70
- ItemPengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Tadah Hujan(2008) Achmad Suryana; Suyamto; Husin M. Toha; Hamdan Pane; M. Yamin Samaullah; Triny S. Kadir; Agus GuswaraBuku petunjuk teknis model PTT padi sawah tadah hujan disusun berdasarkan pengalaman dalam penelitian dan pengembangan inovasi teknologi usahatani padi pada lahan sawah tadah hujan bersamaan pengembangan model PTT padi sawah irigasi. Buku petunjuk lapang ini dibuat/disusun untuk dipedomani oleh penyuluh pertanian dalam usaha meningkatkan produktivitas padi lahan sawah tadah hujan melalui pendekatan model PTT. Selain itu, buku ini diharapkan dapat pula dipakai sebagai pelengkap bahan pelatihan PTT padi lahan sawah tadah hujan, baik yang diselenggarakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) maupun oleh Dinas Pertanian di daerah.
- ItemSistem Tanam Legowo(2014-04) Sarlan Abdulrachman; Made Jana Mejaya; Nurwulan Agustiani; Indra Gunawan; Priatna Sasmita; Agus Guswara
- ItemPTT Padi Lahan Sawah Tadah Hujan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008) Dr. Ir. Achmad Suryana; Dr. Ir. Suyamto; Ir. Husin M. Toha, MS; Dr. Hamdan Pane; Ir. M. Yamin Samaullah, MS; Dra. Triny S. Kadir; Ir. Agus GuswaraRapat koordinasi terbatas kabinet Indonesia bersatu yang dipimpin langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden RI di Departemen Pertanian pada awal Januari 2007 telah menghasilkan keputusan penting, yaitu target peningkatan produksi beras 2 juta ton pada tahun 2007 dan selanjutnya meningkat 5 % per tahun sampai tahun 2009. Untuk menindaklanjuti komitmen tersebut Depertemen Pertanian meluncurkan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) untuk segera diimplementasikan. Salah satu program yang penting dalam upaya pencapaian target peningkatan tersebut adalah penerapan model Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi pada semua ekosistem termasuk ekosistem sawah tadah hujan. Berbeda dengan pro gram intensifikasi padi seperti Insus dan Supra Insus, pendekatan model PTT bukan merupakan paket teknologi, tetapi merupakan pendekatan untuk pemecahan masalah peningkatan produksi di daerah setempat dengan penerapan teknologi yang sesuai dan dipilih sendiri oleh petani dengan bantuan para penyuluh pertanian. Tujuan utama penerapan model PTT adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani melalui penerapan teknologi yang cocok untuk kondisi setempat sekaligus dapat meningkatkan hasil gabah dan mutu beras serta dapat menjaga kelestarian lingkungan. Buku petunjuk teknis model PTT padi sawah tadah hujan disusun berdasarkan pengalaman dalam penelitian dan pengembangan inovasi teknologi usahatani padi pada lahan sawah tadah hujan bersamaan pengembangan model PTT padi sawah irigasi. Buku petunjuk lapang ini dibuat/disusun untuk dipedomani oleh penyuluh pertanian dalam usaha meningkatkan produktivitas padi lahan sawah tadah hujan melalui pendekatan model PTT. Selain itu, buku ini diharapkan dapat pula dipakai sebagai pelengkap bahan pelatihan PTT padi lahan sawah tadah hujan, baik yang diselenggarakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) maupun oleh Dinas Pertanian di daerah.
- ItemHama dan Penyakit Penting Tanaman Padi Serta Upaya Pengendaliannya(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan, 2011) Thamrin, Tumarlan; Syahri; Setiawan, UsmanHama dan penyakit tanaman menyebabkan kehilangan hasil pada tanaman padi mencapai kira-kira 20%, yang merupakan angka yang tinggi dalam mengurangi produktivitas tanaman. Berbagai jenis hama dapat menyerang tanaman padi mulai dari persemaian hingga proses pemanenan. Selain itu kendala penyakit penting seperti blas (Pyricularia oryzae), hawar daun bakteri (Xanthomonas campestris pv. Oryzae), hawar pelepah, tungro juga menjadi ancaman dalam budidaya padi di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya pengendalian untuk menekan serangan hama dan penyakit tanam anpadi. Upaya tersebut sebenarnya dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi pengelolaan hama dan penyakit terpadu, yakni dengan mengkombinasikan berbagai macam tindakan pengendalian mulai dari perbaikan cara bercocok tanam (kultur teknis), pengendalian secara fisik, mekanik, hayati serta langkah terakhir adalah penggunaan pestisida kimiawi. Namun, semua ini akan bisa terlaksana dengan baik jika monitoring keberadaan hama/penyakit pada pertanaman dilakukan secara benar.
- ItemPENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADA USAHATANI PADI(2023) Vandalisna, SP., M.Si.; Sugeng Mulyono, S.TP., MP.; Budi Putra, ST., M.Si.; Ir. Arman Wahab, MP.Padi merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Beras sebagai bahan makanan pokok, mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein. Di Indonesia, 95% penduduknya mengonsumsi bahan makanan ini. Bahkan berbagai penganan berbahan beras pun sangat mudah dijumpai di setiap pelosok Indonesia. Kebutuhan beras sebagai salah satu sumber pangan utama penduduk Indonesia terus meningkat, selain penduduk terus bertambah dengan peningkatan sekitar 2% per tahun, juga adanya perubahan pola konsumsi penduduk dari non beras ke beras. Terjadinya penciutan lahan sawah irigasi subur akibat konversi lahan untuk kepentingan non pertanian, dan munculnya fenomena degradasi kesuburan menyebabkan peningkatan produktivitas padi sawah irigasi cenderung melandai sehingga tidak mampu mengimbangi laju peningkatan penduduk (Andriani, 2008). Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber penghasil devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya memacu peningkatan produksi dan produktivitas usahatani padi adalah dengan mengintegrasikan antar sektor dan antar wilayah dalam pengembangan usaha pertanian di Indonesia dalam rangka mensukseskan ketahanan pangan melalui program teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Buku yang berjudul Pengelolaan Tanaman Terpadu Pada Usaha Tani Padi ini membahas tentang implementasi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi sawah.