Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 169
- ItemBank Pengetahuan Padi Indonesia(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2008) Unang G. Kartasasmita; Adi Widjono; K. Pirngadi; Bambang Sriyono; Achmad Subaidi; A. Kasno; Sigit Nugraha; Penny I. IskakBPPI berisi kumpulan pengetahuan mengenai padi untuk mendiseminasikan pengetahuan mengenai hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi padi. Aspek yang dimuat antara lain aspek teknis, sosial budaya, ekonomi, lingkungan, kebijakan menyangkut beras, gabah, dan pengelolaan jerami.
- ItemPadi untuk Ketahan Pangan(2010) Zulkifli Zaini; Diah WurjandariPemerintah Indonesia menaruh perhatian besar terhadap upaya pemenuhan kebutuhan pangan penduduk yang terus meningkat. Dukungan kuat bagi kegiatan penelitian telah menghasilkan informasi dan inovasi teknologi produksi padi yang telah memberikan kontribusi dalam peningkatan produksi beras nasional. Badan Litbang Pertanian dan IRRI memiliki kepentingan bersama dalam penelitian padi, terutama dalam menghasilkan inovasi teknologi guna mempercepat upaya pengembangan sistem pertanian berbasis peningkatan produksi mendukung ketahanan pangan nasional. Tantangan besar produksi padi dewasa ini adalah perubahan iklim, semakin terbatasnya sumberdaya lahan dan air, meningkatnya populasi hama dan penyakit tanaman. Lebih dari 30 tahun kerja sama penelitian dengan IRRI, Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan berbagai teknologi padi yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi beras secara berkelanjutan. Saat ini, varietas padi toleran rendaman dan kekeringan sedang dikembangkan melalui program Consortium for Unfavourable Research Environment (CURE) dan Green Super Rice, yang diharapkan Indonesia dapat meraih kembali swasembada beras. Diupayakan pula meningkatkan gizi beras bagi konsumen, termasuk beras kaya besi, seng, dan padi emas (Golden Rice) yang mengandung provitamin A tinggi. Selain itu, beberapa teknologi produksi padi juga telah dihasilkan. Publikasi ini menyajikan secara singkat hasil kerja sama penelitian Badan Litbang Pertanian dengan IRRI. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan padi disampaikan penghargaan dan terima kasih.
- ItemPanduan Layanan Konsultasi Padi (LKP) 2.0(Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Pangan, 2025) Tri Selasa Pagianti; Nuning Argo Subekti; Bhakti Priatmojo; Ega Dwi Atmojo; Nia Romania Patriyawaty; Jo Anne Holly Torres; Iris Bugayong; Rowena Castillo; Benedict Jardinero; Madonna Casimero; Haris Syahbuddin; Fadjry DjufryLuas panen, produksi, dan produktivitas padi di Indonesia berfluktuasi. Penurunan luas panen pada musim tertentu kemungkinan disebabkan oleh kerusakan jaringan irigasi, alih fungsi komoditas/lahan, atau tidak diadopsinya teknologi oleh petani. Mewujudkan dan mempertahankan swasembada beras merupakan tantangan karena terbatasnya sumberdaya air, lahan untuk perluasan area, frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan yang meningkat, populasi hama dan penyakit yang terus berkembang. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, inovasi pertanian diperlukan. Dalam upaya peningkatan produksi padi nasional, meningkatkan pendapatan dan hasil panen petani padi di Indonesia serta berkontribusi pada tujuan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan di pedesaan, ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan serta mitigasi dan adaptasi terhadap pandemi dan perubahan iklim, International Rice Research Institute (IRRI) bekerjasama dengan Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) dalam pengembangan dan diseminasi Rice Crop Manager (RCM) yang di Indonesia dikenal sebagai Layanan Konsultasi Padi (LKP). LKP mendukung inisiatif pemerintah saat ini dalam mempromosikan manajemen pertanian terpadu dan diversifikasi. Alat digital seperti LKP emungkinkan penyampaian praktik manajemen agronomi kepada petani dalam skala besar. Selain pengelolaan hara, LKP juga menangani kendala lain yang membatasi hasil panen padi dan keuntungan petani. Kendala-kendala ini bervariasi di berbagai daerah, kondisi pertumbuhan, varietas dan skenario iklim. Melalui rekomendasi LKP, sekitar 100,000 petani di Indonesia dapat mencapai peningkatan hasil per hektar per musim rata-rata 600 kg beras dan pendapatan rata-rata sebesar US$140 atau sebesar Rp. 2,3 juta. Layanan Konsultasi Padi (LKP), dikembangkan dan diperkenalkan untuk mengatasi tantangan utama produksi dan produktivitas padi di Indonesia melalui rekomendasi spesifik lokasi yang mengarah pada peningkatan hasil panen dan pendapatan. LKP adalah alat bantu pengambil keputusan pertanian digital yang dikembangkan oleh International Rice Research Institute (IRRI) untuk mengidentifikasi praktik pengelolaan hara terbaik untuk lahan-lahan padi tertentu menggunakan prinsip pengelolaan hara spesifik lokasi.
