Budidaya Perkebunan

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 149
  • Item
    Perkebunan dalam Lintasan Zaman
    (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2008) Direktorat Jenderal Perkebunan
    Buku ini menyajikan perjalanan panjang pembangunan perkebunan di Indonesia sejak era pra kolonial, kolonial, awal kemerdekaan, orde baru dan era reformasi. Tak pelak lagi perkebunan dengan seluruh dimensinya yang mencakup komunitas, perdagangan, industri dan areal perkebunan itu sendiri telah menorehkan sejarah dengan warna tersendiri dalam sejarah Indonesia. Perjalanan panjang perkebunan telah membentuk suatu komunitas dengan karakter tersendiri dan telah terbukti mampu menjadi perekat keutuhan bangsa. Buku yang berjudul 'Perkebunan dalam Lintasan Zaman' ini akan memberikan informasi yang komprehensiftentang dinamika perkebunan di Indonesia. Informasi dari buku ini semakin menegaskan betapa besar peran perkebunan dalam kehidupan sosial politik, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. Perjalanan panjang tersebut didokumentasikan dalam buku ini dengan gaya penulisan semi populer. Buku ini dilengkapi dengan foto-foto yang mengilustrasikan perjalanan panjang perkebunan. Buku ini sangat bermanfaat bagi kalangan pendidikan perkebunan, para praktisi bisnis perkebunan, para petani, para peneliti dan akademisi dan masyarakat umum lainnya.
  • Item
    Teknologi Unggulan Tembakau : Budidaya Pendukung Varietas Unggul
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) Djajadi; Karmawati, Elna; Wahyudi, Agus
    Pengembangan tembakau di Indonesia menyebar di 7 propinsi yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Luas areal di Indonesia mencapai 225.939 ha yang terdiri atas beberapa jenis tembakau, namun yang paling luas adalah tembakau Temanggung, Madura dan Virginia. Tembakau Temanggung merupakan racikan dalam sigaret kretek berperan sebagai pemberi rasa, kandungan nikotinnya berkisar antara 3 - 7%, lebih tinggi dibandingkan tembakau yang lain. Tembakau Madura dalam racikan sebagai pemberi aroma dengan kadar nikotin 2 - 5%. Sedangkan tembakau Virginia merupakan bahan baku sigaret baik rokok kretek (30%) maupun rokok putih (70%), diolah dalam bentuk rajangan dan krosok.
  • Item
    PENGARUH DOSIS PUPUK BIOKA PRILL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TEBU
    (BPTP Jatim, 2007) SOLEH, M; Sudarmadi Purnama
    Tanaman tebu merupakan tanaman strategis sebagai penghasil gula yang di Indonesia belum ada penggantinya. Upaya peningkatan produksi tebu sangat tergantung pada masukan pupuk anorganik. Ditemui dibeberapa lokasi penggunaan pupuk anorganik meningkat tajam, tetapi peningkatan tersebut tidak diikuti secara proporsional oleh peningkatan produksi. Ini berarti telah terjadi penurunan efisiensi penggunaan pupuk. Dewasa ini telah tersedia pupuk organik padat dengan nama “ Bioka Prill ”. Untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas pupuk tersebut dilakukan percobaab ”pengaruh dosis pupuk Bioka Prill terhadap pertumbuhan dan produksi tebu.” Pengkajian dilaksanakan di Desa Sitirejo , Kec. Wagir, Malang ,mulai bulan Mei 2006 s/d September 2007. Varietas tebu yang ditanam PS 921. Empat dosis Bioka yang dicobakan, yaitu 9 ku, 10 ku, 11 ku, dan 12 ku per ha. pemupukan cara petani sebagai kontrol. Dibandingkan dengan kontrol Bioka Prill berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan per rumpun, panjang batang, dan diameter batang namun dosis Bioka tidak berpengaruh nyata. Khusus pada bobot per batang dan hasil per ha tidak hanya berbeda dengan kontrol tetapi dosis Bioka Pril berpengaruh secara nyata. Kenaikan produksi masing masing dosis dibandingkan dengan kontrol meningkat 30,72%, 35,75 %, 41,19%, dan 49,27%. Keuntungan yang diperoleh oleh hasil tanaman yang dipupuk dengan Bioka Prill 9 ku setara dengan pada pemberian 12 ku per ha.Takaram 9 ku per ha adalah paling efektif dan efisien. Keuntungan yang diperoleh mencapai empat kali lipat dibanding kontrol.
  • Item
    Pengaruh Umur terhadap Saat Muncul Kecambah dan Daya Kecambah Benih Kelapa Dalam (Cocos nucifera)
    (2020) Alfred P. Manambangtua, Toni S. Hidayat
    At this time there is the development of coconut plantations in the community, so that the need for coconut seeds continues to increase, to meet these needs it needs to be supported by the provision of good quality coconut seeds, worth planting in the field and have the criteria for simultaneous sprouts and high viability. Results seedling seed growers by famer have an average of 80% germination with a seed age of 11 and 12 months. This study aims to determine the ideal age of seeds to be used as seeds that have germination speed and high viability. The research was conducted using two treatments consisting of coconut seeds aged 11 months and coconut seeds aged 12 months. Each treatment contained 100 plants so that 200 coconut seeds were used. The difference in age of coconut seeds gives significantly different results when they appear germination, the fastest results obtained on 12-month-old seeds. At the sprout power the highest yield was obtained for coconut seeds aged 12 months.