Sayuran dan Tanaman Obat
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 153
- ItemPanduan Budidaya Sayuran dan Tanaman Obat di Pekarangan(Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2022) Nugraha, Tommy; Sari, Mutiara; Suharni; Subardi; Atmojo, Hanang Dwi; Julianto, ArdiSayuran dan tanaman obat mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi khususnya dalam peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat dan perluasan kesempatan kerja. Komoditas sayuran saat ini berkembang sebagai komoditas agribisnis karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan prospek yang cukup besar dalam pemasarannya. Begitu juga dengan komoditas tanaman obat yang permintaannya semakin meningkat di masa pandemi Covid-19, baik dalam bentuk segar maupun sebagai bahan baku industri farmasi dan jamu. Komoditas sayuran dan tanaman obat diminati oleh masyarakat banyak dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor, namun memerlukan penanganan intensif dalam budidayanya. Dalam rangka menjamin ketersediaan dan aksesbilitas sayuran dan tanaman obat untuk keluarga, masyarakat dapat melakukan budidaya sayuran dan tanaman obat di lahan pekarangan. Kementerian Pertanian telah mencanangkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, dan pendapatan.
- ItemBUDIDAYA BROKOLI (Brassica Oleracea L Var. Italica) DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG(2025-08-10) ADID NAZMUDINBrokoli merupakan tanaman sayuran famili Brassicaceae (jenis kol dengan bunga) berupa tumbuhan berbatang lunak. Tanaman ini diduga berasal dari Eropa, pertama kali ditemukan di Cyprus, Italia Selatan dan Mediterania 2000 tahun lalu (Sembiring dan Karo-karo, 2017). Sayuran ini masuk ke Indonesia sekitar 1970-an dan kini cukup populer sebagai bahan pangan (Inayah, 2007). Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau atau disebut curd (Reza, hijau 2019). Brokoli merupakan sayuran yang tumbuh pada lingkungan sub tropik. Umumnya brokoli tidak tahan terhadap lingkungan panas (Raleni dkk., 2015). Brokoli mampu beradaptasi dengan baik di daerah dataran tinggi dengan kelembaban udara yang rendah. Brokoli memiliki kandungan nutrisi tinggi, kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin A dan C, karotenoid, serat, kalsium, dan asam folat dan juga mengandung senyawa glucoraphanin yang memiliki sifat antikanker (Indriyati,2018). Sayuran ini sangat baik dikonsumsi untuk meningkatkan gizi serta kesehatan tubuh. Sayuran brokoli digemari banyak orang dan memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga cukup layak untuk dibudidayakan. Hasil pertanian brokoli tidak hanya memenuhi pasar dalam negeri, tapi juga sebagai komoditas ekspor. Peningkatan pangsa pasar brokoli di Indonesia dengan sasaran pasar modern meningkat 15-20% pertahun (Unitid States Agency International Development chapter Indonesia dalam Adwiyah, 2017).
- ItemPERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) G0 DALAM SISTEM AEROPONIK DI SCREEN HOUSE BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG(2025-08-10) M. NAJIB MUHASYINKentang (Solanum tuberosum L.) merupakan jenis tanaman sayuran semusim yang berbentuk semak atau perdu, serta berumur pendek. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan serta beberapa daerah di Amerika Tengah. Kentang tergolong bahan makanan yang kaya nutrisi. Kentang menjadi komoditi penting ke empat dunia setelah padi, jagung dan gandum (Sumartono & Sumarni 2013). Salah satu kentang yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu kentang varietas Granola yang biasanya dimanfaatkan sebagai kentang sayur. Sebagai salah satu bahan diversifikasi pangan, kentang termasuk sumber karbohidrat yang diketahui memiliki kandungan gizi yang tinggi. Menurut Jon (2018), kentang varietas Granola merupakan salah satu varietas unggul yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, varietas ini banyak digunakan sebagai bahan konsumsi rumah tangga maupun sebagai bahan baku industri makanan. Menurut Setiadi (2009), kentang varietas Granola memiliki kualitas mutu yang unggul karena produktivitasnya dapat mencapai 30-35 ton/ha. Varietas Granola mempunyai banyak kelebihan antara lain tahan terhadap beberapa hama, penyakit, dan virus. Persentase kandungan gizi terbesar dalam kentang adalah karbohidrat yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan energi dalam tubuh. Kentang memiliki kandungan protein yang tinggi jika dibandingkan dengan umbi-umbian yang lain. Kualitas kadungan protein yang terkandung di dalam kentang berkualitas tinggi, hal tersebut dicirikan dengan pola asam amino yang cocok untuk kebutuhan manusia. Satu butir kentang berukuran medium mengandung sekitar setengah vitamin C dan seperlima potasium dari rekomendasi serapan asupan harian yang dibutuhkan manusia
- ItemTEKNIK PERBANYAKAN STEK MINI PADA TANAMAN KENTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) DI SCREEN HOUSE(2025-08-10) RAFI AMMAR RACHMANKentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman hortikultura yang berpotensi besar sebagai sumber karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia (Mulyono, dkk 2017), Menurut Kurniawan dan Suganda (2014) kentang mengandung karbohidrat yang tinggi dan mengandung protein, mineral, asam amino, dan sejumlah vitamin, antara lain vitamin A, vitamin B kompleks, dan vitamin C. Selain dikonsumsi langsung, kentang juga menjadi bahan baku industri makanan olahan, perekat, tekstil, dan farmasi, menjadikannya komoditas bernilai ekonomi tinggi dan strategis dalam mendukung program diversifikasi pangan nasional. Salah satu varietas kentang unggulan yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Granola, yang berasal dari Jerman. Varietas ini dikenal karena produktivitasnya tinggi serta memiliki ketahanan terhadap penyakit penting seperti virus PVX, PVY, dan PLRV. Namun, permasalahan utama yang menyebabkan produksi kentang di Indonesia rendah yaitu terbatasnya benih kentang yang bermutu (Rafindo et al., 2022), terutama benih G0. Terbatasnya benih kentang yang bermutu menyebabkan petani menggunakan benih lokal yang diperoleh dari hasil produksi sebelumnya. Benih lokal tersebut dapat mengalami kemunduran mutu benih bahkan cenderung tidak tahan dengan serangan penyakit (Hamdani dan Dianawati, 2020).
- ItemTEKNIK BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA SCREEN HOUSE 5 BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG(2025-08-10) HANI NARULITAIndonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya pada tanaman hortikultura. Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi tinggi adalah pakcoy (Brassica rapa L.). Pakcoy termasuk sayuran daun yang cepat tumbuh, kaya akan nutrisi dan memiliki permintaan pasar yang relatif stabil baik di pasar lokal maupun modern. Di era saat ini dalam budidaya modern, penggunaan teknologi seperti screen house telah menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman. Screen house merupakan bangunan pelindung tanaman yang dirancang untuk mengontrol intensitas cahaya matahari, mengurangi serangan hama dan penyakit, serta mengoptimalkan pertumbuhan tanaman melalui lingkungan yang lebih stabil (Setiawan W and Jayanti M n.d.)