Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 166
  • Item
    Ekonomi dan Kebijakan Perberasan di Negara Produsen Beras
    (Pertanian Press, 2024-12-05) Achmad Suryana; Sudi Mardianto; Sahat M. Pasaribu
    Beras merupakan pangan pokok sumber karbohidrat bagi lebih dari tiga milyar penduduk dunia, terutama di Asia, sementara itu komsumsi beras mengalami tren peningkatan di Afrika. Usaha tani padi di negara-negara produsen utama didominasi oleh petani skala kecil yang melibatkan jutaan petani. Karena itu, pada tataran nasional dan usaha agribisnis padi/beras memiliki peran strategis dalam pencapaian ketahanan pangan, penurunan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Bagi Indonesia, sampai saat ini beras masih berperan sebagai komoditas strategis secara ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Kebijakan pangan nasional selalu terpusat pada upaya pencapaian swasembada pangan, khususnya beras. Secara umum, kebijakan yang diambil oleh negara-negara produsen dalam pengembangan ekonomi perberasan terfokus pada upaya peningkatan produksi secara lebih efisien dan pendapatan petani yang memberi insentif berproduksi secara berkelanjutan. Kebijakan di negara-negara dengan konsumsi per kapita tinggi di Asia lebih berorientasi untuk mencapai swasembada beras seperti Indonesia. Sedangkan negara maju lebih fokus pada perlindungan bagi petani seperti di Jepang, dan negara eksportir lebih mengupayakan pengembangan produk dan praktik pertanian berkelanjutan, seperti Thailand. Perbedaan orientasi ini berdampak pada perbedaan instrumen kebijakan yang dimanfaatkan, meskipun umumnya instrumen kebijakan tersebut berkisar pada pemberian subsidi input, pembiayaan, dan asuransi pertanian; pengaturan harga padi/beras untuk menjaga kepentingan produsen dan konsumen; dan pengenaan bea masuk impor. Investasi pemerintah untuk mendukung efektifnya berbagai kebijakan tersebut berupa pembangunan infrastruktur pertanian dan pemanfaatan teknologi modern, termasuk digitalisasi pertanian. Buku ini menyajikan tentang ragam kebijakan ekonomi perberasan di negara-negara produsen dan konsumen utama di Asia, yaitu Thailand, Vietnam, Tiongkok, Bangladesh, Filipina, dan Indonesia. Untuk kawasan Afrika dalam disajikan hasil pengamatan dari Mesir.
  • Item
    Panduan Teknis Produksi Benih dan Pengembangan Padi Hibrida dan Padi Tipe Baru
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2003) Suwarno; Bambang Suprihatno; Satoto; Buang Abdullah; Udin S Nugraha; I Nyoman Widiarta
    Badan Litbang Pertanian juga telah merakit padi tipe baru (PTB) dengan memanfaatkan plasma nutfah yang ada. Padi tipe baru (PTB) dirancang agar fotosintat terdistribusikan secara lebih efektif ke malai/gabah. Potensi hasil PTB diharapkan 20-30% lebih tinggi dari varietas unggul baru (VUB) IR64 dan Ciherang. Peningkatan selanjutnya diharapkan dapat dicapai dengan memanfaatkan gejala heterosis melalui pengembangan padi hibrida dengan menggunakan padi tipe baru sebagai tetua.
  • Item
    Masalah Bertanam Padi
    (Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Bogor, 1979-12-16) Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Bogor
    Buku saku ini disusun untuk membantu para petugas pertanian dalam menghadapi masalah-masalah yang umum dalambertanam padi. Buku saku ini bukan bersifat tehnis: istilah-istilah umum secara luas dipergunakan (istilah-istilah ilmiah dapat dijumpai di halaman 48 dan 49). Mengingat bahwa pupuk dan obat-obatan yang tersedia maupun varietas padi yang ditanam berbeda-beda di setiap tempat, maka cara pemberantasan secara khusus tidaklah diterangkan
  • Item
    Pengomposan Jerami
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2014-12-04) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
    Salah satu limbah pertanian dari tanaman padi adalah jerami. Masyarakat maupun petani sudah lama mengenal limbah padi ini, namun kegunaan dan manfaat maupun cara pengelolaannya belum banyak diketahui dan diterapkan di lapangan. Indonesia sebagai negara penghasil beras, keberadaan jerami sesuai dengan luas lahan yang dipanen, baik di lahan sawah maupun lahan kering sangat melimpah dan diperkirakan lebih dari 80 juta ton per tahun. Pengomposan merupakąn proses yang diperlukan untuk mempercepat terjadinya dekomposisi dan pelepasan hara dari bahan organik sehingga tersedia bagi tanaman. Pemanfaatan kompos untuk pertanian tidak saja untuk memperbaiki sifat kimia tetapi juga dapat bermanfaat bagi perbaikan sifat fisik dan biologi tanah, yang akhir-akhir ini dirasa sangat diperlukan.
  • Item
    Penelitian Pemuliaan Padi
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 1982-12-02) Adi Widjono; Mahyuddin Syam
    Buku ini berisikan penelitian pemuliaan padi yang telah dan sedang dijalankan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan untuk dijadikan bahan informasi