Buletin Diagnosa Veteriner
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 187
- ItemManajemen Limbah di Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Balai Besar Veteriner Maros(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2024-12) Said, Sitti Hartati; Yunus, Muhammad; Rudiwidodo; Sembiring, Zakaria ElpradaLimbah adalah sisa atau produk dari suatu proses usaha atau kegiatan yang terbuangn dan tidak terpakai yang dapat menimbulkan dampak buruk terhadap makhluk hidup dan lingkungan. Salah satu kegiatan yang menghasilkan limbah adalah kegiatan di laboratorium seperti penelitian, uji kualitas, dan analisis sampel. Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros sebagai salah satu unit kerja Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian yang bertugas sebagai laboratorium pengujian terhadap penyakit hewan. Aktifitas pengujian laboratorium di BBVet Maros cukup tinggi terutama di Laboratorium Bioteknologi dan Virologi mengakiatkan semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun. Perlunya melakukan penanganan limbah laboratorium sesuai dengan karakteristik limbah agar tidak membahayakan manusia dan lingkungan khususnya staf dan pegawai di BBVet Maros. Laboratorium Bioteknologi dan Virologi BBVet Maros telah rutin melakukan manajemen limbah laboratorium secara on-site melalui proses identifikasi, pemilahan, dan penanganan.
- ItemAnalisis Filogenetik Gen Hemaglutinin Virus Influenza A Subtype H5N1 Isolat Ayam Petelur di Maros, Sulawesi Selatan, 2021(Balai Besar Veteriner Maros, 2024-12) Mutisari, Dewi; Muflihanah; LestariAvian Influenza (AI) adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Infeksi Avian Influenza Virus (AIV) telah menyebabkan kerugian ekonomi di bidang industri peternakan dan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Wabah HPAI H5N1 di Indonesia terjadi sejak tahun 2003. Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian telah dilakukan, namun outbreak AIV masih terjadi hingga sekarang. Penelitian ini melakukan whole-genome sequencing (WGS) dengan teknik next generation sequencing (NGS) (Illumina) terhadap isolat ayam petelur yang berasal dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tahun 2021. Analisis molekuler dilakukan dengan melakukan multiple alignment dan prediksi asam amino menggunakan program MEGA 11. Pohon filogenetik dihasilkan melalui metode Neighbor-Joining dengan nilai bootsrap dihitung dari 1000 ulangan. Patogenesitas virus salah satunya dapat dilihat dari susunan asam amino cleavage site pada gen hemaglutinin (HA). Dari penelitian ini kami menyimpulkan bahwa isolat AIV ayam petelur dari Maros, Sulawesi Selatan tahun 2021 memiliki susunan asam amino PQRERRRK-GLF pada daerah cleavage site gen HA. Hal tersebut mengindikasikan bahwa isolat AIV tersebut merupakan virus AI yang bersifat patogen atau high pathogenic avian influenza (HPAI). Sedangkan berdasarkan analisis clade isolat AIV tersebut termasuk dalam virus H5N1 clade 2.3.2.1c.
- ItemSchistosomiasis pada Hewan di Sulawesi Tengah Tahun 2018-2023(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2024-12) Wirawan, Hadi Purnama; Wahyuni; Amaliah, FitriSchistosomiasis atau bilharziasis merupakan penyakit parasit yang dapat bersifat akut dan kronis. Schistosoma dapat menginfeksi sapi, anjing, kucing, rodensia, babi, kuda, dan kambing, termasuk juga manusia. Cacing ini membutuhkan keong Oncomelania hupensis lindoensis sebagai inang antara untuk melangsungkan siklus hidupnya. Schistosomiasis di Indonesia disebabkan oleh spesies Schistosoma japonicum dan hingga saat ini telah ditemukan di tiga daerah terpencil di Sulawesi Tengah, yaitu Lembah Napu, Lindu, dan Bada. Schistosomiasis menjadi penyakit parasit yang paling berbahaya kedua setelah malaria, sehingga menjadi sangat penting untuk segera dilakukan pemberantasan, salah satunya melalui kegiatan surveilan pada hewan di daerah endemis schistosomiasis. Balai Besar Veteriner Maros telah melaksanakan identifikasi Schistosoma sp. melalui pengujian sampel feses. Data hasil uji selama periode Tahun 2019-2023 menunjukkan masih adanya kasus schistosomiasis di wilayah Napu dan Lindu melalui penemuan hasil positif telur cacing Schistosoma sp.. Pemberian kemoterapi pada hewan sebagai inang reservoir S. japonicum, dengan praziquantel, perbaikan pola pemeliharaan ternak, dan program surveilan terpadu perlu ditingkatkan dengan melibatkan kerja sama lintas sektor untuk mencapai tujuan pemberantasan schistosomiasis pada tahun 2025.
- ItemPengendalian Limbah Laboratorium yang Ramah Lingkungan Sesuai dengan ISO 14001:2015(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2024-12) Wahyuni; Wirawan, Hadi PurnamaLimbah laboratorium merupakan limbah yang berasal dari buangan hasil reaksi berbagai larutan kimia dalam suatu eksperimen. Limbah laboratorium mengandung jenis senyawa - senyawa organik dan logam. Hal ini akan berdampak pada lingkungan jika dibuang langsung tanpa proses pengolahan limbah terlebih dahulu. Balai Besar Veteriner Maros merupakan salah satu laboratorium kesehatan hewan yang juga menghasilkan limbah dari hasil proses pengujian. Masalah yang terbesar bagi laboratorium bila tidak mampu mengolah limbah terutama limbah B3 yang dapat mencemari lingkungan dan kesehatan manusia. Kami memberikan beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan di BBVet Maros dalam hal pengelolaan limbah yang sesuai dengan ISO 14001:2015. Dengan pengelolaan limbah B3 yang baik dan aman maka BBVet Maros dapat menjadi laboratorium rujukan yang dapat mengaplikasikan Biosecurity dan Biosavety yang baik.
- ItemHasil Survei Afrtican Swine Fever di Wilayah Kerja Balai Besar Veteriner Maros Tahun 2023(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2024-12) Dariani, WiwikBabi merupakan salah satu komoditas peternakan yang potensial untuk dikembangkan. Namun, upaya pengembangannya dapat terhalang akibat penyakit African Swine Fever. African Swine Fever disebabkan oleh virus yang menginfeksi babi domestik dan babi liar. Penularan virus ASF dapat melalui kontak langsung, makanan yang terkontaminasi, muntahan, dan gigitan kutu Ornithodoros. Penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternak. Tujuan dari survei ini untuk mengetahui status dan situasi African Swine Fever tahun 2023 di beberapa daerah di wilayah kerja BBVet Maros. Sebanyak 832 serum babi diuji ELISA antibodi African Swine Fever, 20 swab rektal, 40 swab nasal, dan 649 darah babi diuji Real Time Polimerase Chain Reaction (PCR) African Swine Fever. Hasil pengujian laboratorium menyakan bahwa dari seluruh serum yang diuji, memberikan hasil 5 serodubius, 769 seronegatif dan 58 seropositif. Sedangkan dari sampel swab rektal memberikan hasil 1 positif dan 9 negatif, sampel swab nasal memberikan hasil 10 positif dan 30 negatif serta sampel darah memberikan hasil 16 positif dan 633 negatif. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa African Swine Fever masih ditemukan di wilayah kerja BBVet Maros yakni di daerah yang memiliki riwayat kasus African Swine Fever sebelumnya.