Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 44
- ItemPengenalan Fall Armyworn Hama Baru pada Tanaman Jagung di Indonesia(Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2019-12-21) Nurnina Nonci; Septian Hary KalqutnySerangan hama ulat grayak baru yang bernama Fall Armyworm (FAW) sedang menjadi wabah serius di berbagai negara produsen jagung. Hama ini telah mewabah di sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Myanmar dan Philipina. Di Indonesia sendiri, hama ini telah dilaporkan menyerang tanaman jagung di Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat. Keberadaan hama ini menjadi perhatian karena mempunyai daya jelajah tinggi, kecepatan reproduksi tinggi serta daya rusak yang kuat. Pemerintah telah melakukan tindakan preventif untuk pencegahan penyebaran hama ini di wilayah Indonesia. Buku saku ini disusun untuk memberikan informasi tentang Fall Armyworm (Spodoptera frugiperda J.E. Smith), Hama Baru pada Tanaman Jagung di Indonesia. Buku ini berisikan awal mula berkembangnya hama FAW, penyebaran hama FAW antar benua serta teknologi praktis untuk pengendaliannya. Buku saku diharapkan menjadi pedoman bagi pemerhati bidang perlindungan tanaman, penyuluh, peneliti, pengamat hama serta stakeholder terkait lainnya. Dengan kehadiran buku saku ini diharapkan menjadi rujukan dalam kegiatan pemantauan hama FAW serta metode pengendalian yang tepat dilakukan
- ItemPANDUAN PRAKTIS BUDI DAYA JAGUNG HIBRIDA(Kementerian Pertanian PUSLITBANGTAN, 2018-12-20) Dr. Muhammad Azrai; Dr. Roy Efendi; Dr. Agus W. Anggara; Dr. Ronald HutapeaJagung termasuk komoditas penting dan strategis bagi Indonesia, baik sebagai bahan pangan, pakan maupun bahan baku industri. Permintaan akan jagung setiap tahun terus mengalami peningkatan, selain karena pertambahan penduduk, juga untuk kebutuhan pakan yang terus mengalami peningkatan serta untuk memenuhi kebutuhan industri. Jumlah jagung yang diproduksi oleh masyarakat belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar, karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang bagaimana cara membudidayakan jagung yang baik dan benar agar produktivitas optimum dapat dicapai. Usaha peningkatan produksi jagung harus dapat memenuhi standard kualitas dan kuantitas jagung yang dihasilkan. Buku ini merupakan Panduan Praktis Budi Daya Jagung Hibrida, yang berisi konsep budi daya mulai dari syarat tumbuh dan pemilihan benih hingga budi daya berkelanjutan. Buku ini disampaikan secara ringkas dan praktis dengan narasi yang mudah dipahami serta dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang akan memudahkan pembaca dalam memahami budi daya jagung untuk selanjutnya menerapkan di lahan pertaniannya
- ItemRancangan Statistik Khusus Pemuliaan Jagung(Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) Press, 2016-12-16) M. Yasin HG; I Made Jana MejayaMelepas varietas unggul baru jagung memerlukan tahapan uji dan analisis data sesuai kebutuhan saat seleksi, mulai dari pemilihan populasi awal sampai perbaikan populasi dan terakhir adalah uji multi lokasi. Buku ini diharapkan menjadi acuan dalam tahapan uji galur dan analisis data hingga sampai melepas varietas, khususnya jagung fungsional. Jagung merupakan komoditas pangan utama setelah padi di Indonesia dan komoditas ketiga di tingkat dunia setelah padi dan gandum. Dengan menggunakan paparan yang mudah, mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pemulia muda yang akan meniti karir sebagai pemulia jagung. Pemahaman statistik dan analisis data menjadi persyaratan mutlak bagi seorang pemulia tanaman. Semoga buku ini mempunyai kontribusi nyata dalam upaya penelitian perakitan varietas jagung di Indonesia, yang akhirnya berdampak pada tersedianya varietas unggul berdaya hasil tinggi dan mempunyai nilai gizi yang baik. Komoditas jagung sebagai pangan pokok kedua masa depan perlu diperbaiki mutu gizinya, agar menjadi bahan pangan yang sehat. Buku ini memberikan contoh analisis statistik dari tahap seleksi awal hingga tahap uji multilokasi untuk dapat dipresentasikan kepada Tim Penilai Pelepasan varietas
- ItemMaize in Indonesia(International Maize and Wheat Improvement Center, 2004-12-16) Dewa K.S. Swastika; Firdaus Kasim; Wayan Sudana; Rachmat Hendayana; Kecuk Suhariyanto; Roberta V. Gerpacio; Prabhu L. PingaliMaize is the second most important cereal crop in Indonesia after rice. The demand for maize as food and feed has been steadily increasing. Total national maize production has grown at 4.07% per annum in the last three decades, thanks mainly to the adoption of improved production technologies, particularly hybrid seed. This high production, however, still fails to meet domestic demand and has caused a rapid increase in the net import of maize. This study characterized the maize production systems in four major maize-producing provinces in Indonesia, namely Lampung, East Java, West Nusa Tenggara, and South Sulawesi. Important productivity constraints faced by maize farmers were identified and included: low grain prices during harvest; high input prices; large distances between maize production areas, feed mills, and seed industries; lack of promotion of local improved maize varieties (OPVs and hybrids) by gover nment research centers; and lack of farmer capital. Farmers, the Government of Indonesia, and private companies should be encouraged to develop appropriate technology and policies, such as tariffs and credit systems, to overcome some of these constraints
- ItemProduksi Benih Sumber Jagung Komposit (BERSARI BEBAS)(BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN, 2007-12-16) Zubachtirodin; Syuryawati; Constance RaparSalah satu program utama pemerintah adalah mewujudkan swasembada jagung berkelanjutan dalam upaya memenuhi kebutuhan jagung nasional. Banyak varietas unggul baru jagung yang sudah dilepas oleh Badan Litbang Pertanian, tetapi yang digunakan petani masih sangat terbatas sehingga perlu upaya secara intensif untuk mensosialisasikan varietas-varietas unggul baru yang sudah dilepas tersebut. Keberhasilan penyebaran VUB jagung tidak lepas dari upaya pengembangan sistem perbenihannya. Kelancaran alur distribusi benih mulai dari benih penjenis, benih dasar, benih pokok sampai benih sebar dengan prinsip 6 (enam) tepat sangat menentukan pengembangan dan penyebaran varietas unggul jagung oleh petani. Petunjuk Teknis Produksi Benih Sumber Jagung Komposit (Bersari bebas) ini disusun sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan produksi benih sumber jagung yang dilakukan oleh para penangkar benih jagung komposit (bersari bebas) untuk dapat memperoleh benih yang berkualitas.