- ItemEkonomi dan Kebijakan Perberasan di Negara Produsen Beras(Pertanian Press, 2024-12-05) Achmad Suryana; Sudi Mardianto; Sahat M. PasaribuBeras merupakan pangan pokok sumber karbohidrat bagi lebih dari tiga milyar penduduk dunia, terutama di Asia, sementara itu komsumsi beras mengalami tren peningkatan di Afrika. Usaha tani padi di negara-negara produsen utama didominasi oleh petani skala kecil yang melibatkan jutaan petani. Karena itu, pada tataran nasional dan usaha agribisnis padi/beras memiliki peran strategis dalam pencapaian ketahanan pangan, penurunan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Bagi Indonesia, sampai saat ini beras masih berperan sebagai komoditas strategis secara ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Kebijakan pangan nasional selalu terpusat pada upaya pencapaian swasembada pangan, khususnya beras. Secara umum, kebijakan yang diambil oleh negara-negara produsen dalam pengembangan ekonomi perberasan terfokus pada upaya peningkatan produksi secara lebih efisien dan pendapatan petani yang memberi insentif berproduksi secara berkelanjutan. Kebijakan di negara-negara dengan konsumsi per kapita tinggi di Asia lebih berorientasi untuk mencapai swasembada beras seperti Indonesia. Sedangkan negara maju lebih fokus pada perlindungan bagi petani seperti di Jepang, dan negara eksportir lebih mengupayakan pengembangan produk dan praktik pertanian berkelanjutan, seperti Thailand. Perbedaan orientasi ini berdampak pada perbedaan instrumen kebijakan yang dimanfaatkan, meskipun umumnya instrumen kebijakan tersebut berkisar pada pemberian subsidi input, pembiayaan, dan asuransi pertanian; pengaturan harga padi/beras untuk menjaga kepentingan produsen dan konsumen; dan pengenaan bea masuk impor. Investasi pemerintah untuk mendukung efektifnya berbagai kebijakan tersebut berupa pembangunan infrastruktur pertanian dan pemanfaatan teknologi modern, termasuk digitalisasi pertanian. Buku ini menyajikan tentang ragam kebijakan ekonomi perberasan di negara-negara produsen dan konsumen utama di Asia, yaitu Thailand, Vietnam, Tiongkok, Bangladesh, Filipina, dan Indonesia. Untuk kawasan Afrika dalam disajikan hasil pengamatan dari Mesir.
- ItemPanduan Teknis Produksi Benih dan Pengembangan Padi Hibrida dan Padi Tipe Baru(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2003) Suwarno; Bambang Suprihatno; Satoto; Buang Abdullah; Udin S Nugraha; I Nyoman WidiartaBadan Litbang Pertanian juga telah merakit padi tipe baru (PTB) dengan memanfaatkan plasma nutfah yang ada. Padi tipe baru (PTB) dirancang agar fotosintat terdistribusikan secara lebih efektif ke malai/gabah. Potensi hasil PTB diharapkan 20-30% lebih tinggi dari varietas unggul baru (VUB) IR64 dan Ciherang. Peningkatan selanjutnya diharapkan dapat dicapai dengan memanfaatkan gejala heterosis melalui pengembangan padi hibrida dengan menggunakan padi tipe baru sebagai tetua.